8. FIDUSIA ULANG (PASAL 17 UU N0.

42 TH 1999)
PEMBERI FIDUSIA DILARANG MELAKUKAN FIDUSIA ULANG
TERHADAP BENDA YANG MENJADI OBYEK JAMINAN FIDUSIA YANG
SUDAH TERDAFTAR (PASAL 17 UU JAMINAN FIDUSIA).

FIDUSIA ULANG OLEH PEMBERI FIDUSIA, BAIK DEBITOR MAUPUN

PENJAMIN PIHAK KETIGA, TIDAK DIMUNGKINKAN ATAS BENDA
YANG MENJADI OBYEK JAMINAN FIDUSIA KARENA HAK
KEPEMILIKAN ATAS BENDA TELAH BERALIH KEPADA PENERIMA
FIDUSIA

9. PENGALIHAN FIDUSIA ( PASAL 19 S/D 24 UU N0. 42 TH 1999)

PENGALIHAN HAK ATAS HUTANG (CESSION) YAITU PENGALIHAN
PIUTANG YANG DILAKUKAN DENGAN AKTA OTENTIK MAUPUN
AKTA DI BAWAH TANGAN
 YANG DIMAKSUD PENGALIHAN YAITU MEMINDAHTANGANKAN /
MENJUAL, MENYEWAKAN .
PENGALIHAN HAK ATAS HUTANG DENGAN JAMINAN FIDUSIA DAPAT
DIALIHKAN OLEH PENERIMA FIDUSIA KEPADA PENERIMA FIDUSIA
BARU (KREDITOR BARU)------------ KREDITOR INI YANG AKAN
MELAKUKAN PENDAFTARAN TENTANG BERALIHNYA JAMINAN FIDUSIA
PADA KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

10. HAPUSNYA JAMINAN FIDUSIA :

PASAL 25 AYAT (1) UU JAMINAN FIDUSIA MENENTUKAN, HAPUSNYA
FIDUSIA KARENA :
a. HAPUSNYA HUTANG YANG DIJAMIN DENGAN FIDUSIA

b. PELEPASAN HAK ATAS JAMINAN FIDUSIA OLEH PENERIMA

FIDUSIA

c. MUSNAHNYA BENDA YANG MENJADI OBYEK JAMINAN FIDUSIA

11. EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA ( PASAL 29 S/D PS 43 UU N0.42/1999

SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA MEMPUNYAI KEKUATAN EKSEKUTORIAL

YANG SAMA DENGAN PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH
MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP.
BERDASAR TITEL EKSEKUTORIAL INI, PENERIMA FIDUSIA DAPAT
LANGSUNG MELAKSANAKAN EKSEKUSI MELALUI PELELANGAN UMUM
ATAS OBYEK JAMINAN FIDUSIA TANPA MELALUI PENGADILAN.
UU N0. 42 TAHUN 1999 MEMBERI KEMUDAHAN DALAM MELAKSANAKAN
EKSEKUSI MELALUI LEMBAGA PARATE EKSEKUSI

12. SISTEM RESI GUDANG

PENGERTIAN RESI GUDANG ADALAH : “ DOKUMEN BUKTI
KEPEMILIKAN ATAS BARANG YANG DISIMPAN DI GUDANG YANG
DITERBITKAN OLEH PENGELOLA GUDANG “ ( PASAL 1 ANGKA 2 UU N0.
9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG)
PENGELOLA GUDANG MENERBITKAN RESI GUDANG UNTUK SETIAP
PENYIMPANAN BARANG SETELAH PEMILIK BARANG MENYERAHKAN
BARANGNYA (PASAL 6 AYAT (2)

APABILA RESI GUDANG HILANG ATAU RUSAK, PENGELOLA GUDANG

WAJIB MENERBITKAN RESI GUDANG PENGGANTI ATAS PERMINTAAN
PEMEGANG RESI GUDANG (PASAL 7 AYAT (1) ).

RESI GUDANG PENGGATI MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG SAMA

DENGAN RESI GUDANG YANG DIGANTIKAN (PASAL 7 AYAT (5).
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN RESI GUDANG, GADAI, FIDUSIA

a. GADAI ADALAH JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK, YANG

PENGUASAAN OBYEK JAMINANNYA TETAP BERADA DI TANGAN
KREDITOR

b. FIDUSIA ADALAH JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK, DAN BENDA

TIDAK BERGERAK YANG TIDAK DAPAT DIIKAT DENGAN HAK
TANGGUNGAN, DIMANA PENGUASAAN OBYEK JAMINAN TETAP
BERADA DI TANGAN DEBITUR

c. RESI GUDANG ADALAH JAMINAN ATAS BENDA BERGERAK,

KHUSUSNYA BARANG HASIL PANEN PERTANIAN/ PERKEBUNAN/
PERIKANAN, DI MANA PENGUASAAN OBYEK JAMINANNYA
BERADA DI TANGAN PENGELOLA GUDANG, NAMUN PEMILIK
BARANG, MASIH DAPAT MEMPERJUALBELIKAN ATAU
MEMINDAHTANGANKAN DOKUMEN RESI GUDANG YANG DIMILIKINYA
d. PERJANJIAN JAMINAN GADAI, FIDUSIA, RESI GUDANG ADALAH
PERJANJIAN IKUTAN (ACCESSOIR) DARI PERJANJIAN UTANG-
PIUTANG SEBAGAI PERJANJIAN POKOK.

e. PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA DAN RESI GUDANG HARUS DIBUAT

DALAM BENTUK AKTA NOTARIS, SEDANGKAN PERJANJIAN JAMINAN
GADAI TIDAK HARUS BERBENTUK AKTA NOTARIS

f. JENIS BARANG BERGERAK YANG DAPAT DIJADIKAN OBYEK JAMINAN

GADAI DAN FIDUSIA LEBIH BANYAK MACAMNYA, SEDANGKAN
BARANG BERGERAK YANG DAPAT DIJADIKAN OBYEK JAMINAN RESI
GUDANG BERSIFAT TERBATAS
g. DOKUMEN RESI GUDANG LEBIH FLEKSIBEL KARENA DAPAT
DIALIHKAN, DIPINDAHTANGANKAN, DAN DIPERJUALBELIKAN
BERKALI-KALI, SERTA DAPAT DIJADIKAN AGUNA/ JAMINAN KREDIT

h. PENERIMA HAK JAMINAN GADAI , FIDUSIA DAN RESI GUDANG

SAMA SAMA MEMPUNYAI HAK ISTIMEWA ( PRIVILEGE)

I. PEMEGANG HAK JAMINAN GADAI, FIDUSIA, DAN RESI GUDANG

DALAM KASUS KEPAILITAN YANG MENIMPA DEBITUR , SAMA-SAMA
BERSTATUS SEBAGAI KREDITOR SEPARATIS, SEHINGGA SAMA-
SAMA BERHAK UNTUK DIDAHULUKAN DALAM PENJUALAN OBYEK
JAMINAN
 PERIHAL HAK TANGGUNGAN

1. PENGERTIAN HAK TANGGUNGAN :

PENGERTIAN HAK TANGGUNGAN INI TERDAPAT DALAM PASAL 1
BUTIR 1 UU N0. 4 TAHUN 1996 YANG INTINYA : BAHWA HAK
TANGGUNGAN ADALAH HAK JAMINAN ATAS TANAH UNTUK
PELUNASAN HUTANG TERTENTU YANG MEMBERIKAN
KEDUDUKAN YANG DIUTAMAKAN KEPADA KREDITUR
TERTENTU TERHADAP KREDITUR- KREDITR LAIN.

2. PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DIDASARKAN KEPADA SUATU

PERJANJIAN YANG DISEBUT P ERJANJIAN HAK TANGGUNGAN .
PERJANJIAN HAK TANGGUNGAN MERUPAKAN PERJANJIAN
TAMBAHAN (ASESOIR), ARTINYA MENGIKUTI PERJANJIAN POKOKNYA
YAITU PERJANJIAN UTANG- PIUTANG ATAU PERJANJIAN LAIN
( PENJELASAN UMUM BUTIR 8 YO PENJELASAN PASAL 10 BUTIR 1
UUHT)
3. HAK TANGGUNGAN MERUPAKAN LEMBAGA HAK JAMINAN ATAS
TANAH DENGAN CIRI-CIRI :

a. MEMBERI KEDUDUKAN YANG DIUTAMAKAN (DROIT DE

PREFERENCE -- PASAL 1 BUTIR 1 UU HAK TANGGUNGAN)

b. SELALUI MENGIKUTI OBYEK YANG DIJAMINKAN DI TANGAN SIAPA

PUN OBYEK ITU BERADA ( DROIT DE SUITE ---- PASAL 7 UUHT )

c. MEMENUHI ASAS SPESIALITAS ( PS 11 BUTIR 1 UU HAK

TANGGUNGAN) DAN ASAS PUBLISITAS ( PS 13 BUTIR 1 UUHT)
SEHINGGA DAPAT MENGIKAT PIHAK KETIGA DAN MEMBERIKAN
KEPASTIAN HUKUM KEPADA PIHAK-PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN.
- ASAS SPESIALITAS ARTINYA OBYEKNYA , BESARNYA NILAI
TANGGUNGAN TELAH DITENTUKAN, DAN IDENTITAS PARA PIHAK.
 - ASAS PUBLISITAS ARTINYA “ PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN”
WAJIB DIDAFTARKAN DI KANTOR PERTANAHAN.

d. MUDAH DAN PASTI EKSEKUSINYA (PS 6 JO. PS 26 UUHT)

4. SUBYEK HAK TANGGUNGAN (PS 8 DAN 9 UUHT) :

a. PEMBERI HAK TANGGUNGAN
b. PEMEGANG HAK TANGGUNGAN BAIK PERORANGAN ATAU BADAN
HUKUM YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN
PERBUATAN HUKUM, TERHADAP OBYEK HAK TANGGUNGAN

5. OBYEK HAK TANGGUNGAN :

a. PASAL 4 AYAT 1 UU HT MENYATAKAN BAHWA HAK ATAS TANAH
YANG DAPAT DIBEBANI HAK TANGGUNGAN ADALAH :
- HAK MILIK (PS 25 UU POKOK AGRARIA
- HAK GUNA USAHA ( PS 22A UU POKOK AGRARIA )
- HAK GUNA BANGUNAN (PS 39 UU POKOK AGRARIA )
b. PASAL 12 DAN 13 UU RUMAH SUSUN J0CT0 PASAL 27 UU HAK
TANGGUNGAN , OBYEK HAK TANGGUNGAN ADALAH :
- RUMAH SUSUN YANG BERDIRI DI ATAS TANAH HAK MILIK, HAK
GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI YANG DIBERIKAN OLEH
NEGARA

- HAK MILI A TAS SATUAN RUMAH SUSUN YANG BANGUNANNYA

BERDIRI DI ATAS TANAH HAK MILIK, HAK GUNA BANGUNAN
DAN HAK PAKAI

c. PASAL 4 AYAT (2) UU HT, MENYATAKAN HAK PAKAI ATAS TANAH

NEGARA YANG MENURUT KETENTUAN YANG BERLAKU WAJIB DI
DAFTAR DAN MENURUT SIFATNYA DAPAT DIPINDAHTANGANKAN

d. HAK PAKAI ATAS TANAH HAK MILIK YANG AKAN DIATUR

KEMUDIAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH (PS 4 AYAT (3) UUHT)
OBYEK HAK TANGGUNGAN TIDAK HANYA TANAH SAJA , HAL INI DAPAT
DIIBACA KETENTUAN YANG ADA DALAM PASAL 4 AYAT (4) UUHT

PASAL 4 AYAT (4) UUHT MENYATAKAN BAHWA : “ OBYEK HAK

TANGGUNGAN ADALAH HAK ATAS TANAH BERIKUT BANGUNAN,
TANAMAN, DAN HASIL KARYA YANG TELAH ADA ATAU YANG AKAN ADA
YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN DENGAN TANAH TERSEBUT, YANG
MERUPAKAN MILIK PEMEGANG HAK ATAS TANAH, YANG
PEMBEBANANNYA DENGAN TEGAS DINYATAKAN DALAM AKTA
PEMBERIAN HAK TANGGGUNGAN YANG BERSANGKUTAN”

- OBYEK HAK TANGGUNGAN BERUPA HASIL KARYA , MISALNYA CANDI

PATUNG, GAPURA DAN RELIEF YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN
DENGAN TANAH YANG BERSANGKUTAN.
- BANGUNAN YANG DAPAT DIBEBANI HAK TANGGUNGAN BERSAMA
DENGAN TANAHNYA MELIPUTI : BANGUNAN YANG BERADA DI ATAS
MAUPUN DI BAWAH PERMUKAAN TANAH. MISAL : BASEMENT YANG
ADA HUBUNGANNYA DENGAN HAK ATAS TANAH TERSEBUT.

KONSEKUENSI DARI PASAL 4 AYAT (4) UUHT :

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN ATAS BANGUNAN, TANAMAN, DAN
HASIL KARYA YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN DENGAN TANAH
YANG PEMILIKNYA BERBEDA DENGAN PEMEGANG HAK ATAS TANAH,
WAJIB DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN PEMBERIAN HAK
TANGGUNGAN ATAS TANAH YANG BERSANGKUTAN DAN DINYATAKAN
DALAM SUATU AKTA
 PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN YANG DITANDATANGANI BERSAMA
OLEH PEMILIKNYA DAN PEMEGANG HAK ATAS TANAHNYA ATAU
KUASA, KEDUANYA SEBAGAI PIHAK PEMBERI HAK TANGGUNGAN
(PENJELASAN PASAL 4 AYAT (5) UUHT )

APABILA SUATU OBYEK HAK TANGGUNGAN DIBEBANI DENGAN LEBIH

DARI SATU HAK TANGGUNGAN, MAKA PERINGKAT (PELUNASAN)
MASING-MASING HAK TANGGUNGAN DITENTUKAN MENURUT
TANGGAL PENDAFTARANNYA DI KANTOR PERTANAHAN ( PASAL 5
BUTIR 1 UUHT).

APABILA SATU OBYEK HAK TANGGUNGAN DILETAKKAN LEBIH DARI

SATU HAK TANGGUNGAN DAN DIBUAT PADA TANGGAL YANG SAMA,
MAKA PERINGKAT PELUNASANNYA DITENTUKAN OLEH NOMOR URUT
AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN.

HAK TANGGUNGAN DAPAT JUGA DIBEBANKAN ATAS RUMAH

SUSUN/SATUAN RUMAH SUSUN YANG BANGUNANNYA BERDIRI DI
ATAS TANAH HAK MILIK, HAK GUNA BANGUNAN, DAN HAK PAKAI
YANG DIBERIKAN OLEH NEGARA (PASAL 27 UUHT) .