HUKUM ACARA

P T U N

DUDI NURWANDA,SH.MM.
 LITERATUR
 EKSISTENSI DAN TOLOK UKUR BADAN PERADILAN ADMINISTRASI
DI INDONESIA (PROF.DR. SYACHRAN BASAH,SH.)
 SUATU ORIENTASI PENGENALAN LEMBAGA PERADILAN TATA
USAHA NEGARA (H. BENJAMIN MANGKOEDILAGA,SH)
 PERADILAN TUN DI INDONESIA( PROF.DR SOETOMO,SH)
 SIMPOSIUM PERADILAN TATA USAHA NEGARA , (BPHN TAHUN 1977)
 BEBERAPA CATATAN HTP DAN PAN (PROF.DR. KOENTJORO
PURBOPRANOTO,SH)
 POKOK POKOK PIKIRAN BAGI PEMBENTUKAN PTUN (PROF.DR
PAULUS EFFENDI LOTULONG)
 MASALAH PERADILAN ADMINISTRASI DALAM HUKUM PAJAK DI
INDONESIA ( PROF.DR ROCHMAT SOEMITRO,SH)
 MEMAHAMI HUKUM ACARA PTUN ( INDROHARTO)

 PERUNDANG UNDANGAN :
 UU.NO. 14 tahun 1970/UU. 4 tahun 2004
 UU NO 14 TAHUN 1985/UU. 5 tahun 2004
 UU NO 5 TAHUN 1986/UU.9 tahun 2004
 UU NO 4 tahun 2004
 LANDASAN HUKUM PEMBENTUKAN
PTUN

UNDANG UNDANG DASAR 1945

UU NO 14 THN 1970
UU NO. 5 THN 1986
 CIRI NEGARA HUKUM
SUPREME OF LAW AZAS LEGALITAS

EQUALITY PERADILAN
BEFORE THE LAW YANG BEBAS

HUMAN RIGHT PERLINDUNGAN

HAM
(TEORY A.V. DICEY)
 PILAR PENEGAKAN
HUKUM
1. ADANYA PERUNDANG UNDANGAN.

2. ADANYA PENEGAK HUKUM.

3. SARANA DAN PRASARANA.

4. BUDAYA HUKUM.

ARTI PERADILAN DAN PENGADILAN
 PERADILAN (RECHTSPRAAK,JUDICIARY)
 Ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas
negara menegakan hukum dan keadilan.

 R. Subekti dan R. Tjitrosudibyo :Peradailan

menunjukkan kepada fungsi,Pengadilan
(rechtbank,court) menunjukkan kepada badan.

 Prof.Dr.Rochmat Sumitro : Peradilan menunjukkan

proses, Pengadilan menunjukkan kepada Lembaga.
 EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN DI
INDONESIA
(PASAL 10 UU NO 14 TAHUN 1970)

MAHKAMAH
AGUNG

PU PA PM PTUN
 UNSUR UNSUR
PERADILAN
ADANYA SUATU ATURAN HUKUM YANG
MENGIKAT UMUM,YANG DAPAT DITERAPKAN
PADA SUATU PERSOALAN.

ADANYA SUATU PERSELISIHAN /SENGKETA

HUKUM YANG KONKRIT.

ADA SEKURANG KURANGNYA DUA PIHAK.

ADANYA BADAN PERADILAN YANG

BERWENANG MEMUTUS SENGKETA.

ADANYA HUKUM FORMAL

 UNSUR PERADILAN TATA USAHA
NEGARA

ADANYA ATURAN HUKUM TERUTAMA

DILINGKUNGAN HAN YANG DAPAT DITERAPKAN PADA
SUATU PERSOALAN.

ADANYA SENGKETA HUKUM (YANG DISEBABKAN

OLEH SEBUAH KTUN).

MINIMAL ADA DUA PIHAK, SALAH SATU PIHAKNYA

ADALAH PEJABAT ADMINISTRASI NEGARA.

ADANYA BADAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA.

ADANYA HUKUM FORMAL (HUKUM ACARA PTUN).

 CIRI CIRI PERADILAN MURNI DAN
SEMU
 PERADILAN MURNI :
 YANG MEMUTUS PERKARA
ADALAH HAKIM PTUN.
 PENELITIAN TERBATAS PADA
“RECHTMATIHEID” KTUN.
 HANYA DAPAT
MENIADAKAN/MENGGANTI KTUN
YANG DISENGKETAKAN.
 TERIKAT PADA PERTIMBANGAN
FAKTA FAKTA,SAAT DIAMBILNYA
KEPUTUSAN.
 BADAN YANG MEMUTUS BEBAS
DARI INTERVENSI LEMBAGA LAIN.
 PERADILAN SEMU :
 YANG MEMUTUS PERKARA
ADALAH INSTANSI HIRARKHIS.
 PENELITIAN TERBATAS PADA
“DOELMATIGHEID DAN
RECHTMATIGHEID” DARI SEBUAH
KEPUTUSAN.
 DAPAT MENGGANTI,MERUBAH,
ATAU MENIADAKAN KEPUTUSAN.
 DAPAT MEMPERHATIKAN
PERUBAHAN SEJAK SAAT DIAMBIL
KEPUTUSAN.
 BADAN YANG MEMUTUS DAPAT
DIBAWAH PENGARUH BADAN
LAIN
 PTUN ITU APA….???
 ADALAH :
 PERADILAN YANG DILAKUKAN OLEH
HAKIM HAKIM YANG KHUSUS DIANGKAT
UNTUK MEMERIKSA, MEMUTUS, DAN
MENYELESAIKAN SENGKETA TATA USAHA
NEGARA YANG DIAJUKAN OLEH ORANG
ATAU BADAN HUKUM PERDATA, SEBAGAI
AKIBAT DIKELUARKANNYA KEPUTUSAN
TUN, DIMANA DILAKUKAN PENILAIAN
TERHADAP TINDAKAN HUKUM PENGUASA.
 PRINSIP DASAR PEMEBENTUKAN PTUN

1. EKSISTENSI PERATUN ITU MERUPAKAN PENEGASAN BAHWA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA, BENAR BENAR SEBAGAI NEGARA HUKUM, DAN
PERATUN MERUPAKAN PERWUJUDAN DARI CITA CITA NEGARA HUKUM
TERSEBUT.

2. DENGAN EKSISTENSI PERATUN MEMBUKTIKAN BAHWA NEGARA KITA

DISAMPING MENJUNJUNG TINGGI HAK HAK AZASI MANUSIA, JUGA
MENGAKUI HAK HAK AZASI MASYARAKAT.

3. PERATUN MERUPAKAN JAMINAN, BAHWA KITA DIPERLAKUKAN SAMA

DALAM KEDUDUKAN DIDEPAN HUKUM.

4. PERATUN BUKAN SEKEDAR SARANA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN

HUKUM, TAPI SEBAGAI SARANA UNTUK MENCIPTAKAN KESELARASAN,
KESEIMBANGAN, DAN KESERASIAN YANG DIAKIBATKAN BENTURAN
ANTARA WARGA MASYARAKAT DENGAN PENGUASA.

5. PERATUN BERFUNGSI SEBAGAI JALUR JUSTISIAL DALAM RANGKA

PELAKSANAAN AZAS PERLINDUNGAN HUKUM, DAN JALUR
PERLINDUNGAN HUKUM MENURUT JALUR ADMINISTRATIF.
 SENGKETA TATA USAHA
NEGARA
 SENGKETA YANG TIMBUL DALAM BIDANG
TATA USAHA NEGARA ANTARA ORANG
ATAU BADAN HUKUM PERDATA, DENGAN
BADAN ATAU PEJABAT TATA USAHA
NEGARA BAIK DI PUSAT ATAU DI DAERAH,
SEBAGAI AKIBAT DIKELUARKANNYA
KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA,
TERMASUK SENGKETA KEPEGAWAIAN
BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN YANG BERLAKU.
 (PASAL 1 AYAT 4)
 KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA

 SUATU PENETAPAN TERTULIS YANG

DIKELUARKAN OLEH BADAN ATAU PEJABAT
TATA USAHA NEGARA YANG BERISI TINDAKAN
HUKUM TATA USAHA NEGARA BERDASARKAN
PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU,
YANG BERSIFAT KONKRIT, INDIVIDUAL, DAN
FINAL, YANG MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM
BAGI SESEORANG ATAU BADAN HUKUM
PERDATA.
 (PASAL 1 AYAT 3)
 ALUR SENGKETA TUN

PTUN

SESEORANG/ PEJABAT/
BHP PENGUASA

KTUN/
PENGGUGAT BESCHIKING TERGUGAT
APAKAH SEMUA KTUN DAPAT
DIGUGAT DI PTUN…………?

“TIDAK SEMUA KTUN DAPAT DI

GUGAT DI PTUN”
 KTUN YANG TIDAK DAPAT DIGUGAT DI
PTUN
1.KTUN YANG MERUPAKAN PERBUATAN HUKUM PERDATA.

2. KTUN YANG MERUPAKAN PENGATURAN YANG BERSIFAT

UMUM.

3. KTUN YANG MASIH MEMERLUKAN PERSETUJUAN.

4. KTUN YANG DIKELUARKAN BERDASARKAN KUHP/KUHAP.

5. KTUN YANG DIKELUARKAN ATAS DASAR HASIL PEMERIKSAAN

BADAN PERADILAN.

6. KTUN MENGENAI TATA USAHA TNI.

7. KTUN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU), BAIK DI PUSAT MAUPUN

DI DAERAH HASIL PEMILU.
 KTUN NEGATIF
1. KEPUTUSAN………………………
 RUMUS
HUKUM ACARA
PTUN

13 27 3 49
KEKUASAAN KEHAKIMAN
Pasal 47
Pengadilan TUN bertugas dan berwenang : memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara.

SENGKETA TUN ITU APA ?

Adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha
Negara, antara orang atau badan hukum perdata dengan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara baik di pusat
maupun di daerah,sebagai akibat dikeluarkannya
Keputusan TUN termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan perundang undangan, (Pasal 1 ayat 4).
 UPAYA ADMINISTRATIF
Adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh
seseorang atau Badan Hukum Perdata,apabila ia
tidak puas terhadap suatu Keputusan TUN. Prosedur
tersebut dilaksanakan dilingkungan
Pemerintahan/institusi sendiri terdiri atas 2 (dua)
bentuk :
1. Banding Administratif.
2.Prosedur Keberatan.
 ALUR PENYELESAIAN PERKARA

MAHKAMAH
AGUNG

PENGADILAN BANDING
TINGGI TUN (PT TUN)

UPAYA
ADMINISTRATIE PTUN
F

PENGGUGAT
HUKUM ACARA ITU…………APA?

HUKUM ACARA ADALAH : SEKUMPULAN

PERATURAN PERATURAN YANG MEMILIKI
FORMALITAS FORMALITAS (HUKUM FORMAL)
YANG HARUS DIIKUTI DALAM SUATU
PROSEDURE.

ARTI HUKUM ACARA YAITU : MELARANG

ADANYA EIGENRICHTING (MENGHAKIMI
SENDIRI/MAIN HAKIM SENDIRI.
 GUGATAN

Seseorang atau Badan Hukum perdata yang merasa

kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara, dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada Pengadilan TUN berisi tuntutan agar KTUN
yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak
sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
dan atau rehabilitasi (Pasal 53 ayat 1).
 SYARAT SYARAT GUGATAN

NAMA,KEWARGANEGARAAN,TEMPAT
TINGGAL, DAN PEKERJAAN
PENGGUGAT/KUASANYA.
NAMA, JABATAN, DAN TEMPAT
KEDUDUKAN TERGUGAT.
DASAR GUGATAN DALAM HAL YANG
DIMINTA UNTUK DIPUTUSKAN OLEH
PENGADILAN.
(PASAL : 56 UU NO.5 TAHUN 1986)
 ALASAN ALASAN GUGATAN
A.KTUN yang digugat itu A. KTUN yang digugat itu
bertentangan dengan bertentangan dengan
peraturan perundang
undangan yang berlaku peraturan perundang
B. Badan atau Pejabat Tata Usaha undangan yang
Negara pada waktu berlaku.
mengeluarkan KTUN telah
menggunakan wewenangnya
untuk tujuan lain B. KTUN yang digugat itu
(Detournement de Pouvoir). bertentangan dengan
C. Badan atau Pejabat TUN pada Azas azas umum
waktu mengeluarkan Pemerintahan yang
keputusan, telah bertindak
sewenang wenang (Willkeur) baik.
(Pasal 53 ayat 2 UU No.5 thn 1986) (Pasal 53 ayat 2 UU No. 9 thn 2004)
 SASARAN GUGATAN
TUNTUTAN POKOK :
Pencabutan Keputusan Tata Usaha yang bersangkutan.
Pencabutan Keputusan Tata Usaha yang bersangkutan,
dan menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara yang
baru.
Penerbitan KTUN dalam hal gugatan didasarkan pada
Pasal 3 UU No. 5 thn 1986.

TUNTUTAN TAMBAHAN :
Dapat disertakan pemberian berupa ganti rugi dan
rehabilitasi
 ABSOLUT COMPETENTIE
(WEWENANG ABSOLUT)

WEWENANG MUTLAK ADALAH :

 MENYANGKUT PEMBAGIAN KEKUASAAN
ANTARA BADAN BADAN PERADILAN,
DILIHAT DARI MACAMNYA PENGADILAN.

MENYANGKUT PEMBERIAN KEKUASAAN

UNTUK MENYELIDIKI (ATRIBUTIE VAN
RECHMACHT)
 RELATIEVE COMPETENTIE
(WEWENANG RELATIF)

WEWENANG RELATIF ADALAH :

 WEWENANG YANG MENGATUR PEMBAGIAN
KEKUASAAN MENGADILI YANG SERUPA DARI
TEMPAT TINGGAL TERGUGAT. MELIPUTI :
1. TEMPAT TERGUGAT
2. DITEMPAT KEDUDUKAN BADAN ATAU PEJABAT TUN
3. DITEMPAT PENGGUGAT (SALAH SATU PENGGUGAT.
4. DI PENGADILAN JAKARTA (BILA PENGGUGAT DAN
ATAU TERGUGAT BERKEDUDUKAN DI LUAR NEGERI.
 WEWENANG MENGADILI
(AQTOR SEQUITOOR FORUM RAI)
 Pasal 54 UU No. 5 tahun 1986
 Gugatan sengketa TUN diajukan kepada Pengadilan yang berwenang
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.
 Apabila tergugat lebih dari satu Badan/Pejabat TUN dan berkedudukan
tidak dalam satu daerah hukum Pengadilan, gugatan diajukan pada
Pengadilan salah satu tempat kedudukan hukum tergugat.
 Apabila penggugat dan tergugat berkedudukan atau berada di luar
negeri, gugatan diajukan kepada Pengadilan di Jakarta.
 Apabila tergugat berkedudukan di dalam negeri dan penggugat di luar
negeri, gugatan diajukan kepada Pengadilan di tempat tergugat.
(Bandingkan dengan HIR pasal 118)
 SERUPA TAPI TAK SAMA
INDONESIA MA
UU 14/1985

PU PM PA PTUN
UU 2/1986 STB. 51 UU 7/1989 UU 5/1986

PERANCIS

LA COUR DE CASSATION LA COUNCIL DE’TAT

JURIDICTION JURIDICTION
JUDICIARES ADMINISTRATIVES
TENGGANG WAKTU GUGATAN
GUGATAN DAPAT DIAJUKAN HANYA
DALAM TENGGANG WAKTU 90
(SEMBILAN PULUH) HARI, TERHITUNG
SEJAK SAAT DITERIMANYA ATAU DI
UMUMKANNYA KEPUTUSAN TATA
USAHA NEGARA.
 (PASAL 55 UU NO 5 THN 1986)
 SYARAT SYARAT
GUGATAN
GUGATAN HARUS MEMUAT :

1.NAMA,KEWARGANEGARAAN, TEMPAT TINGGAL

DAN PEKERJAAN PENGGUGAT, ATAU
KUASANYA.
2.NAMA,JABATAN, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
TERGUGAT.
3.DASAR GUGATAN DAN HAL YANG DIMINTA
UNTUK DIPUTUSKAN OLEH PENGADILAN.
4.GUGATAN DISERTAI DENGAN KEPUTUSAN TUN
YANG DI SENGKETAKAN OLEH PENGGUGAT.
 DISMISSEL PROSEDURE
Yaitu : Suatu proses pemeriksaan persiapan,
sebelum pemeriksaan pokok dilakukan.
Didasarkan pada Pasal 62 UU No 5 tahun 1986.
Didasarkan pada Pasal 63 UU No, 5 tahun 1986

Istilah lain : VORBEREIDINGS ONDERZOEK

SURAT PANGGILAN PARA
PIHAK

PANGGILAN DIANGGAP SAH, APABILA

MASING MASING TELAH MENERIMA
SURAT PANGGILAN YANG DIKIRIMKAN
DENGAN “SURAT TERCATAT”.
PASAL 65
ROGATOIR COMMISIE

LIHAT KETENTUAN PASAL 66 AYAT 1, 2, 3.

 PROSES EKSEKUSI

GUGATAN TIDAK MENUNDA ATAU

MENGHALANGI DILAKSANAKANNYA
KEPUTUSAN BADAN ATAU PEJABAT
TATA USAHA NEGARA, SERTA
TINDAKAN BADAN ATAU PEJABAT
TATA USAHA NEGARA YANG DIGUGAT.
(PASAL 67 UU NO.5 TAHUN 1986)
KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN