HUKUM PIDANA

oleh :
TAUFIK HIDAYAT, SH,MH
 PENGERTIAN HUKUM PIDANA

HUKUM PIDANA ADALAH HUKUM YANG

MENGATUR TENTANG KEJAHATAN DAN
PELANGGARAN TERHADAP KEPENTINGAN
UMUM, YANG MANA PERBUATAN TERSEBUT
(PELANGGARAN DAN KEJAHATAN) DIANCAM
DENGAN PIDANA YANG MERUPAKAN SUATU
PENDERITAAN ATAU SIKSAAN BAGI YANG
BERSANGKUTAN.
 AZAS HUKUM PIDANA
1. AZAS LEGALITAS
SUATU PERBUATAN PIDANA TIDAK DAPAT DIKENAI HUKUMAN SELAIN ATAS
KEKUATAN PERATURAN UU PIDANA YANG SUDAH ADA SEBELUM PERISTIWA /
PERBUATAN PIDANA TERSEBUT.
TERCANTUM DALAM PASAL 1 (1) KUHP
2. AZAS TERITORIALITAS :
BAHWA KETENTUAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG DI INDONESIA BERLAKU BAGI
TIAP ORANG YANG BERADA DI INDONESIA, YANG MELAKUKAN PERBUATAN YANG
DAPAT DIHUKUM ( TERMASUK DIDLM KAPAL & PESAWAT ), KECUALI MRK YG MEMILIKI
HAK EXTERITORIAL.
3. AZAS NASIONAL AKTIF :
BAHWA KETENTUAN PIDANA DLM UNDANG-UNDANG DI INDONESIA BERLAKU BAGI
ORANG INDONESIA, YG MELAKUKAN PERBUATAN YG DPT DILUAR NEGERI.
(KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA, UANG, PEMALSUAN SURAT
BERHARGA ).
 LANJUTAN AZAS HUKUM PIDANA….
4. AZAS UNIVERSAL
KETENTUAN PIDANA DLM UNDANG-UNDANG INDONESIA BERLAKU BAGI ORANG
INDONESIA, YANG MELAKUKAN PERBUATAN / KEJAHATAN PEMBAJAKAN KAPAL LAUT
DAN ATAU PESAWAT UDARA, DILUAR NEGERI.
5. AZAS NASIONAL AKTIF / AZAS PERSONAL
BHW KETENTUAN PIDANA DLM UNDANG-UNDANG DI INDONESIA BERLAKU BAGI
ORANG INDONESIA, YANG MELAKUKAN PERBUATAN / KEJAHATAN SELAIN TSB PADA
NOMOR 3 DAN NOMOR 4 DIATAS.
 TUJUAN HUKUM PIDANA

Tujuan utama dari pada hukum pidana adalah

untuk melindungi masyarakat.

Fungsi Preventif : Untuk menakut-nakuti setiap

orang agar mereka tidak melakukan perbuatan
pidana

Fungsi Represif : untuk mendidik orang yang telah

melakukan perbuatan yang tergolong perbuatan
pidana agar mereka menjadi orang yang baik dan
dapat diterima kembali dalam masyarakat.
SYARAT-SYARAT DI KATAKAN HUKUM PIDANA

• Harus ada perbuatan, baik dilakukan oleh

satu orang atau lebih
• Perbuatan harus sesuai sebagaimana
yang dirumuskan dalam Undang-Undang.
• Harus ada kesalahan disertai dengan
bukti-bukti tertentu sehingga perbuatannya
dapat dipertanggung jawabkan.
• Harus ada anacaman hukumannya.
 PEMBAGIAN HUKUM PIDANA
• HUKUM PIDANA UMUM ADALAH SEMUA KETENTUAN
PIDANA YANG TERDAPAT / BERSUMBER PADA KODIFIKASI
KUHP, SERING DISEBUT DENGAN HUKUM PIDANA KODIFIKASI.
• HUKUM PIDANA KHUSUS ADALAH HUKUM PIDANA YANG
BERSUMBER PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI
LUAR KUHP. HUKUM PIDANA KHUSUS INI DIBEDAKAN ATAS
DUA KELOMPOK, YAITU :
- KELOMPOK PERATURAN PER-UU HUKUM PIDANA.
-KELOMPOK PERATURAN PER-UU-AN BUKAN DIBIDANG
HUKUM PIDANA, NAMUN DIDALAMNYA TERDAPAT
KETENTUAN PIDANANYA
- MENURUT WILAYAH BERLAKUNYA HUKUM PIDANA
 PIDANA UMUM
KEJAHATAN – KEJAHATAN YANG DIKATEGORIKAN
DALAM LINGKUP TINDAK PIDANA UMUM SEBAGAIMANA
YANG DIATUR DALAM KUHP ( KITAB BUKU KE 2 )

BEBERAPA KEJAHATAN INI ADALAH :

A. PENCURIAN
B. PENIPUAN
C. PEMALSUAN SURAT / DOKUMEN
D. PENGANIAYAAN
E. PERBUATAN ASUSILA
F. KEJAHATAN THDP KEMERDEKAAN ORANG
G. PERBUATAN TIDAK MENYENANGKAN
H. KEJAHATAN TERHADAP NYAWA
I. DAN LAIN-LAINYA…
8
 MACAM – MACAM PERBUATAN PIDANA
PERBUATAN PIDANA ADALAH PERBUATAN SESEORANG ATAU SEKELOMPOK
ORANG YANG MENIMBULKAN PERISTIWA PIDANA ATAU PERBUATAN YANG
MELANGGAR HUKUM PIDANA, DAN DIANCAM DENGAN HUKUMAN.

PERBUATAN PIDANA TERSEBUT ADALAH :

1. PERBUATAN PIDANA FORMAL: PENCURIAAN YAITU MENGAMBIL BARANG MILIK
ORANG LAIN DENGAN MAKSUD MEMILIKI BARANG ITU DENGAN MELAWAN
HUKUM.DIKATAKAN DELIK/ PERBUATAN PIDANA APABILA PERBUATAN
MENGAMBIL BARANG TERSEBUT SUDAH SELESAI DILAKUKAN DAN DENGAN
MAKSUD HENDAK DIMILIKI (PASAL 362 KUHP)
2. DELIK MATERIAL : PEMBUNUHAN,YANG DIMAKSUD DENGAN DELIKNYA DALAM
PEMBUNUHAN ADALAH MATINYA SESEORANG YANG MERUPAKAN AKIBAT DARI
PERBUATAN SESEORANG (PASAL 338 KUHP)
3. DELIK DOLUS : PERBUATAN PIDANA DILAKUKAN DENGAN SENGAJA. MISALNYA
PEMBUNUHAN BERENCANA (PASAL 340 KUHP)
4. DELIK CULPA : PERBUATAN TIDAK DISENGAJA KARENA KEALPAANNYA
MENGAKIBATKAN MATINYA SESEORANG . ( PASAL 359 KUHP)
5. DELIK ADUAN : SUATU PERBUATAN PIDANA YANG MERUPAKAN PENGADUAN
DARI ORANG LAIN.MISALNYA PENGHINAAN . ( PASAL 310 KUHP)
6. DELIK POLITIK : PERBUATAN PIDANA YANG DIAJUKAN KEPADA KEAMANAN
NEGARA (PASAL 104 KUHP)
 UNSUR – UNSUR PERBUATAN PIDANA

1. PERBUATAN MANUSIA (HANDELING)

2. PERBUATAN MANUSIA ITU HARUS MELAWAN
HUKUM
3. PERBUATAN DI ANCAM DENGAN PIDANA OLEH UU
4. HARUS DI LAKUKAN OLEH SESEORANG YANG
MAMPU BERTANGGUNG JAWAB
5. PERBUATAN ITU HARUS TERJADI KARENA
KESALAHAN SI PEMBUAT
 PEMBUKTIAN DALAM HUKUM PIDANA
ALAT BUKTI YANG SYAH (PASAL 184 KUHAP) :
1. KETERANGAN SAKSI .
2. KETERANGAN AHLI.
3. BUKTI SURAT
4. BUKTI PETUNJUK.
5. KETERANGAN TERDAKWA

ADAPUN ALAT BUKTI SELAIN TERSEBUT DI ATAS BERUPA

INFORMASI ELEKTRONIK DAN/ATAU DOKUMEN ELEKTRONIK
SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 44 HURUF A DAN B UU
NO. 11 THN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK ”
 JENIS – JENIS HUKUM PIDANA
• HUKUMAN POKOK (PASAL 10 KUHP) :HUKUMAN YANG
DIJATUHKAN KEPADA TERHUKUM SECARA MANDIRI.
HUKUMAN POKOK TERSEBUT, ANTARA LAIN :
1. HUKUMAN MATI
2. HUKUMAN PENJARA
3. HUKUMAN KURUNGAN
4. HUKUMAN DENDA
• HUKUMAN TAMBAHAN : HUKUMAN YANG BERUPA
TAMBAHAN DARI PADA HUKUMAN POKOK, DENGAN
DEMIKIAN HUKUMAN TAMBAHAN TIDAK BISA DIBERIKAN
SEBELUM ADANYA HUKUMAN POKOK.HUKUMAN TAMBAHAN
ANTARA LAIN :
1.PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU
2.PERAMPASAN / PENYITAAN BARANG TERTENTU
3.PENGUMUMAN PUTUSAN HAKIM
PIDANA LAIN YANG BERLAKU DI ACEH
SELAIN HUKUM PIDANA YANG TERDAPAT DALAM KUHP, DI
ACEH BERLAKU PERATURAN (QANUN) YANG MEMUAT
PIDANYA DI DALAMNYA, SEPERTI :
1. QANUN NO. 12 TAHUN 2003 TETANG MINUMAN KHAMAR DAN
SEJENISNYA
2. QANUN NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG MAISIR (JUDI)
3. QANUN NO. 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT

HUKUMAN PIDANA YANG TERMUAT

DALAM QANUN TERSEBUT DIATAS
BERUPA HUKUM PIDANA CAMBUK
KALAU SEKARANG DIATUR DALAM
QANUN NOMOR 06 TAHUN 2016
TENTANG HUKUM JINAYAT
KEISTIMEWAAN ACEH LAINYA ADALAH ADA BEBERAPA
PERBUATAN PIDANA YANG BISA DISELESAIKAN SECARA ADAT
BERDASARKAN QANUN NO.9 TAHUN 2008 TTG PEMBINAAN
KEHIDUPAN ADAT DAN ADAT ISTIADAT, DIANTARANYA :
1. PERSELISIHAN DALAM RUMAH TANGGA
2. SENGKETA ANTARA KELUARGA (BERKAITAN DGN FARAID)
3. PERSELISIHAN ANTAR WARGA
4. KHALWAT MESUM
5. PERSELISIHAN TTG HAK MILIK
6. PENCURIAN DALAM KELUARGA
7. PERSELISIHAN HARTA SEUHARKAT
8. PENCURIAN RINGAN
9. PERCURIAN TERNAK PELIHARAAN
10. PELANGGARAN ADAT TTG TERNAK, PERTANIAN DAN HUTAN
11. PERSENGKETAAN DI LAUT
12. PERSENGKETAAN DI PASAR
13. PENGANIAYAAN RINGAN
14. PEMBAKARAN HUTAN (MERUGIKAN KOMUNITASADAT)
15. PELECEHAN, FITNAH, HASUT DAN PENCEMARAN NAMA BAIK
16. PENCEMARAN LINGKUNGAN (SKALA RINGAN)
17. ANCAM MENGANCAM ( TERGANTUNG JENIS ANCAMAN)
18. PERSELISIHAN LAIN YANG MELANGGAR ADAT DAN ADAT ISTIADAT
SEKIAN & TERIMA
KASIH