PENGANTAR HUKUM BISNIS

PIETER LATUMETEN, SH.MH.SpN

MATERI KULIAH
PENGENALAN
SEPUTAR
HUKUM PADA
UMUMNYA:
MASYARAKAT DAN NORMA
KEADAAN TATA HUKUM
INDONESIA
SUMBER HUKUM
SUBJEK HUKUM, KECAKAPAN
DAN KEWENANGAN
BENDA SEBAGAI OBJEK
HUKUM
PERJANJIAN SEBAGAI
SUMBER PERIKATAN
MATERI KULIAH
SEPUTAR
MATERI
HUKUM
BISNIS:
PENGANTAR HUKUM
PERUSAHAAN (PENGERTIAN,
BENTUK DAN UNSUR-UNSUR,
PERBEDAAN ANTARA PROFESI
DAN PERUSAHAAN)
PERUSAHAAN PERORANGAN
DAN PERSEKUTUAN PERDATA
PERSEKUTUAN FIRMA DAN
PERSEKUTUAN KOMANDITER
PERSEROAN TERBATAS
YAYASAN DAN KOPERASI
PERJANJIAN KREDIT DAN
JAMINAN
PASAR MODAL
PERIZINAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
PENYELESAIAN SENGKETA
JENIS NORMA

NORMA ETIKA:
NORMA AGAMA
NORMA SOPAN
SANTUN
NORMA SUSILA
NORMA HUKUM
CIRI-CIRI NORMA HUKUM DAN ETIKA

NORMA ETIKA:
1. TIDAK DAPAT DIPAKSAKAN
2. TINGKAH LAKU MANUSIA BERSIFAT
OTONOMI
3. SANKSINYA BERSIFAT BATHIN
4. TIDAK TERIKAT TEMPAT DAN
WAKTU
5. MENUNTUT PERBUATAN MANUSIA
SECARA LAHIRIAH DAN BATHIN

NORMA HUKUM:
1. DAPAT DIPAKSAKAN
2. TINGKAH LAKU MANUSIA
BERSIFAT HETERONOM
3. SANKSINYA BERSIFAT LAHIRIAH
4. TERIKAT PADA TEMPAT DAN
WAKTU
5. MENUNTUT PERBUATAN
MANUSIA SECARA LAHIRIAH


Hukum = Moral






Moral dan Hukum Hukum Tidak Sama
Sebagian sama Dengan Moral
HUBUNGAN MORAL DAN HUKUM
Hukum
Moral
HUKUM
MORAL
DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN HUKUM WARIS INDONESIA
TATA HUKUM KOLONIAL:
INDISCHE STAATSREGELING (IS)
WET (SETINGKAT UU)
ORDONANTIE
REGERING VERORDENING (RV)
PASAL 81 IS: GUBERNUR JENDERAL TANPA VOLKSRAAD BERWENANG
MENGELUARKAN RV UNTUK MENYESUAIKAN WET DAN
ORDONANTIE SESUAI DENGAN INDISCHE STAATSREGELING
ALGEMENE BEPALINGEN VAN WATGEVING VOOR
INDONESIA (AB)
PASAL 163 IS:
PENDUDUK INDONESIA SESUAI DENGAN ASALNYA DIBAGI KEDALAM 3
GOLONGAN YAITU:
1. GOLONGAN EROPAH YAITU:
-SEMUA ORANG BELANDA
-BUKAN ORANG BELANDA TETAP BERASAL DARI EROPAH
-ORANG JEPANG
-ORANG-ORANG DARI NEGARA LAIN YANG HUKUM KELUARGANYA
SAMA DENGAN HUKUM KELAURGA BELANDA AL AS, AUSTRALIA,
AFRIKA SELATAN DAN RUSIA.
2. GOLONGAN TIMUR ASING:
-a. TIMUR ASING KETURUNAN CINA;
-b. TIMUR ASING LAINNYA ANTARA LAIN ARAB, INDIA, PAKISTAN
3. GOLONGAN INDONESIA ASLI
PEMBEDAAN PEMBERLAKUAN HUKUM BAGI
MASING MASING GOLONGAN
PASAL 131 IS:
MASING-MASING GOLONGAN PENDUDUK
DIBERLAKUKAN HUKUM YANG BERBEDA YAITU:
1. GOLONGAN EROPAH BERLAKU HUKUM PERDATA
BARAT
2. GOLONGAN TIMUR ASING CINA DAN LAINNYA
SERTA GOLONGAN INDONESIA ASLI BERLAKU
HUKUM NADAT MASING MASING NEGARANYA
PERNYATAAN BERLAKUNYA HUKUM PERDATA
BARAT BAGI GOLONGAN BUKAN EROPAH
1. STBL. 1924:556:
HUKUM PERDATA BARAT DIHINDIA BELANDA KECUALI
HUKUM PERORANGAN, HUKUM KEKELUARGAAN DAN
HUKUM WARIS AB INTESTATO DINYATAKAN TIDAK
BERLAKU BAGI GOLONGAN TIMUR ASING BUKAN CINA;
2. STBL. 1924:557:
HUKUM PERDATA BARAT DI HINDIA BELANDA DINYATAKAN
BERLAKU BAGI GOLONGAN TIMUR ASING CINA KECUALI
TATA CARA PERKAWINAN (BURGERLIJK STAND), ADOPSI
DAN KONGSI;

PENUNDUKKAN DIRI SECARA SUKARELA BAGI
GOLONGAN INDONESIA ASLI
PASAL 131 AYAT 4 IS:
BAGI ORANG INDONESIA ASLI DAN ORANG TIMUR ASING SEPANJANG
MEREKA BELUM DITETAPKAN DIBAWAH SATU PERATURAN BERSAMA
DENGAN BANGSA EROPAH DIPERBOLEHKAN MENUNDUKKAN DIRI PADA
HUKUM YANG BERLAKU UNTUK GOLONGAN EROPAH
STBL 1917:12:
JIKA SEORANG BANGSA INDONESIA ASLI MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
YANG TIDAK DIKENAL DALAM HUKUMNYA SENDIRI MAKA IA DIANGGAP
SECARA DIAM DIAM MENUNDUKKAN DIRI PADA HUKUM EROPAH
PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD 1945:
SEGALA BADAN NEGARA DAN PERATURAN YANG ADA, MASIH LANGSUNG
BERLAKU SELAMA BELUM DIADAKAN YANG BARU MENURUT UUD INI.
ASAS KONKORDANSI
PASAL 131 AYAT 2 IS:
UNTUK GOLONGAN BANGSA BELANDA UNTUK ITU HARUS DIANUT UU DI
NEGERI BELANDA
HUKUM KODIFIKASI DI NEGERI BELANDA SAMA DENGAN DI HINDIA
BELANDA DAN HAL INI DISEBUT DENGAN ASAS KONKORDANSI

KODIFIKASI ADALAH ASAS PERSAMAAN BERLAKUNYA SISITIM HUKUM DI
HINDIA BELANDA DENGAN DINEGARA BELANDA ATAU ASAS KESELARASAN.

KODIFIKASI PEMBUKUAN JENIS JENIS HUKUM TERTENTU DALAM KITAB
UNDANG-UNDANG SECARA SISTIMATIS DAN LENGKAP.

TATA HUKUM INDONESIA
UU NOMOR 12
TAHUN 2011
TENTANG
PEMBENTUKAN
PERATURAN
PERUNDANG-
UNDANGAN
UUD 1945
UU/PERATURAN
PEMERINTAH
PENGGANTI UU
PERATURAN
PEMERINTAH
PERATURAN
PRESIDEN
PERATURAN
DAERAH (PROPINSI,
KOTA/KABUPATEN
DAN DESA)
ARTI HUKUM
1. ISINYA KETENTUAN KETENTUAN
TERTULIS ATAU TIDAK TERTULIS UNTUK
MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA
2. BERSIFAT MEMAKSA (HARUS DITAATI
OLEH SETIAP MANUSIA
3. SANKSI ATAU ANCAMAN HUKUMAN
BAGI PELANGGARNYA
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM
MATERIL
SUMBER HUKUM
FORMIL:
UNDANG-UNDANG
YURISPRUDENSI
DOKTRIN
KEBIASAAN
TRAKTAT
UNDANG-UNDANG
KAPAN UU MULAI BERLAKU
KAPAN UU BERAKHIR
ASAS ASAS DALAM UNDANG-UNDANG
PENGERTIAN YURISPRUDENSI



PUTUSAN HAKIM YANG TERDAHULU YANG TELAH
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP YANG DIIKUTI
OLEH HAKIM LAIN DALAM KASUS YANG SAMA
MANA YANG TERMASUK YURISPRUDENSI?
1. APAKAH PUTUSAN PN YANG TELAH MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM TETAP?
2. APAKAH PUTUSAN PT YANG TELAH MEMPUNYAI
KEKUATAN HUKUM TETAP?
3. APAKAH PUTUSAN MA?

YURISPRUDENSI TETAP
1. PUTUSAN HAKIM YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN
HUKUM;
2. KASUSNYA BELUM ADA HUKUMNYA ATAU TIDAK JELAS;
3. MEMILIKI MUATAN KEBENARAN DAN KEADILAN
4. TELAH DIIKUTI BERULANG KALI OLEH HAKIM LAINNYA
DALAM MEMUTUS PERKARA YANG SAMA
5. TELAH DILAKUKAN UJI EKSAMINASI DAN NOTARIS
6. DIREKOMENDASIKAN SEBAGAI YURISPRUDENSI TETAP.
LANDASAN YURISPRUDENSI




DASAR HUKUMNYA:
1. PASAL 22 AB JO PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD 1945
2. UU NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAN KEHAKIMAN
MATERI HUKUM:
1. UU TIDAK ADA, UU TIDAK LENGKAP, UU TIDAK JELAS DALAM
MENYELESAIKAN PERISTIWA HUKUM KONKRIT
2. MENGISI KEKOSONGAN HUKUM
3. MENGGALI, MENGIKUTI DAN MEMAHAMI NILAI NILAI
HUKUM DAN KEADILAN YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT
FUNGSI YURISPRUDENSI
1. STANDAR HUKUM YANG SAMA
2. KEPASTIAN HUKUM
3. KESAMAAN HUKUM
4. MENCEGAH DISPARITAS
KAEDAH HUKUM


ANALOGI
KAEDAH
HUKUM?
-A PENYEWA RUMAH B
-B MENGHIBAHKAN RUMAHNYA
KEPADA C
-C MENGUSIR A
PERISTIWA KONKRIT
(BELUM ADA PENGATURANNYA)
-A PENYEWA RUMAH B
-B MENJUAL RUMAHNYA
KEPADA C
-C MENGUSIR A
PERISTIWA HUKUM ABSTRAK
PS 1576 BW: JUAL BELI TIDAK
MEMUTUSKAN SEWA MENYEWA
KAEDAH HUKUM



MEMPERLUAS ARTI BARANG
KAEDAH
HUKUM?
-A MENYANTOL ALIRAN LISTRIK
-MILIK B, DENGAN MELAWAN
HUKUM

PERISTIWA KONKRIT
(BELUM ADA PENGATURANNYA)
-KUALIFIKASI:
-A MENCURI BARANG B

PERISTIWA HUKUM ABSTRAK
PS 362 KUH.PIDANA
DOKTRIN
1. DOKTRIN SEBAGAI ILMU
2. DOKTRIN SEBAGAI KAEDAH (JIKA DIPAKAI
DALAM PUTUSAN HAKIM ATAU DALAM
PERILAKU MANUSIA)