0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan12 halaman
Sistem pemuktian perdata di Indonesia menganut sistem tertutup. Alat bukti telah ditetapkan secara limitatif di HIR/RBG/BW, dan aturan hukum acara HIR/RBG merupakan produk kolonial, sehingga terhadap alat bukti elektronik yang berkembangan saat ini perlu dikaji lebih dalam lagi, dipertanyakan kembali proses validasinya dalam perkara perdata dan perlu diatur lebih menyeluruh lagi didalam aturan hukum acara perata di Indonesia.
Judul Asli
Presetasi Resume Buku Bukti Elektronik dalam Sistem Pembuktiaan Perdata Indonesia
Sistem pemuktian perdata di Indonesia menganut sistem tertutup. Alat bukti telah ditetapkan secara limitatif di HIR/RBG/BW, dan aturan hukum acara HIR/RBG merupakan produk kolonial, sehingga terhadap alat bukti elektronik yang berkembangan saat ini perlu dikaji lebih dalam lagi, dipertanyakan kembali proses validasinya dalam perkara perdata dan perlu diatur lebih menyeluruh lagi didalam aturan hukum acara perata di Indonesia.
Sistem pemuktian perdata di Indonesia menganut sistem tertutup. Alat bukti telah ditetapkan secara limitatif di HIR/RBG/BW, dan aturan hukum acara HIR/RBG merupakan produk kolonial, sehingga terhadap alat bukti elektronik yang berkembangan saat ini perlu dikaji lebih dalam lagi, dipertanyakan kembali proses validasinya dalam perkara perdata dan perlu diatur lebih menyeluruh lagi didalam aturan hukum acara perata di Indonesia.
CILACAP) SENIN, 25 NOVEMBER 2019 Buku : BUKTI ELEKTRONIK DALAM SISTEM PEMBUKTIAN PERDATA
Prof. Dr. EFA LAELA FAKHRIAH, S.H., M.H
BUKU : Cetakan Kesatu, April 2017
PT Refika Aditama
11 BAB & 176 Halaman
Buku : Bukti Elektronik Dalam Sistem
Pembuktiaan Perdata
Prof. Dr. Efa Laela Fakhriah, S.H., M.H
PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBANGUNAN DIBIDANG HUKUM
PENDAHULUAN HUKUM TIDAK BOLEH KETINGGALAN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT HUKUM SARANA MENGATUR GUNA
TERTIB, LANCAR DAN MENCAPAI KEADILAN Munculnya fenomena baru yang merupakan implikasi kemajuan teknologi dan infromasi yang sangat mempengaruhi perkembangan Derasnya penggunaan teknologi informasi masyarakat global saat ini, yakni era dalam kegiatan yang berbasis transaksi teknologi informatika, dunia maya dengan elektronik, e – commerce dll, namun belum hadirnya internet (interconnected network) diikuti dengan perkembangan hukum yang yang menggunakan komunikasi tanpa kertas dapat mengikuti percepatan kemajuan (paperless document). teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga perlu kehadiran hukum yang dapat menyelesaikan permsalahan / sengketa yang terjadi di dunia maya, karena hukum positif yang ada belum cukup dapat menjangkaunya PEMBUKTIAAN – ALAT BUKTI: – Hukum Acara Perdata Indonesia – Mencapai kebenaran formal dengan sistem PEMBUKTIAAN kebenaran yang didasarkan pada apa TERTUTUP disebutkan secara yang dikemukan atau didalilkan oleh limitatif dalam Pasal 164 HIR/284 para pihak di persidangan; RBG/1866 BW, ditambah 153 – Proses Pembuktiaan merupakan HIR/273 RBG & 154 HIR/274 RBG. susunan kesatuan kegiatan untuk – TERTUTUP bahwa hakim hanya mencapai suatu tujuan yakni boleh mengambil atau menjatuhkan membuktikan kebenaran dalil2 yang putusan berdasarkan alat2 bukti dikemukakan oleh para pihak baik yang ditentukan oleh uu saja. peristiwa, kejadian maupun hak. PERKEMBANGAN ALAT BUKTI DALAM PERDATA: – Bagaimana ada alat bukti – Titik awal pengakuan dan elektronik yang diajukan oleh para pengaturan terhadap dokumen pihak dalam sengketa perdata? elektronik/ bukti elektronik di – Disebutkan dalam UU ITE Indonesia melalui UU 8 / 1997 informasi atau dokumen elektronik Dokumen Perusahaan. hingga hasil cetakan dokumen atau – Pengaturan yang ada saat ini informasi elektronik dapat parsial dan merupakan UU Materil dijadikan alat bukti sah secara belum mencakup atau menjangkau hukum baik sebagai perluasan alat keseluruhuan untuk formal / bukti yang sah. hukum acara perdata PERKEMBANGAN ALAT BUKTI DALAM PERDATA: – Hukum acara perdata yang berlaku di – Hakim wajib menggali, mengikuti Indonesia saat ini adalah hukum dari dan memahami nilai hukum dan rasa kolonial yang dibentuk pada masa keadilan yang hidup dlm masyarakat; pemerintahan Hindia Belanda – Hakim melakukan penemuan hukum (HIR/RBG); (tindakannya : Mengkonstatir, – Bagaimana hakim memeriksa jika mengkualifikasi peristiwa dan ada pengajuan alat bukti elektronik mengkonstitusikan atau menetapkan (mis. Email, telecofrance, sms, cctv hukum pada persitiwa tersebut), dsb); (metode penafsiran dan konstruksi – Hakim tidak boleh menolak perkara hukum); (UU Kekuasan Kehakiman); PERKEMBANGAN ALAT BUKTI DALAM PERDATA: – Dari HIR/RBG hakim dapat – Atau dokumen elektronik dapat memeriksa/menggunakan dokumen diletakan sejajar dengan dokumen elektronik sbg alat bukti yakni tertulis dan mempunyai kekuatan dengan bantuan KETERANGAN mengikat jk: Dokumen itu dpt dibaca SEORANG AHLI yang mengetahui dan / dimengerti para pihak, kebenaran mengerti ttg dokumen elektronik,. isinya dpt terjamin, waktu atau saat Kekuatan pembuktiaan bebas terjadinya perjanjian dpt ditentukan (diberikan kepada hakim), selain itu dg psti, identitas pr pihak dpt juga dapat menggunakan alat bukti ditentukan dg pasti; persangkaan-persangkaan yang ditarik hakim dari persidangan; PERKEMBANGAN ALAT BUKTI DALAM PERDATA: – Pemeriksaan saksi atau ahli dengan – LIHAT PERBANDINGAN DG BELANDA teleconference pada hakikatnya DAN SINGAPURA sama saja bahwa saksi tsb memberikan keterangan scr lisan dan pribadi, hanya saja perbedaannya terletak pada kehadiran saksi atau ahli di persidangan secara nyata dan virtual (maya). Kekuatan pembuktiaan bebas, diserahkan kepada hakim untuk memberikan penilaian pembuktiannya / hakim tdk harus terikat; KESIMPULAN – PENUTUP PENULIS : – Pengaturan thdp alat bukti yg semula – Perlu pengesahan RUU Hukum Acara diatur secara limitatif dan berurutan Perdata segera dilakukan sbg upaya dlm satu pasal, mnjd diatur scr pembaruan hkm acr pdt nasional terbuka dan terpisah dalam indonesia; beberapa psl tersendiri yang hanya memberikan batasan dan – RUU Hukum Acara Perdata antra lain persyaratan ttg alat bukti tersebut. menyangkut mengenai pembuktiaan mula tertutup menjadi terbuka (Psl – Dg dicantumkan sc tegas 83 RUU pembuktiaan dapat pengaturannya thdp alat bukti dilakukan dg semua alat bukti kecl elektronik dalam hkm acr perdata UU menentukan lain; yang baru, diharapkan hakim dpt memeriksa perkara sampai tuntas dan kemudian menjatuhkan putusan shingg mndptkan kepastian hukum melalui putusan hakim guna memberikan keadilan bg masyarkat; TERIMA KASIH Maaf atas segala kekurangan, kesalahan dan kekhilafan