Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 10:

PERMODALAN Muhammad Badru


Muhammad Farhan
Vidya Nurchaliza
MODAL KOPERASI
Koperasi? Associate Capital/Associate Person?
Koperasi secara definisi mengandung unsur “kumpulan orang-orang”

Namun bukan berarti koperasi adalah badan usaha tanpa modal..

Menurut teori klasik, modal diartikan sebagai hasil produksi yang


digunakan untuk produksi lebih lanjut.
SUMBER MODAL KOPERASI
Langsung:
-Simpanan wajib
-Pengumpulan tabungan
-Mencari pinjaman

Tidak langsung:
-Menunda pembayaran
-Memupuk dana cadangan
-Melakukan kerjasama usaha
-Mendirikan badan usaha bersubsidi
MODAL KOPERASI MENURUT UU
PERKOPERASIAN (UU 25 TAHUN 1992)
(2) Modal sendiri terdiri dari:
- Simpanan pokok;
- Simpanan wajib;
- Dana cadangan;
- Hibah.

(3) Modal Pinjaman terdiri dari:


- Anggota;
- Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
- Bank dan lembaga keuangan lainnya;
- Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
- Sumber lain yang sah
PASAL 42 UU PERKOPERASIAN
Koperasi dapat memupuk modal melalui penyertaan modal
Diatur secara lanjut dalam PP No 33 Tahun 1998 (modal penyertaan
dalam koperasi) dan Permen Koperasi dan UMKM No. 11 Tahun
2015 (petunjuk pelaksanaan modal penyertaan dalam koperasi)
APAKAH KETENTUAN HOKUM
PERKOPERASIAN KHUSUSNYA DALAM
PERMODALAN SUDAH MEMADAI?
Secara konsep filosofi tidak bertentangan dengan konstitusi khususnya
Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
Namun masih banyak permasalahan:
-Terminologi simpanan
-Tidak diaturnya peningkatan aset dalam simpanan
-Dana cadagan
-Hibah
CAMPUR TANGAN
NEGARA
NEGARA DAN KOPERASI
Tujuan Negara -> Alinea IV Pembukaan UUD 1945 ->
Kesejahteraan Umum-> aspek ekonomi -> Pasal 33 UUD
1945 -> Koperasi

Prinsip Koperasi=Prinsip demokrasi ekonomi -> Pasal 33 ayat


4 UUD 1945
PEMERINTAH TERHADAP KOPERASI

Negara-> Pemerintah -> Mengatur dan mengurus


Mengatur: Membuat UU Koperasi-> UU No. 25 Tahun
1992
Mengurus: Melakukan pembinaan dan pengawasan,
membuat Permen dan PP
MASALAH PERMODALAN DALAM UU NO. 25
TAHUN 1992

Modal sendiri koperasi= Prinsip Kemandirian


-Simpanan -> berbeda dengan perbankan, merupakan
modal dan bukan saving
-Dana Cadangan -> tidak ada pengaturan lebih lanjut
-Hibah -> tidak relevan dengan prinsip kemandirian
PENYERTAAN MODAL
KOPERASI
Penyertaan modal merupakan pemupukan modal koperasi yang
berasal dari dana pemerintah maupun dari dana masyarakat,
dilakukan dalam rangka memperluas kemampuan untuk menjalankan
kegiatan usaha koperasi;
Dengan dasar pijakan baru dalam permodalan koperasi, yaitu melalui
konsep modal penyertaan diharapkan praktik pengelolaan koperasi
akan lebih profesional dengan mengembangkan usaha, baik barang
dan jasa untuk meningkatkan daya saingnya dalam perekonomian
nasional
Adapun konsep dasar modal penyertaan termaktub dalam pasal 42
UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian:
(1) Selain modal sebagai dimaksud dalam pasal 41, Koperasi dapat
pula melakukan pemupukan Modal yang juga berasal dari Modal
penyertaan.
(2) Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan diatur Lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang Modal
Penyertaan Pada Koperasi
Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 11/Per/M.Kukm/Ix/2015 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemupukan Modal Penyertaan Pada Koperasi.
Dalam menerapkan konsep modal penyertaan dalam koperasi terlebih dahulu
dilakukan perjanjiannya secara tertulis yang memuat:
Nama koperasi dan pemodal
Besarnya modal penyertaan
Usaha yang akan dibiayai modal penyertaan
Pengelolaan dan pengawasan
Hak dan kewajiban pemodal dan koperasi
Pembagian keuntungan
Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki pemodal dalam
koperasi.
Penyelesaian perselisihan
Harus memenuhi 3 persyaratan:
1. Telah memperoleh status sebagai badan hukum;
2. memuat rencana kegiatan dari usaha yang akan dibiayai modal
penyertaan; dan
3. Mendapat persetujuan Rapat Anggota.
SECARA UMUM, KEBERADAAN MODAL PENYERTAAN DALAM KOPERASI SEPANTASNYA
DIHADAPI SEBAGAI SALAH SATU LANGKAH YANG TERKAIT DENGAN PERLUASAN
PELAYANAN USAHA KOPERASI, DENGAN TIGA LANGKAH PREVENTIF:

1. Masuknya modal penyertaan akan menciptakan hubungan bisnis


yang bersifat kesetaraan antara koperasi dan pemilik modal
penyertaan.
2. Masuknya modal penyertaan akan diserta pula dengan masuknya
pembinaan manajemen dan teknologi yang dimungkinkan karena
pemilik modal penyertaan dapat diikutsertakan dalam
pengelolaan dan pengawasan kegiatan usaha yang dibiayainya
3. Keberadaan usaha yang dibiayai modal penyertaan akan lebih
merentangkan kerjasama usaha dengan pihak lain yang
mempunyai keterkaitan dalam pengadaan barang dan jasa
PERMASALAHAN KOPERASI YANG
CENDERUNG MEMILIKI BANKABILITAS YANG
RENDAH
Koperasi memiliki karakteristik “dua muka”
-Kumpulan orang-orang
-Badan Usaha

Kenapa kredit sulit didapatkan oleh koperasi?


-Biasanya tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan pemberi
modal

Solusi?
CONTOH KASUS MENGENAI PENYERTAAN
MODAL
PUTUSAN NOMOR: 26/PDT.G/2013/PN KRW
Koperasi Ar Rido Bima Nusantara dan Yayasan Pendidikan Bima Nusantara
sebagai tergugat membuat dan menandatangani kerjasama yang berbentuk
pernyetaan modal sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Akad Kerjasama.
Pengelolaan modal dimaksud guna kepentingan pendidikan pada Yayasan
Pendidikan Bima Nusantara. Kemudian terdapat setidaknya 6 (enam) orang yang
menyetorkan uangnya sebagai pihak yang melakukan penyertaan modal atau
dalam hal ini sebagai penggugat. Koperasi Ar Rido Bima Nusantara sama sekali
tidak pernah memberitahukan atau melaporkan segala hal-hal terkait dengan
pengeloaan modal kepada para penyetor uang terlebih lagi terhadap segala
keuntungan yang diperoleh sedikitpun tidak ada yang dibagikan. Walaupun
mereka pernah diberikan hak pakai unit mobil, namun karena Koperasi mengalami
kerugian dan setelah diadakan Rapat Luar Biasa diputuskan untuk mengambil
semua unit-unit mobil yang ada di anggota koperasi untuk dikembalikan kepada
pemilik unit mobil tersebut. Para Tergugat, yang tidak melaksanakan janjinya
kepada Para Penggugat, sedangkan Para Tergugat telah berjanji memberikan hak
pakai 1 (satu) unit mobil dan mendapat prosentase dari kelebihan usaha kepada
Para Penggugat. Akibat perbuatan wanprestasinya Para Tergugat, telah
menyebabkan Para Penggugat menderita kerugian baik materiil maupun immateriil
sehingga sudah sepatutnya Para Tergugat memberikan ganti kerugian kepada
Para Penggugat.
PERTANYAAN
Hadian kel 1: simpanan bisa diambil sewaktu waktu gak?
Avionita kel 9: modal saham koperasi sama dengan modal ventura perseroan? Bisa
berubah gak nilainya?
Valdi kel 12: apakah penyertaan modal dapat mengubah orientasi?
Yosephine kel 3: bagaimana keikutsertaan pemberi hibah?
Agnia kel 8: koperasi pailit tehadap pemodal? Jenis modal penyertaan koperasi?
Bintang kel 6: bagaimana kedudukan pemodal dalam koperasi? Berhak jadi anggota?
Kalau jadi anggota berdampak gak?
Stella kel 5: apakah mendirikan badan usaha subsidi, apakah pernah? Apakah efektif?
Dinda kel 7: perbedaan pokok modal koperasi dgn PT?
Revialdi kel 4: bagaimana mungkin tidak ada unsur politik dalam penyertaan modal?
Bagaimana mengidentifikasi?
Bintang Pratiwi kel 9: apakah simpanan koperasi wajib dijamin oleh suatu lembaga?
Nisrina kel 9: simpanan dan saham, pendapat? Kenapa mengganggu kemandirian
koperasi?
Robi kel 12: Kalau ada penyertaan modal lembaga asing, mata uangnya gimana, bagi
hasilnya gimana?

Anda mungkin juga menyukai