Anda di halaman 1dari 31

PERMODALAN

KOPERASI
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KADIRI
PENDAHULUAN
 MENGAPA MODAL PADA KOPERASI
MEMILIKI KEDUDUKAN YANG UNIK DAN
PENTING?
PRINSIP DALAM PERMODALAN
KOPERASI

 Pengendalian & pengelolaan koperasi harus tetap


berada ditangan anggota dan tidak perlu dikaitkan
dengan jumlah modal yg dapat ditanamkan oleh
seseorang anggota dan berlaku 1 anggota 1 suara
 Modal harus dimanfaatkan utk usaha2 yg
bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan
anggota
 Balas jasa thd modal diberikan secara terbatas
 Koperasi memerlukan modal yang cukup untuk
membiayai usahanya secara efisien
 Usaha2 koperasi harus dapat membantu
pembentukan modal baru
Arti Modal Koperasi
 Modal merupakan sejumlah dana yang akan
digunakan untuk melaksanakan usaha – usaha
Koperasi.Koperasi harus mempunyai rencana
pembelanjaan yang konsisten dengan azas-azas
Koperasi dengan memperhatikan perundang-
undangan yang berlaku dan ketentuan administrasi.
Modal koperasi adalah sejumlah dana yang
digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha
koperasi. simpanan sebagai istilah penamaan modal
koperasi pertama kali digunakan dalam UU 79 tahun
1958, yaitu UU koperasi pertama setelah
kemerdekaan.
Arti Modal Koperasi

 Modal koperasi adalah simpanan, berbeda dengan


perusahaan pada umumnya yang menggunakan
istilah saham. Mungkin, istilah simpanan muncul
karena kuatnya anjuran untuk menabung, dalam arti
memupuk modal bagi rakyat banyak yang umumnya
miskin agar memiliki kemampuan dan mandiri.
 Anggapan orang bahwa UU koperasi lebih cocok
untuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Memupuk
modal dengan menyimpan adalah sangat tepat.
Tetapi kerancuan pengertian dan permasalahan
timbul ketika istilah simpanan dibakukan sebagai
modal koperasi.
Arti Modal Koperasi
 Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 41, bahwa :
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, hibah dari anggota dan masyarakat.
Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari
anggota koperasi, koperasi lainnya dan atau
anggotanya, bank dan lembaga keuangan
lainnya, penerbitan obligasi, sumber lainnya
yang sah.
Tiga Alasan Koperasi Membutuhkan
Modal
 Untuk membiayai proses pendirian sebuah koperasi
atau disebut biaya pra-organisasi untuk keperluan:
pembuatan akta pendirian atau anggaran dasar,
membayar biaya administrasi pengurusan izin yang
diperlukan, sewa tempat bekerja, ongkos
transportasi, dan lain-lain.
 Untuk membeli barang-barang modal. Barang-barang
modal ini dalam perhitungan perusahaan
digolongkan menjadi harta tetap atau barang modal
jangka panjang.
 Untuk modal kerja. Modal kerja biasanya digunakan
untuk membiayai operasional koperasi dalam
menjalankan usahanya.
Modal Sendiri

 SIMPANAN POKOK
Sejumlah uang yang sama banyaknya
yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
(lihat pasal 42 UU No 25/1992)
Modal Sendiri

 SIMPANAN WAJIB
Adalah sejumlah simpanan tertentu yang
wajib dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
(lihat pasal 42)
Modal Sendiri

 SIMPANAN SUKARELA (UU no 12.


tahun 1967)
Simpanan sukarela merupakan
simpanan yang jumlah dan waktu
pembayarannya tidak ditentukan.
Simpanan sukarela dapat diambil
anggota sewaktu-waktu.
Modal Sendiri
 DANA CADANGAN
Adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha (SHU) untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan.
Dana ini tidak boleh dibagikan kpd anggota
meskipun terjadi pembubaran koperasi.
Bila koperasi dibubarkan dana ini dipakai
untuk: membayar hutang2, kerugian, biaya2
penyelesaian, dll.
Modal Sendiri
 HIBAH
Adalah suatu pemberian atau hadiah dari
seseorang semasa hidupnya (bisa dari
anggota maupun bukan anggota).
Hibah berbentuk benda baik bergerak
maupun benda tetap.
MODAL PINJAMAN

a. Pinjaman dari Anggota


Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi
dapat disamakan dengan simpanan sukarela
anggota. Kalau dalam simpanan sukarela,
maka besar kecil dari nilai yang disimpan
tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya
dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai
uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang
berasal dari anggota.
MODAL PINJAMAN

b.Pinjaman dari Koperasi Lain


Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja
sama yang dibuat oleh sesama badan usaha
koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja
sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas
atau dalam lingkup yang sempit; tergantung
dari kebutuhan modal yang diperlukan.
MODAL PINJAMAN

c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan
untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut
diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-
negara yang bersangkutan untuk mengangkat
kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.
MODAL PINJAMAN
d. Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat
menjual obligasi atau surat utang kepada
masyarakat investor untuk mencari dana segar
dari masyarakat umum diluar anggota koperasi.
Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan
surat utang tersebut diatur dalam ketentuan
otoritas pasar modal yang ada.
d. Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber
keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah
dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
MODAL PINJAMAN
d. Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber
keuangan yang berasal dari dana yang tidak
sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam
modal.
contoh:
Dana penyisihan 1-5% dari laba BUMN/BUMD
(SK Menteri Keuangan 1989) tentang
Pembinaan SME dan Koperasi.
Untuk pengadaan bahan baku dan modal
usaha.
Penyisihan Laba BUMN/BUMD

Penyisihan Laba BUMN/BUMD


Penggunaan dana :
a. Diklat koperasi primer (+pinjaman
lunak)
b. Investasi yang bermanfaat bagi
penguatan modal koperasi primer
c. Sebagai dana jaminan (guarantee fund)
d. Pembelian saham perusahaan swasta
e. Pemasaran dan promosi hasil produksi.
Perbedaan Saham Koperasi Dg PT

 Saham koperasi tdk boleh diperjual


belikan (tidak dapat dipakai untuk
investasi spekulatif)
 Koperasi membayar bunga yg terbatas
pada modal saham
 Saham koperasi lebih merupakan
sumbangan atau pembayaran uang di
muka yg akan digunakan utk
pembiayaan usaha koperasi .
Distribusi Modal Koperasi

 Distribusi Cadangan Koperasi


Cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah
sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk
modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
Sesuai Anggaran Dasar yang menunjuk pada UU
No. 12/1967 menentukan bahwa 25 % dari SHU
yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan
untuk Cadangan , sedangkan SHU yang berasal
bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkan
untuk Cadangan.
Distribusi Modal Koperasi

Manfaat distribusi cadangan:


1. Memenuhi kewajiban tertentu
2. Meningkatkan jumlah operating capital
koperasi
3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan
kemungkinan rugi di kemudian hari
4. Perluasan usaha
SHU (SISA HASIL USAHA)

Pengertian SHU terbagi menjadi 5 bagian


1. SHU koperasi adalah pendapatan yang di peroleh
dalam waktu satu tahun buku yang di kurangi dengan
biaya,penyusutan dan kewajuban,termasuk pajak
dalam tahun buku yang berhubungan.
2. SHU setelah di kurangi dengan dana cadangan lalu di
bagikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-
masing anggota,dan di gunakan untuk pendidikan
pengkoperasian.
3. Semakin besar transaksi,maka semakin besar SHU
yang di terima.
4. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan
dalam Rapat Anggota.
SHU (SISA HASIL USAHA)

5. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan


berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan
transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan
koperasi.
SHU terdapat di dalam pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992,
adalah sebagai berikut :
Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan
koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya
termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
SHU (SISA HASIL USAHA)
Informasi dasar dalam perhitungan SHU anggota :
1. SHU Total Koperasi pada suatu tahun buku.
2. Bagian (presentase) SHU Anggota.
3. Total simpanan seluruh anggota.
4. Total seluruh transaksi usaha (volume udaha
atau omzet) yang berasal dari anggota.
5. Jumlah simpanan per anggota.
6. Omzet atau volume usaha per anggota.
7. Bagian (presentase) SHU untuk simpanan
anggota.
8. Bagian (presentase) SHU untuk transaksi usaha
anggota.
SHU (SISA HASIL USAHA)
RUMUS PEMBAGIAN SHU
 Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1

mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada


anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang
dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan
perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan
perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
SHU (SISA HASIL USAHA)
 Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan
pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan
koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana
pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana
pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana
pembangunan lingkungan 5%.
 Tidak semua komponen di atas harus
diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini
tergantung dari keputusan anggota yang
ditetapkan dalam rapat anggota.
SHU (SISA HASIL USAHA)
 SHU per anggota rumusnya :
• SHUA = JUA + JMA
 Keterangan :
SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA = Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota
SHU per anggota, dapat dihitung :
SHU Pa = VA / VUK * JUA + Sa / TMS * JMA
 Keterangan :
SHU pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
VUK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
JUA : Jumlah Usaha Anggota
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Total Modal sendiri (simpanan anggota total)
JMA : Jumlah Modal Anggota
SHU (SISA HASIL USAHA)

SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber


dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota
sendiri, yaitu :
1. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota
sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas
modalnya (simpanan) tetap diterima oleh koperasinya
sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada
tahun buku yang bersangkutan.
2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain
pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan.
SHU (SISA HASIL USAHA)
Prinsip-prinsip Pembagian SHU
1. Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota
bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan SHU yang
bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada
dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan
dijadikan sebagai cadangan koperasi.
2. SHU anggota adalah jasa dari anggota dan transaksi
usaha yang dilakukan anggota sendiri: SHU yang
diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan
insentif dari modal yang diinvestasikan dan dari hasil
transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Dari SHU
bagian anggota harus ditetapkan berapa presentase
untuk jasa modal.
SHU (SISA HASIL USAHA)

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara


transparan : Proses perhitungan SHU per anggota
dan jumlah SHU yang dibagi kepada anggota harus
diumumkan secara transparan, sehingga setiap
anggota dapat dengan mudah menghitung secara
kuantitatif berapa partisipasinya kepada koperasi.
4. SHU anggota dibayar secara tunai : SHU per
anggota haruslah diberikan secara tunai, karena
dengan demikian koperasi membuktikan dirinya
sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota
dan masyarakat mitra bisnisnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai