Anda di halaman 1dari 20

KETENTUAN-KETENTUAN POKOK KOPERASI INDONESIA

1. Prinsip Dasar Koperasi


Koperasi melaksanakan mencapai kemakmuran dan keadilan, berdiri di atas sendi-
sendi dasar yang nyata dan teruji. Sendi-sendi dasar koperasi Indoncsia dilandaskan
pada kondisi nyata yang hidup di Indonesia, yaitu asas kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi
sebagai badan usaha, serta merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang
membedakannya dari badan usaha Iain.
Prinsip koperasi Indonesia (UU No. 25/1992, Pasal 5) adalah sebagai berikut.
a. Keanggotaan
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara
Indonesia. Sukarela dalam koperasi berarti atas kemauan sendiri, tanpa dipaksa Oleh
siapa pun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota
dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam
anggaran dasar koperasi.
Terbuka berarti tidak dihalang-halangi untuk masuk atau keluar sebagai anggota,
asalkan tidak mengganggu kegiatan koperasi. terbuka juga berarti tidak
mengadakan perbedaan atau diskriminasi berdasarkan aliran politik, suku bangsa,
atau agama yang dianut seseorang warga negara Indonesia.
b. Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah Yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi koperasi sebagai cerminan
demokrasi dalam koperasi. Koperasi dibentuk oleh para anggota, untuk melayani
anggota-anggota itu sendiri, Dengan demikian, koperasi adalah milik anggota (dari,
oleh, dan untuk anggota). Oleh sebab ilu, semua keputusan penting untuk
mencapai tujuan koperasi dalam rapat anggota mengikat semua anggota.
c. Bunga Modal
Tingginya bunga atau balas jasa modal koperasi dibatasi. Modal utama koperasi
diperoleh dari simpanan para anggolanya. Modal koperasi mempunyai fungsi sosial,
yaitu melayani anggota koperasi dan masyarakat. Tidak pada tempatnya jika modal
itu sengaja dimasukkan dalam koperasi untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
d. Kemandirian
Kemandirian artinya lidak bergantung pada pihak Iain. Dalam kemandirian,
terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, berani
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri
sendiri.
Kemandtnan mengandung pula pengertian swadaya, swakerta dan , swasembada
sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri. Swa kerta berasal dari
kata swa = sendiri, kerta = sesuatu yang dikerjakan . Jadi, swakerta artinya
mengerjakan atau membuat sendiri. Swasembada berarti mencukupi dengan
kemampuan sendiri.
Prinsip dasar ini mengusahakan dan mencukupi keperluannya sendiri atas usaha dan
karyanya sendiri.
Setiap pekerjaan yang dilakukan seharusnya menyadarkan diri pada kekuatan sendiri.
Selayaknya jika koperasi menolak campur tangan. bantuan, atau fasilitas pihak luar
yang dapat mengurangi kebebasan geraknya.

2. Sumber Permodalan Koperasi

Koperasi mempunyai tujuan memperbaiki kehidupan ekonomi para anggotanya


melalui berbagai usaha. Untuk memui suatu usaha, diperlukan modal. Sumber modal
koperasi dapat diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman.

a. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang menanggung risiko atau disebut modal ekuiti,
yaitu modal yang berasal dari anggota sendiri, Modal sendiri terdiri alas simpanan
pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
1) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya, dan wajib
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota. Apabila dalam anggaran dasar
clitetapkan simpanan pokok sebesar Rp200.000,00 berarti semua orang
yang tercatat dalam buku daftar anggota harus membayar Rp200.000,00
sebagai simpanan pokok.
Apabila modal tiap-tiap anggota hanya terbatas pada simpanan pokok saja,
tentu modal koperasi akan lambat bertambahnya. Modal baru akan
bertambah jika ada anggota baru dan menyetorkan simpanan pokok.
Apabila ada anggota yang keluar, modal akan berkurang karena simpanan
pokoknya diambil kembali. Oleh sebab itu, modal sendiri perlu ditambah
dengan cara meningkatkan simpanan wajib anggota.
2) Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang jumlahnya tidak harus
sama, dan wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota. Pada waktu tertentu,
misalnya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau setiap musim. Pada
kesempatan tertentu, misalnya setiap membeli barang, setiap panen, atau
setiap kali pinjam uang.
Dengan simpanan wajib, modal koperasi sendiri akan terus bertambah.
Modal sendiri adalah kebanggaan koperasi karena merupakan wujud dari
prinsip "koperasi menolong diri sendiri". Oleh karena itu, simpanan wajib
hanya boleh diambil kembali dengan cara yang sudah ditentukan dalam
Anggaran Dasar (AD) agar modal koperasi tidak goncang.
3) Dana cadangan
Dana cadangan adalah scjumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU.
Hal ini dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi jika dtperlukan. Sebagian SHU dlbagikan kembali
kepada para anggota, yaitu setelah tutup buku (biasanya akhir tahun).
Sebagian dari SHU perlu ditahan untuk dijadikan cadangan, Besarnva
pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota. Maksud
diadakan dana cadangan, antara lain untuk menutup jika terjadi kerugian.
Namun, dana cadangan itu hamprr tidak pernah digunakan untuk
menutup kerugian. Oleh karena itu, peraturan menentukan bahwa dana
cadangan dapat digunakan pula sebagai modal.
4) Hibah
Pemberian bantuan kepada pihak koperasi secara sukarela. Pemberian ini
dapat dari perseorangan maupun bukan perseorangam
b. Modal Pinjaman
Untuk mengembangkan usahanya, koperasi dapat menggunakan modal pinjaman
dengan memerhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya.

3. Alat Kelengkapan Koperasi


a. Rapat Anggota
Rapat anggota yang dihadiri oleh anggota-anggota koperasi merupakan kekuasaan
tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Hal ini berarti berbagai persoalan yang
menyangkut tata kehidupan koperasi hanya dapat ditetapkan oleh rapat anggota
tersebut. Dalam rapat anggota koperasi, para anggota dapat berbicara,
memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui sesuatu usul atau menolaknya,
serta memberi masukan dan imbauan yang berkenaan dengan koperasi, baik
hubungan organisasi ke dalam maupun ke luar. Keputusan yang diambil oleh rapat
anggota mengikat semua anggota untuk ditaati, juga mengikat pengurus koperasi
untuk melaksanakan.

1) Penyelenggaraan rapat anggota


Pihak yang bertanggung jawab menyelenggarakan rapat anggota adalah
pengurus koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam
setahun. Akan tetapi, pada umumnya diselenggarakan sekali dalam setahun
yang disebut rapat anggota tahunan atau disingkat RAT. Tugas pengurus
memberi pertanggungjawaban atas kebijaksanaan yang telah dilakukan selama
setahun buku yang lampau.
2) Wewenang rapat anggota
Rapat anggota mempunyai wewenang sebagai berikut.
a) Menetapkan anggaran dasar koperasi.
b) Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi.
c) Memilih, mengangkat, serta memberhentikan pengurus dan pengawas
koperasi.
d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, serta mengesahkan laporan keuangan.
e) Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f) Memutuskan pembagtan SHU

3) Mengambil kcputusan dalam rapat anggota


Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Oleh karena itu,
keputusan rapat sangat penting dan mengikat semua anggota. Keputusan rapat
anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila
Iidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak (voting) dan setiap anggota
koperasi mempunyai hak satu suara.
4) Rapat anggota yang sah
Rapat yang sah adalah jika anggota yang menghadiri rapat anggota telah
mencapai jumlah minimal untuk dapal memulai rapat anggota. Persyaratan dan
tata caranya selalu diatur dalam anggaran dasar. Jika jumlah minimal itu belum
tercapai, maka keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat anggota yang Iidak
sah itu dengan sendirinya juga dianggap tidak sah. Artinya, tidak dapat mengikat
anggota. Jumlah minimal yang hadir disebut kuorum. Biasanya, kuorum rapat
anggota ialah setengah dari jumlah anggota ditambah satu. Jadi, jika setengah dari
total keseluruhan anggota yang hadir ditambah satu, rapat anggota sudah dapat
dimulai dan dianggap sah.

b. Anggaran Dasar dan Angsaran Rumah Tangga


Orang mendirikan koperasi untuk memenuhi keperluan bersama. Tujuan itu hanya
dapat dicapai apabila ada peraturan yang baik sehingga koperasi dapat mencapai
tujuannya tanpa halangan. Peraturan-peraturan itulah yang dalam koperasi
dihimpun berurutan dan disebut anggaran dasar (AD).
1) Anggaran dasar (AD)
Anggaran dasar berisi peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
menjadi dasar perkumpulan yang harus ditaati oleh semua orang yang terikat
dalam koperasi, baik pengurus dan badan pemeriksa maupun anggota-
anggotanya. Anggaran dasar hanya memuat peraturan-peraturan dasar atau
peraturan-peraturan pokok saja.
Oleh karena rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi,
rapat anggotalah yang berhak membuat anggaran dasar. Peraturan dan
ketentuan dalam AD tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah
lainnya dan ajaran-ajaran koperasi sendiri.
2) Anggaran rumah tangga (ART)
Anggaran rumah tangga adalah himpunan peraturan yang mengatur urusan
rumah tangga koperasi sehari-hari. Dengan demikian, ART berisi
peraturanperaturan yang kurang pokok.

c. Keanggotaan Koperasi
1) Syarat keanggotaan
Untuk dapat mendirikan suatu koperasi, diperlukan paling sedikit 20 orang
yang setuiu men,adi anggota. Jumiah itu adalah syarat minimal yang harus
dipenuhi waklu mendirikan koperasi guna memperoleh pengesahan sebagai
badan hukum oleh pemenntah.
2) Sifat keanggotaan
Keanggotaan koperasi mempunyai siiat-siiat sebagai berikut.
i. Keanggotaan koperasi terbuka dan sukarela.
ii. Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat-syarat
dalam anggaran dasar dipenuhi
iii. Keanggotaan koperasi Iidak dapat dipindah tangankan dengan dalih atau
jalan apa pun.
3) Berakhirnya keanggotaan
Keanggotaan koperasi berakhir jika anggota yang bersangkutan:
o meningggal dunia (dalam hal anggota koperasi meninggal dunia,
keanggotaannya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi
syarat dalam AD
o meminta berhenti atas kehendak sendiri;
o diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat-syarat
keanggotaan;
o dipecat oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai
anggota.

4) Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi dipilih dan diangkat oleh rapat anggota dari kalangan anggota
sendiri. Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan
pengurus ditentukan di dalam AD dan tidak boleh lebih dari 5 tahun. Walaupun
untuk masa jabatan yang berikutnya anggota-anggota pengurus tadi masih dapat
dipilih kembali, baik sebagian maupun seluruhnya. Pengurus-pengurus merupakan
pemegang rapat anggota , dan bertanggung jawab mengenai segala kegiatan
pengelolaan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota atau rapat anggota
luar biasa.
Apabila koperasi terus-menerus meningkat dan berkembang, pengurus dapat
mengangkat pengelola sebagai menejer atau direksi untuk membantu mengelola
usaha koperasi. Menejer adalah pegawai atau karyawan koperasi dan
bertanggung jawab kepada pengurus. Dalam hal seperti itu, tugas pengurus
adalah mengawasi pelaksanaan wewenang dan kuasa yang diberikan kepada
menejer.
Pengangkatan seorang manajer yang, merupakan pelaksana utama dalam
pekerjaan sehari-hari tergantung , kepada kesanggupan koperasi untuk
membayar, dan disesuaikan pula dengan luas lapangan usaha yang dikerjakan
koperasi.
5) Pengawas Koperasi
Seperti badan usaha, koperasi juga perlu diperiksa, Oleh karena koperasi milik
para anggotanya dan didirikan oleh anggota guna memperbaiki taraf hidup
anggota, maka anggota berhak mengetahui tentang jalannya perusahaan
koperasi. Hak anggota untuk memeriksa koperasi itu diserahkan kepada suatu
badan yang mereka pilih sendiri yang disebut pengawas. Dengan demikian,
setiap koperasi memiliki tiga perangkat organisasi, yaitu rapat anggota
koperasi, pengurus koperasi, dan pengawas koperasi. Ketiga perangkat
organisasi tersebut harus ada, jika salah satu tidak ada, koperasi itu tidak
lengkap organisasinya.
Pengawas dipilih dari dan olch anggota koperasi dalam rapat anwpta. Oleh
sebab itu, pengawas bertanggung jawab kepada rapa t anggota, Persyaratan
untuk dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar.

Soal Latihan
1. Koperasi merupakan organisasi swadaya dengan keanggotaan secara …
a. Paksaan
b. Sukarela
c. Tertutup
d. Terbatas
e. Eksklusif
2. Koperasi merupakan organisasi demokratis yang diawasi dan dikendalikan oleh …
a. Pimpinan
b. Pengurus
c. Anggota
d. Pemerintah
e. Perbankan
3. Anggota dapat ditunjuk sebagai wakil Koperasi dipilih dan bertanggung jawab kepada
… dalam Rapat Anggota.
a. Pimpinan
b. Pengurus
c. Anggota
d. Pemerintah
e. Perbankan
4. Selain sebagai pemilik Koperasi, Anggota Koperasi sekaligus menjadi …
a. Produsen
b. Distributor
c. Konsumen
d. Regulator
e. Mediator
5. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang … dan …
a. Otonom, terikat
b. Otonom, independen
c. Otonom, liberal
d. Otonom, kompetitif
e. Otonom, industrialis
6. Undang-undang yang mengatur mengenai koperasi di Indonesia adalah ….
a. UU RI Nomor 25 Tahun 1992
b. UU RI Nomor 25 Tahun 1993
c. UU RI Nomor 26 Tahun 1992
d. UU RI Nomor 25 Tahun 1994
e. UU RI Nomor 27 Tahun 1992
7. Berikut ini yang merupakan pemegang dan pelaksana kekuasaan tertingi dalam
koperasi adalah ….
a. Direksi
b. Anggota
c. Pimpinan
d. Manajer
e. Pemegang saham
8. Ketentuan yang menjelaskan bahwa besarnya modal yang dimiliki anggota tidak
mutlak dijadikan dasar dalam pembagian SHU adalah ….
a. Kegiatan koperasi didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi
b. Koperasi Indonesia merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan
c. Memperhatikan hak dan kewajiban tiap anggota yang bergabung di dalamnya
d. Mengutamakan gotong-royong agar bisa mencapai tujuan
e. Perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
9. Modal dalam koperasi memberikan manfaat kepada ….
a. Pemilik koperasi
b. Pimpinan koperasi
c. Anggota koperasi
d. Anggota di luar koperasi
e. Pemerintah
10. Berikut ini yang bukan landasan dalam keputusan dan kegiatan koperasi adalah ….
a. Persaingan
b. Kepercayaan
c. Pertimbangan
d. Usaha sendiri
e. Kemandirian
11. Di bawah ini yang bukan ciri-ciri dari koperasi adalah ….
a. Dapat melakukan kegiatan usaha sebagaimana badan uasaha lain
b. Kemauan untuk menang sendiri
c. Berdasarkan atas asas kekeluargaan
d. Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya kontribusi modal
masing-masing
e. Bekerja sama dengan sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
12. Kegiatan koperasi didasarkan atas ….
a. Definisi koperasi
b. Ciri koperasi
c. Prinsip koperasi
d. Tujuan koperasi
e. Manfaat koperasi
13. Koperasi Indonesia merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
….
a. Kekeluargaan
b. Persatuan
c. Persaudaraan
d. Pancasila
e. Keadilan
14. Berikut ini yang merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi adalah ….
a. Bawahan
b. Pimpinan
c. Rapat anggota
d. Kelompok
e. Setiap orang

15. 1Setoran pokok wajib dibayarkan ketika …


a. Seseorang mengajukan permohonan keanggotaan Koperasi
b. Seseorang mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Koperasi
c. Seseorang akan mengikuti Rapat Anggota Koperasi
d. Seseorang berniat ambil andil dalam kepengurusan Koperasi
e. Seseorang telah menerima selisih Hasil Usaha Koperasi
16. Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi dengan sukarela
tanpa imbalan jasa, sebagai ...
a. Pinjaman
b. Kredit
c. Penyertaan modal
d. Pajak
e. Modal Usaha
17. Setiap Anggota Koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlahnya
minimumnya ditetapkan dalam …
a. Peraturan Pemerintah
b. Keputusan Presiden
c. Peraturan Menteri
d. Anggaran Dasar
e. Keputusan Pengurus
18. Koperasi memerlukan pengelolaan yang profesional sehubungan dengan sifatnya,
yaitu ….
a. Lembaga pemerintahan
b. Badan usaha
c. Lembaga masyarakat
d. Kekeluargaan
e. Terbuka
19. Unsur-unsur pengurus dalam koperasi terdiri dari Rapat Anggota, Pengurus dan ….
a. Dewan harian
b. Pelaksana
c. Badan pengawas
d. Sekutu aktif/pasif
e. Mitra usaha
20. Kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait catatan atau
harta kekayaan koperasi dimiliki oleh ….
a. Dewan Pembina
b. Rapat Anggota
c. Pengawas
d. Pelaksana Harian
e. Pengurus
21. Koperasi adalah badan usaha yang bergerak di sektor ….
a. Budaya
b. Ekonomi
c. Industri
d. Sosial
e. Pendidikan
22. Asas yang digunakan dalam setiap pendirian koperasi adalah ….
a. Pancasila
b. Liberal
c. Efisiensi
d. Kekeluargaan
e. Sebab Akibat
23. Pendirian koperasi di Indonesia diatur dalam UU yang dikeluarkan pada tahun ….
a. 1990
b. 1991
c. 1992
d. 1993
e. 1994

24. Tokoh nasional Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia adalah ….
a. Ir. Soekarno
b. Muhammad Yamin
c. Sutan Sjahrir
d. Ki Hajar Dewantara
e. Drs. Mohammad Hatta

25. Kewajiban dari setiap anggota koperasi adalah ….


a. Pembayaran simpanan pokok
b. Melakukan kegiatan usaha
c. Mengembangkan koperasi agar berorientasi pada keuntungan
d. Merekrut anggota koperasi lainnya
e. Melakukan promosi terhadap kegiatan usaha koperasi

26. Manfaat yang diberikan koperasi kepada anggotanya adalah sebagai berikut, kecuali
….
a. Meningkatkankesejahteraan anggota
b. Menyediakan kebutuhan anggota
c. Mendapatkan pinjaman dana tanpa batas dengan bunga yang kompetitif
d. Membantu anggota mendapatkan modal usaha
e. Memperkokoh perekonomian rakyat
27. Kekuatan dari sebuah koperasi terletak pada ….
a. Modal yang dimiliki
b. Anggota
c. Kegiatan yang dilakukan
d. Keuntungan yang diperoleh
e. Lingkup usahanya

28. Keuntungan yang dibagikan kepada tiap anggota koperasi di akhir tahun disebut
dengan ….
a. Keuntungan
b. Deviden
c. Saham
d. Sisa Hasil Usaha
e. Laba
29. Sumber dana yang dapat digunakan koperasi berasal dari sumber berikut, kecuali ….
a. Hibah pemerintah
b. Simpanan anggota
c. Pinjaman dari anggota
d. Pinjaman dari lembaga keuangan yang sah
e. Dana cadangan

30. Salah satu kelemahan koperasi adalah sifatnya yang ….


a. Profit oriented
b. Non profit oriented
c. Terbuka
d. Sukarela
e. Kekeluargaan

Sisa Hasil Usaha

Pengertian SHU
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total
(Total Revenue/ TR) dengan biaya-biaya atau biaya total (Total Cost/TC) dalam satu tahun
buku. SHU surplus bila TR > TC, dan SHU defisit bila TR < TC. Menurut UndangUndang
Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, Bab IX, Pasal 45, SHU koperasi adalah
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban Iain, termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota. Besarnya pernupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat
Anggota.
Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima Oleh setiap
anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota
terhadap perolehan pendapatan koperasi. Dalam pengertian ini juga dijelaskan bahwa
ada hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan
SHU. Artinya, semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya,
maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan
swasta, di mana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional sesuai
besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan
badan usaha Iainnya.
b. Pembagian SHU dan Cara Memperolehnya
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar
diketahui, di antaranya sebagai berikut.
1) SHU total koperasi pada satu tahun buku.
SHU total koperasi adalah selisih usaha yang terdapat pada laporan posisi
keuangan (neraca) atau laporan laba rugi koperasi setelah pajak (profit after tax).
Informasi ini diperoleh dari laporan posisi keuangan ataupun laporan laba-rugi
koperasi.
2) Bagian (persentase) SHU anggota.
3) Total simpanan seluruh anggota.
Total simpanan seluruh anggota yaitu partisipasi modal atau kontribusi anggota
dalam memberi modal koperasinya, yaitu dalam bentuk simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya. Data ini didapat dari buku simpanan
anggota.
4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari
anggota.
Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual beli barang atau jasa) antara
anggota terhadap koperasinya. Dalam hal ini, posisi anggota adalah sebagai
pemakai ataupun pelanggan koperasi. Informasi ini diperoleh dari pembukuan
(buku penjualan dan pembelian) koperasi ataupun dari buku transaksi usaha
anggota. Omzet atau volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan
dari barang dan atau jasa pada suatu periode waktu tertentu tahun buku yang
bersangkutan.
5) Jumlah simpanan per anggota.
6) Omzet atau volume usaha per anggota.
7) Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.
Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil dari
SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.
Bagian SHU untuk transaksi usaha anggota adalah acuan dasar untuk membagi SHU
atau prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa pembagian SHU
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5, ayat 1;
UndangUndang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dalam
penjelasannya menyatakan bahwa "pembagian SHU kepada anggota dilakukan
tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi,
tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan"
Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu sebagai berikut.
a) SHU atas jasa ModaI
Pembagian SHU juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun
investor karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima oleh koperasi
sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang
bersangkutan.
b) SHU atas jasa Usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi, selain pemilik juga sebagai
pemakai atau pelanggan.
Secara umum, SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
pada anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi, yakni: dana cadangan
koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana karyawan, dana pendidikan, dana
sosial, dan dana untuk pembangunan lingkungan.
Namun demikian, tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi dalam
membagi SHU -nya. Hal ini tergantung pada keputusan anggota yang ditetapkan
dalam rapat anggota. Berikut ini contoh pembagian SHU di Koperasi Adil Makmur.
Menurut AD/ ART Koperasi Adil Makmur, SHU dibagi sebagai berikut.
Dana cadangan 40% Dana karyawan 5%
Jasa anggota 40% Dana Pendidikan 5%
Dana pengurus 5% Dana social 5 %
SHU tiap anggota dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
SHU jasa Anggota = Y + X

di mana:
SHU anggota = Sisa Hasil Usaha yang diterima per anggota

Y : SHU Koperasi yang dibagi atas aktivitas ekonomi /jasa


usaha
X : SHU Koperasi yang dibagi atas modal usaha

Total jasa usaha anggota


SHU Y = .......................................... x % Y x SHU
Total jasa usaha Koperasi

Dimana :
SHU Y = SHU yang di terima anggota atas aktivitas ekonomi yang dilakukan
% Y = % yang dialokasikan koperasi utk pembagian SHU aktivitas ekonomi
(transaksi)

Total modal anggota


SHU Y = .......................................... x % X x SHU
Total modal Koperasi
Bila SHU bagian anggota menurut AD/ ART Koperasi Adil Makmur adalah 40% dari
total SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut
dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan usaha, dengan pembagian jasa
usaha anggota sebesar 70%, dan jasa modal anggota (JMA) sebesar 30%, maka ada
2 cara menghitung persentase JUA dan JMA, yaitu sebagai berikut.
1) Pertama, langsung dihitung dari total SHU koperasi.

Jasa usaha = 70% x 40% total SHU koperasi setelah pajak


= 28% dari total SHU koperasi

Jasa modal = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak


= 12% dari total SHU koperasi

2) Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi 100% sehingga dalam hal
ini diperoleh terlebih dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai dengan
persentase yang ditetapkan.

Dalam pembagian SHU kepada anggota, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan yang di antaranya sebagai berikut.
1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota

Pada hakikatnya, SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari
anggota sendiri. Sementara itu, SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi
dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota, melainkan
dijadikan sebagai dana cadangan koperasi.
2) SHU anggota adalah jasa dari anggota dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri
SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari
modal yang diinvestasikan dan dari hasil transaksi usaha yang dibagi kepada
anggota. Dari SHU, bagian anggota harus ditetapkan berapa persentase untuk
jasa modal, misalkan 30%, yang berarti sisanya sebesar 70 % untuk jasa transaksi
usaha.
3) Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
Proses penghitungan SHU tiap anggota dan jumlah SHU yang dibagi kepada
anggota harus diumumkan secara transparan sehingga setiap anggota dapat
dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada
koperasi.
4) SHU anggota dibayar secara tunai
SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai karena dengan demikian
koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota
dan masyarakat mitra bisnisnya.
Untuk memperjelas pemahaman tentang penerapan rumus SHU per anggota
dan prinsip-prinsip pembagian SHU seperti diuraikan di atas, berikut ini disajikan
contoh penghitungan ke 2 di Koperasi Adil Makmur.

Untuk memperjelas pemahaman tentang penerapan rumus SHU per anggota dan
prinsip-prinsip pembagian SHU seperti diuraikan di atas, berikut ini disajikan
contoh penghitungan di Koperasi Adil Makmur.
Contoh 1. Peghitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Adil Makmur tahun buku 2014
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Peraturan
Tarif Pajak Tahun 2010, badan usaha dikenakan PPh badan sebesar 25%, sedangkan
koperasi dan UMKM yang penerimaan bruto setahun di bawah Rp50 miliar memperoleh
fasilitas berupa pengurangan tarif PPh sebesar 50% dari 25% (dengan demikian koperasi
atau UMKM tersebut hanya membayar PPh sebesar 12,5% dari penghasilan kena pajak).
Sumber SHU
SHU Koperasi Adil Makmur setelah pajak Rp280.000,00
Sumber SHU:
Transaksi anggota Rp200.000,00
Transaksi non anggota Rp80.000,00
Pentbagian SHU Koperasi Adil Makmur
Dana cadangan : 40% x Rp200.000.00 =Rp80.000,00
Jasa anggota : 40% xRp200.000.00 =Rp80.000.00
Dana pengurus : 5% x Rp200.000,00 = Rp10.000,00
Dana karyawan : 5% x Rp200.000.00 = Rp10.000,00
Dana pendidikan : 5% x Rp200.000,00 = Rp10.000,00
Dana sosial : 5% x Rp200.000,00 = Rp10.000,00

Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian anggota dibagi sebagai berikut.
Jasa modal: 30% x Rp80.000,00 = Rp24.000,00
Jasa usaha:70% x Rp80.000,00 = Rp56.000.00
Jumlah Anggota, Simpanan, dan Total Transaksi
Jumlah Anggota : 121 orang
Total simpanan anggota, Rp215.750.000,oo Total transaksi anggota Rp1.566.180.000,00
Contoh: SHU yang diterima tiap anggota:
Jumlah simpanan Pak Heru di koperasi adalah Rpl dan total transaksi usaha adalah
Rp6.400.000,00, maka:
6.400
SHU usaha Pak Heru ------------------------------ x Rp56.000,00= 228.837,00
1.566.180

1.400
SHU modal Pak Heru -----------------------x Rp24.000,00= 155.736,00
215.750

Dengan demjkian, jumlah SHU yang diterima Pak Heru adalah: Rp228.837,00 +
Rp155.736,00 = Rp384.573,00
Contoh 2.

Koperasi Makmur selama tahun tahun 2018 memperoleh SHU Rp 60.000.000,00,


penjualan koperasi Rp 72.000.000,00 , simpanan pokok Rp 18.000.00,00 , simpanan
wajib Rp 30.000.000,00
Anton salah satu anggota koperasi makmur memiliki simpanan sukarela
Rp.300.000,00 simpamnan pokok Rp 500.000,00, simpanan wajib Rp 2.000.000,00
dan pembelian Rp700.000,00.
Berdasarkan rapat anggota telah diputuskan:
Untuk jasa simpanan 40%
Untuk jasa usaha 30%
Untuk dana cadangan 30%
Untuk jasa pendidikan 10%

Berdasarkan data-data tersebut besarnya SHU yang di terima Anton


adalah…

SHU Jasa Modal/Simpanan

Simpanan Anton
--------------------------------- x % jasa Simpanan x SHU
Simpanan koperasi

Simpanan pokok + simpanan wajib


------------------------------------------------------------------------ x 40% jasa simpanan x SHU
Simpanan pokok + simpanan wajib koperasi

Rp2.000.000,00 + Rp 500.000,00
---------------------------------------------------------x 40% x Rp60.000.000,00
Rp 18.000.000,00 + Rp 30.000.000,00

Note: Simpanan tidak ikut dijumlahkan karena simpanan sukarela termasuk


modal pinjaman

SHU Jasa Usaha

Pembelian Anton
--------------------------------- x % jasa Usaha x SHU
Penjualan koperasi

Rp700.000,00
-------------------------------x 30% x Rp60.000.000,00
Rp 72.000.000,00
Jadi besarnyaSHU yang diterima anton sebesar
Rp1.250.000,00 +Rp 175.000,000 = Rp 1.425.000,00

Soal Latihan :

1. Secara umum, SHU dapat ditentukan dengan cara ….


a. Pendapatan koperasi – Biaya
b. Pendapatan koperasi + Biaya
c. Pendapatan koperasi – Biaya + Dana Cadangan
d. Pendapatan koperasi + Dana Cadangan
e. Pendapatan koperasi – Dana Cadangan

2. Beberapa akun yang berhubungan dengan laba/rugi sebuah koperasi yang bergerak
di bidang usaha transportasi sebagai berikut.

Laba (SHU) koperasi tersebut adalah ….


a. Rp8.000.000,00
b. Rp6.500.000,00
c. Rp6.250.000,00
d. Rp5.750.000,00
e. Rp5.500.000,00
3. Data keuangan Koperasi Karang Mekar adalah sebagai berikut.

Selama menjadi anggota koperasi, pak Cecep memiliki total nilai simpanan pokok dan
simpanan wajib sebesar Rp1.000.000,00 dan selama setahun beliau melakukan
kegiatan belanja di koperasi senilai Rp500.000,00. Bagian SHU yang diterima pak
Cecep adalah ….
a. Rp93.750,00
b. Rp90.750,00
c. Rp85.500,00
d. Rp75.000,00
e. Rp18.750,00
4. Berikut ini adalah data keuangan Koperasi Adil Makmur pada tahun buku 2018.
o Penjualan/Penerimaan jasa Rp1.060.000,00
o Pendapatan lain-lain Rp 120.000,00
o Harga Pokok Penjualan Rp 310.000,00
o Beban operasional Rp 460.000,00
o Beban administrasi dan umum Rp 90.000,00

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 21


dan Peraturan Tarif Pajak Tahun 2010, badan usaha dikenakan PPh badan sebesar 25%,
sedangkan koperasi dan UMKM yang penerimaan bruto setahun di bawah Rp50
milyar memperoleh fasilitas berupa pengurangan tarif PPh sebesar 50% dari 25%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ….
a. pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayar Koperasi Adil Makmur pada tahun
buku 2018 adalah sebesar Rp40.000,00
b. Koperasi Adil Makmur tidak perlu membayar pajak penghasilan (PPh) karena
penghasilan bruto pada tahun 2018 di bawah Rp50 milyar
c. pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayar Koperasi Adil Makmur pada tahun
buku 2018 adalah sebesar Rp80.000,00
d. Koperasi Adil Makmur tidak mendapatkan pengurangan tarif PPh sebab
penghasilan brutonya pada tahun 2018 belum mencapai Rp50 milyar
e. pajak penghasilan (PPh) yang dibayar oleh Koperasi Adil Makmur diperhitungkan
dari besarnya pendapatan koperasi setelah dikurangi dengan harga pokok
penjualan

5. Berikut ini adalah data keuangan Koperasi Adil Makmur pada tahun buku 2018.
o Penjualan/Penerimaan jasa Rp1.060.000,00
o Pendapatan lain-lain Rp 120.000,00
o Harga Pokok Penjualan Rp 310.000,00
o Beban operasional Rp 460.000,00
o Beban administrasi dan umum Rp 90.000,00

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 21


dan Peraturan Tarif Pajak Tahun 2010, badan usaha dikenakan PPh badan sebesar 25%,
sedangkan koperasi dan UMKM yang penerimaan bruto setahun di bawah Rp50
milyar memperoleh fasilitas berupa pengurangan tarif PPh sebesar 50% dari 25%. Pak
Heru adalah anggota Koperasi Adil Makmur yang memiliki simpanan pokok dan
simpanan wajib sebesar Rp50.000,00. Jika total simpanan pokok dan simpanan wajib
koperasi sebesar Rp1.000.000,00 dan rapat anggota memutuskan persentase jasa
modal sebesar 40%, maka pak Heru akan memperoleh ….
a. SHU jasa modal sebesar Rp5.600,00
b. SHU jasa modal sebesar Rp20.000,00
c. SHU jasa usaha sebesar Rp112.000,00
d. SHU jasa anggota sebesar Rp112.000,00
e. tidak memperoleh SHU karena pak Heru tidak melakukan pembelanjaan di
Koperasi Adil Makmur

Anda mungkin juga menyukai