Anda di halaman 1dari 13

A.

PENGERTIAN KOPERASI
a) Pengertian Koperasi Menurut Istilah
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama
dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, dalam suatu tata susunan ekonomi bahwa dalam kegiatannya
koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera,
baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk
masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para
anggotannya.

b) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang


UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.

c) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli


1) Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu tujuan usaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah
dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian
rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota
dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2) R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya
sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3) Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan
untuk mereka atas dasar laba atau dasar biaya.

1
B. MAKNA USAHA KOPERASI
Eksistensi koperasi sebagai badan usaha dengan tegas dinyatakan dalam UUK.
Adapun tujuan badan usaha koperasidijabarkan dalam Pasal 3 UUK, yakni:

“Bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada


umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang- Undang
Dasar 1945.”

Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan badan usaha lain koperasi mempunyai
karakteristik tersendiri. Selain itu, dalam koperasi ada beberapa prinsip dasar yang harus
dipatuhi oleh anggota koperasi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 5 ayat (1) UUK, yaitu sebagai
berikut:

a) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka;


b) Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis;
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadapmodal;
e) Kemandirian.

Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya


sebagai badan usaha, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berwatak sosial.
Prinsip koperasi berasas kekeluargaan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang
membedakannya dari badan usaha lain.

Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi


anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung
makna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan
syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti
bahwa dalamkeanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk
apapun.

2
 CIRI – CIRI KOPERASI
Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1) Terdiri dari perkumpulan orang.
2) Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3) Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4) Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5)   Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.

 UNSUR UNSUR KOPERASI


Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:
1) Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan anggotanya.
2) Berasaskan kekeluargaan.
3) Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4) Keanggotaannya bersifat sukarela.
5) Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-
masing.
6)   Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7) Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

C. ASAS KOPERASI
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan
usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain :
1) Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua
anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun
beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya.

3
2) Asas Kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat
mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan
orang perorangan.

D. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini :
a)Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial.
b)Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c)Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional
d)Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

E. BERDIRINYA KOPERASI
Untuk mendirikan koperasi sebagai badan usaha harus memiliki syarat sebagaimana yang
disebutkan dalam pasal 6 UUK, yakni :
1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang;
2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi;
3) Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
4) Berkedudukan di wilayah Indonesia;
Jika persyaratan yang dimaksud telah terpenuhi, harus dimuat anggaran dasar
sekurang – kurangnya mencantukan :

1. Daftar nama pendiri


2. Nama dan tempat kedudukan
3. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
4. Ketentuan mengenai keanggotaan

4
5. Rapat anggota dan Pengelolaan
6. Permodalan dan Jangka waktu berdirinya
7. Pembagian sisa hasil usaha dan Sanksi

Koperasi akan mendapat status badan hukum setelah pendirinya disahkan oleh
pemerintah. Untuk mendapatkan pengesahan, para pendiri harus mengajukan permohonan
tertulis disertai dengan akta pendirian ke pemerintah. Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 6
ayat 2 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 104.1/Kep/M.KUKM/X/2002, permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi diajukan dengan melampirkan:

a. Dua rangkap akta pendirian koperasi, satu di antaranya bermeterai cukup


b. Berita acara rapat pembentukan koperasi
c. Surat kuasa dan Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya
sebesar simpanan pokok yang wajib dilunasi oleh para pendiri
d. Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun ke depan
e. Susunan pengurus dan pengawas
f. Daftar hadir pembentukan koperasi
g. Untuk koperasi primer melampirkan foto copy KTP dari para pendiri
h. Untuk koperasi sekunder melampirkan keputusan rapat anggota masing-masing koperasi
pendiri tentang persetujuan pembentukan koperasi sekunder dan foto copy akta pendirian
serta anggaran dasar masing-masing koperasi pendiri.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pendirian koperasi adalah masalah modal,
Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

1) Modal Sendiri Berasal dari :


a) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

5
b) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajib dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh
diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib
modal koperasi terus bertambah dan berkembang.
c) Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota koperasi
yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan ini
tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.
d) Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi
usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian
dapat dimanfaatkan sebagai modal.
e) Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi
tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain.

2) Modal pinjaman
a) Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari
nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. dalam pinjaman, koperasi
meminjam senilai uang yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota.
b) Koperasi lainnya dan anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat
prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.

6
d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar
anggota koperasi.
e) Sumber lain yang sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
f) Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal (investasi)
pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta, dan
BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi.

F. ORGANISASI DALAM KOPERASI

Di dalam UU No.25 Tahun 1992, ketentuan mengenai perangkat organisasi koperasi


diatur dalam Pasal 21 beserta Penjelasannya, terdiri dari :

1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat
anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas
mengenai pengelolaan koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam
setahun.
Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama.
Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :
a) Menghadiri rapat anggota
b) Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib
c) Mematuhi keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota.
d) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan
e) Menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar
f) Menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal yang
disetor.

7
Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:

a) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota
b) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi
c) Menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
d) Memilih atau dipilih pengurus dan pengawas.

2. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
Bertanggung jawab kepada rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun.
Tidak merangkap sebagai pengawas. Pengurus baik bersama-sama, maupun sendiri-
sendiri menanggung kerugian yang diderita koperasi, karena tindakan kesengajaan atau
kelalaian. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam
akta pendirian.
 Pengurus bertugas :
a) Mengelola organisasi dan usaha koperasi.
b) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana pendapatan dan
anggaran belanja koperasi.
c) Menyelenggarakan dan Melaksanakan rencana kerja yang sudah ditetapkan rapat
anggota.
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
e) Meningkatkan pengetahuan anggota dengan menyelenggarakan pendidikan bagi
anggota.
 Wewenang Pengurus :
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar,.
c) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
d) Mengangkat dan memberhentikan pelaksana usaha.
e) Rencana pengangkatan pengelola atas persetujuan rapat anggota.

8
3. Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi koperasi Indonesia,
yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, serta bertanggung jawab
kepada rapat anggota.Sebagai anggota pengawas, tidak dapat merangkap sebagai
pengurus, sebab kedudukan dan tugas pengawas ini adalah mengawasi pelaksanaan tugas
kepengurusan yang dilakukan oleh pengurus.
 Pengawas Bertugas :
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
b) Melaporkan hasil pengawasannya secara tertulis kepada rapat anggota.
 Wewenang Pengawas :
a) Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

4. Manajer (Pengelola Usaha)


Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang untuk
mengelola usaha koperasi. Rencana pengangkatan pengelola diajukan kepada rapat
anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus.
 Pengelola bertugas :
a) Melaksanakan usaha koperasi.
b) Mengajukan rancangan rencana anggaran pendapatan & belanja koperasi kepada
pengurus.
c) Memberikan pelayanan usaha kepada anggota.
d) Membuat studi kelayakan usaha koperasi.
e) Membuat laporan perkembangan usaha koperasi.
 Wewenang Pengelola :
a) Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan pengurus.
b) Meningkatkan prestasi kerja karyawan.

9
5. Karyawan
 Karyawan bertugas :
a) Melaksanakan tugas sesuai dengan bidang pekerjaannya dengan penuh tanggung
jawab.
b) Menerima imbalan jasa atas prestasi kerja yang diberikan pada koperasi.
c) Mematuhi segala peraturan yang berlaku serta menjalankannya.
d) Memasuki organisasi karyawan dalam memperjuangkan nasibnya dan wadah
inspirasi serta informasi dalam mengembangkan bakatnya.
 Wewenang Karyawan:
a) Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk keperluan tugasnya.
b) Mendapatkan pengajaran di organisasi karyawan yang diikutinya.

G. JENIS – JENIS KOPERASI


a) Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
1) Koperasi Konsumsi,
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di
tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
2) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, Bidang usahanya adalah membantu
penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis
barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
3) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Tentu
bunga yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain.
4) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.

10
b) Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
1) Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
2) Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

c) Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


1) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
2) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah itu.
3) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan,
pakaian, dan perabot rumah tangga.
4) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran.

d) Koperasi berdasarkan keanggotaannya


1) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian.
2) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) KPRI bertujuan terutama
meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota).
3) Koperasi Pasar (Koppas) Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan
yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang.
4) Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain.

11
KESIMPULAN

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa
dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi
yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri
maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk
kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan
bersama dari para anggotannya.
Koperasi didirikan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi
menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Koperasi
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Masyarakat ikut serta menjadi anggota
koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal
pinjaman. Dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sentosa Sembiring . 2008 . Hukum Dagang. Bandung : PT CITRA ADITYA BAKTI.

http://artikelilmiahlengkap.blogspot.com/2012/12/pengertian-hukum-dagang.html

http://kinantiarin.wordpress.com/jenis-jenis-koperasi-di-indonesia/

http://lisdaalmanita.blogspot.com/2013/10/pengertian-koperasi-dan-ciri-ciri.html

13

Anda mungkin juga menyukai