Anda di halaman 1dari 22

MENDIRIKAN & MEMBANGUN

KOPERASI INDONESIA

Materi Kuliah – 4
KOPERASI INDONESIA
2017

1
Bagaimana Mendirikan
Koperasi Indonesia ?
 Tetapkan kepentingan ekonomi yg sama dr anggota
 Rumuskan tujuan ekonomi yg sama dari anggota
 Tetapkan fungsi koperasi yg sejalan dengan
kepentingan dan tujuan ekonomi anggota
 Formulasikan dampak langsung dan tidak langsung
terhadap perbaikan ekonomi anggota
 Ada Komitmen dari Tim Pemrakarsa
Pembentukan Koperasi

2
Tugas Pemrakarsa Pendirian Koperasi
 Menghubungi tokoh masyarakat & pejabat terkait guna
memperoleh dukungan atas rencana pembentukan koperasi
 Menyiapkan studi kelayakan, 1) Observasi prakondisi masyarakat; 2)
Inventarisir kebutuhan masyarakat calon anggota; 3) Prediksi pangsa-pasar; 4)
Melihat kekuatan pesaing; 5) Prediksi kegiatan usaha yg dapat ditangani; 6)
Besaran modal yg dibutuhkan & bagaimana menghimpunnya; dan 7) Proyeksi
manfaat yg bisa diberikan
 Mengadakan sosialisasi, penyuluhan atau pelatihan untuk memberikan
pemahaman maksud & tujuan koperasi, serta bagaimana bentuk dan manfaatnya
 Menyiapkan rancangan akta pendirian yg dilampiri AD/ART
 Menyiapkan rancangan rencana kerja, program kerja & anggaran
 Mengorganisir rapat pembentukan, menentukan jenis koperasi

3
Strategi Pemrakarsa Pendirian Koperasi

1. Pendekatan Sosial Pedagogis  Meyakinkan para calon


anggota untuk mempersatukan diri dalam kelompok koperasi
dengan mendidik & melatih mereka untuk membentuk
koperasi, sekaligus membiayainya dengan kontribusi mereka
sendiri dengan kredit murah & mudah
2. Pendekatan Sosial-Ekonomis  Meyakinkan para calon
anggota untuk mempersatukan diri dalam kelompok koperasi
melalui pendekatan edukatif-partisipatif, dimana para
anggota kelompok mampu mengambil keputusan sendiri
mengenai semua aspek yg terkait dengan pembentukan
koperasi  promotor menjadi mediator pengambilan
keputusan atas kesepakatan bulat anggota
4
Syarat Umum Pendirian Koperasi
 Koperasi Primer, sekurang2nya beranggotakan 20 (dua puluh) orang
yg mempunyai kesamaan kegiatan & kepetingan ekonomi. Koperasi
Sekunder, sekurang2nya dibentuk oleh 3 (tiga) badan hukum koperasi.
 Usaha yg dijalankan tdk bertentangan dgn ketertiban umum &
kesusilaan.
 Memiliki akte pendirian yg memuat Anggaran Dasar (AD) dan
memiliki tempat kedudukan yg jelas.
 Koperasi harus memiliki sejumlah anggota & harus terdiri dari
warga negara Indonesia; 1) Mampu melakukan tindakan hukum; 2)
Menerima landasan idiil asas & sendi dasar koperasi
 Sanggup dan bersedia melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 tahun
1992, AD/ART, serta peraturan koperasi.
5
Substansi Rapat Pendirian Koperasi
 Menyepakati pembentukan koperasi
 Mengesahkan Anggaran Dasar Koperasi
 Menyepakati rencana kerja koperasi
 Menyepakati permodalan & batas waktu penyerahan;
simpanan pokok, wajib & sukarela
 Pemilihan pengurus dan pengawas
 Pemberian kuasa pada pengurus Rapat Anggota (RA) guna
menyiapkan rancangan Anggaran Rumah-Tangga Koperasi
 Pemberian kuasa pada mereka yg ditunjuk rapat
pembentukan untuk menandatangani akta pendirian koperasi
& mengajukan pengesahan pada pejabat berwenang

6
9 LANGKAH MEMBANGUN
KOPERASI INDONESIA

7
Langkah 1
PAHAMI IDE DASARNYA
Pasal 33 UUD 1945
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan;
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara;
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

“Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau


penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Bangun
perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”

8
UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.

Berdasarkan definisi tersebut koperasi sebagai badan hukum dapat diartikan sebagai
badan/lembaga yang setiap aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada norma-
norma tertentu (termasuk norma hukum), oleh kerenanya setiap tindakan yeng
bertentangan dengan ketentuan hukum dapat dikenakan sanksi hukum.
1. Koperasi ialah badan usaha bukan ormas, yayasan atau perkumpulan sosial
2. Pendiri/pemiliknya ialah orang-orang (perorangan) atau badan hukum koperasi
3. Koperasi bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan
4. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat

9
Badan Usaha
Usaha adalah setiap tindakan perbuatan dan kegiatan
apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh
setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan/laba
(UU No. 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang & Industri) 
Suatu rangkaian kegiatan pertukaran yang
merubah uang tunai menjadi barang/jasa dan
selanjutnya barang/jasa menjadi uang tunai
dengan nilai tambah

10
Langkah 2
HAYATI FOKUS KOPERASI INDONESIA

“Anggota koperasi ialah pemilik dan sekaligus pengguna jasa


koperasinya” [Pasal 17 Ayat (1) UU No. 25 Tahun 1992]

Sebagai landasan pengikat anggota untuk bergabung


(berkoperasi) dalam Badan Usaha Koperasi ialah:
 Kebersamaan kegiatan ekonomi

 Kebersamaan kepentingan ekonomi

 Kebersamaan keduanya

Anggota berfungsi sebagai PEMILIK, sekaligus sebagai


PENGGUNA JASA badan usaha koperasi yang didirikan

11
Fungsi dan Peran Koperasi
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi
sebagai soko gurunya
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
12
Prinsip-Prinsip Koperasi
 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
 Kemandirian
 Pendidikan perkoperasian
 Kerjasama antar koperasi

13
Jati Diri Koperasi Indonesia
 PENGERTIAN. Koperasi merupakan perkumpulan otonomi dari
orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan social bersama melalui
perusahaan yang mereka miliki secara bersama dan dikendalikan
secara demokratis.
 NILAI. Koperasi berlandaskan nilai-nilai selfhelp (swadaya) atau
menolong diri sendiri, demokrasi, kesamaan, keadilan dan
solidaritas.
 PRINSIP. Koperasi berupaya untuk membangun dunia yang lebih
baik, mengejar tujuan-tujuan dan melaksanakan nilai-nilai
berdasarkan prinsip-prinsip sukarela, terbuka & tidak diskriminatif,
demokratis (partisipatoris), pembiayaan yang adil, otonom,
kerjasama antar koperasi & pelayanan pendidikan komunitas.

14
Langkah - 3
Jiwai Hakekat Koperasi Indonesia
 Koperasi adalah otonom didalam statusnya
 Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis
 Keanggotaan koperasi secara sukarela dan terbuka
 Manajeman koperasi didasarkan pada asas-asas perusahaan
dan prinsip-prinsip ekonomi
 Pendidikan adalah prinsip dasar dalam mengembangkan
koperasi menuju kemandiriannya
 Dalam mengembangkan koperasi diperlukan jaringan usaha
sebagai wujud kerjasama antar koperasi
 Asas koperasi adalah kekeluargaan yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945

15
Perangkat Organisasi Koperasi
Perangkat Organisasi Koperasi menurut pasal 21
UU koperasi nomor 25 tahun 1992:
 Rapat Anggota

 Pengurus

 Pengawas

Tiga serangkai (tri partit) inilah yang dikenal sebagai


manajemen koperasi yang akan menjalankan tata
laksana kehidupan koperasi
16
Langkah – 4
SIAPKAN VISI DAN MISI
 Visi dan misi yang kuat sangat dibutuhkan
demi kelangsungan organisasi/usaha koperasi
 Harus cocok dengan sejarah, budaya,
semangat & nilai-nilai organisasi/koperasi
 Berpijak pada realitas & kenyataan, serta
kesempatan, impian dan persaingan yang ada
 Dirumuskan secara formal, tidak sekedar
menjadi hiasan dinding/pajangan

17
Langkah – 5
RUMUSKAN TUJUAN & SASARAN
Dalam menjalankan visi & misi  koperasi perlu menentukan
tujuan & sasaran yang hendak dicapai sebagai tolak ukur
keberhasilan visi & misi
 Tujuan harus jelas & spesifik, sehingga memberikan dasar
mengelola perusahaan koperasi dalam suatu kegiatan bisnis
 Sasaran merupakan bentuk tujuan yang telah terkuantifisir,
sebagai dasar untuk mendesain struktur bisnis & pekerjaan
dari unit-unit yang ada, bersifat:
1. Lebih spesifik
2. Dibatasi waktu
3. Dapat diukur/ dapat dikuatifikasi

18
Langkah – 6
KEMBANGKAN MANAJEMEN STRATEGI
Suatu seni dan ilmu pembuatan (formulating),
penerapan (implementing), & evaluasi (evaluating)
keputusan stretegi antar fungsi yang memungkinkan
organisasi koperasi mencapai tujuannya
1. Pembuatan strategi  pengembangan MISI; analisis SWOT;
pengembangan strategi alternative; & penentuan strategi;
2. Penerapan strategi  Penentuan sasaran; kebijakan
perusahaan koperasi; motivasi karyawan; alokasi
sumberdaya;
3. Evaluasi stetegi  Memonitor hasil stretegi; mengukur hasil
kerja; mengambil langkah perbaikan
19
Langkah – 7
LAKUKAN AKSI BERSAMA
Aksi lebih lanjut diperlukan sebagai perwujudan
pelaksanaan
1. Harus terukur, realistis dan memiliki
tantangan
2. Harus bekerja dengan serius dan bernalar
3. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah

20
Langkah – 8
NILAI HASILNYA
 Hasil dari aksi/tindak lanjut senantiasa harus
dinilai/diukur, baik dengan menggunakan
analisis komparatif maupun analisis ratio
dilengkapi dengan metode SWOT
 Hasil penilaian/pengukuran digunakan
sebagai umpan balik untuk menentukan
kebijakan selanjutnya

21
Langkah – 9
BERKORDINASI & BERKONSULTASI
 Untuk mencari solusi sebagai alternative
pemecahan masalah yang senantiasa muncul &
tiada henti
 Diperlukan proses pendampingan/advokasi &
konsultasi jika dijumpai problem yang spesifik &
membutuhkan kehadiran professional/instansi
teknis terkait
 Diagendakan pendidikan, pelatihan & penyuluhan
secara berjenjang, berkesinambungan dan tidak
menjemukan
22

Anda mungkin juga menyukai