Disusun oleh:
Disusun oleh:
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bentuk perusahaan atau organisasi dimana
mempunyai tujuan utama untuk memberikan kesejahteraan kepada anggota
koperasi. Koperasi sebagai organisasi untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari
anggotanya.
Tujuan koperasi sebagai suatu badan usaha atau perusahaan bukan
hanya berorientasi pada laba saja, tetapi juga berorientasi pada manfaat. Oleh
karena itu, menajemen koperasi tidak sepenuhnya mengejar keuntungan
namun koperasi didasari dengan pelayanan.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin hari semakin banyak
koperasi di Indonesia. Untuk di Indonesia tujuan koperasi sendiri adalah
untuk mensejahterakan anggota koperasi pada khususnya dan untuk
masyarakat pada umumnya. Koperasi juga mempunyai andil yang cukup
besar bagi pembentukan produk nasional, perluasan lapangan pekerjaan,
peningkatan dan pemerataan pendapatan, serta peningkatan ekspor.
Di Bogor sendiri banyak sekali koperasi yang berdiri. Sebagian sudah
dikenal baik oleh masyarakat, namun ada juga koperasi yang memang
didirikan di dalam instansi atau perusahaan tertentu sehingga masyarakat
tidak mengetahuinya. Salah satu koperasi yang berkembang di Bogor yaitu
Koperasi Kredit Sejahtera (KKS). Beralamat di Cibinong, koperasi ini
memiliki banyak anggota sehingga andilnya dalam mensejahterakan
masyarakat pun bisa diacungi jempol.
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian koperasi.
2. Mengetahui landasan, asas, tujuan dan prinsip koperasi Indonesia.
3. Mengenal macam-macam koperasi di Indonesia.
4. Mengenal Koperasi Kredit Sejahtera (KKS) sebagai salah satu koperasi
di Bogor.
C. MANFAAT
1. Mampu mengetahui pengertian koperasi.
2. Mampu mengetahui landasan, asas, tujuan dan prinsip koperasi
Indonesia.
3. Mampu mengenal macam-macam koperasi di Indonesia.
4. Mampu mengenal Koperasi Kredit Sejahtera (KKS) sebagai salah satu
koperasi di Bogor
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Beberapa definisi koperasi menurut para ahli :
1. ILO : Cooperative defined as an association of perso usually of limited
means, who have voluntarily joined together to achieve a common
economic end through the formation of a democratically controlled
business organization, making equitable contribution to the capital
required and accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking.
2. Chaniago : Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
3. P.J.V. Dooren : There is no single definition (for coopertive) which is
generally accepted, but the common principle is that cooperative union
is an association of membe, either personal or corporate, which have
voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.
4. Moh. Hatta : Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong.
5. Munker : Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong menolong.
6. UU No.25/1992 : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seoran atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonimi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Asas Koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas
Koperasi. Di satu pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 pasal 33
UUD 1945 beserta penjelasannya, sejauh bentuk-bentuk perusahaan
lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaaan, semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama
antara Koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun demikian, karena
adalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi
anggotanya itu Koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal
tertentu, maka kegiatan koperasi biasanya juga diharapkan dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Lebih dari itu, karena perjuangan koperasi biasanya terjalin dalam suatu
gerakan tertentu yang bersifat nasionalis, tidak jarang keberadaan
Koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan
perekonomian tertantu.
Dalam konteks Indonesia, pernyataan mengenai tujuan koperasi
dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal itu,
tujuan Koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
a. VISI
b. MISI
Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Melalui Pelayanan Keuangan
yang PRIMA dan Profesional
I : Integritas
1. Pengurus
- Ketua : Michael Wiratmoko
- Wakil Ketua I : Robertus Gatot Arianto
- Wakil Ketua II : H. Ade Ibrahim
- Sekretaris : Rini Lisiawati
- Bendahara : Endang Indah Ariyani
2. Pengawas
- Ketua : Ignatius Arif Tanoto
- Wakil Ketua : Aan Binganto
- Sekretaris : Elizabeth Yunita S
2. Pinjaman
- Pinjaman Prima; adalah pinjaman dengan jasa pinjaman menurun.
- Pinjaman Swadaya; adalah pinjaman sebesar 90% dan Simpanan
anggota, efektif untuk keperluan mendadak.
- Pinjaman Produktif; pinjaman untuk penambahan modal kerja anggota.
- Pinjaman Perumahan; adalah pinjaman untuk pembelian tempat tinggal
anggota.
- Pinjaman Pendidikan; adalah pinjaman untuk membiayai pendidikan
anggota atau putra/putri anggota.
- Pinjaman Khusus; adalah pinjaman pada waktu tertentu, misalnya
Lebaran ceria, Gebyar KKS, dll.
- Pinjaman Mobil dan Motor; adalah pinjaman untuk anggota yang
membutuhkan kendaraan bermotor.