Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Jalan Mayor Oking No. 54 Cibinong, Bogor 16917.

Disusun oleh:

Disusun oleh:

David Linata (MA14106)


Tiara Safitri (MA160033)
Rakhmat Septian (MA170005)
Selfi Mariyam (MA170052)
Fiena Giarti (MA170054)

STIE TRIGUNA BOGOR

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bentuk perusahaan atau organisasi dimana
mempunyai tujuan utama untuk memberikan kesejahteraan kepada anggota
koperasi. Koperasi sebagai organisasi untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari
anggotanya.
Tujuan koperasi sebagai suatu badan usaha atau perusahaan bukan
hanya berorientasi pada laba saja, tetapi juga berorientasi pada manfaat. Oleh
karena itu, menajemen koperasi tidak sepenuhnya mengejar keuntungan
namun koperasi didasari dengan pelayanan.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin hari semakin banyak
koperasi di Indonesia. Untuk di Indonesia tujuan koperasi sendiri adalah
untuk mensejahterakan anggota koperasi pada khususnya dan untuk
masyarakat pada umumnya. Koperasi juga mempunyai andil yang cukup
besar bagi pembentukan produk nasional, perluasan lapangan pekerjaan,
peningkatan dan pemerataan pendapatan, serta peningkatan ekspor.
Di Bogor sendiri banyak sekali koperasi yang berdiri. Sebagian sudah
dikenal baik oleh masyarakat, namun ada juga koperasi yang memang
didirikan di dalam instansi atau perusahaan tertentu sehingga masyarakat
tidak mengetahuinya. Salah satu koperasi yang berkembang di Bogor yaitu
Koperasi Kredit Sejahtera (KKS). Beralamat di Cibinong, koperasi ini
memiliki banyak anggota sehingga andilnya dalam mensejahterakan
masyarakat pun bisa diacungi jempol.
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian koperasi.
2. Mengetahui landasan, asas, tujuan dan prinsip koperasi Indonesia.
3. Mengenal macam-macam koperasi di Indonesia.
4. Mengenal Koperasi Kredit Sejahtera (KKS) sebagai salah satu koperasi
di Bogor.

C. MANFAAT
1. Mampu mengetahui pengertian koperasi.
2. Mampu mengetahui landasan, asas, tujuan dan prinsip koperasi
Indonesia.
3. Mampu mengenal macam-macam koperasi di Indonesia.
4. Mampu mengenal Koperasi Kredit Sejahtera (KKS) sebagai salah satu
koperasi di Bogor
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Beberapa definisi koperasi menurut para ahli :
1. ILO : Cooperative defined as an association of perso usually of limited
means, who have voluntarily joined together to achieve a common
economic end through the formation of a democratically controlled
business organization, making equitable contribution to the capital
required and accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking.
2. Chaniago : Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya.
3. P.J.V. Dooren : There is no single definition (for coopertive) which is
generally accepted, but the common principle is that cooperative union
is an association of membe, either personal or corporate, which have
voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.
4. Moh. Hatta : Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong.
5. Munker : Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong menolong.
6. UU No.25/1992 : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang seoran atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonimi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan.

B. LANDASAN, ASAS, TUJUAN DAN PRINSIP KOPERASI


1. Landasan Koperasi
a. Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi
Indonesia adalah pancasila. Penempatan pancasila sebagai landasan
Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
b. Landasan strukturil
UUD 1945 sebagai landasan strukturil koperasi Indonesia
yang merupakan aturan pokok organisasi negara. Terutama dalam
ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah menegaskan bahwa perekonomian
yang hendak disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian
“usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

2. Asas Koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas
Koperasi. Di satu pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 pasal 33
UUD 1945 beserta penjelasannya, sejauh bentuk-bentuk perusahaan
lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaaan, semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama
antara Koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.

3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun demikian, karena
adalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi
anggotanya itu Koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal
tertentu, maka kegiatan koperasi biasanya juga diharapkan dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Lebih dari itu, karena perjuangan koperasi biasanya terjalin dalam suatu
gerakan tertentu yang bersifat nasionalis, tidak jarang keberadaan
Koperasi juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan
perekonomian tertantu.
Dalam konteks Indonesia, pernyataan mengenai tujuan koperasi
dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal itu,
tujuan Koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.

4. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia


Sebagaimana dinyatakan dalam pasal ayat 1 Undang-undang No.
25/1992, Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip Koperasi
sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Sesuai dengan pasal 5 UU No. 25/1992, sifat kesukarelaan
dalm keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi
anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat
kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat
menyatakan mengundurkn diri dari Kopersainya sesuai dengan
syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sedangkan sifat
terbuka memiliki arti bahwa dalam hal keanggotaan Koperasi tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Dalam pasal 19 ayat 4 UU No.2/1992: ”setiap anggota
mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi
sebagaimana diatur dalam anngaran dasar”. Aspek demokratis
pengelolaan Koperasi ini juga dapat disaksikan dengan elihat
pelaku-pelaku usaha Koperasi. Koperasi didirikan oleh para anggota
yang mempunyai tekad yang sama yaitu meningkatkan
kesejahteraan bersama. Usaha koperasi dijalankan oleh anggota
yang mempunyai kecakapan manajerial. Pengawasan usaha koperasi
juga dilakukan oleh anggota yang memenuhi syarat untuk itu.
Dengan demikian kedudukan anggota koperasi di dalam pengelolaan
usaha koperasi adalah sekaligus sebagai pemilik, pengelolaan dan
pengawasan koperasi.
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Praktik pebagian SHU merupakan praktik usaha koperasi yang
berbeda dengan praktik perusahaan-perusahaan lainnya, terutama
yang berbentuk perseroan terbatas. Pembagian SHU koperasi para
anggotanya didasarkan atas perimbangan jasa masing-masing
anggota dalam usaha koperasi, yaitu dihitung berdasarkan besarnya
volume usaha Koperasi.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
Pembatasan bunga atas modal merupakan cerminan bahwa
koperasi, selain menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan
yang wajar terhadap partisipasi anggotanya, juga mendorong
tumbuhnya rasa kesetiakawanan antarsesama anggota koperasi.
e. Kemandirian
Untuk dapat mandiri Koperasi harus mempunyai organisasi
dan usaha yang berakar kuat dalam kehidupa masyarakat. Agar
koperasi dapat mengakar dalam kehidupan masyarakat maka
keberadaan Koperasi harus dapat diterima oleh masyarakat. Agar
bisa diterima oleh masyarakat maka Koperasi harus mampu
memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat.
C. MACAM-MACAM KOPERASI
Berikut ini macam-macam koperasi di Indonesia :

1. Koperasi Unit Desa (KUD)


Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan usaha ekonomi pedesaan,
khususnya pertanian.
2. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan
sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah.
3. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha
tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.
4. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota.
BAB III
KEGIATAN KHUSUS

A. Sejarah Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Koperasi Kredit Sejahtera (KKS) didirikan di Cibinong, Bogor, pada
tanggal 5 Oktober 1972. Awal mula pendirian diprakarsai oleh 5 orang tokoh
masyarakat Cibinong yang peka dan peduli pada keadaan sosial ekonomi
masyarakat tingkat bawah pada saat itu dengan anggota awal 40 orang.
Pemrakarsa KKS yaitu: Y. Hardja Purwadi, berprofesi pengusaha; Arman
Pribadi, Bc.Hk. berprofesi pengusaha; Adib Sriyono, berprofesi anggota TNI
AD (waktu itu ABRI); Sutisna, berprofesi anggota TNI AU (waktu itu
AURI); C. Soetrisno, pensiunan tentara Hindia Belanda (KNIL).
Atas prakarsa beliau-beliau inilah pada tanggal 23 September 1975
KKS memperoleh Badan Hukum resmi dengan nomor 6262/BH/DK/10/9-75
dari Departemen Koperasi dengan nama Koperasi Kredit Sejahtera.
Awal mula pelayanan kepada anggota meminjam ruangan seluas 3×3
2
m di rumah salah satu Pengurus di simpang tiga Cibinong. Pelayanan
anggota hanya terbatas pada hari Sabtu dan Minggu langsung ditangani oleh
Pengurus. Tahun 1979-1988 menyewa ruangan depan kantor pos, sebelah
kiri kantor yang sekarang dengan luas ruangan 3×5 m2. Pelayanan ditangani
Bendahara, dibantu seorang karyawan honorer. Tahun 1988 memiliki tanah
sendiri dan membangun gedung untuk kantor seluas 100 m2. Manajer
dirangkap oleh Bendahara, dibantu oleh 3 orang staf. Saat itu jumlah anggota
9.965 orang, aset Rp 163 juta, pendapatan setahun Rp 32,8 juta.
Tahun 1996, KKS terpilih sebagai salah satu peserta dalam program
Kopdit Model 2000 (CCA – Inkopdit) dari 24 Kopdit yang terbesar di 5
BK3D/ Puskopdit. Dari tahun 1998 sampai dengan 2012, secara bertahap
membangun gedung dengan 3 lantai di atas tanah seluas 300 m2. Lantai satu
digunakan untuk pelayanan setoran anggota, baik mengangsur pinjaman,
maupun menabung, dan pencairan pinjaman. Lantai 2 digunakan untuk
pengajuan pinjaman, pengolahan data keuangan & informasi, dan ruang
Dewan Pimpinan. Lantai 3 digunakan untuk ruang rapat dan pelatihan.
Tanggal 19 November 2011, KKS membuka kantor cabang pertama
di wilayah utara (KKS WITAR) di JL.Radar AURI Cisalak dengan menyewa
ruangan berukuran 50 m2. Dasar pertimbangan dibukanya KKS WITAR
adalah bahwa dari hasil pemetaan penyebaran anggota sampai dengan bulan
Juni 2011, anggota KKS yang tinggal di daerah Cisalak dan sekitarnya
berjumlah 1.629 orang. Dengan mendekati tempat tinggal anggota
diharapkan terwujudnya pelayanan prima pada anggota.
Melihat perkembangan jumlah anggota di wilayah utara serta
kenaikan harga tanah yang meningkat terus, Pengurus memutuskan untuk
membeli rumah yang letaknya tidak jauh dari kantor yang disewakan,
tepatnya di samping soto kwali. Meningkatnya harga tanah karena
berkembangnya infrastruktur (seperti jalan tol, jaringan telepon, dan internet)
diharapkan keputusan untuk membeli merupakan langkah terbaik untuk masa
depan KKS WITAR. Peresmian kantor layanan Witar dilaksanakan sebulan
sebelum sewa rumah habis, yaitu 29 September 2013.
Keputusan penting yang juga diambil oleh pengurus akhir tahun 2013
adalah pembukaan kantor pelayanan Wilayah Timur (WITIM). Pengurus
membeli sebuah ruko 2 lantai di Jalan Anyar Indah No.5, Kp. Cikuda RT 31/
14 Desa Bojong Nangka, Gunung Putri. Kantor pelayanan WITIM
diresmikan pada 1 Desember 2013, dihadiri oleh bapak H. E. Supena S.
(almarhum), tokoh Puskopdit Bogor Banten.
Kantor Wisel dibuka pada Oktober 2014. Menyewa ruko di Kedung
Halang, tidak jauh dari lampu merah, sehingga akses bagi anggota yang
menggunakan angkutan umum dimudahkan.

B. Visi dan Misi Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)

a. VISI

Lembaga Keuangan Swadaya yang Sehat dan Terpercaya Pilihan Utama


Masyarakat

b. MISI
Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Melalui Pelayanan Keuangan
yang PRIMA dan Profesional

C. Tujuan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)

1 Melatih para anggota untuk menghemat dengan menabung


teraturasehingga terhimpun sejumlah dana untuk masa depan.
2 Menyediakan pinjaman murah, cepat dan terarah.
3 Mengembangkan sikap bijaksana dalam mempergunakan uang.
4 Menumbuhkan sikap percaya diri dan persaudaraan.
5 Meningkatkan kesejahteraan dengan proses pendidikan melalui kegiatan
ekonomi.

D. Slogan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)

P : Patuh melaksanakan Panca Darma Kopdit

R : Rendah hati dan jujur

I : Integritas

M : Meraih kesejahteraan bersama-sama

A : Anggota sejati tujuan utama

E. Kepengurusan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Susunan Pengurus dan Pengawas Koperasi Kredit Sejahtera yaitu
sebagai berikut:

1. Pengurus
- Ketua : Michael Wiratmoko
- Wakil Ketua I : Robertus Gatot Arianto
- Wakil Ketua II : H. Ade Ibrahim
- Sekretaris : Rini Lisiawati
- Bendahara : Endang Indah Ariyani
2. Pengawas
- Ketua : Ignatius Arif Tanoto
- Wakil Ketua : Aan Binganto
- Sekretaris : Elizabeth Yunita S

F. Keanggotaan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Mengenai keanggotaan koperasi kredit sejahtera dari tahun ke tahun
selalu mengalami peningkatan. Tahun ini jumlah anggotanya sebanyak 4.968
orang namun jumlah anggota yang keluar atau berhenti ada 249 orang.
Alasan anggota keluar atau berhenti antara lain: pindah alamat 99 orang
(39,8%), tidak kerja/terkena PHK 33 orang (13,3%), rumah terlalu jauh dari
koperasi 9 orang (3,6%), tidak dapat mengikuti peraturan Koperasi Kredit
Sejahtera 24 orang (9,6%), meninggal 6 orang (2,4%), keuangan 38 orang
(15,3%), tindakan indisipliner 3 orang (1,2%), dan lain lain 37 orang (14,8%).
Pelayanan Perlindungan Resiko (Daperma) juga diberikan kepada ahli waris
anggota Koperasi Kredit Sejahtera yang meninggal dunia.
Dalam bidang peningkatan mutu Sumber Daya Manusia, maka
pengurus, pengawas, manajemen serta anggota Koperasi Kredit Sejahtera
diikutsertakan dalam program pelatihan maupun seminar yang
diselenggarakan oleh Puskopdit Bogor-Banten, Inkopdit maupun instansi lain.
Seperti pelatihan dasar calon anggotan dan pelatihan dasar kelompok sms
untuk para calon anggota koperasi, pelatihan akuntansi, kepengawasan,
lokakarya, serta seminar untuk para pengawas, pengurus dan manajemen.
Dalam menjalankan tugas , Pengawsa menerapkan metode yang
berlaku dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI), dan lembaga
keuangan pada umumnya. Pemeriksaan tersebut meliputi: pemeriksaan
terhadap phisik uang kas, pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen dasar,
penilaian terhadap capaian hasil kerja. Semua hal tersebut sesuai denagn
program kerja Pengawas dan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus (LPJP)
yang merupakan salh satu obyek penilaian pengawas yang meliputi aspek
organisasi, aspek keuangan, aspek permodalan, aspek manajemen, dan
penilaian terhadap kesehatan koperasi. Dalam aspek keuangan Koperasi
Kredit Sejahtera secara umum mengalami pertumbuhan yang positif, namun
sayangnya dalam analisa Kinerja Kunci masih ada angka dibawah Standar
Pearls yaitu Simpanan Non Saham dan Profitabilitas terhadap Asset. Dalam
aspek manajemen secara tekhnis Koperasi Kredit Sejahtera didukung oleh
peralatan yang canggih dalam operasionalnya. Komputer yang dimiliki tidak
hanya sebagai alat ketik atau hitung, software semakin disempurnakan untuk
dapat menampilkan media informasi yang dibutuhkan. Mulai sebagai alat
bantu dalam mengerjakan proses pembukuan sampai sebagai media
informasi baik dalam hal status simpanan, pinjaman, tunggakan anggota, dan
informasi lainnnya. Dalam hal tungggakan, bagian pinjaman masih bisa
menekan sampai angka 2,9 % angka tersebut masih dibawah batas toleransi
Kinerja Kunci.
Koperasi Kredit Sejahtera memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh
para pesaing/competitornya, yang harus ditaati bersama antara lain:

1. Tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi.


2. Tetap semangat dalam pendidikan, swadaya, dan kesetiakawanan.
3. Mengembangkan sikap ketekunan, kejujuran, dan kedisiplinan serta
persatuan pada seluruh insan Koperasi Kredit Sejahtera.
4. Anggota adalah orang-orang penting, karena anggota disamping sebagai
nasabah juga sekaligus sebagai pemilik, sehingga berhak menentukan
arah dan tujuan Koperasi Kredit Sejahtera melalui Rapat Anggota.
5. Berhak memilih dan dipilih sebagai Pengurus/Pengawas, melalui Rapat
Anggota.
6. Pengendalian oleh anggota secara demokratis.

Adapun kelompok-kelompok aktif Koperasi Kredis Sejahtera (KKS),


antara lain:
1. Cisilia Christine :Lingkungan Sidamukti dan sekitarnya
2. Hanafi Suganda :Lingkungan Nanggewer dan sekitarnya
3. Alip Parsidah :Lingkungan Pakansari dan sekitarnya
4. Emerita Serry :Lingkungan SLTP Negeri 1 Cibinong
5. Y Trijono :Lingkungan Pasar Mini Depok Timur
6. PT Mentari Golf Sentul :Lingkungan Karyawan PT Mentari
Golf & Sentul City
7. Gina & Ikoh :Lingkungan Desa Tugujaya-Cigombong

G. Permodalan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Permodalan Koperasi Kredit Sejahtera murni 100% dari apa yang
anggota simpan. Koperasi Kredit Sejahtera memegang konsep “Dari
Anggota, Antar Anggota dan Oleh Anggota”. Tidak menggunaka
permodalan pihak ke-3. Jadi hanya perputaran modal saja yang digunakan.

H. Jasa Pelayanan Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


1. Simpanan
- Simpanan Pokok: simpanan anggota yang disetorkan ke koperasi
cukup sekali saja selama menjadi anggota. Simpanan ini akan mendapat
jasa berupa Deviden dari Surplus Hasil Usaha (SHU) setiap tahun.
- Simpanan Wajib: simpanan anggota yang bersifat wajib disetorkan ke
koperasi setiap bulan dengan jumlah yang sudah ditetapkan sesuai aturan
yang berlaku. Simpanan ini akan mendapat balas jasa berupa Deviden
dari Surplus Hasil Usaha (SHU) setiap tahun.
- Simpanan Sukarela: simpanan angota dengan jumlah yang sesuai
dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan anggota, dengan
mendapatkan balas jasa yang kompetitif.
- Simpanan Masa Depan: simpanan anggota yang rutin setiap bulan
sesuai dengan kesepakatan anggota. Simpanan dapat diambil setelah
jatuh temponya.
- Simpanan Khusus Berjangka: simpanan anggotasejenis Deposito
dengan nominal terendah Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan jangka
waktu minimal 6 bulan dan jasa yang kompetitif, dapat diperpanjang
secara otomatis.
- SITAMAN (Simpan Tarik Mandiri): simpanan harian anggota yang
dapat ditarik setiap saat dan mendapat jasa setiap bulan.
- SIJARUM (Simpanan Jaminan Rumah & Mobil): simpanan untuk
jaminan Rumah & Mobil yang besarnya 25% dari harga rumah/mobil
yang dibeli. Sijarum tidak dapat ditarik selama pinjaman belum lunas
dan mendapat balas jasa simpanan.

2. Pinjaman
- Pinjaman Prima; adalah pinjaman dengan jasa pinjaman menurun.
- Pinjaman Swadaya; adalah pinjaman sebesar 90% dan Simpanan
anggota, efektif untuk keperluan mendadak.
- Pinjaman Produktif; pinjaman untuk penambahan modal kerja anggota.
- Pinjaman Perumahan; adalah pinjaman untuk pembelian tempat tinggal
anggota.
- Pinjaman Pendidikan; adalah pinjaman untuk membiayai pendidikan
anggota atau putra/putri anggota.
- Pinjaman Khusus; adalah pinjaman pada waktu tertentu, misalnya
Lebaran ceria, Gebyar KKS, dll.
- Pinjaman Mobil dan Motor; adalah pinjaman untuk anggota yang
membutuhkan kendaraan bermotor.

3. Pendidikan dan Pelatihan


Koperasi Kredit Sejahtera secara rutin mengadakan pendidikan dan
pelatihan kepada anggota untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
anggota.
Jenis-jenis Pendidikan dan Pelatihan:

• Pendidikan dasar manajemen keuangan


• Pelatihan manajemen keuangan keluarga
• Pelatihan menjadi anggota sejati
• Pelatihan kewirausahaan
• Pelatihan pinjaman untuk kesejahteraan
4. Daperma
Adalah dana perlindungan bersama yang fungsinya seperti asuransi
untuk melindungi simpanan (simpanan pokok dan simpanan wajib) dan
pinjaman anggota koperasi kredit sejahtera. Serta Santunan Duka Anggota
bila anggota meninggal dunia.

• Penggembalian simpanan pokok dan wajib maksimal 30 juta rupiah.

• Santunan duka disesuaikan dengan besarnya simpanan (simpanan pokok

dan simpanan wajib) dan usia pada saat meninggal.


• Iuran menjadi tanggung jawab Koperasi Kredit Sejahtera, tidak
dibebankan kepada anggota.

I. Prestasi Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)

• Penghargaan koperasi simpan pinjam yang SEHAT dari Dinas Koperasi

UKM Perindustrian dan Penghargaan Kab. Bogor tahun 2010.


• Penghargaan Kiperasi Simpanan Pinjaman BERKUALITAS dari Badan

Akreditasi Koperasi Jawa Barat 2013.


• Koperasi kredit dengan jumlah anggota paling banyak se-Jawa Barat

(sesuai data dari INKOPDIT (Induk Koperasi Kredit) tahun 2013).


• Ranking 7 dari 100 Koperasi se-Jawa Barat (SK Kadis Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Barat No. 188.4/450/Kop, tertanggal 28 Pebruari


2014).
• Koperasi skala besar tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2014.

J. Persyaratan Menjadi Anggota Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)


Untuk menjadi Anggota Koperasi Kredit Sejahtera harus memenuhi
persyaratan berikut:

1. Warga Negara Indonesia (WNI);


2. Berkelakuan baik, dan tidak melakukan tindakan yang melanggar
hukum;
3. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
serta Peraturan-Peraturan yang berlaku di Koperasi Kredit Sejahtera;
4. Mengisi Formulir Permohonan Anggota Baru dengan dilampiri:
• Fotocopy KTP suami dan istri masing-masing 2 lembar;
• Fotocopy Kartu Keluarga 1 lembar;
• Pas Foto terbaru berwarna, suami dan istri ukuran 2×3
masing-masing 3 lembar;
• Rekomendasi dari anggota lama atau Surat Keterangan domisili dari
Ketua RT setempat jika alamat tinggal beda dengan KTP;

5. Membayar pembayaran sebagai berikut:

• Uang Pangkal Rp. 50.000,-


• Simpanan Pokok Rp. 100.000,-
• Simpanan Wajib Rp. 30.000,- per bulan

6. Mengikuti Motivasi Dasar setiap Sabtu jam 10.00 s.d. 12.00.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai