1
5. Koperasi Indonesia “berasaskan kekeluargaan”
Segala keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Inti dari asas
kekeluargaan ini adalah adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas
yang berkaitan dengan hidup berkoperasi.
Mantan wakil presiden Indonesia yang pertama dan juga yang diberikan gelar Bapak
Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta, mendefinisikan koperasi dalam bukunya The
Movement in Indonesia, sebagai usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan “one for all, and all for one”
Sedangkan definisi menurut ILO (International Labour Organization, 1975) terdapat 6
elemen mengenai koperasi, di antaranya adalah :
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (assosiation of persons)
2. Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan (voluntarily joined together)
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economi end)
4. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis atau badan usaha yang diawasi
dan dikendalikan secara demokratis (formation of democratically controlled business
organiyation)
5. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable
contribution to the capital required)
6. Anggota koperasi menerima risiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair
share of the risk and benefits of the undertaking)
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang
beranggotakkan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar dan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Sementara P.J.V Dooren mengatakan there is no single definition (fot cooperation) which
is generally accepter, but the common principle is that a cooperative union is in association
of member, either personal or crporate, ehich have voluntarily come together in pursuit of a
common economic objective. Intinya, Dooren mengemukakan bahwa koperasi merupakan
kumpulan orang atau badan hukum yang secara sukarela memiliki tujuan ekonomi yang
sama.
2
Menurut H. E Erdman dalam bukunya “Passing Monopoly as an Aim of Cooperative”
mengemukakan definisi sebagai berikut :
a. Koperasi melayani anggota, yang macam pelayanannya sesuai dengan macam
koperasi
b. Rapat anggota memutuskan kebijakan dasar juga mengangkat dan memberhentikan
pengurus
c. Pengurus bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dan dapat mengangkat
karyawan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang diterima dari rapat anggota.
d. Tiap anggota mempunyai hak satu suara dalam rapat anggota tahunan. Partisipasi
anggota lebih diutamakan daripada modal yang di masukkan.
e. Anggota membayar simpanan pokok, wajib dan sukarela. Koperasi juga
dimungkinkan meminjam modal dari luar.
f. Koperasi membayar bunga pinjaman sesuai dengan batas yang berlaku yaitu sesuai
dengan tingginya yang berlaku di masyarakat.
g. SHU ( Sisa Hasil Usaha ) dibayar pada anggota yang besarnya sesuai dengan jasa
anggota
h. Dalam hal mengalami kegagalan, anggota hanya bertanggung jawab sebesar
simpanannya di koperasi
3. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi.
Sifat inilah yang harus senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap anggota
koperasi harus memiliki rasa kesetiakawanan dengan anggota koperasi yang lain.
Namun rasa kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk maju dan
berkembang, guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
4. Landasan Operasi
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati oleh
anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam
melakukan tugas masing-masing di koperasi. Landasan operasional berupa undang-
undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Berikut ini landasan
operasional koperasi Indonesia :
a. UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.
b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka untuk semua warga negara
Indonesia
b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi, sebagai cerminan demokrasi koperasi
c. Pembagian SHU di atur dan dihitung berdasarkan jasa masing-masing anggota.
d. Pembatasan bunga modal
e. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya masyarakat pada umumnya
f. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
g. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai cerminan dari prinsip dasar, yaitu
percaya pada diri sendiri.
9
Referensi
Juliana, Elvis dan Ridhon. 2002. Ekonomi Koperasi Edisi Pertama. Medan: Universitas
HKBP Nommensen
10