Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN MATERI KULIAH

KOPERASI DAN UMKM

MATA KULIAH : KOPERASI DAN UMKM


DOSEN : I Ketut Sunarwijaya, SE, M.Si

OLEH : KELOMPOK 5
1. NI LUH JANUATI ( 1902622010159)
2. NI KADEK INDAH MAS SUKRENI (1902622010180)

KELAS A - REGULER MALAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
1. Pengertian Umum Koperasi

Kata koperasi diambil dari Bahasa Inggris, co-operation yang berarti kerja sama. Jadi

sistem pengelolaan koperasi didasarkan pada asas kekeluargaan dan kehidupan

berdemokrasi. Koperasi juga dipahami sebagai badan hukum yang didirikan berdasar

asas kekeluargaan. Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar

prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan.

Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.

Siapapun dapat mendirikan sebuah koperasi, baik perorangan maupun badan hukum.

Modal dari usaha koperasi ini didapat dari seluruh anggotanya, sehingga jalannya usaha

ini harus menyesuaikan aspirasi serta kebutuhan bersama. Dengan menganut prinsip

ekonomi kerakyatan, dibentuknya sebuah koperasi bertujuan untuk mensejahterakan para

anggotanya. Jadi, seluruh keuntungan yang didapat oleh koperasi akan dikelola untuk

kemajuan kinerja koperasi dan dibagikan pada anggota aktif. 

Pengertian menurut ahli:

 Mohammad Hatta. Menurutnya, koperasi adalah usaha bersama guna

memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas

tolong menolong.

 Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang bekerja

sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan


kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah koperasi, para anggotanya dapat

dengan bebas untuk keluar dan masuk dari badan usaha tersebut. 

 Munkner berpendapat bahwa koperasi adalah organisasi berasaskan tolong

menolong yang mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya

meningkatkan urusan ekonomi, berbeda dengan asas gotong royong yang

bertujuan membangun kebutuhan sosial.

 Charles Ryle Fay Sejarawan ekonomi DR. Fay dalam Co-operation at Home and

Abroad: a Description and Analysis (1908) menuliskan koperasi adalah suatu

perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah

dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri sedemikian

rupa. Sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai

anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap

organisasi.

 RM Margono Djojohadikoesoemo Dalam 10 Tahun Koperasi (1930-1940)

(2013), tokoh koperasi sejak zaman pendudukan Jepang ini menjelaskan, koperasi

adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri

hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

 RS Soeriaatmadja Menurut mantan Kepala Direktorat Perekonomian Rakyat ini,

koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan

oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan

untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar biaya.


 Paul Hubert Casselman Dalam bukunya The Cooperative Movement and Some of

Its Problems (1952), Casselman menjelaskan koperasi adalah suatu sistem,

ekonomi yang mengandung unsur sosial.

 Menurut Maragret Digby dalam The World Co-operative Movement (1960),

koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.

 G Mladenata Dalam bukunya berjudul Histoire des Doctrines Coopératives

(1933), Mladenata menjelaskan koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen

kecil yang tergabung secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan

saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko bersama dengan

mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.

 HR Erdman Dalam esai berjudul Passing of Monopoly as an Aim of Cooperatives

(1935), Erdman menjelaskan koperasi melayani anggota, yang macam

pelayanannya sesuai dengan macam koperasi. Frank Robotka Dalam bukunya

yang berjudul A Theory of Cooperation (1947), Robotka menjelaskan di Amerika

Serikat, koperasi dipahami sebagai badan usaha yang anggotanya merupakan

langganannya. Koperasi bukan perkumpulan modal dan tidak mengejar

keuntungan, lain dengan badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal

dan berusaha mendapatkan keuntungan.

2. Landasan Koperasi

Ada empat landasan koperasi berdasarkan sifatnya: Landasan idiil, Landasan

structural, Landasan mental dan Landasan operasional Berikut penjelasannya seperti


dilansir dari Mengenal Koperasi (2019): Landasan idiil Landasan idiil koperasi adalah

Pancasila. Pancasila harus menjadi dasar kehidupan koperasi. Lima sila Pancasila juga

perlu menjadi dasar tujuan koperasi. Ini dikarenakan Pancasila adalah falsafah dan dasar

negara. Landasan struktural koperasi adalah Undang-undang Dasar 1045 Pasal 33 ayat

(1). Pasal tersebut berbunyi: "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

azas kekeluargaan" Pasal 33 mengamanatkan dasar demokrasi ekonomi. Kegiatan

ekonomi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pengawasan anggota masyarakat.

Tujuan utama dari kegiatan ekonomi adalah kesejahteraan masyarakat dan bukan

kesejahteraan perorangan. Koperasi adalah perwujudan Pasal 33 yang paling sesuai.

Landasan operasional, Landasan operasional koperasi adalah Undang-undang Nomor

25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Landasan operasional lainnya yakni anggaran

dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) masing-masing koperasi. Landasan

operasional adalah aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati anggota, pengurus, dan

pengawas dalam melakukan tugasnya. Landasan mental, Landasan mental koperasi

adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Dengan dua landasan itu, koperasi dapat

menjadi unsur pendidikan yang baik untuk memperkuat ekonomi. Dengan

kesetiakawanan, kemakmuran dan kesejahteraan dicapai bukan untuk pribadi namun

untuk bersama.

3. Fungsi Koperasi Indonesia

Dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,

disebut bahwa: "Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945". Sementara fungsi dan perannya dimuat dalam Pasal 4 yakni:

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya serta masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

dan sosial. Berperan secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka gurunya Berusaha mewujudkan dan

mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan

asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

4. Asas dan Sendi Dasar Koperasi

Azas Koperasi Indonesia adalah Kekeluargaan dan Kegotongroyongan.

Dengan azas kekeluargaan telah mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani

manusia untuk mengerjakan segala sesuatu dalam Koperasi oleh semua untuk semua di

bawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan

kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama. Dengan azas

kegotongroyongan berarti bahwa pada Koperasi tersebut telah terdapat keinsyafan dan

kesadaran semangat kerja sama dan tanggung jawab bersama terhadap akibat dari karya,

yang dalam hal ini bertitik berat pada kepentingan kebahagiaan bersama, ringan sama

dijinjing berat sama dipikul. Dengan demikian maka kedudukan Koperasi akan kuat dan

pelaksanaan kerjanya akan lancar karena para anggotanya dukung-mendukung dan

dengan penuh kegairahan kerja dan tanggungjawab berjuang mencapai tujuan koperasi.

Azas kekeluargaan dan kegotongroyongan itu merupakan faham yang dinamis, artinya

timbul dari semangat yang tinggi untuk secara bekerjasama dan tanggungjawab bersama
berjuang menyukseskan tercapainya segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan tujuan

bersama dan berjuang secara manunggal untuk mengatasi/menanggulangi resiko yang

diderita koperasinya sebagai akibat usahanya untuk kepentingan bersama.

Mengenai sendi-sendi Koperasi Indonesia dapat dikatakan tidak jauh berbeda

dengan sendi dasar perkoperasian internasional, yang dikenal dengan "The Principles of

Rochdale" (diciptakan oleh para pelopor Koperasi yang pertama dan dijadikan pedoman

kerja dalam pengembangan perkoperasian). The principles of Rochdale adalah demikian

mantap dan praktis, sehingga hampir semua koperasi di dunia memanfaatkannya sebagai

sendi dasar perkoperasian atau peraturan kerjanya. Lebih-lebih setelah

terbentuknya I.C.A. atau International Cooperative Alliance, Principles of Rochdale

tersebut bahkan merupakan persyaratan bagi Badan-badan Koperasi Tingkat Nasional

untuk dapat diterima menjadi anggotaI.C.A.

Dalam koperasi Indonesia, ternyata The Principles of Rochdale menjiwai pula

sendi-sendi koperasi di negara kita, sendi-sendi dasar ini merupakan esensi dari dasar-

dasar bekerja Koperasi Indonesia sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Dan

dasar-dasar bekerja ini merupakan ciri khas dari Koperasi dan justru karenanya dapat

dibedakan antara Koperasi dengan badan-badan ekonomi lainnya. Untuk

lengkapnya sendi-sendi dasar Koperasi Indonesia yang telah ditentukan dalam pasal 6,

Bagian 4 UU no. 12 Tahun 1967, adalah sebagai berikut :

a. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia.

b. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam

Koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota.

d. Adanya pembatasan bunga atas modal.

e. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

f. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.

g. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan daripada prinsip dasar:

percaya pada diri sendiri.

5. Arti Penting Ekonomi Koperasi

Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan

koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidup, sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai

pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara

memilih berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna

menginvestasikan dananya, manusia yang rasional akan memilih alternatif investasi yang

memberikan manfaat yang paling besar. Pola pikir seperti ituberlaku juga bagi orang

yang hendak membelanjakan dananya, orang tersebut tersebut akan memilih alternativ

terbaik atas keputusanpembelanjaannya.

Dengan cara berpikir seperti itu koperasi dibiarkan bersaing dengan jenis-jenis

perusahaan lain dalam kegiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber-sumber

produktif maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan bersaing merupakan

faktor penentu eksistensi koperasi terutama di masa-masa persaingan bebas. Perlu


ditegaskan keunggulan bersaing ini bukan karena peranan pemerintah dalam

mengembangkan koperasi tetapi harus diperoleh melalui peningkatan efisiensi koperasi.

Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada

anggotanya di banding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan

bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya, jika koperasi mempunyai keunggulan

dalam menawarkan alternative investasi kepada para investor, maka investor akan

menanamkan dananya ke dalam koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat

dianggap sebagai konsumen potensial atau investor potensial yang sewaktu-waktu dapat

ditarik oleh unit-unit usaha dalam rangka hubungan bisnis.

Keunggulan bersaing antar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap kasus.

Pada koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman berbunga

rendah kepada anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah kepada anggota.

Pada kasus lain koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing dalam memberikan

keunggulan bunga tabungan dibanding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya.

Dengan demikian koperasi hanya dapat bersaing dalam situasi yang sangat khusus.

Dalam situasi khusus tersebut koperasi dapat memberikan pelayanan kepada anggota

yang lebih baik dari pada organisasi ekonomi lain.

Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus dibedakan

dari oraganisasi ekonomi lainnya. Perbedaan ini penting mengingat tujuan masing-

masing unit usaha dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas usahanya berbeda.

Dari segi tujuan, secara garis besar dibedakan dalam tujuan memperoleh keuntungan dan

tidak memperoleh keuntungan. Koperasi dan yayasan termasuk kedalam unit usaha yang

tidak memperoleh keuntungan. Di luar unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit
yang memperoleh keuntungan. Dari segi kepemilikan, koperasi adalah organisasi

ekonomi yang dimiliki anggotanya, sedangkan unit usaha lainnya dimiliki oleh pemilik

modal. Dari segi aktivitasnya, koperasi mengumpulkan dananya terutama dari anggota

dan setiap penggunaan dana dalam koperasi harus diarahkan pada kepentingan anggota.

Sedangkan organisasi ekonomi lainnya menarik dana dari pemilik dana dan setiap

penggunaan dana diarahkan untuk memenuhi kepentingan pemilik dana tersebut.

Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya adalah

bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus

sebagai pelanggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya adalah organisasi ekonomi

yang dimiliki anggotanya (pemodal) tetapi mereka bukan pelanggan organisasi ekonomi

yang dibentuk.

Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk tetap

berada dalam koperasi atau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk memasuki

koperasi atau berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan gambaran pada

pihak manajemen koperasi bagaimana cara yang terbaik dalam mengambil keputusan

penting tentang pelayanan kepada anggota sehingga koperasi dapat terus berkembang

melalui peningkatan partisipasi anggota. Ekonomi koperasi juga memberikan petunjuk

tentang variabel kritis yang perlu dilerhatikan dalam. Rangka memperoleh keunggulan

bersaing dengan para pesaingnya. Disamping itu dengan mempelajari ekonomi koperasi

kita akan mengetahui sampai seberapa jauh konsep yang tersusun dalam teori ekonomi

dapat digunakan untuk menganalisis keuggulan koperasi.


6. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi

Ekonomi koperasi membahas tentang peranan ilmu ekonomi dalam

mengembangkan koperasi . Ilmu ekonomi yang dimaksud terutama dalam ekonomi

mikro karena koperasi di pandang sebagai unit usaha yang mempunyai tujuan ekonomi .

Hanya saja ada perbedaan tujuan ekonomi koperasi dengan unit usaha yang bukan

koperasi . Umumnya unit usaha bukan koperasi bertujuan mencari keuntungan maksimal,

sedangkan koperasi selain bertujuan mencari keuntungan juga melakukan pelayanan

kepada anggotanya .

Pembahasan mikro ekonomi koperasi dimulai dengan pengenalan koperasi dalam

sistem pasar . Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar akan bersaing dengan unit usaha

lain dalam pasar yang sama-sama memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat,

sehingga faktor keunggulan komparatif (keunggulan yang diperbandungkan) sangat

penting bagi eksistensi koperasi . Dasar yang digunakan dalam mengetahui keunggulan

bersaing adalah efisiensi usaha , artinya hanya unit usaha yang mempunyai tingkat

efisiensi tertinggi yang mempunyai keunggulan bersaing dakam sistem pasar yang

demikian luas .

Teori yang digunakan dalam mencari keunggulan bersaing adalah teori

ekonomimikro konvensional tentang mekanisme pasar , baik pasar persaingan sempurna,

pasar persaingan monopolistik, oligopoli maupun pasar monopoli. Teori-teori tersebut

akan diuji kemampuannya dalam menjelaskan posisi persaingan koperasi dengan

perusahaan non koperasi. Asumsi yang digunakan untuk membandingkan adalah bahwa

secara mikro, perusahaan nonkoperasi selalu menetapkan harga dengan prinsip laba
maksimal, sedangkan koperasi menetapkan harga bedasarkan prinsip maksimalisasi

pelayanan.

Kelemahan teori ekonomi mikro konvensional dalam menganalisis koperasi

adalah hanya menggunakan biaya produksi dan tidak di masukannya biaya transaksi .

Padahal biaya transaksi adalah faktor utama yang menentukan keunggulan koperasi

dalam sistem pasar .

Sisi lain dari ekonomi adalah perlu dibahasnya kewirausahaan koperasi

mengingat ada beberapa perbedaan pola kewirausahaan koperasi dengan pola

kewirausahaan nonkoperasi . Kewirausahaan koperasi perlu di bahas karena kemajuan

koperasi akan sangat tergantung pada kemampuan , kemauan dan wewenang bertindak

pada wirausaha koperasi (wirakop) . Tugas wirakop tersebut disamping sebagai inovator ,

juga sebagai pengendali dalam pertumbuhan koperasi.


Daftar Pustaka

Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. Jakarta : FE-UI

https://www.cermati.com/artikel/koperasi-pengertian-jenis-fungsi-prinsip-dan-

keuntungannya-yang-perlu-kamu-ketahui diakses pada tanggal 11 Februari 2021

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/24/140000269/landasan-koperasi?

page=all diakses pada tanggal 11 Februari 2021

http://fiscasaptiyaniutami.blogspot.com/2016/10/landasan-fungsi-azas-sendi-dasar-

serta.html diakses pada tangal 11 Februari 2021

https://andriantochandra25.wordpress.com/2015/11/14/tugas-softskill-arti-penting-

ekonomi-koperasi-pelopor-koperasi-dan-perkembangan-koperasi-di-indonesia/

diakses pada tanggal 12 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai