Anda di halaman 1dari 8

Makalah Ekonomi Koperasi

Kelompok 1:
1. Ronald Akbar Ramadhan (21415422)
2. Sindi Maysaroh (21415435)
3. Mita Rosalina (21415445)
4. Anis Indhar W (21415446)
5. Kusuma Ayu W (21415450)
6. Shalsa Fadela Aurelia (21415473)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMADDIYAH PONOROGO
2022
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekonomi Koperasi” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Ekonomi Koperasi.

Pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan


ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik bentuk,
isi, maupun teknik penyajiannya, oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat
diharapkan.

Ponorogo, 20 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga telah cukup
banyak membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan pembangunan nasional.
Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, badan usaha koperasi telah
mampu membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya melalui
kegiatan-kegiatan usaha koperasi. Prinsip usaha dan karakter koperasi yang berbeda dengan
badan usaha lainnya membuat badan usaha ini disenangi oleh masyarakat Indonesia yang
melaksanakan seluruh kegiatan perekonomiannya berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.
Sistem ekonomi kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok
dengan badan usaha yang berbentuk koperasi. Keduanya sama-sama menganut asas
kekeluargaan dan mengedepankan prinsip gotong-royong. Koperasi sendiri di Indonesia
pertama kali diperkenalkan oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun
1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat
hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh
Boedi Utomo. Pada perkembangan selanjutnya, wakil Presiden Republik Indonesia yang
pertama, Moh. Hatta menjadi salah satu tokoh nasional yang dengan gigih mendukung
kehadiran koperasi di Indonesia.
Hal inilah yang 2 menjadikannya sebagai Bapak Koperasi Indonesia. 1 Secara resmi
gerakan koperasi sendiri di Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli 1947 pada Kongres I di
Tasikmalaya yang pada akhirnya dijadikan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sejak saat itu,
koperasi semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Koperasi menjadi
salah satu pilar penting dalam mendorong dan meningkatkan pembangunan serta
perekonomian nasional. Pada awal kemerdekaan Indonesia, koperasi diatur oleh Undang-
Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian. Setelah itu, terjadi beberapa peraturan
mengenai koperasi tersebut mengalami beberapa pergantian, mulai dari dihapusnya Undang-
undang tersebut dan digantikan oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
Pokok Perkoperasian, kemudian oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
BAB II
RUMUSAN MASALAH

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari koperasi?
2. Apa asas dari koperasi?
3. Apa saja landasan dari koperasi?
4. Apa saja peran dan fungsi dari koperasi?
5. Prinsip koperasi terdiri apa saja?
6. Perangkat organisasi apa yang terdapat di koperasi

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi.
2. Untuk memperoleh pengetahuan tentang asas koperasi.
3. Untuk mengetahui apa saja landasan dari koperasi.
4. Untuk mengetahui peran dan fungsi dari koperasi.
5. Untuk memperoleh pengetahuan prinsip koperasi
6. Untuk mengetahui organisasi yang terdapat di koperasi.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi

Menurut Undang-undang Koperasi No 25 Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan.

Sementara itu, dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, koperasi merupakan badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang
memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi. Selain itu, dalam UUD 1945 dirumuskan bahwa koperasi
adalah gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Maka dari itu
pada materi koperasi Ekonomi Kelas 10 ini, Mipi juga ikut menegaskan bahwa inti dari
koperasi adalah kerjasama. Setiap anggota yang bergabung dalam koperasi saling
bekerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Mohammad Hatta menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu usaha bersama yang
mempunyai tujuan untuk memperbaiki nasib kehidupan ekonomi yang didasari asas gotong
royong. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa gerakan koperasi merupakan lambang
harapan bagi golongan ekonomi bawah yang didasari asas tolong-menolong di antara para
anggotanya, sehingga mampu membuat rasa saling mempercayai kepada diri sendiri dalam
ikatan persaudaraan koperasi. Kegiatan koperasi ini didasarkan pada adanya keinginan untuk
memberikan jasa kepada rekan anggotanya.
Munker menjelaskan bahwa koperasi merupakan organisasi tolong-menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berasaskan konsep tolong-menolong.
Namun, perlu diingat bahwa dalam penjelasan Munker ini, aktivitas dalam urusniaga semata-
mata dilakukan untuk tujuan ekonomi, bukan untuk kegiatan sosial seperti yang dikandung
dalam gotong-royong.
Arifinal Chaniago menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan dalam menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
R.S. Soeraatmadja menjelaskan bahwa koperasi merupakan suatu badan usaha yang secara
sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggan dan
dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau dasar biaya.
Rudianto menjelaskan bahwa koperasi merupakan perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui
pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.
P.J.V. Dooren menjelaskan bahwa koperasi bukanlah hanya kumpulan orang-orang, akan
tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).

2.2 Asas Koperasi

Koperasi Indonesia berasas kekeluargaan dan gotong royong. Asas kekeluargaan berarti
koperasi mengedepankan setia kawan dan kesadaran pribadi sekaligus bertujuan untuk
mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Asas gotong
royong merupakan semangat kerja sama dengan keikhlasan dan tanggung jawab bersama
tanpa memikirkan diri sendiri, tetapi untuk kesejahteraan bersama.

Asas Kekeluargaan

Asas koperasi yang pertama adalah asas kekeluargaan. Dimana, kekeluargaan telah turun
temurun menjadi bagian dari kepribadian masyarakat Indonesia. Masyarakat telah terbiasa
hidup dalam suasana saling peduli dan tolong menolong. Suasana inilah yang tergalang dalam
koperasi. Dengan asas kekeluargaan ini, setiap anggota koperasi diharapkan memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan koperasi. Selain itu, koperasi menjadi badan
usaha yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Warga
masyararakat bersedia menjadi anggota koperasi karena digerakan oleh kesadarannya sendiri.
Mereka menyadari manfaat koperasi menjadi prestasi bersama. Masalah anggota koperasi
merupakan tanggung jawab bersama, untuk segera dicari pemecahannya. Pada umumnya asas
kekeluargaan memungkinkan kesetaraan hak dan kewajiban di antara semua anggotanya.
Artinya, tidak ada keistimewaan anggota tertentu melebihi anggota lain.

Asas Gotong Royong


Asas koperasi yang kedua adalah asas gotong royong, merupakan konsekuensi logis
dari kekeluargaan. Badan usaha yang berciri kekeluargaan otomatis akan membentuk
perilaku bergotong royong di antara para anggotanya. Perilaku itulah yang terbentuk
pada setiap anggota koperasi. Adanya gotong royong berarti para anggota koperasi
harus memiliki sikap toleransi dan kemauan untuk bekerja sama.
 Toleransi berarti mengakui dan menghargai perbedaan
 Bekerjasama berarti terbuka untuk saling membantu

2.3 Landasan Koperasi

Koperasi berupaya mewujudkan tujuan Pancasila, yaitu kesejahteraan sosial.

Landasan konstitusional

Secara konstitusional, kopetasi Indonesia berlandaskan pada UUD 1945, khususnya Pasal 33
ayat (1), yang berbunyi: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa
kekeluargaan.” Artinya, peraturan dan kegiatan koperasi harus memuat nilai usaha bersama
dan asas kekeluargaan. Dalam hal peraturan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi memuat pedoman yang tidak bertentangan dengan isi Pasal 33 ayat 1, UUD 1945.
Sedangkan dalam hal kegiatan, struktur keanggotaan, bidang kegiatan dan operasional
koperasi benar-benar memperlihatkan kebersamaan dan kekeluargaan.

Landasan Mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi.


Kesetiakawanan berarti sesama anggota koperasi memahami sebagai satu tim, bahkan
keluarga sehingga mau saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sementara
kesadaran pribadi berarti sesama anggota koperasi bersedia menjadi produkti dan saling
mendukung mengembangkan koperasi, bukan karena terpaksa melainkan timbul dari diri
sendiri.
Landasan Operasional

Landasan operasional koperasi berkaitan dengan peraturan dan tata tertib yang wajib ditaati
oleh semua anggota koperasi, baik pengurus maupun anggota biasa. Peraturan dan tata tertib
ini berfungsi sebagai pedoman agar setiap anggota mengetahui dan menjalankan tugas serta
tanggung jawabnya masing-masing. Landasan operasional dapat dibedakan menjadi dua,
yakni UU No 17 Tahun 2012, yang didalamnya berisi tentang pokok-pokok perkoperasian
dan Anggaran Dasar (AD) serta Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

Landasan Idiil

Pancasila adalah landasan idiil bangsa Indonesia yang sekaligus menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Pancasila adalah suatu sistem yang setiap silanya saling berkaitan. Hal
ini menjadikan Pancasila sebagai falsafah bangsa yang utuh. Sebagai ideologi negara,
Pancasila bersifat universal dan menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk acuan dalam
berpikir atau bertindak dalam kehidupan berbangsa. Hal ini mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik sosial budaya, politik, pemerintahan, ekonomi, keilmuan, lingkungan,
maupun hukum yang berkeadilan.

2.4 Fungsi dan Peran Koperasi

Anda mungkin juga menyukai