Anda di halaman 1dari 2

Harga ayam di pasar tradisional naik lagi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan


Strategis Nasional (PIHPS), hingga Rabu (10/6) harga rata-rata daging ayam sudah mencapai
Rp 39.050 per kilogram (kg).

Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng
Wahyudi mengatakan, kenaikan harga ini juga dipengaruhi harga ayam di tingkat peternak yang
sudah mencapai Rp 22.000 per kg.

"Sudah hampir 2 minggu ini harga ayam mencapai Rp 22.000 di tingkat peternak. Artinya, kalau
di pasar tradisional Rp 33.000-Rp 34.000  itu modalnya. Jadi kalau di pasar itu ada kenaikan ya
karena harga di peternakan juga naik," Dia menerangkan, kenaikan harga di tingkat peternak
disebabkan adanya penyesuaian produksi dari biasanya. Akibat wabah Covid-19, permintaan
ayam mengalami penurunan hingga 40%.  Karena itu, peternak pun melakukan penyesuaian
sehingga harga ayam di tingkat peternak tidak anjlok.

Bila di minggu biasa, ayam yang dipasok mencapai 60 juta ekor, Sugeng mengatakan, beberapa
minggu terakhir pasokannya dikurangi menjadi tak lebih dari 40 juta ekor per minggu.

"Jadi produksinya itu disesuaikan dengan permintaan di saat Covid-19, yang sekita 37 juta per
minggu. Biasanya [sebelum Covid-19] ada sekitar 60 juta per minggu untuk anak ayamnya,"
terang Sugeng.

Meski produksi ayam hidup (livebird) berkurang, Sugeng mengatakan, pasokan daging ke
masyarakat tidak berkurang. Menurutnya, stok daging ayam pun sudah tersedia dalam bentuk
beku atau frozen.

"[Pasokan] memang tidak over supply, tetapi stoknya itu berwujud frozen,  yang ada di cold
sotrage. Jadi kalau kekurangan ya tidak. Tetapi kalau ayam hidupya memang berkurang," ujar
Sugeng.

Mahalnya harga daging ayam potong akhir-akhir ini, dipengaruhi oleh permintaan pasar yang tinggi.
Sedangkan jatah bibit ayam untuk perusahaan yang bergerak di bidang distribusi ayam potong ini
berkurang yang mempengaruhi panen. Meski demikian, kenaikan harga ayam ini diprediksi tidak bakal
lama lagi.

Manager PT. Semesta Mitra Sejahtera (SMS) salah satu perusahaan distribusi ayam potong di Bengkulu,
Yevri menyampaikan memang terjadi kenaikan harga ayam potong di kandang. Minggu (9/1) harga ayam
potong hidup di kandang Rp 27 ribu per kilogram, Senin (10/1) naik menjadi Rp 27,5 ribu per kilogram.

Kenaikan ini disebabkan beberapa faktor. Pertama memang saat ini stok ayam di kandang sedang kosong.
Kemudian faktor yang kedua karena adanya  mekanisme pasar atau yang biasa disebut dengan supply and
demand (suplai dan permintaan). Dia menjelaskan, saat ini panen ayam potong dari kandang mitra ternak
mereka, hanya 7 ribu ekor per harinya.
Permintaan pasar terhadap ayam potong cenderung stabil. Namun saat ini perusahaan dihadapkan dengan
kating DOC atau pengurangan bibit ayam hingga 20 persen. Ini merupakan kebijakan dari Dikretorat
Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Saat ini mereka hanya mendapatkan jatah bibit ayam 50 ribu ekor per minggu, atau 200 ribu ekor per
minggu. Dalam hal ini perusahan tidak dapat berbuat apa-apa. Namun Walaupun tidak terjadi kating
DOC, harga ayam di akhir Desember dan di awal Januari pasti naik. Lantaran permintaan yang tinggi.

“Kalau kita tidak ikuti itu (kating DOC, red) maka izin kami bermasalah sama Ditjen Peternakan dan
Kesehatan Hewan,” sambungnya.

Kenaikan harga ayam ini diprediksinya tidak bakal lama lagi. Dua minggu ke depan harga ayam hidup
mulai turun menjadi Rp 20 ribu per kilogram. “Kalau harga ayam mati saya kurang tahu,” katanya.

Solusi yang Yefri tawarkan untuk menjaga kesetabilan harga ayam terkususnya di Kota Bengkulu ini,
dengan cara mengajak masyarakat mengonsumsi ayam beku. Ayam beku ini adalah ayam yang baru
disembelih dan langsung dibekukan. Dengan ini harga ayam di pasar akan stabil lantaran stok selalu
tersedia.

“Tetapi yang susah itu mengubah pola masyarakat ini. Ayam beku itu lebih hiegenis dari pada ayam segar
di pasar karena didinginkan dalam suhu minus  18 °C,” terangnya.
Sementara itu, Senin (10/1) harga ayam potong di Pasar Panorama dan Pasar Minggu mencapai Rp 45
ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang ayam potong Pasar Panorama mengaku mengambil ayam potong di kandang
dalam kondisi hidup Rp 30 ribu per ekor. Kenaikan harga ayam potong bersih itu dimulai sebelum tahun
baru. Dari Rp 30 ribu per kilogram, Rp 35 rbu, Rp 40 ribu, Rp 42 ribu hingga Rp 45 ribu per
kilogram.  (**)

Anda mungkin juga menyukai