Anda di halaman 1dari 2

Harga cabai meroket karena produksi anjlok 60%

Kenaikan harga cabai merah disebabkan karena pasokan ke pasar berkurang drastis imbas
gagal panen.
Kenaikan harga cabai merah disebabkan karena pasokan ke pasar berkurang drastis imbas
gagal panen.

Rata-rata harga cabai rawit dan merah di dalam negeri naik lebih dari


50% selama 30 hari terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan pasokan cabai
menurun karena penyakit Antraknosa.
Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) memproyeksikan penyakit
antraknosa membuat petani gagal memanen cabai hingga 60% dari
perkiraan panen semester I-2022. Sebelumnya, Kementerian Pertanian
(Kementan) memperkirakan produksi kotor cabai selama semester I-2022
lebih dari 200.000 ton per bulan. 
Kalau (panen) dua bulan terakhir, saya bisa mengatakan (panen cabai)
turun sekitar 50% - 60% dari perkiraan," kata Ketua ACCI Tunov Mondro
Atmodjo kepada Katadata.co.id, Jumat (17/6). 
Tunov menganalogikan setiap panen sebanyak dua karung cabai,
setidaknya 1,5 karung rusak terkena hama. Selain itu, tingkat
keterjangkitan penyakit antraknosa sangat cepat, sehingga kegagalan
panen cabai hampir terjadi di penjuru negeri. 
Artinya, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan oleh minimnya pasokan
cabai di pasar-pasar tradisional karena gagal panen. Turnov mengatakan
sebagian daerah pun menjual cabai dengan harga lebih tinggi dari DKI
Jakarta. 
Apakah itu hal yang normal? Normal. Kalau cabai seperti itu
(biasanya mekanisme pasar yang terjadi)," kata Turnov. 
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mendata harga cabai rawit naik
74,05% menjadi Rp 80.500 per kilogram (Kg) per hari ini, Jumat (17/6) dibandingkan
capaian 19 Mei 2022 di level Rp 46.250 per Kg. Sementara itu, harga cabai merah naik
58,95% menjadi Rp 72.800 per Kg.

Badan Pangan Nasional (BPN) mendata harga cabai di pengecer dapat mencapai Rp 95.000 -
Rp 100.000 per Kg. Oleh karena itu, pemerintah akan memfasilitasi pendistribusian cabai
rawit merah dan bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit.
"Adapun sumber cabai rawit merah yang harganya paling murah saat ini ada di Sulawesi
Selatan dengan harga di tingkat petani kisaran Rp 50.000 - 55.000/Kg," kata Kepala
BPN Arief Prasetyo Adi. 

Arief juga menargetkan harga cabai merah dapat mencapai Rp 60.000 - Rp 65.000 degan
strategi tersebut. Artinya, ada penurunan harga hingga 84,61% dari harga cabai merah saat ini
di rentang Rp 100.000 - RP 120.000 per Kg. 

Maka dari itu, Arief mengatakan akan memasok kebutuhan cabai di beberapa pasar DKI
Jakarta dari Sulawesi Selatan. Beberapa pasar yang dimaksud adalah Pasar Induk Kramat
Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi, Pasar Induk Cibitung. 

Arief menargetkan langkah tersebut dapat menambah ketersediaan cabai rawit merah di Ibu
Kota mencapai 5 - 10 ton per hari mulai pekan depan.

Penulis: Andi M. Arief

Editor: Tia Dwitiani Komalasari

17/6/2022, 13.56 WIB

Anda mungkin juga menyukai