Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

ORGANISASI KERJA PERAWATAN

Tujuan Pembelajaran Umum

1. Memahami organisasi dalam sistem perawatan 2. Memahami pembuatan struktur organisasi


perawatan

Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Mampu menentukan struktur organisasi dalam bidang perawatan

2. Mampu mengetahui berbagai bentuk organisasi

3. Mengerti sistem organisasi departemen perawatan

A. Arti Organisasi

Yang dimaksud dengan organisasi, adalah merupakan tempat atau wadah untuk orang-orang yang
terlibat dalam kerja sama untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dengan pola kerja tertentu
pula, seperti adanya jalur perintah, wewenang, tanggung jawab baik secara vertikal maupun
horisontal sesuai hierarki jabatannya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
organisasi.

Contoh: Suatu organisasi, seperti sekolah, perusahaan, pemerintahan dan yang lainnya. Organisasi
tersebut biasanya disebut organisasi formal, sedang contoh organisasi non formal seperti, keluarga,
kampung, dll.

Definisi:

"Organisasi adalah kelompok formal yang terdiri dari orang-orang yang

mempunyai satu atau lebih tujuan dan sasaran yang sama".


"Organisasi adalah perjanjian antara individu-individu dari atau suatu kelompok dalam masyarakat
yang menciptakan dan menggerakkan struktur hubungan antar mereka sendiri serta aktivitas-
aktivitasnya".

"Organisasi merupakan suatu perusahaan, korporasi, firma, lembaga, institusi, atau bagian-bagian
yang terdapat di dalamnya baik di sektor publik maupun swasta yang mempunyai fungsi-fungsi dan
administrasi yang menunjang interaksi dan transaksi dengan organisasi-organisasi lainnya.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi dan hubungannya yang menyatakan
kegiatan secara keseluruhan untuk mencapai sasaran tertentu. Secara fisik dinyatakan dalam bentuk
suatu bagan, yang memperlihatkan

hubungan dari unit-unit organisasi dan garis wewenangnya. Adapun keuntungan

yang dapat diperoleh seperti: Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari departemen.

Dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungannya.

Digunakan untuk merumuskan rencana kerja sebagai pedoman.

Desain struktur organisasi, tentunya memerlukan tiga aspek penting seperti:

Tujuan, sebagai pokok pangkal organisasi dengan syarat:

Usahakan satu tujuan

Rumuskan dengan jelas


Tertulis

Mampu melebihi kepentingan individu Struktur, adalah perwujudan kedudukan dalam sistem yang
dapat memberi

gambaran: Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas

Adanya hubungan pelaporan, banyaknya tingkatan atau rentang kendali

Pengelompokan individu ke dalam kelompok bagian Adanya sistem hubungan dalam organisasi yang
mencerminkan komunikasi.

Job description, merupakan penjelasan tugas yang merupakan catatan ke simpulan yang sistematis
dari informasi yang diperoleh berdasarkan catatan laporan analisa jabatan. Penyusunannya bertitik
tolak dari analisis jabatan.

C. Bentuk-bentuk Organisasi

Ada beberapa bentuk organisasi, berdasarkan strukturnya organisasi dapat dibedakan menjadi:

Organisasi garis: merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana.

Keuntungan:

Bentuk sederhana dan mudah dipahami. Pembagian tugas dan tanggung jawab sederhana.

Ada kesatuan perintah. Pengambilan keputusan cepat.

Kerugian:

Bentuk organisasi tidak fleksibel.

Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis. Ketergantungan pada seseorang sangat besar.


a. Organisasi garis dan staf

Dalam organisasi garis dan staf terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan
organisasi tersebut, yakni:

Pelaksana tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, di gambarkan dengan garis atau
lini

Dalam melakukan tugas didasarkan yang orang ini berfungsi hanya memberikan saran kepada unit
operasional dan disebut sebagai stal

Keuntungan:

Adanya pembagian tugas yang jelas diantara pelaksana tugas pokok dan

penunjang.

Keputusan yang diambil dan telah dipertimbangkan oleh semua orang

yang ada dalam organisasi termasuk staf Adanya kemampuan dan bakat berbeda adanya ahli dalam
staf.

Adanya disiplin yang tinggi.

Kekurangan:

Adanya perbedaan antara perintah dan saran yang tidak jelas, Saran serta nasehat staf mungkin
kurang tepat atau sulit untuk dilaksanakan,

• Pejabat garis cenderung mengabaikan gagasan staf Kemungkinan munculnya kekacauan bila tugas
tidak dirumuskan dengan jelas

b. Organisasi fungsional
Merupakan suatu organisasi yang didasarkan pada pembagian tugas dan ke giatannya sesuai
spesialisasi yang dimiliki. Organisasi ini tidak selalu menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih
pada sifat dan fungsi yang harus dilaksanakan.

Keuntungan:

⚫terdapat spesialisasi sehingga perencanaan tugas dapat dilakukan dengan baik,

spesialisasi tersebut dilakukan secara maksimal,

koordinasi dalam satu fungsi mudah untuk dilaksanakan, ⚫ adanya pemisahan antara pekerjaan
mental dan fisik.

Kekurangannya:

tanggung jawab terbagi-bagi,

⚫ banyaknya atasan akan membingungkan, ⚫ mementingkan fungsi masing-masing, mutasi


pekerjaan sukar untuk dilakukan.

c. Organisasi panitia

Bentuk organisasi panitia adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi
kekuasaan tertentu dan membuat keputusan Bersama. Hambatan yang terjadi dalam penggunaan
bentuk organisasi panitia terutama timbul akibat ada perintah yang simpang siur diantara pimpinan
yang setingkat.

D. Organisasi Perawatan

Pengorganisasian adalah proses mengatur sumber daya (manusia, material, teknologi dll) bersama-
sama untuk mencapai strategi dan tujuan perawatan. Manajemen mengorganisir, menyediakan
sumber daya (personil, modal, aset, bahan dan peralatan, dll) agar dalam pelaksanaan tugasnya
sesuai target yang diharapkan, biasanya kegiatan yang dilakukan dalam proses ini antara lain seperti
aktivitas pengorganisasian sumber daya, kegiatan administrasi dan kegiatan

perencanaan dan pengendalian kerja Organisasi perawatan dalam posisinya sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor
seperti:

Jenis usaha, misalnya, apakah itu teknologi tinggi, padat karya, produksi atau jasa. Tujuan: mungkin
termasuk maksimalisasi keuntungan, meningkatkan pangsa

pasar dan tujuan sosial lainnya. Ukuran dan struktur organisasi.

Budaya organisasi.

Rentang tanggung jawab ditugaskan untuk pemeliharaan.

a. Struktur organisasi bidang perawatan

Pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur, bidang perawatan akan
mempunyai struktur organisasi yang berada di jajaran organisasi direktur produksi. Bagian
perawatan dipimpin oleh seorang kepala divisi dan membawahi 4 kepala seksi yakni:

Seksi Bengkel.

Seksi perawatan listrik dan telepon.

Seksi perencanaan.

Seksi utility.

Masing-masing seksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang asisten.

Contoh dari bentuk struktur organisasi bidang perawatan seperti gambar berikut:

b. Deskripsi kerja
Deskripsi kerja adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi dalam
lingkup bidang perawatan.

c. Manning chart

Jumlah tenaga kerja di setiap unit kerja ditentukan oleh jenis pekerjaan, luas daerah kerja dan
lingkup kerjanya.

E. Organisasi Departemen Perawatan

Setiap industri terlepas dari apa yang diproduksi, mempunyai departemen

perawatan yang berguna untuk pemeriksaan dan pengujian serta pemeliharaan

alat. Ukuran organisasi perawatan bermacam-macam tergantung besar kecilnya

ukuran industri dan tergantung pula dari jumlah peralatan serta sifat produksinya,

dll. Organisasi dalam bidang perawatan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

berikut: Jenis usaha, misalnya, apakah itu teknologi tinggi, padat karya, produksi

atau jasa. Tujuan: mungkin termasuk maksimalisasi keuntungan, meningkatkan pangsa pasar dan
tujuan sosial lainnya.

Ukuran dan struktur organisasi.

Budaya organisasi.

Rentang tanggung jawab ditugaskan untuk pemeliharaan.

Departemen perawatan mungkin bisa merupakan sebuah bengkel kecil dari sebuah industri kecil,
atau mungkin juga departemen perawatan bisa besar dengan sejumlah kantor bila pada industri
besar yang mempunyai banyak shop floor dengan jumlah peralatan yang sangat banyak.
Fungsi utama dari departemen perawatan adalah untuk mengorganisir perencanaan perawatan
pencegahan terhadap pabrik dan peralatannya, dan juga untuk melayani berbagai pekerjaan
perawatan yang rutin. Secara umum di sebuah industri yang menggunakan peralatan dengan variasi
dan jumlah yang banyak dan tersebar di beberapa shop floor yang berbeda, memungkinkan
pekerjaan perawatan dikategorikan atau dikelompokkan kerja melalui:

1. Pusat kendali dan koordinasi, Pusat kendali dan koordinasi lebih menekankan

pada pembagian tugas sesuai dengan fungsinya dan terbagi dalam: Pekerjaan perencanaan dan
pengembangan.

. Biro peralatan dan inventarisasi.

Pekerjaan perawatan mesin-mesin produksi. Perawatan fasilitas pabrik (plant maintenance) dan
kantor.

Fungsi utama dari pusat kendali dan koordinasi adalah:

Mempersiapkan jadwal perawatan tahunan dan bulanan. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian
peralatan. .

Mengecek peralatan dan melakukan pemeriksaan secara tepat. Penyedia dan merencanakan suku
cadang dan material.

Menyiapkan gambar/desain dari suku cadang sesuai permintaan main tenance engineers.
Pembentukan pusat perawatan pada setiap shop floor.

2. Pusat perawatan bertanggung jawab terhadap berbagai perbaikan kerusakan peralatan dan
pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan untuk semua peralatan pada setiap shop floor
setelah di setujui oleh maintenance engineer.

Fungsi dari pusat perawatan ini, adalah: Bertanggung jawab terhadap pekerjaan perawatan dan
perbaikan mesin dan peralatan lainnya.
Menyusun sistem pemeriksaan harian pada log-book dari tiap mesin serta menyusun rencana
perbaikan kerusakan.

Melakukan perawatan dan perbaikan, baik sedang (medium repair) maupun keseluruhan (overhaul).

Membuat catatan perawatan dan laporan penyelesaian pekerjaan.

Beberapa staf yang diperlukan dalam mengisi tugas dan fungsi organisasi ini antara lain:

Penanggung jawab pusat perawatan sebagai ketua team pelaksana. Perencana yang bertanggung
jawab terhadap berbagai pekerjaan perancangan, perencanaan dan teknologi.

Pengawas mekanik dan elektrik yang bertanggung jawab terhadap berbagai pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan mekanik dan tenaga listrik serta kontrol. Pengawas perawatan
pencegahan dan perawatan prediksi, yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang menyangkut
perawatan pencegahan dan

perawatan prediksi.

Pelaksana lapangan dan helper.

Bengkel pusat perawatan, berfungsi untuk mengerjakan berbagai komponen pengganti (spare
parts), tempat berbagai kegiatan perbaikan peralatan, dan pusat kendali pekerjaan perawatan
pencegahan.

F. Koordinasi dan Pembagian Tugas dalam Pelaksanaan Perawatan

Guna mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, pekerjaan

perawatan harus dilaksanakan dengan melalui proses koordinasi yang baik, salah

satu model koordinasi dalam pekerjaan perawatan dapat terlihat seperti pada

gambar V.5 berikut:


PERENCANAAN

Menetapkan tujuan kinerja dan mengembangkan keputusan tentang bagaimana untuk mencapainya

PENGENDALIAN Mengukur kinerja peralatan yang dipelihara dan mengambil tindakan pencegahan
dan perbaikan untuk mengembalikan ke kondisi sesuai spesifikasi

PENGORGANISASIAN Membuat struktur, pengaturan tugas (membagi pekerjaan), mengatur sumber


daya (team maintenance), dan mengkoordinasikan kegiatan untuk melakukan tugas maintenance

MELAKSANAKAN

Pelaksanaan rencana untuk memenuhi set tujuan kinerja

Pengorganisasian dan koordinasi pada dasamya merupakan proses mengatur sumberdaya (manusia,
material, teknologi, dll) yang secara bersama-sama agar dalam pelaksanaannya mampu untuk
mencapai target dan tujuan perawatan. Sementara langkah pembagian tugas dalam pelaksanaan
pekerjaan perawatan

melalui:

Mengidentifikasi semua jenis kegiatan perawatan. Menghimpun kegiatan yang saling


ketergantungan.

Mengelompokkan jenis pekerjaan.

Menentukan rincian hubungan dari setiap jenis pekerjaan perawatan.

Menunjuk orang yang diberi tugas dan tanggung jawab.

Merumuskan fungsi atau tugas, wewenang, kewajiban serta tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai