PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari organisasi
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian pengorganisasian
1.3.3 Untuk mengetahui struktur organisasi
1.3.4 Untuk mengetahui pengertian pembagian kerja
1.3.5 Untuk mengetahui bagan organisasi formal
1.3.6 Untuk mengetahui departementalisasi
1.3.7 Untuk mengetahui contoh Struktur Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan
pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,
baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu
tujuan.
1. Organisasi Lini
Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini
juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling
tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini
diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri :
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang
2. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan sedikit
4. Sarana dan alatnya terbatas
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer
6. Organisasi kecil
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses decesion making berjalan cepat
4. Disiplin dan loyalitas tinggi
5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang
tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut
Ciri :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Program tearah, jelas dan cepat
2. Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3. Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4. Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5. Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6. Solidaritas antar anggota yang tinggi
7. Moral serta disiplin keija yang tinggi
8. Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi.
10. Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi
sulit dilaksanakan
3. Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4. Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang tertentu
5. Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka
panjang
6. Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7. Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8. Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
1. Lingkungan stabil
2. Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3. Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
Gambar struktur organisasi Fungsional
Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu sturktur organisasi, yang secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang
bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi yang
digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan
wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai
karyawan terendah dalam organisasi, Oleh karena itu, setiap anggota organisasi
mempunyai suatu kaitan dengan manajer-puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip
kesatuan perintah harus jelas, di mana setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan
wewenang hanya dari seorang manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga
hanya kepada seorang manajer.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan
pekerjaan organisasional atau Ndang tanggung jawab yangberbeda.
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan
tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat di perkirakan dengan
membaca label-label yang menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dan bagaimana
tugas-tugas dikelompokkan. Garis menunjukkan rantai perintah yang merupakan aspek kunci
koordinasi dalam setiap organisasi. Bagan juga dapat menunjukkan besarnya (size) organisasi,
tetapi tanpa informasi tambahan akan menimbulkan gambaran yang tidak jelas.
Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi telah menjadi subyek perdebatan cukuplama di
antara para penulis manajemen. Salah satu keuntungannya adalah bahwa karyawan dan lain-lain
diberi gambaran bagaimana organisasi disusun. Manajer, bawahan dan tanggung jawab
digambarkan dengan jelas. Bila seseorang dibutuhkan untuk menangani suatu masalah khusus,
bagan menunjukkan tempat di mana orang itu dapat ditemukan. Proses pembuatan bagan juga
memungkinkan manajer mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti
sumber-sumber potensial terjadinya konflik atau bidang-bidang di mana duplikasi yang tidak
diperlukan terjadi.
Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau
tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang
dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukkan hubungan-
hubungan informal dan saluran komunikasi, di mana organisasi tidak dapat berfungsi secara
efisien tanpa hal-hal itu.
2.6 Departementalisasi
Departementalisasi merupakan proses penentuan bagian-bagian dalam organisasi yang akan
bertanggung jawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan
berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khususnya dalam proses
departementalisasi sebagaimana diuraikan di muka,
ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan
fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan Pelanggan, berdasarkan geografis, dan berdasarkan
matriks.
A. Pendekatan Fungsional
B. Pendekatan Produk
C. Pendekatan Pelanggan
D. Pendekatan
Geografis
Pendekatan
keempat dalam
departementalisasi
adalah berdasarkan faktor geografis. Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-
bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi
beroperasi.
Jika PT ABC
memiliki
daerah
penjualan di
empat daerah,
misalnya
Jakarta,
Bandung,
Makassar, dan
Medan, maka desain organisasi yang dapat dibentuk adalah sebagaimana ditunjukkan
oleh Gambar berikut:
Berdasarkan Gambar di atas, tampak bahwa wilayah penjualan dari PT ABC
mencakup empat daerah sebagaimana disebutkan di atas. Agar penjualan lebih dapat
terkonsentrasi dan disebabkan karakteristik pelanggan dan lingkungan di wilayah
geografis berbeda-beda, maka departementalisasi berdasarkan geografis bisa dilakukan.
Pendekatan ini tidak saja dilakukan untuk menentukan bagian atau departemen di bawah
bagian penjualan, tetapi juga dapat dilakukan dalam berbagai jenis organisasi lainnya.
Organisasi yang memiliki berbagai cabang di berbagai daerah biasanya melakukan
desain organisasi berdasarkan pendekatan ini. Perusahaan perbankan juga termasuk ke
dalam organisasi yang melakukan departementalisasi berdasarkan geografis dikarenakan
perusahaan perbankan mengandalkan kantor-kantor cabangnya dalam meraih pangsa
pasarnya.
E. Pendekatan Matriks
https://dykaandrian.blogspot.com/2014/12/pengantar-manajemen-5
pengorganisasian.html
https://pengantarmanajemen08.wordpress.com/ii-pengorganisasian-dan-tujuan-
organisasi/
Dari struktur organisasi di atas dapat dilihat bahwa koperasi suastiastu menyusun bagian-bagian
dalam organisasinya menggunakan pendekatan matrix. Dimana perusahaan menggabungkan
pendekatan fungsional dengan pendekatan geografis. Pendekatan fungsional yang dimaksud
adalah pembagian unit kerja yang terdiri dari Devisi Kredit, Devisi Akunting, Devisi
Permodalan, Devisi Audit Devisi Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Devisi Umum.
Sedangkan pendekatan geografis yang dimaksud adalah pembagian berdasarkan letak kantor
cabang dari Koperasi tersebut.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan dimana garis putus-putus
merupakan garis koordinasi yang menunjukan hubungan kerja atau koordinasi antar unit. Pada
struktur organisasi di atas, garis koordinasi menghubungkan antara pengurus dan pengawas yang
artinya dalam bekerja mereka akan selalu berkoordinasi satu sama lain. Garis lurus menunjukan
garis komando yang menunjukkan alur komando/perintah yang mengalir dari pimpinan
organisasi kepada unit dibawahnya sampai ke unit terendah pada organisasi tersebut. Pada
struktur organisasi di atas ditunjukkan bahwa garis komando menghubungkan manajer dengan
devisi audit yang artinya manajer dapat memberikan perintah kepada devisi audit namun juga
tetap melakukan koordinasi.
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-organisasi.html
http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-pengorganisasian-organizing.html
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengorganisasian-organizing-prinsip-
pengorganisasian/
https://dykaandrian.blogspot.com/2014/12/pengantar-manajemen-5-
pengorganisasian.html
http://armoz31.blogspot.com/2013/09/struktur-organisasi.html
https://www.academia.edu/11766132/_PENGORGANISASIAN_STRUKTUR_ORGANI
SASI_KEKUASAAN_DAN_DISTRIBUSI_WEWENANG_
file:///C:/Users/FRISKA%20JEGEG/Downloads/Documents/P3-Pengoraganisasian-dan-
Struktur-Organisasi.pdf
https://fatimahazz88.wordpress.com/2014/12/26/pengantar-manajemen-kelompok-3-
pembagian-struktur-kerja-struktur-organisasi-dan-koordinasi-dan-rentang-manajemen/