Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalah


sebagai berikut :

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan?


1.2.2 Apakah tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan?
1.2.3 Apa sajakah bentuk-bentuk dan teknik analisis laporan keuangan?
1.2.4 Apakah yang dimaksud dengan analisis perbandingan laporan keuangan?
1.2.5 Apakah yang dimaksud dengan analisis trend?
1.2.6 Apakah yang dimaksud dengan analisis presentase per komponen?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu :

1.3.1 untuk mengetahui pengertian analisis laporan keuangan


1.3.2 untuk mengetahui tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan
1.3.3 untuk mengetahui bentuk-bentuk dan teknik analisis laporan keuangan
1.3.4 untukmengetahui pengertian analisis perbandingan laporan keuangan
1.3.5 untuk mengetahui pengertian analisis trend
1.3.6 untuk mengetahui pengertian analisis presentase per komponen
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan


beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara
suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai
makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.

Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam


rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada
masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi
yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
mendatang.

Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari


alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam
analisis bisnis.

Analisis laporan keuangan terdiri dari 2 kata :

1. Analisis yang berarti memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi


berbagai unit terkecil.
2. Laporan keuangan adalah Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas

Jadi Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos – pos laporan keuangan
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat
signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat.

Menurut para ahli, pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut :

1. Menurut Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan mencakup


penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya
untuk melihat dari laporan itu ukuran – ukuran  dan hubungan tertentu yang
sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

2.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

A. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa tujuan bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan
keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu
dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat
ini
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai
Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983)
adalah sebagai berikut:
1. Screening. Yaitu analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan
keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger
2. Forcasting. Yaitu analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Diagnosis. Yaitu analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau
masalah lain.
4. Evaluation. Yaitu analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen,
operasional, efisiensi dan lain-lain
5. Understanding. Yaitu dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi
mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih
dalam.

B. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Analisis rasio keuangan sangat berguna bagi bank,para kreditur, investor dan
manajemen sendiri sebagai dasar mengambil keputusan. Adapun kegunaan tersebut
dapat dirinci sebagai berikut :

1. Bagi banker berguna untuk mempertimbangkan pemberian kredit jangka


pendek maupun jangka panjang kepada perusahaan. Untuk itu para banker
lebih tertarik pada rencana jangka pendek, likuiditas, kemampuan
memperoleh laba, tingkat efisiensi operasional dan solvabilitas.
2. Bagi para kreditur jangka panjang lebih tertarik pada kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba dan tingkat efisiensi operasional.
3. Bagi para penanam modal/investor lebih tertarik pada kemampuan
memperoleh laba jangka panjang dan tingkat efisiensi perusahaan.
4. Bagi manajemen sendiri, sangat berkepentingan dengan semua aspek analisis
rasio keuangan, karena ini harus mampu membayar hutang jangka pendek
maupun jangka panjang, mampu meningkatkan efisiensi perusahaan, mampu
memaksimalkan nilai perusahaan, dan mampu memperoleh laba untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Menurut Harahap (2009:195), manfaat analisis laporan keuangan ini dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dari laporan keuangan biasa.
b) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)
dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan
(implicit).
c) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari
luar perusahaan.
e) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-
model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,
peningkatan.
f) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan.

2.3 Bentuk-Bentuk dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Dalam analisa laporan keuangan, ada beberapa teknik yang dilakukan saat
melakuan analisa laporan keuangan suatu perusahaan. Namun dibatasi oleh rasio-
rasio keuangan. Berikut beberapa teknik dalam analisa laporan keuangan.

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya


dengan kewajiban lancar. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat
berhubungan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka
pendeknya.

1. Rasio Lancar (Current Ratio)


aktiva lancar
rasio lancar=
kewajiban lancar
Misalnya PT Japurut memiliki rasio lancar 2.5 kali, dimana rasio
lancar rata-rata perusahaan dalam industri di mana PT Japurut itu
berada adalah 3.6 kali. Hal ini berarti bahwa rasio lancar PT Japurut
lebih rendah daripada rasio lancar rata-rata perusahaan dalam industri.
Bila rasio lancar suatu perusahaan jauh dari rata-rata industri, maka
manajemen perusahaan harus menganalisa lebih lanjut mengapa hal ini
terjadi.
2. Rasio Cepat (Acid Test)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan.
aktiva lancar− persediaan
rasio cepat=
kewajiban lancar
Misalnya rasio cepat PT Japurut adalah 1.5 kali dan rasio cepat rata-
rata perusahaan dalam industri adalah 3 kali, maka berarti rasio cepat
PT Japurut jauh lebih rendah daripada rasio cepat rata-rata perusahaan
dalam industri. Jika PT Japurut mampu menagih piutang usahanya,
maka PT Japurut dapat melunasi kewajiban lancarnya tanpa
melikiuidasi persediaan.
b. Rasio Pengelolaan Aktiva

Rasio pengelolaan aktiva ini mengukur seberapa efektif perusahaan


mengelola aktivanya. Rasio ini juga untuk melihat kewajaran nilai aktiva pada
neraca, sehingga nilai aktiva yang disajikan tidak terlalu tinggi, terlalu rendah.

1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio)


Rasio ini bertujuan untuk menunjukkan perputara persediaan perusahaan.
Semakin cepat tingkat perputaran persediaan, maka semakin besar tingkat
keberhasilan perusahaan.

penjualan
rasio perputaran persediaan=
persediaan

Misalnya rasio perputaran PT Japurut adalah 5 kali dimana rasio


perputaran persediaan rata-rata perusahaan dalam industri adalah 9 kali.
Hal ini berarti tingkat perputaran persediaan PT Japurut jauh lebih rendah
daripada tingkat perputaran persediaan perusahaan lain dalam industri. Hal
ini juga menunjukkan bahwa PT Japurut menyimpan terlalu banyak
persediaan, lebih jauh, hal ini menunjukkan bahwa PT Japurut tidak
produktif dalam mengelola persediaannya. Dalam analisis lebih lanjut,
tingkat perputaran persediaan yang begitu lancar membuat manajemen
harus menganalisa rasio lancarnya.

2. Rasio Periode Penagihan Rata-Rata (Day Sales Outstanding – DSO)

Rasio ini digunakan untuk menaksir berapa lama jangka waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk merealisasikan penerimaan kas atas
penjualan yang telah dilakukan.

piutang piutang
D SO= =
rata−rata penjualan/h ari penjualan ta h unan/360

Misalnya DSO PT Japurut adalah 40 hari dimana DSO rata-rata


perusahaan dalam industri adalah 30 hari. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan PT Japurut untuk menagih piutangnya kepada pembeli lebih
rendah dari pada kemampuan perusahaan lain dalam industri.

3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over Ratio)

Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam


menggunakan aktiva tetapnya (pabrik, mesin, peralatan, dll).
penjualan
rasio perputaranaktiva tetap=
aktiva tetap bersi h

Misalkan rasio perputaran aktiva tetap PT Japurut adalah 4 kali dimana


rasio perputaran aktiva tetap rata-rata perusahaan dalam industri adalah
4kali. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penggunaan aktiva tetapnya PT
Japurut memiliki tingkat efektifitas yang sama jika dibandingkan dengan
perusahaan lain dalam industri.

Permasalahan yang mungkin muncul pada waktu manajemen mengartikan


rasio perputaran akitva tetap adalah inflasi. Inflasi dapat menyebabkan
nilai sebagian besar aktiva yang dibeli di masa lalu akan dinyatakan terlalu
rendah (ingat prinsip pengakuan biaya historis).

4. Rasio Peruputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over Ratio)

Rasio perputaran total aktiva ini berfungsi untuk mengukur perputaran


semua aktiva perusahaan.

penjualan
rasio perputarantotal aktiva=
total aktiva

Misalkan rasio perputaran total aktiva PT Japurut adalah 1.8 kali dimana
rasio perputaran total aktiva rata-rata perusahaan dalam industri adalah 2.5
kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan
tingkat penjualan yang cukup jika dibandingkan dengan investasi dalam
total aktivanya.
2015 Sjarif Hidayatullah “Analisis Laporan Keuangan”
https://www.academia.edu/31562562/ANALISIS_LAPORAN_KEUANGAN?
auto=download diunduh tanggal 23 Pebruari 2020

E. Rahmania “ Analisis Laporan Keuangan”


https://www.academia.edu/24283041/Analisis_Laporan_Keuangan diunduh tanggal
23 Pebruari 2020

Anda mungkin juga menyukai