LAPORAN KEUANGAN
NIM : 2033211094
KELAS/SMESTER : B/VI
PRODI : MANAJEME
PEMBAHASAN
Menurut Munawir (2010:5), laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan
laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menggambarkan jumlah aset,
kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan
perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan serta beban yang terjadi pada kurun waktu tertentu, dan laporan perubahan
ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan
perubahan ekuitas perusahaan.
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset
perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan
evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya.
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai
aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi
Menurut Drs. Djarwanto P.S, Analisis laporan keuangan adalah merupakan suatu
proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan
informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sehingga kualitas keputusan yang di ambil akan menjadi lebih baik.
Menurut Dwi Prastowo D, MM, Akt, Analisis laporan keuangan adalah suatu
proses membedah - bedah laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya.
Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan di antara
komponen-komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan
keuangan itu sendiri.
Memberikan informasi yang lebih luas dan mendetail dibandingkan dengan hanya
laporan keuangan saja.
Memberikan informasi kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
Dapat menunjukkan hal-hal yang tidak konsisten dalam penyajian laporan
keuangan.
Dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan (decision
maker) di suatu perusahaan.
Menunjukkan peringkat perusahaan dalam kriteria tertentu di dunia bisnis.
Dapat digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan
lain.
Memberikan informasi keadaan perusahaan pada saat ini.
Sebagai dasar untuk memprediksi keadaan perusahaan dimasa yang akan datang.
Sebagai dasar informasi perusahaan untuk mengambil tindakan investasi, merger
atau akuisisi perusahaan.
Untuk menilai prestasi manajemen,operasional dan efisiensi perusahaan.
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke
depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang
hasil yang mereka capai.
Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut
akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan
dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Dalam analisa laporan keuangan, ada beberapa teknik yang dilakukan saat
melakuan analisa laporan keuangan suatu perusahaan. Namun dibatasi oleh rasio-rasio
keuangan. Berikut beberapa teknik dalam analisa laporan keuangan.
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan
kewajiban lancar. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan
kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
penjualan
rasio perputaran persediaan=
persediaan
Rasio ini digunakan untuk menaksir berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk merealisasikan penerimaan kas atas penjualan yang telah
dilakukan.
piutang piutang
DSO= =
rata−rata penjualan /hari penjualan tahunan/360
Misalnya DSO PT Japurut adalah 40 hari dimana DSO rata-rata perusahaan dalam
industri adalah 30 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan PT Japurut untuk
menagih piutangnya kepada pembeli lebih rendah dari pada kemampuan
perusahaan lain dalam industri.
penjualan
rasio perputaran aktiva tetap=
aktiva tetap bersih
Misalkan rasio perputaran aktiva tetap PT Japurut adalah 4 kali dimana rasio
perputaran aktiva tetap rata-rata perusahaan dalam industri adalah 4kali. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penggunaan aktiva tetapnya PT Japurut memiliki
tingkat efektifitas yang sama jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam
industri.
penjualan
rasio perputaran total aktiva=
total aktiva
Misalkan rasio perputaran total aktiva PT Japurut adalah 1.8 kali dimana rasio
perputaran total aktiva rata-rata perusahaan dalam industri adalah 2.5 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan tingkat penjualan
yang cukup jika dibandingkan dengan investasi dalam total aktivanya.
Rasio ini berfungsi untuk mengukur persentasi dana pembiayaan perusahaan yang
disediakan oleh kreditur.
total hutang
debt ratio=
total aktiva
Misalnya rasio utang PT Japurut adalah 60.2% dimana rata-rata rasio utang
perusahaan lain dalam industri adalah 48.5%. Hal ini menunjukkan bahwa
kreditor telah memberikan lebih dari setengah pembiayaan perusahaan. Hal ini
juga berdampak, jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka
perusahaan akan kesulitan mencari tambahan dana dari para kreditur atau calon
kreditur. Lebih lanjut, resiko kebangkrutan PT Japurut untuk beberapa waktu ke
depan akan jauh lebih besar daripada resiko kebangkrutan perusahaan-perusahaan
lain dalam industri.
Rasio TIE ini mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai
perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan. Kegagalan memenuhi
kewajiban ini akan mengakibatkan adanya tindakan hukum dari pemberi
pinjaman. Lebih jauh, kegagalan memenuhi kewajiban tersebut juga mungkin
menyebabkan kebangkrutan.
EBIT
TIE=
beban bunga
Misalkan rasio kelipatan pembayaran bunga (TIE) PT Japurut adalah sebesar 3.2
kali, dimana rasio kelipatan pembayaran bunga industri adalah 6 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan PT Japurut untuk menutupi beban bunganya
hanya 3.2 kali dan ini jauh daripada kemampuan rata-rata perusahaan-perusahaan
lain dalam industri.
Fungsi rasio ini serupa dengan rasio kelipatan pembayaran bunga, tetapi rasio ini
melihat lebih jauh karena mengakui bahwa ada aktiva perusahaan yang disewa
(lease) dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan (sinking fund).
EBIT + pembayaranlease
rasio cukupan beban tetap=
pembayaran dana pelunasan
beban bunga+ pembayaran bunga+
(1−tarif pajak )
Misalkan rasio cakupan beban tetap PT Japurut adalah 3 kali dimana rasio
rata-rata industri adalah 5.4 kali. Hal ini menunjukkan bahwa PT Japurut lebih
lemah dibanding rata-rata perusahaan dalam industri.
d. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas atau laba adalah hasil dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Hasil dari penerapan strategi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Rasio
profitabilitas ini menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva,
dan utang terhadap hasil operasi.
EBIT
rasio BEP=
total akt iva
Misalkan Rasio BEP PT Japurut adalah 15,3% dan rasio rata-rata perusahaan
dalam industri adalah 18,3%. Hal ini menjukkan kemampuan PT Japurut untuk
menghasilkan laba dari aktiva perusahaan sebelum dikenakan pajak adalah lebih
rendah dari kemampuan rata-rata perusahaan dalam industri.
Misalkan ROA PT Japurut adalah 4.8% dimana rasio rata-rata perusahaan dalam
industri adalah 10%, hal ini menujukkan bahwa tingkat pengembalian atas
penggunaan aktiva PT Japurut jauh dibawah tingkat pengembalian rata-rata
perusahaan dalam industri. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh; 1)Rendahnya
BEP (Basic Earning Power) perusahaan, 2) tingkat bunga yang tinggi akibat
pengunaan kewajiban yang demikian besarnya.
Misalkan rasio ROE PT Japurut adalah 13,3% dan rasio ROE rata-rata perusahaan
dalam industri adalah 15.5%. Dari sini dapat kita lihat bahwa ROE PT Japurut
masih tetap di bawah rasio rata-rata perusahaan dalam industri.
Rasio nilai pasar memberikan manajemen petunjuk mengenai apa yang akan
dipikirkan investor mengenai kinerja perusahaan pada suatu periode serta prospek
perusahaan tersebut pada periode yang akan datang. Jika rasio likuiditas, manajemen
aktiva, manajemen hutang, dan rasio profitabilitas perusahaan baik, maka rasio nilai
pasarnyapun akan menjadi tinggi. Lebih jauh, harga saham perusahaanpun akan
setinggi nilai yang diharapkan.
Rasio ini menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada investor
untuk setiap rupiah yang dia tanamkan pada perusahaan.
Misalkah rasio harga-laba PT Japurut adalah sebesar 9.5 kali dimana rasio harga-
laba rata-rata perusahaan dalam industri adalah 12 kali, maka resiko yang akan
didapati oleh investor jika menanamkan modalnya pada PT Japurut akan lebih
tinggi dibanding jika investor tersebut menanamkan modalnya pada perusahaan
lain sejenis.
Rasio nilai pasar buku ini memberikan indikasi bagi manajemen perusahaan
mengenai bagaimana pandangan investor terhadap perusahaan. Perusahaan yang
tingkat ekuitasnya tinggi pada umumnya akan menjual sahamnya lebih tinggi
beberapa kali dari nilai bukunya.
harga pasar per saham
rasio nilai pasar =
nilai buku per saham
Misalkan rasio nilai pasar/buku PT Japurut adalah sebesar 1.5 kali dimana rasio
rata-rata perusahaan dalam industri adalah sebesar 2 kali, maka ini berarti bahwa
investor akan bersedia membayar lebih kecil untuk setiap rupiah dari nilai buku
perusahaan dibanding yang investor bersedia bayarkan kepada perusahaan lain
dalam industri.
G. Analisis Du Pont
Persamaan Du Pont (Du Pont equation) menurut Gitman (2003, hal 147):
laba bersih
ROA=
total aset
Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan
manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aset.
Dapat membandingkan efisiensi penggunaan ekuitas pada perusahaannya dengan
perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya
berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya.
Dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
divisi/bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua beban dan ekuitas ke dalam
bagian yang bersangkutan.
Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
Dapat digunakan untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan
perencanaan.
ROI suatu perusahaan sulit dibandingkan dengan ROA perusahaan lain yang
sejenis, karena adanya perbedaan praktek akutansi yang digunakan.
Kelemahan lain dari teknik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai
dari uang (daya belinya).
Dengan menggunakan ROA saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan
perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan mendapatkan
kesimpulan yang memuaskan.
H. Analisis Perbandingan
Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan dari
analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio. PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik. Dengan Current
Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo,
dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar 5% yang artinya,
perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada dibawah
1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang terakhir Debt to Equity Ratio
sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total
utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya
sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.
J. Kesimpulan
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan guna
membantu tahap evalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang
paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Analisis rasio keuangan sangat berguna bagi pemilik perusahaan, pemerintah,
investor dan manajemen sendiri sebagai dasar mengambil keputusan. Tujuan analisis
laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang
bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
amosfikarr.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-laopran-keuangan.html