Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TBK

Disusun oleh :
Nama : Hanung Sri Wijanarko
NIM : 17 / F3318045
Program Studi : D3 Akuntansi – B
Mata Kuliah : Pengantar Perpajakan dan KUP
Dosen Pengampu : Titik Setyaningsih, S.E., M.Si., Ak.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2019
LAPORAN KEUANGAN

A. Pengertian
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, meliputi : neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (arus kas, atau arus dana, catatan, dan laporan
lain), serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral darinya.
Proses penyusunan laporan keuangan menggunakan berbagai sumber data,
mulai dari faktur, bon, nota kredit, laporan, bank, dan lain sebagainya. Semua data asli
transaksi keuangan tersebut digunakan untuk mengisi buku perkiraan dan sebagai bukti
keabsahan transaksi.

B. Tujuan Laporan Keuangan


Pembuatan laporan keuangan oleh suatu perusahaan tentunya ada tujuan yang ingin
dicapai. Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat membantu suatu perusahaan
sebagai bahan evaluasi dan perbandingan dampak keuangan yang terjadi akibat dari
suatu keputusan ekonomi.
2. Membantu perusahaan dalam menilai dan memprediksi pertumbuhan bisnisnya
Dengan adanya informasi keuangan, maka suatu perusahaan dapat menilai bagaimana
kondisi perusahaan di masa sekarang dan meramalkan kondisi perusahaan di masa
mendatang.
3. Menilai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan
Informasi mengenai kondisi keuangan juga dapat membantu suatu perusahaan dalam
menilai aktivitas investasi dan kemampuan operasional perusahaan tersebut pada satu
periode tertentu.

C. Fungsi Laporan Keuangan


Pada dasarnya laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk membantu perusahaan
dalam menilai kondisi keuangan perusahaan secara umum. Adapun beberapa fungsinya
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Bahan Review
Laporan keuangan dapat memberikan data atau informasi yang komprehensif tentang
posisi keuangan perusahaan. Hal ini bisa menjadi ulasan mengenai kondisi perusahaan
secara menyeluruh, khususnya kondisi keuangan (aset, utang, biaya operasional, dan
lain-lain).
2. Sebagai Pedoman Pembuatan Keputusan
Salah satu fungsi penting dibuatnya laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan
adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penting bagi
perusahaan.
3. Membantu Menciptakan Strategi Baru
Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, laporan keuangan juga
dapat dipakai untuk menciptakan strategi baru oleh perusahaan dalam upaya
meningkatkan performa usahanya.
4. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang membuat laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut telah menerapkan suatu sistem perekapan data yang terpercaya, akurat, dan
tidak sembarangan dalam mengambil keputusan. Para pemegang saham tentu lebih
percaya menginvestasikan uang mereka kepada perusahaan yang dipercaya dan
memiliki kredibilitas yang baik

D. Jenis-jenis Laporan Keuangan


1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja keuangan
suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. Dalam laporan laba rugi terdapat
informasi mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
diketahui laba atau rugi bersih.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang di dalamnya terdapat informasi
tentang perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini
dapat memberikan informasi seberapa besar terjadi perubahan modal dan apa saja
yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
3. Laporan Neraca
Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan suatu
entitas bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini kita dapat mengetahui berapa
jumlah aktiva (harta, aset), kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan keuangan suatu entitas bisnis yang dipakai untuk
menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Laporan ini juga menjadi alat pertanggungjawaban cash flows selama periode
pelaporan.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


A. Pengertian Analisis Keuangan
Menurut Harahap (2006:189), laporan keuangan dapat diartikan sebagai proses
menguraikan pos-pos keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan mengetahui
hubungan signifikan antara data kuantitatif dan non-kuantitatif agar diperoleh informasi
mengenai kondisi keuangan yang lebih jelas.
Analisis laporan keuangan sering dilaporkan kepada manajemen senior dan
dewan direksi, hal ini termasuk dalam bagian akuntansi manajemen. Pihak-pihak tersebut
menggunakan informasi dari analisis laporan keuangan sebagai masukan dan
pertimbangan dalam proses pengambilan suatu keputusan. Analisis laporan keuangan
juga digunakan oleh pihak eksternal, seperti investor dan badan pengawas untuk
mendapatkan wawasan tentang organisasi.

B. Tujuan Analisis Keuangan


Menurut Hanafi dan Halim (2007:6), paling tidak ada 9 tujuan dari analisis laporan
keuangan yaitu :
1. Investasi Saham
Analisis laporan keuangan dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk
berinvestasi di suatu perusahaan. Investor butuh informasi tersebut untuk menilai
kelayakan suatu perusahaan, apakah konsisten dengan keuntungannya atau tidak.
2. Pemberian Kredit
Analisis laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kesanggupan
perusahaan dalam mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
3. Kesehatan Pemasok
Sebelum melakukan kerjasama dengan pemasok, perusahaan perlu melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan, profitabilitas pemasok serta kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban melalui analisis laporan keuangan.
4. Kesehatan Pelanggan
Analisis laporan keuangan juga digunakan untuk mengetahui informasi tentang
kesanggupan pelanggan dalam memenuhi kewajibannya.
5. Kesehatan Pelanggan Ditinjau dari Karyawan
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah perusahaan yang akan dimasuki
tersebut memiliki prospek yang bagus.
6. Acuan Pemerintah
Analisis laporan keuangan dapat dijadikan acuan oleh pemerintah untuk menentukan
besarnya pajak perusahaan yang harus dibayarkan.
7. Analisis Internal
Analisis laporan keuangan dibuat untuk menentukan perkembangan perusahaan,
karena pihak internal seperti manajer misalnya dapat menjadikan analisis laporan
keuangan sebagai acuan untuk strategi ke depannya.
8. Analisis Pesaing
Analisis laporan keuangan juga dimaksudkan untuk mengetahui kondisi keuangan
pesaing. Kemudian informasi ini dapat digunakan untuk menyusun strategi
perusahaan.
9. Penilaian Kerusakan
Analisis laporan keuanga dapat ditujukan untuk mengetahui besarnya kerusakan yang
dialami perusahaan.

C. Jenis Analisis Keuangan


1. Analisis Common Size
Idealnya, analisis common size digunakan untuk menganalisis laporan laba rugi dan
neraca dengan menggunakan persentase. Jadi, semua akun laporan laba rugi
dinyatakan sebagai persentase penjualan, begitu pula dengan semua akun neraca. Pada
laporan laba rugi, setiap akun baris dibagi dengan penjualan. Sedangkan, pada neraca,
setiap akun baris dibagi dengan total aset. Dengan menggunakan analisis common
size, laporan laba rugi dan neraca bisa lebih mudah dipahami. Dibandingkan dengan
menggunakan angka absolut, membuat perbandingan menggunakan persentase tentu
relatif lebih mudah.
2. Analisis Tren/Horizontal
Disebut juga sebagai analisis time-series, analisis tren dapat membantu Anda melihat
kondisi financial perusahaan dari waktu ke waktu. Jadi, dalam penerapannya, analisis
tren didasarkan pada data historis dari laporan keuangan perusahaan dan data
perkiraan dari rencana perusahaan kedepannya. Umumnya, kebanyakan perusahaan
menggunakan rasio keuangan dalam melakukan analisis tren. Melalui rasio keuangan,
Anda diharuskan untuk menghitung rasio minimal dua tahun terakhir sebagai
perbandingan. Data yang dihasilkan akan semakin detail dan akurat apabila Anda
menggunakan rasio keuangan lebih dari dua tahun.
3. Analisis Persentase Perubahan
Dibandingkan dengan berbagai jenis analisis laporan keuangan yang ada, analisis
persentase perubahan bisa dikatakan bersifat paling rumit. Jika menggunakan analisis
ini, Anda diharuskan menghitung tingkat pertumbuhan untuk semua akun laporan laba
rugi dan akun neraca relatif terhadap tahun dasar. Melalui analisis persentase
perubahan, Anda pun bisa mengetahui apakah laporan laba rugi dan akun neraca
relatif tumbuh atau menurun bila dibandingkan pertumbuhan atau penurunan
penjualan dan total aset yang ada.
4. Analisis Industri
Sesuai namanya, analisis industri melibatkan perbandingan perusahaan Anda dengan
perusahaan lain di industri yang sama. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana
perusahaan melakukan investasi secara finansial dibandingkan perusahaan lain.
Dengan begitu, Anda bias mengetahui apakah perusahaan perlu melakukan
penyesuaian dalam hal financial .Mayoritas perusahaan yang menerapkan analisis
industry pada laporan keuangan mereka menggunakan teknik penghitungan rasio
keuangan. Jadi, Anda membutuhkan rasio rata-rata dari perusahaan lain di industri
yang sama untuk dibandingkan dengan rasio bisnis Anda sendiri.
5. Analisis Rasio
Analisis Rasio Keuangan adalah analisis kuantitatif yang digunakan untuk
mengevaluasi berbagai aspek kinerja operasi dan keuangan perusahaan berdasarkan
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan seperti laporan neraca
(balance sheet), laporan aliran kas (cash flow statement) dan laporan laba-rugi
(income statement). Rasio Keuangan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan,
kreditur atau pemberi pinjaman serta investor dan para pemegang saham. Rasio
Keuangan ini juga digunakan oleh para analisis sekuritas dan lembaga pemeringkat
kredit untuk menilai kekuatan dan kelemahan berbagai perusahaan yang akan
dianalisisnya.
Jenis-jenis analisis rasio meliputi :
• Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban hutang jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya
saat jatuh tempo. Rasio Keuangan yang termasuk sebagai rasio likuiditas ini
diantaranya adalah rasio lancar (asset ratio), rasio cair (quick ratio atau acid test)
dan Rasio Kas (Cash Ratio).
• Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas.
Beberapa jenis rasio profitabilitas sering yang digunakan adalah Margin Laba
Kotor (Gross Profit Margin), Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return on
Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), Return on
Capital Employed (ROCE).
• Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) atau disebut juga dengan Rasio Leverage
(Leverage Ratio) adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas
hutang, pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban-kewajiban tetap
lainnya. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas atau Rasio Leverage yang sering digunakan
adalah Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio), Rasio Hutang
(Debt Ratio) dan Times Interest Earned Ratio.
• Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas atau sering juga disebut dengan Rasio Efisiensi adalah jenis
analisis Rasio Keuangan yang mengukur seberapa efektif perusahaan
memanfaatkan aset mereka untuk menghasilkan pendapatan. Yang tergolong
sebagai Analisis Rasio Aktivitas ini diantaranya adalah Rasio Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover Ratio), Rasio Perputaran Total Aktiva (Total
Activa Turnover Ratio) dan Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover
Ratio).
• Rasio Investasi
Investment ratios atau rasio investasi merupakan rasio yang menunjukan rasio
investasi dalam surat berharga seperti saham dan oblogasi.
PEMBAHASAN

A. Informasi Umum
1. Tentang PT Bentoel Internasional Investama Tbk
Saat ini, PT Bentoel Internasional Investama Tbk dan anak perusahaannya,
merupakan anggota dari British American Tobacco Group, kelompok perusahaan
tembakau kedua terbesar di dunia menurut pangsa pasar global dengan brand yang
diperjualbelikan di lebih dari 200 negara.
Bentoel adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan pangsa
pasar sebesar 7%. Bentoel memproduksi dan memasarkan berbagai jenis produk
tembakau seperti rokok kretek mesin, rokok kretek tangan, dan rokok putih.
Portofolio utama Bentoel mencakup Dunhill Filter, Dunhill Mild, Club Mild dan
Lucky Strike Mild. Kami juga memproduksi dan memasarkan brand lokal, seperti
Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Star Mild dan Uno Mild, serta brand
global seperti Lucky Strike dan Dunhill.
Bentoel saat ini mempekerjakan lebih dari 6.000 orang karyawan, dari mulai
membangun kemitraan dengan petani-petani tembakau, pembelian dan pemrosesan
daun tembakau dan cengkeh, hingga produksi, pemasaran dan distribusi rokok.

2. Sejarah
Diawali pada tahun 1930 ketika Ong Hok Liong menjalani industri rokok
rumahan miliknya yang bernama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong. Lalu pada tahun
1954 pabrik rokok tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap
Bentoel. Bentoel Group menjadi perusahaan pertama di Indonesia untuk
memproduksi rokok kretek filter buatan mesin dan membungkus kotak rokoknya
dengan plastik pada akhir tahun 1960-an. Tahun 1990 perusahaan Bentoel menjadi
perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Lalu Rajawali
Corpora mengambil alih pengelolaan dari perusahaan Bentoel pada tahun 1991.
Perusahaan berubah nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada
tahun 2000. Pada tahun 2009 British American Tobacco mengakuisisi PT Bentoel
Internasional Investama Tbk dan bergabung dengan PT BAT Indonesia Tbk pada 1
Januari 2010.

3. Pendirian dan Informasi Umum


PT Bentoel Internasional Investama Tbk didirikan pada tahun 1987 dengan
nama PT Rimba Niaga Idola. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun
1989 dan pada saat itu bergerak dalam bidang industri rotan. Pada tahun 2000,
Perseroan mengubah namanya menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Saat
ini ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya
adalah perdagangan umum, industri dan jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat beralamat di
Capital Place Office Tower lantai 6, Jalan Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta. Fasilitas
manufaktur Perseroan terdapat di Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Efektif sejak tanggal 1 September 2013, PT Bentoel Distribusi Utama, entitas
anak menandatangani perjanjian dengan entitas anak lainnya dari Perseroan yang
bertindak sebagai produsen rokok untuk melakukan fungsi distribusi atas produk-
produk rokok yang diproduksi oleh Grup. Terkait dengan ini, perjanjian distribusi
sebelumnya antara Perseroan dengan entitas anak dari Grup telah berakhir.
Entitas induk langsung Perseroan adalah British American Tobacco (2009 PCA)
Ltd, sedangkan entitas induk utama Perseroan adalah British American Tobacco p.l.c.,
yang berdomisili di Inggris.

4. Visi dan Misi


• Visi
Dapat menjadi perusahaan tembakau dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia
• Misi
Dengan empat pilar strategi dari Pertumbuhan, Produktifitas, Membangun
Organisasi Juara, dan Keberlanjutan, perusahaan yakin dapat mewujudkan visi
yang dibentuk.

B. Struktur Organisasi
C. Laporan Posisi Keuangan
D. Laporan Laba Rugi
E. Laporan Perubahan Ekuitas
F. Laporan Arus Kas
G. Catatan atas Laporan Keuangan (Pajak Penghasilan)
H. Catatan atas Laporan Keuangan (Utang Pajak)
I. Analisis Rasio Keuangan (dinyatakan dalam jutaan rupiah)
1. Rasio Likuiditas
a) Current Ratio

• Tahun 2016 • Tahun 2017


8.708.423 9.005.061
= • 100% = • 100%
3.625.665 4.687.842
= 240,18% = 192, 09%

b) Quick Ratio

• Tahun 2016
(8.708.423 − 6.607.751)
= • 100%
3.625.665
2.100.672
= • 100%
3.625.665
= 57,93%
• Tahun 2017
(9.005.061 − 5.814.958)
= • 100%
4.687.842
3.190.103
= • 100%
4.687.842
= 68, 05%
2. Rasio Profitabilitas
a) Gross Profit Margin

• Tahun 2016
(19.228.981 − 17.107.950)
= • 100%
19.228.981
2.121.031
= • 100%
19.228.981
= 11, 03%
• Tahun 2017
(20.258.870 − 18.160.853)
= • 100%
20.258.870
2.098.017
= • 100%
20.258.870
= 10,35%
b) Net Profit Margin

• Tahun 2016 • Tahun 2017


(2.085.811) (480.063)
= • 100% = • 100%
12.228.981 20.258.870
= (10,84%) = (2,36%)

c) Return on Investment

• Tahun 2016 • Tahun 2017


(2.085.811) (480.063)
= • 100% = • 100%
13.470.943 14.083.598
= (15, 48%) = (3, 4%)

d) Return on Equity

• Tahun 2016 • Tahun 2017


(2.085.811) (480.063)
= • 100% = • 100%
9.441.367 8.923.670
= (22, 09)% = (5,37%)
3. Rasio Solvabilitas
a) Debt Ratio

• Tahun 2016 • Tahun 2017


4.029.576 5.159.928
= • 100% = • 100%
13.470.943 14.083.598
= 29,91% = 36, 63%

b) Total Debt to Equity Ratio

• Tahun 2016 • Tahun 2017


4.029.576 5.159.928
= • 100% = • 100%
9.441.367 8.923.670
= 42, 68% = 57,82%

4. Rasio Aktivitas
a) Inventory Turn Over

• Tahun 2016 • Tahun 2017


19.228.981 20.258.870
= • 1kali = • 1kali
6.607.751 5.814.958
= 2,91kali = 3, 48kali

b) Total Assets Turn Over

• Tahun 2016 • Tahun 2017


19.228.981 20.258.870
= • 1kali = • 1kali
13.470.943 14.083.598
= 1, 42kali = 1, 43kali
I. Tabel Analisis Rasio Keuangan

Tahun
Rasio Keuangan Rata-Rata
2016 2017
CR 240,18% 192,09% 216,13%
Rasio Likuiditas
QR 57,93% 68,05% 62,99%
GPM 11,03% 10,35% 10,69%
NPM (10,84%) (2,36%) (6,6%)
Rasio Profitabilitas
ROI (15,48%) (3,4%) (9,44%)
ROE (22,09%) (5,37%) (13,73%)
DR 29,91% 36,63% 33,27%
Rasio Solvabilitas
DER 42,68% 57,82% 50,25%
ITO 2,91 Kali 3,48 Kali 3,19 Kali
Rasio Aktivitas
TATO 1,42 Kali 1,43 Kali 1,425 Kali

J. Hasil Analisis
1. Rasio Likuiditas
• Dalam dua tahun terakhir, rata-rata Current Ratio dari PT Bentoel Internasional
Investama Tbk adalah sebesar 216,63%. Hal ini mengindikasikan bahwa
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya sudah maksimal atau
rasionya di atas 100%.
• Dalam dua tahun terakhir, rata-rata Quick Ratio dari PT Bentoel Internasional
Investama Tbk adalah sebesar 62,99%. Hal ini mengindikasikan bahwa
kemamampuan perusahaan dalam membayar hutang cukup baik, walaupun
rasionya tidak mencapai 100%.
2. Rasio Profitabilitas
• Gross profit margin PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar 11,03%, sedangkan pada tahun 2017 sebesar 10,35%. Hal ini
menunjukkan adanya penurunan laba kotor yang diperoleh dari setiap rupiah
penjualan.
• Net Profit Margin PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar (10,84%) sedangkan pada tahun 2017 sebesar (2,36%), atau dapat
dikatakan mengalami kerugian dalam dua tahun berturut-turut. Namun hal ini
juga menunjukkan bahwa rugi bersih setelah pajak yang dicapai perusahaan
pada tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga dapat
dikatakan penurunan kerugian disebabkan oleh penjualan yang semakin
meningkat, sehingga kinerja keuangan perusahaan semakin baik.
• Return on Investment PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar (15,48%) sedangkan pada tahun 2017 sebesar (3,4%). Nilai ROI
perusahaan yang mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa PT
Bentoel Internasional Investama mulai lebih optimal dalam mengelola total
aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Meskipun masih mengalami kerugian atau bernilai negatif namun
perkembangannya dalam dua tahun terakhir telah menunjukkan adanya
perbaikan dari perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dari investasi yang
telah dilakukan.
• Return on Equity PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar (22,09%) sedangkan pada tahun 2017 sebesar (5,37%). Nilai ROE
perusahaan yang semakin meningkat mengindikasikan bahwa tingkat
penghasilan bersih yang diperoleh pemilik saham atas modal yang
diinvestasikan semakin meningkat.
3. Rasio Solvabilitas
• Debt Ratio PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016 sebesar
29,91% sedangkan pada tahun 2017 sebesar 36,63%. Kenaikan persentase dari
Debt Ratio ini mengindikasikan bahwa kondisi perusahaan tergolong dalam
tingkat rasio hutang yang kurang sehat.
• Total Deb tot Equity Ratio PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun
2016 sebesar 42,68% dan pada tahun 2017 sebesar 57,82%. Tingginya nilai
Debt Ratio mengindikasikan bahwa pembiayaan operasional perusahaan lebih
menekankan pada penggunaan modal dari luar yang jauh lebih besar
dibandingkan modal yang dimiliki perusahaan, hal itu membuat risiko keuangan
yang ditanggung perusahaan menjadi cukup besar.
4. Rasio Aktivitas
• Inventory Turn Over PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar 2,91 Kali sedangkan pada tahun 2017 sebesar 3,48 Kali. Kenaikan dari
Inventory Turn Over mengindikasikan bahwa efektivitas manajemen perusahaan
mengalami kenaikan dalam mengelola persediaan.
• Total Assets Turnover Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2016
sebesar 1,42 Kali sedangkan pada tahun 2017 sebesar 1,43 kali. Kenaikan yang
terjadi mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan sudah cukup baik dalam
menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan.
5. Analisis Perpajakan
Pajak terutang pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 92.633.000.000, sedangkan
pada tahun 2016 sebesar Rp. 227.792.000.000, menandakan adanya penurunan yang
cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 135.159.000.000. Hal ini disebabkan oleh
menurunnya Pajak Penghasilan entitas anak yang cukup signifikan serta perusahaan
masih mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir sehingga memengaruhi
jumlah pajak terutangnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://inforperusahaan.wordpress.com/2015/05/27/pt-bentoel-internasional-investama-
tbk/
http://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A5EEYP.nsf/vwPagesWebLive/DO9T5
K4G?opendocument
http://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_A5EEYP.nsf/vwPagesWebLive/DO9T5
K3S?opendocument
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-menghitung-rasio-keuangan-untuk-menilai-
kinerja-perusahaan/
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/laporan-keuangan.html
https://sleekr.co/blog/4-analisis-laporan-keuangan-perusahaan/
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-analisis-laporan-keuangan-dan-jenisnya/
https://dosenakuntansi.com/tujuan-dan-contoh-analisis-laporan-keuangan
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-rasio-keuangan-jenis-rasio-
keuangan/
https://akuntanonline.com/pengertian-analisis-rasio-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai