Anda di halaman 1dari 15

Makalah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


(Pertemuan 6)
Manajemen Keuangan
Dosen Pengampu : Dr. Hj. HOLIAWATI, S.E., M.S.

KELAS 02S2ME002

Oleh :

1. Kurniawan Raharjo (211015200077)


2. Muhamad Zen (211015200076)

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022
2

BAB I
PENDAHULUAN

Analisis laporan keuangan ialah bagian dari analisis bisnis yang sangat penting dan
esensial. Analisis Laporan Keuangan (ALK) yaitu suatu proses atau aktivitas analisis
pelaporan keuangan perusahaan melalui penggunaan peralatan dan teknik analisis guna
mendapat informasi yang diperlukan dalam menganalisis bisnis. Memahami kinerja keuangan
yang telah perusahaan capai dalam tiga kegiatan utama yaitu: aktivitas operasional, investasi
dan keuangan. Melalui analisis laporan keuangan akan mampu memperoleh informasi yang
lebih akurat kepada semua pemangku kepentingan dan dapat digunakan untuk tujuan
mengambil keputusan. Pihak yang berkepentingan tersebut tidak hanya berpedoman kepada
asumsi subjektif dan intuisi. Oleh karenanya, hasil analisis akhir dapat mengurangi faktor
ketidakpastian pengambil keputusan.
Suatu perusahaan diharuskan untuk melaporkan keuangannya dalam pengaliran dana
perusahaan. Dalam pelaporan keuangan tidak dapat diremehkan, sebab nanti akan dianalisis
keuangan untuk diketahui setiap detail komponennya. Ketika melakukan analisis pelaporan
keuangan tidak dapat membuat dengan asal-asalan.
Pelaporan keuangan berfungsi untuk melihat arus kas dan untung rugi sebuah
perusahaan. Pada saat setelah pembuatan laporan keuangan tidak hanya dilihat saja,
melainkan juga memeriksa dan menganalisnya agar diketahui semua hal yang berkaitan
dengan kondisi dana suatu perusahaan.
Analisis keuangan dibutuhkan supaya dalam melaporkan keuangan dihasilkan laporan
yang tidak sebatas pelaporan saja tetapi mampu menggambarkan mengenai potensi keuangan
perusahaan. Pada saat berbisnis khususnya dalam suatu perusahaan wajib dilakukan analisis
laporan keuangan yang benar dan akurat dalam rangka pencapaian tujuan. Ketika
menganalisis pelaporan keuangan, pastinya manajer perusahaan tidak dapat memakai
berbagai jenis analisis yang tidak sama untuk seluruh pelaporan keuangan. Masing-masing
pelaporan keuangan harus dianalisis menggunakan jenis analisis yang berbeda juga. Terdapat
berbagai pelaporan keuangan yang seringkali dipakai dalam menganalisis pelaporan
keuangan yang dilakukan oleh seorang manajer yaitu pelaporan keuangan laba rugi,
pelaporan arus kas, pelaporan perubahan modal dan pelaporan neraca.
3

BAB II
PEMBAHASAN

Analisis Laporan Keuangan (ALK) harus dilaksanakan dengan teliti melalui


penggunaan metode dan teknik analisis yang benar untuk memperoleh keputusan yang benar
juga. Kinerja keuangan sebuah perusahaan sangatlah berguna untuk semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) misalnya analis, investor, kreditur, pialang, konsultan
keuangan, pemerintahan, dan manajemen. Terdapat pengertian-pengertian mengenai analisis
pelaporan keuangan berdasarkan pendapat ahli-ahli yaitu:
Menurut Harjito dan Martono (2011:51), ALK ialah analisis tentang situasi
keuangan sebuah perusahaan dimana terlibat neraca dan untung rugi.
Menurut Harahap (2011:190), ALK didefinisikan sebagai penguraian pos-pos
pelaporan keuangan ke bagian informasi yang lebih rendah dan mengetahui hubungan yang
sifatnya signifikan atau yang bermakna antar satu dan yang lainnya, baik itu data kuantitatif
ataupun kualitatif yang bertujuan untuk melihat situasi keuangan lebih detail dan
dipentingkan untuk memperoleh keputusan yang benar.
Melihat dari pendapat dari para ahli tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa analisis
laporan keuangan ialah menjelaskan pos-pos pelaporan keuangan dengan dilibatkannya
neraca dan laba rugi dalam rangka memperoleh informasi mengenai keuangan dengan
perusahaan detail untuk memperoleh keputusan yang benar.
Merujuk pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1 (2015), pelaporan keuangan
memiliki tujuan untuk menginformasikan mengenai kedudukan dana, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas yang digunakan untuk mayoritas pemakai pelaporan keuangan berkaitan
dengan pengambilan keputusan ekonomis atau dapat diartikan sebagai pedoman diambilnya
keputusan yang terencana dan informasi bernilai bisnis suatu perusahaan. Adapun tujuan dari
menganalisis laporan keuangan secara lebih rinci sebagai berikut:
 Melihat kemampuan suatu perusahaan dengan membayar hutang-hutang yang
berjangka pendek dan berjangka panjang.
 Melakukan penilaian kinerja berbisnis di tahun berjalan.
 Membuat perbandingan nilai perusahaan sendiri dan pesaing.
 Melihat kemampuan suatu perusahaan yang menggunakan asetnya kepada hal yang
lebih memberikan untung.
4

 Memproyeksi bisnis yang akan berlangsung pada waktu mendatang.


 Memahami posisi keuangan yang berubah-ubah dalam suatu periode.
 Melakukan identifikasi pos-pos keuangan yang mengalami masalah.
Ketika periode akhir laporan keuangan (tiap bulan, triwulan, semester, dan tahun)
perusahaan harus mempersiapkan laporan yang memuat informasi seluruh kegiatan dalam
berbisnis yang sudah dilakukan, seperti berinvestasi dan pemberian dana, dan aktivitas
operasional untuk masing-masing suatu periode. Pada pelaporan tersebut aktivitas investasi
dan pendanaan akan perusahaan laporkan berbentuk Neraca (Balance Sheet) dan Laporan
Perubahan Modal (Statement of Owners Equity). Di sisi lain, dalam aktivitas operasional,
perusahaan melaporkan dalam bentuk Laporan Laba Rugi (Loss and Income Statement).
Berdasarkan tiga laporan tersebut, perusahaan diperlukan untuk melengkapinya dengan
pembuatan Laporan Arus Kas. Laporan tersebut menginformasikan gambarang tentang
aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan melalui penggunaan basis kas (cash basis).
Macam-macam pelaporan keuangan yang dapat dilakukan untuk menganalisis plaporan
keuangan, yaitu:
A. Laporan laba rugi ialah pelaporan yang berisi tentang aktivitas operasional yang
perusahaan lakukan dalam suatu periode. Laporan tersebut memuat data mengenai
penghasilan, beban, laba, dan rugi yang perusahaan alami dalam suatu periode.
Pemakai pelaporan keuangan membutuhkan data pelaporan laba rugi untuk melakukan
evaluasi kinerja yang sudah perusahaan capai dan menggambarkan mengenai
pemerolehan arus kas pada di masa depan. Keuntungan yang didapat akan
menggambarkan tahap profitabilitas yang diraih perusahaan. Adapun indikator tingkat
profitabilitas yang sering digunakan, yaitu:
1. Marjin kotor (profit margin/gross margin).
2. Laba operasional.
3. Laba sebelum kena pajak.
4. Laba dari operasi yang berkelanjutan.
Terdapat hal yang wajib diperhatikan yaitu perhitungan laba dilakukan dengan basis
akrual. Melalui basis akrual tersebut, perusahaan mengakui pendapatannya ketika
penyerahan barang atau jasa, dengan tidak melihat kas terlebih dahulu penerimaan kas.
Adapun manfaat-manfaat yang didapatkan atas Laporan Laba Rugi yaitu penyediaan
informasi dalam rangka:
1. evaluasi kinerja perusahaan pada masa sebelumnya,
2. dasar dalam melakukan prediksi kinerja perusahaan pada waktu mendatang,
5

3. memberikan penilaian risiko pencapaian arus kas pada waktu mendatang.


4. menyajikan pelaporan untuk kepentingan perpajakan, pembayaran hutang,
termasuk penilaian fundamental perusahaan itu sendiri
Walaupun begitu, pelaporan laba rugi mempunyai kelemahan-kelemahan, sebagai
berikut:
1. Unit yang tidak dapat diukur melalui strategi yang handal, tidak dapat dilaporkan
dalam pelaporan laba rugi. Sebagai contoh yaitu peningkatan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan yang sesungguhnya sebagai laba dan tidak dapat
dimuat dalam laporan laba rugi.
2. Besarnya keuntungan bersih dalam pelaporan sangatlah bergantung dari
penggunaan pelaporan perusahaan. Sebagai contoh yaitu menghitung harga inti
penjualan yang bernilai secara berbeda, apabila perusahaan yang sama melakukan
metode evaluasi persediaan barang berbeda.
3. Besarnya keuntungan bersih dalam pelaporan juga sangat bergantung atas
pertimbangan dan estimasi dari perusahaan. Sebagai contoh yaitu ditetapkannya
usia ekonomis aktiva tetap dalam penentuan besaran beban depresiasi.
Laporan laba rugi di dalamnya mempunyai komponen-komponen yaitu harga
pokok produksi, pendapatan, beban, beban pajak, sampai keuntung atau rugi
perusahaan.
EBIT : Laba dari operasi sebelum bunga dan pajak
PERSAMAANNYA
Laba Operasi (EBIT) = Pendapatan – Beban Operasi

B. Laporan Arus Kas ialah keuntungan yang perusahaan peroleh dan tidak akan sama
persis dengan banyaknya kas bersih yang perusahaan terima. Hal tersebut dikarenakan
pemakaian basis akrual yang dimanfaatkan untuk dasar laporan keuntungan yang
terdapat perbedaan dengan basis kas. Dikarenakan terdapat keperluan dalam
ketersediaan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar (cash flow), jadi
perusahaan harus membuat pelaporan arus kas yang menjadi informasi pelengkap yang
dimuat dalam pelaporan laba rugi. Laporan arus kas menginformasi mengenai aliran
kas masuk dan keluar perusahaan dalam suatu periode. Berdasarkan tujuan tersebut,
pelaporan arus kas dikelompokkan atas penerimaan dan pengeluaran kas menurut
kegiatan-kegiatan yang perusahaan laksanakan.
1. Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi.
6

2. Arus kas yang berasal dari kegiatan investasi.


3. Arus kas yang berasal dari kegiatan pendanaan
Adapun manfaat-manfaat adanya Laporan Arus Kas yaitu memberikan informasi dalam
rangka.
1. melakukan evaluasi daya perusahaan dalam memperoleh kas pada waktu
mendatang,
2. melakukan evaluasi daya perusahaan dalam melaksanakan kewajiban dan
membayarkan dividen terhadap pemegang saham,
3. mengetahui alasan adanya beda diantara laba bersih dan arus kas operasi,
4. mengetahui transaksi kas dan non-kas dalam berinvestasi dari aktivitas pendanaan
untuk suatu periode.
Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan bahwa dalam penyusunan pelaporan
arus kas menggunakan prinsip cash basic (basis tunai), maksudnya yaitu:
1. Pengkuan pendapatan disaat uang tunai diperoleh, bukan disaat transaksi terjadi
atau disaat penjualan sudah selesai (sebab secara umum perusahaan
melaksanakan sistem penjualan tunai dan kredit).
2. Seluruh biaya baru mendapat pengakuan ketika kas atau uang tunai dikeluarkan,
bukan ketika biaya tersebut muncul.
3. Seluruh pembiayaan yang tidak menghasilkan uang atau kas (non cash charges),
misalnya biaya penyusutan dan amortisasi tidak dihitung.

Arus Kas Bebas atau Free Cash Flow (FCF) ialah banyaknya kas yang bisa
ditarik dengan tidak mengancam kemampuan perusahaan dalam melakukan operasi dan
mendapatkan arus kas si masa depan. Seringkali FCF menjadi perwakilan atas kas sisa
dari kegiatan operasional bisnis yang bisa dimanfaatkan dalam membayar dividen,
ekspansi, atau melunasi hutang.
PERSAMAANNYA
Arus Kas Bebas = [EBIT(1-Pajak) + Penyusutan dan amortisasi] – [Belanja Modal +
Modal Kerja Operasi neto]

C. Laporan Perubahan Modal yang mengindikasikan adanya perubahan modal perusahaan


dalam periode tertentu. Perusahaan yang berbentuk perseroan, pelaporannya dinamakan
Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham. Laporan tersebut berguna dalam
7

melakukan identifikasi yang menyebabkan ekuitas pemilik perusahaan berubah atas


nilai aktiva sebagai hak miliknya.
D. Neraca, yang dikatakan sebagai pelaporan kedudukan keuangan perusahaan. Hal
tersebut menjadi alasa karena informasi yang terdapat dalam neraca pelaporan nilai
aktiva, kewajiban, serta ekuitas yang memiliki perusahaan dalam kedudukan suatu
tanggal (secara umum dibentuk dalam setiap akhir tahun atau per 31 Desember).
Neraca juga menginformasikan mengenai sifat dan banyaknya investasi yang
perusahaan lakukan, sumber dana yang berasal dari kreditor, dan sumber dana berasal
dari pemilik perusahaan.
Neraca memberikan kebermanfaatan terhadap seseorang yang menggunakannya, di
antaranya:
1. Tersedianya basis data finansial yang dipergunakan dalam perhitungan tingkat
pengembalian perusahaan (ROA dan ROE).
2. Bisa dipakai dalam melakukan evaluasi struktur modal suatu perusahaan, yakni
melaksanakan penilaian terhadap solvabilitas, fleksibilitas, serta likuiditas
keuangan perusahaan.
Selain memberikan kebermanfaatan, neraca juga mempunyai keterbatasan, yakni:
1. Nilai historis. Hampir seluruh kewajiban dan aktivanya dilaporkan dalam sebuah
nilai historis. Oleh karenanya, sajian informasi pada neraca dikatakan kurang
berkualitas informasi relevansinya sebab tidak adanya kewajiban dan aktiva
dalam nilai pasar sekarang ini.
2. Estimasi dan pertimbangan. Hal ini dipakai sebagai pelaporan berbagai
komponen neraca. Misal besaran estimasi beban garansi, estimasi cadangan
piutang tidak tertagih, serta besaran beban depresiasi. Oleh karenanya, sajian
informasi untuk berbagai komponen itu menjadi kurang bisa diandalkan.
3. Sumber daya perusahaannya tidak dapat ditampilkan semuanya. Banyaknya
komponen lainnya yang termasuk sumber daya suatu perusahaan, tetapi tidak
bisa dicantumkan pada neraca. Misal kemampuan dan pengetahuan pegawainya.
Hal tersebut dikarenakan sulitnya untuk melaksanakan pengukuran.
Untuk membaca laporan neracanya, bisa memakai rumus persamaan akuntansi
sebagai berikut.
(Aset = Kewajiban + Modal)
Aset dalam aktiva, sedangkan modal dan kewajiban di sisi pasiva. Aktiva dengan
pasiva haruslah seimbang.
8

Pajak Penghasilan
PPh/Pajak Penghasilan yakni pajak yang dipungut pada sebuah badan ataupun pribadi atas
penghasilannya yang didapat dalam setahun pajak. Penghasilannya bisa mencakup gaji,
hadiah, laba usaha, serta honorarium. Jenis PPh diantaranya PPh pasal 15, PPh pasal 19, PPh
pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23, PPh pasal 24, PPh pasal 25, PPh pasal 26, PPh pasal 29
serta PPh final pasal 4 ayat 2. Berdasar pada Pasal 17 UU PPh, tarif pajak yang diberlakukan
yakni:
 5% bagi pendapatan tahunan hingga Rp 50.000.000.
 15% bagi pendapatan Rp 50.000.000 - Rp 250.000.000.
 25% bagi pendapatan Rp 250.000.000 - Rp 500.000.000.
 30% bagi pendapatan > Rp 500.000.000.
 Untuk seseorang yang menerima penghasilan, tetapi tidak mempunyai NPWP dikenai
tarif lebih besar.

Pajak Perseorangan
Pajak perorangan ialah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak individual. Oleh karenanya,
wajib pajak diharuskan membayar pajak secara rutin dalam tempo tertentu. Terdapat tiga
jenis pajak pribadi yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.
 Pajak perorangan Bumi dan Bangunan Jika Anda pernah membayar PBB, tentu Anda
tahu bahwa PBB harus dibayarkan tidak lebih dari enam bulan setelah SPPT diterima
oleh pemilik tanah dan bangunan tersebut. Besaran pajak yang harus dibayar bervariasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah luas lahan dan bangunan, dan
NJOP adalah sebagai dasar perhitungan PBB itu sendiri.
 Pajak perorangan Penghasilan Terdapat banyak jenis turunan pajak yang berada di
bawah Pph diantaranya adalah royalty, honorarium, komisi, gaji, dividen, pembayaran
asuransi dan juga saham.
 Pajak perorangan Pertambahan Nilai Jenis pajak ini ditetapkan pada jasa atau produk
yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Impor dan ekspor juga masuk ke dalam
PPN. Jasa dan barang yang dikenai PPN adalah barang kebutuhan pokok, jasa bidang
medis, jasa perhotelan, pajak hiburan atau tontonan, jasa bidang perangko dan
pengiriman surat, jasa transportasi umum, barang hasil pertambahan langsung dari
sumber, makanan di restoran, kafe dan hotel.
9

Pajak Penghasilan Badan Usaha


Pajak badan yakni pajak atas penghasilan sebuah perusahaan. Di mana penghasilan tersebut
ialah tiap bertambahnya kemampuan ekonomis yang didapat oleh Wajib Pajak Badan dalam
negeri ataupun luar, atas berbagai keperluan contohnya meningkatkan investasi, konsumsi,
serta kekayaan.
Berdasar pada Pasal 17 ayat 1b UU No. 36 Tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan, wajib
pajak badan dikenai tarif pajak 25%. Contoh : Perusahaan PT Multi Berkat mempunyai
jumlah Penghasilan Kena Pajak yakni Rp 1.000.000.000, sehingga tarif PPh badan yang
wajib dibayar ialah 25% x Rp 1.000.000.000 = Rp 250.000.000

Analisis Rasio Keuangan


Analisis ini sebagai proses mengamati indeks terkait akuntansi dalam laporan keuangan
contohnya neraca, pelaporan arus kas, dan pelaporan laba rugi yang tujuannya untuk
melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan di sebuah perusahaan.
Mcam-macam Rasio Keuangan :
• Rasio Likuiditas/Liquidity Ratio. Rasio ini sebagai rasio yang melaksanakan
pengukuran atas kemampuan likuiditas berjangka pendek di sebuah perusahaan melalui
pengamatan pada aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancar. Rasio
likuiditas yakni rasio yang bisa menyajikan kemampuan perusahaannya ketika
memenuhi kewajibannya ataupun membayar utang berjangka pendek.

Rasio Lancar
Perhitungan rasio tersebut yakni membagi current assets/aktiva lancar dengan current
liabilities/hutang atau kewajiban lancar. Rumusnya sebagai berikut.

Rasio Lancar = Aktiva (Asset) Lancar / Hutang (Liabilitas) Lancar

Rasio Cepat
Penghitungan rasio ini yaitu membagi current assets/aktiva lancar dengan current
liabilities/kewajiban atau hutang lancar. Rumusnya ialah:

Rasio Cepat = Aktiva (Asset) Lancar – Persediaan (Inventory) / Hutang


(Liabilitas) Lancar
10

• Rasio Manajemen Aset. Rasio ini mengamati assetnya lalu melakukan penentuan
berapa tingkatan aktivitas berbagai aktivanya dalam tingkat suatu kegiatan. Rasio
untuk melaksanakan pengukuran seefektif mana sebuah perusahaan dalam mengatur
assetnya. Ada 4 Rasio Manajemen Aset :
- Inventory Turnover Ratio/Rasio Perputaran Persediaan sebagai rasio yang
penjualannya dibagi aset. Rasio ini memperlihatkan jumlah perputaran pos tiap
tahunnya.
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan/Persediaan
- Days Sales Outstanding/Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih disebut Average
Collection Period/Periode Penagihan Rata-rata adalah rasio yang dipakai dalam
penilaian piutang usaha.
DSO = Jumlah hari piutang belum tertagih = Piutang/rata-rata penjualan
perhari = Piutang/penjualan tahunan/365
- Fixed Asset Turnover Ratio/Rasio Perputaran Aset Tetap adalah rasio yang
melaksanakan pengukuran pada efektivitas sebuah perusahaan dalam
mempergunakan pabrik serta peralatannya. Rasio ini menghitung rasio penjualan
terhadap aset tetap bersih.
Rasio Perputaran Aset Tetap = Penjualan/Aset tetap neto
- Total Assets Turnover Ratio/rasio perputaran total aset, yaitu pengukuran
perputaran aset perusahaannya secara keseluruhan, serta menghitungnya yakni
membagikan penjualan dengan total asetnya.
Rasio Perputaran Total Aset = Penjualan/Total Aset

• Rasio Manajemen Utang. Rasio aktivitas memperlihatkan tingkatan efektivitas


pemakaian kekayaan/aktiva sebuah perusahaan pada Anda.
Manajemen utang mencakup:
- Debts Ratio, melihat persentase persediaan dana dari kreditur.
Hutang = Total Hutang / Total Aset
- Times Interest Earned (TIE), melaksanakan pengukuran terhadap besarnya laba
operasi bisa menurun hingga perusahaannya tidak bisa memenuhi beban bunga
tahunannya.
Rasio Times-Interest-Earned = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)/ Biaya
Bunga
11

• Rasio Profitabilitas. Rasio ini menggambarkan cara sebuah perusahaan memakai serta
memanfaatkan aset yang menguntungkannya. Rasio ini sebagai perbandingan dalam
melihat kemampuan sebuah perusahaan guna mendapat profit/laba dari earing/
pendapatan yang berkaitan dengan aset, penjualan, serta ekuitas sesuai dasar
pengukurannya.
- Margin Operasi
Margin operasi = EBIT/Penjualan
- Margin Laba
Margin Laba = Laba neto/Penjualan
- Pengembalian atas Total Aset
Pengembalian atas Total Aset = Laba neto/Total Aset
- Pengembalian Atas Ekuitas Saham Biasa
Pengembalian Atas Ekuitas Saham Biasa (ROE) Laba
Neto/Ekuitas saham biasa
- Pengembalian Atas Modal Yang Diinvestasikan (ROIC)
Pengembalian Atas Modal Yang Diinvestasikan (ROIC) = EBIT (1-T)/Modal yang
diinvestasikan total = EBIT (1- T)/Utang + Ekuitas
- Rasio Kemampuan Dasar Menghasilkan Laba
Rasio Kemampuan Dasar Menghasilkan Laba = EBIT / Total Aset

• Rasio Nilai Pasar. Rasio investasi sebagai rasio yang melaksanakan pengukuran
terhadap kemampuan sebuah perusahaan dalam memberi imbalan/kembalian pada
pemberi dana, utamanya investor di pasar modal dalam jangka waktu tertentu. Rasio ini
ialah rasio terkait harga saham sebuah perusahaan dengan nilai EPS, arus kas, serta
laba.
- Rasio Harga Terhadap Laba Per Saham
Rasio Harga Terhadap Laba Per Saham = Harga per saham / Laba Per saham.
- Rasio Nilai Pasar / Nilai Buku
Nilai Buku per saham = Ekuitas saham biasa / Saham beredar

MENYATUKAN RASIO : PERSAMAAN DUPONT

ROE = ROA X Penganda ekuitas


12

= Margin laba x Perputaran total aset x Penganda ekuitas


= Laba neto/Penjualan x Penjualan/Total aset x Total Aset/Total ekuitas saham
biasa

ANALISIS KOMPARATIF
• Analisis komparatif ialah teknik analisa yang dilaksanakan melalui pembuatan
perbandingan diantara pelaporan keuangan yang serupa pada periode yang urut.
• Tujuan analisis komparatif yakni menggambarkan terkait tendensi dan arah mengenai
kemungkinan terjadinya perubahan ditiap elemen laporan keuangan pada masa
mendatang.
• Informasi hasil analisis komparatif berguna dalam memprediksikan kemungkinan yang
hendak terjadi ditiap elemen laporan keuangan pada masa mendatang.

Analisis Komparatif terdari dari 2 analisis yaitu:


• Year to Year to Changes Analysis
- Perbandingannya dibuat melalui perhitungan perubahan relatif (persentase) dan
perubahan absolut dari tahun ke tahun tiap elemen pelaporan keuangan.
- Perubahan absolut dibutuhkan dalam mendapat perspektif yang benar serta
kesimpulannya valid terkait perubahan yang terjadi.
- Perubahan relatif (persentase) dibutuhkan guna melakukan penentuan signifikansi
dari tiap perubahan yang terjadi.
• Index-number trend series analysis
- Analisis trend merupakan metode analisis komparatif yang lebih tepat untuk
digunakan apabila periode laporan keuangan yang dianalisis lebih dari dua tahun.
- Informasi hasil analisis trend dapat memberikan gambaran yang lebih baik daripada
analisis year –to year change mengenai tendensi dan arah kemungkinan terjadinya
perubahan di tiap elemen laporan keuangan pada masa mendatang.
- Fokus perhatian analisis trend adalah kecenderungan dan arah perubahan yang
kemungkinan terjadi ditiap elemen laporan keuangan pada masa mendatang.
- Dalam pendekatan index-number trend series analysis perbandingan dibuat melalui
perhitungan perubahan relatif (persentase) tiap elemen laporan keuangan selama
beberapa tahun berdasarkan tahun dasar tertentu.
13

- Umumnya penetapan tahun dasar ialah periode/tahun paling awal dari rangkaian
periode laporan keuangan yang dianalisa. Namun demikian pertimbangan utama
dalam penentuan tahun dasar adalah periode laporan keuangan yang menunjukkan
kondisi paling normal.

Manfaat Rasio Keuangan


1. Memberi gambaran pada kreditor atau investor terkait baik buruknya posisi ataupun
kondisi keuangan sebuah perusahaan dari suatu periode ke periode selanjutnya.
2. Bisa dipakai dalam pembuatan keputusan, mempertimbangkan, serta memprediksikan
atas dasar trend terkait capaian perusahaannya dan proses dimasa mendatang.
3. Menggambarkan sejarah sebuah perusahaan dan menilai kondisi perusahaannya.
4. Membantu pengawasan perusahaan.

Keterbatasan Rasio Keuangan


1. Rasionya dibentuk dari data akuntansi serta mendapat pengaruh dari cara
menafsirkannya dan bisa dilakukan manipulasi.
2. Sulit melakukan identifikasi kriteria industri dari sebuah perusahaan yang dianalisa bila
perusahaannya bergerak di berbagai bidang usaha.
3. Perbedaan teknik akuntansi nantinya memperoleh penghitungan yang berbeda,
contohnya perbedaan teknik penilaian persediaan ataupun teknik penyusutan.
14

BAB III
PENUTUP

Analisis keuangan yakni alat yang bermanfaat serta banyak keuntungannya. Analisis
keuangan bisa memberi informasi pada investor, yang nantinya memengaruhi keputusan
dalam menginvestasi dana pada suatu perusahaan. Dengan menganalisa tiap laporan
keuangan sebagai hal penting guna melihat arus keuangan secara transparan. Melalui analisis
yang terukur, maka kesalahan ataupun kecurangan yang mungkin terjadi di tiap laporan
keuangan menjadi lebih kecil.
Kinerja entitas bisnis dapat dilihat pada laporan keuangan tiap tahunnya. Apakah
perusahaannya mengalami kepailitan, stagnan, ataupun tumbuh kembang seluruhnya dapat
diketahui dalam laporan keuangan. Akan tetapi, sesudah menganalisis yakni Analisis Laporan
Keuangan.
Laporan keuangan mencakup berbagai elemen yang berintegrasi, yakni balance sheet
(neraca), statement (laporan perubahan modal), serta loss and income statement (laporan laba
rugi). Neraca ialah laporan yang isinya terkait kewajiban, shreholders/ekuitas pemilik, serta
harta. Laporan laba rugi memberi informasi terkait hasil aktivitas sebuah perusahaan disuatu
periode. Sementara pelaporan perubahan modal yakni laporan yang menguraikan perubahan
modalnya dikarenakan transaksi modal ataupun transaksi operasionalnya dilaksanakan
selama jangka waktu 1 tahun (1 periode akuntansi).
Guna memperoleh informasi laporan keuangan secara cash basic, hendaknya
perusahaannya melengkapi pelaporan arus kas yang dijadikan pelengkap informasi pada
laporan laba rugi. Hal ini dikarenakan basis akrual yang dipakai dalam penyusunan pelaporan
laba rugi berbeda dari keadaan kas sesungguhnya.
Walaupun tiap komponennya mempunyai fungsi yang terintegrasi dan melengkapi satu
dengan yang lain, tetapi masing-masingnya mempunyai keterbatasan.
15

Daftar Pustaka

1. Modul Perkuliahan Manajemen Keuangan Pertemuan 6 (e-learning UNPAM)


2. Analisis Keuangan : Pengertian, Jenis, dan Contohnya (jojonomic.com)
3. MODUL 1 (ut.ac.id)
4. 05.2 bab 2.pdf (uii.ac.id)
5. Artikel, 5 Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis & Contoh Laporannya
29 Apr 2021 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Anda mungkin juga menyukai