Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISA LAPORAN KEUANGAN


Dosen Pengampu : Ibu Dr. Hj. Holiawati S.E, M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

Dedhy Yoga Pratama NIM 231015200049


Abrar Maabdah NIM 231015200128

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN BANTEN
2024
KATA PENGANTAR

Seiring dengan perkembangan bisnis dan keuangan yang semakin dinamis,


pemahaman yang mendalam terhadap laporan keuangan menjadi suatu kebutuhan
yang tidak dapat diabaikan. Analisis terhadap laporan keuangan bukan sekadar
kewajiban bagi para profesional akuntansi, melainkan juga sebuah keahlian
penting bagi setiap pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan, baik di
dalam maupun di luar dunia bisnis.
Makalah ini berjudul "Analisa Laporan Keuangan," membahas secara
komprehensif mengenai metode dan pendekatan analisis yang dapat digunakan
untuk menggali informasi berharga dari laporan keuangan suatu entitas. Analisis
ini bukan hanya sebatas pemaparan angka-angka, melainkan juga mencakup
interpretasi dan pemahaman mendalam terhadap kondisi keuangan suatu
perusahaan.
Pentingnya analisis laporan keuangan terletak pada kontribusinya dalam
memberikan pandangan yang jelas dan objektif terhadap kesehatan finansial suatu
organisasi. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan
yang bermanfaat bagi para pembaca dalam menguasai konsep, teknik, dan alat
analisis yang diperlukan untuk membaca "bahasa" laporan keuangan dengan
akurat.
Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan wawasan yang
berharga dan mendalam kepada pembaca, serta memotivasi mereka untuk
menjadikan analisis laporan keuangan sebagai instrumen utama dalam
pengambilan keputusan yang cerdas dan terinformasi. Selamat membaca dan
semoga makalah ini memberikan kontribusi positif dalam memperluas
pemahaman kita tentang pentingnya analisis laporan keuangan.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan menjadi jendela transparansi yang jelas untuk


memahami situasi finansial suatu perusahaan. Hasil dari operasi rutin perusahaan,
laporan keuangan, memberikan informasi finansial yang berharga bagi pihak di
dalam maupun di luar entitas tersebut. Oleh karena itu, untuk menyelidiki kinerja
laporan keuangan ini, diperlukan suatu analisis. Analisis ini menjadi kunci
pemahaman, baik bagi manajemen perusahaan dalam mengevaluasi kinerja,
maupun bagi investor yang berkeinginan mengalokasikan investasi mereka ke
suatu perusahaan.

Laporan keuangan bukan hanya menjadi sumber informasi bagi para


pemegang saham, kreditur, pengamat ekonomi, dan pemerintah sesuai dengan
kepentingan masing-masing, melainkan juga menjadi dasar untuk Analisis Rasio
Keuangan. Analisis ini membantu merinci kinerja operasional perusahaan dengan
lebih mendalam. Dengan keberadaan laporan keuangan, kita memperoleh
gambaran yang jelas tentang evolusi perusahaan, mendorong pihak-pihak yang
berkepentingan untuk melakukan analisis dan interpretasi terhadap data keuangan
yang tercermin dalam laporan tersebut.

Analisis laporan keuangan adalah proses melihat laporan keuangan dan


bagian-bagiannya dalam rangka menilai dan mengevaluasi kondisi keuangan
suatu perusahaan atau badan, serta mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
atau badan tersebut. Tujuan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
pada dasarnya adalah untuk mengetahui profitabilitas, tingkat risiko dan kesehatan
perusahaan. Analisis jenis ini memerlukan beberapa hal dari analis, yaitu
mendefinisikan secara jelas tujuan analisis, memahami laporan keuangan dan
indikator-indikator utama yang diperoleh dari laporan keuangan, memahami
kondisi perekonomian secara umum dan kondisi terkait lainnya yang

1
mempengaruhi bisnis. dari kinerja perusahaan. Sebelum melakukan analisis,
analis harus memahami ketiga tahapan tersebut dan menggunakan alat analisis
seperti rasio keuangan dan indikator lain seperti Neraca, Laporan Laba Rugi, dan
Laporan arus kas

Setiap perusahaan secara berkala membuat dan menyusun laporan


keuangan yang salah satunya adalah neraca. Bentuk atau susunan dari Neraca
tidak ada keseragaman di antara perusahaan-perusahaan tergantung pada tujuan-
tujuan yang akan dicapai. Menurut James C Van Horne, yang dikutip Kasmir
(2018:30) pengertian neraca adalah sebagai berikut: “Neraca adalah ringkasan
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva
dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.” Oleh karena itu, Neraca
merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat krusial diperusahaan.

Laba atau keuntungan menunjukkan keberhasilan operasional perusahaan.


Suatu perusahaan dikatakan sehat apabila mempunyai kemampuan yang cukup
untuk terus menerus menghasilkan laba, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
kemampuan memenuhi seluruh kewajiban finansialnya. Apabila manajemen
mengelola faktor-faktor tersebut dengan baik dalam menjalankan operasionalnya,
maka perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya
secara optimal sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.

Laporan arus kas menurut James. M. Reeve, dkk (2012 : 262) adalah
“Suatu laporan yang menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasi, mempertahankan, dan
meningkatkan kapasitas operasi, memenuhi kewajiban keuangan, dan membayar
dividen”. Oleh karena itu, laporan arus kas memberikan informasi mengenai
perubahan masa lalu pada kas dan setara kas suatu perusahaan, yang menunjukkan
secara terpisah perubahan yang terjadi selama periode tersebut akibat aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.

2
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kompleks dan mendalam perlu diperinci untuk merinci
aspek-aspek kritis yang terkait dengan analisis laporan keuangan. Berdasarkan
komponen-komponen utama laporan keuangan, yaitu Neraca, Laporan Laba
Rugi, dan Laporan Arus Kas, rumusan masalah yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dapat tercermin
melalui Neraca?
2. Apa saja aspek-aspek kunci yang dapat dievaluasi dari Neraca untuk
mengukur likuiditas, solvabilitas, dan struktur keuangan perusahaan?
3. Bagaimana Laporan Laba Rugi mencerminkan kinerja operasional suatu
perusahaan?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang
dapat diidentifikasi dari Laporan Laba Rugi?
5. Sejauh mana Laporan Arus Kas mencerminkan kesehatan keuangan
perusahaan dari segi likuiditas dan pengelolaan arus kas?
6. Apa manfaat analisis Laporan Arus Kas dalam mengevaluasi
keberlanjutan operasional dan keputusan investasi perusahaan?
3. Tujuan Pembahasan Masalah

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Menjelaskan secara rinci bagaimana Neraca dapat memberikan gambaran


kondisi keuangan suatu perusahaan.
2. Menganalisa Kinerja Operasional melalui Laporan Laba Rugi yang
mencerminkan kinerja operasional perusahaan.
3. Mengevaluasi Likuiditas dan Pengelolaan Arus Kas melalui Laporan Arus
Kas
4. Mengidentifikasi penggunaan informasi Laporan Keuangan untuk
Pengambilan Keputusan

3
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, diharapkan pembahasan masalah akan
memberikan panduan yang mendalam dan praktis terkait dengan interpretasi dan
penerapan informasi dari Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas
dalam konteks analisis laporan keuangan suatu perusahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan


Laporan keuangan menurut Hery (2012 : 3) adalah “Produk akhir dari
serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis yang
berguna bagi para pemakai laporan sebagai dasar pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Pengertian laporan keuangan menurut Lili M. Sadeli (2011 : 18) adalah
“Laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan
dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu.”
Berdasarkan dua pengertian mengenai laporan keuangan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hal yang sangat krusial
mengenai informasi data kuantitatif suatu perusahaaan sehingga menjadi dasar
menganalisa keputusan ekonomi yang relevan bagi suatu perusahaan.

2.1.1 Tujuan laporan Keuangan


Menurut Prastowo (2015:3) “tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir (2017:11) adalah:
1. Memberikan Informasi tentang Aktiva Perusahaan: Laporan keuangan
bertujuan menyajikan informasi mengenai jenis dan jumlah aktiva
(harta) yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.
2. Memberikan Informasi tentang Kewajiban dan Modal Perusahaan:
Laporan keuangan berfungsi memberikan gambaran mengenai jenis
dan jumlah kewajiban serta modal yang dimiliki perusahaan pada
periode tertentu.
3. Memberikan Informasi tentang Pendapatan Perusahaan: Laporan
keuangan dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai jenis

5
dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
4. Memberikan Informasi tentang Biaya Perusahaan: Laporan keuangan
ditujukan untuk memberikan gambaran terkait jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan selama suatu periode tertentu.
5. Memberikan Informasi tentang Perubahan pada Aktiva, Kewajiban,
dan Modal: Laporan keuangan berupaya menyampaikan informasi
mengenai perubahan yang terjadi terhadap aktiva, kewajiban, dan
modal perusahaan.
6. Memberikan Informasi tentang Kinerja Manajemen Perusahaan:
Laporan keuangan memiliki tujuan memberikan informasi tentang
kinerja manajemen perusahaan selama satu periode tertentu.
7. Memberikan Informasi tentang Catatan-Catatan Laporan Keuangan:
Laporan keuangan ditujukan untuk memberikan informasi tambahan
melalui catatan-catatan yang terlampir pada laporan keuangan.

2.1.2 Jenis – Jenis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2019: 28-30) secara umum ada lima macam jenis
laporan keuangan yang biasa di susun yaitu:

1. Neraca (balance sheet) merupakan laporan keuangan yang


memperlihatkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu..
2. Laporan Laba Rugi. Laporan Laba Rugi (income statement) merupakan
laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam
suatu periode, mencakup jumlah pendapatan, sumber-sumber pendapatan
yang diperoleh, biaya, dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama
periode tersebut.
3. Laporan Perubahan Modal. Laporan Perubahan Modal merupakan laporan
yang mencakup jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat tertentu.
Selain itu, laporan ini menjelaskan perubahan modal dan faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan tersebut di perusahaan.

6
4. Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas merupakan laporan yang
menunjukkan segala aspek yang terkait dengan kegiatan perusahaan, baik
yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kas.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Catatan Atas Laporan
Keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi tambahan jika
ada bagian dari laporan keuangan yang memerlukan penjelasan khusus.

2.1.3 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan memberikan berbagai manfaat yang signifikan


bagi pemangku kepentingan, terutama investor dan manajemen perusahaan. Dua
aspek utama dari manfaat tersebut adalah:

1. Pengambilan Keputusan Investasi:


a. Identifikasi Peluang Investasi: Analisis laporan keuangan
memungkinkan investor untuk mengidentifikasi peluang investasi yang
berpotensi menguntungkan. Melalui pemahaman yang mendalam
terhadap kinerja keuangan perusahaan, investor dapat mengevaluasi
risiko dan potensi keuntungan dari investasi tertentu.
b. Penilaian Kesehatan Finansial Perusahaan: Laporan keuangan
memberikan gambaran kesehatan finansial perusahaan, membantu
investor dalam membuat keputusan berdasarkan faktor-faktor seperti
likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas. Informasi ini menjadi dasar
penilaian risiko dan stabilitas perusahaan.
2. Strategi Pengelolaan Keuangan:
a. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan: Analisis laporan keuangan
membantu manajemen perusahaan dalam perencanaan dan pengelolaan
keuangan. Dengan memahami kinerja keuangan, manajemen dapat
merancang strategi pengelolaan keuangan yang efektif untuk
memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis.
b. Optimasi Penggunaan Sumber Daya: Dengan memahami rasio-rasio
keuangan dan tren kinerja, manajemen dapat mengoptimalkan

7
penggunaan sumber daya perusahaan, mengidentifikasi area yang
memerlukan perbaikan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk
mencapai tujuan keuangan.

Manfaat analisis laporan keuangan ini membantu dalam membentuk


pemahaman yang holistik tentang kondisi dan performa keuangan perusahaan.
Baik bagi investor yang mencari peluang investasi atau manajemen perusahaan
yang berusaha mengelola keuangan dengan efektif, informasi dari analisis laporan
keuangan menjadi landasan yang kritis untuk pengambilan keputusan yang
berbasis pada fakta dan data.

2.2 Neraca

Neraca memegang peranan penting sebagai salah satu laporan keuangan


utama dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, setiap entitas perusahaan
diwajibkan untuk menghadirkan laporan keuangannya dalam format neraca.
Penyusunan neraca umumnya dilakukan pada interval waktu tertentu untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan. Menurut James C Van Horne, yang
dikutip Kasmir (2018:30) pengertian neraca adalah sebagai berikut: “Neraca
adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang
menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.”

Analisis Neraca melibatkan pemahaman mendalam terhadap likuiditas dan


solvabilitas perusahaan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan
pada suatu titik waktu.

2.2.1 Likuiditas

Menurut Kasmir (2012:110), definisi likuiditas adalah: “Rasio likuiditas


(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek”.

Sedangkan menurut Menurut Mamduh M. Hanafi dan Halim (2014: 37)


likuiditas adalah “Rasio Likuiditas adalah kemampuan likuiditas jangka pendek

8
perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap utang
lancarnya”

Dari kedua pendapat ahli diatas mengenai likuiditas maka dapat simpulakn
bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dalam jangka waktu
pendek.

Berikut beberapa jenis metode dalam mengukur rasio likuiditas sebagai


berikut :

a. Current Ratio: Current ratio, yang dihitung dengan membagi total


aktiva lancar dengan total kewajiban lancar, memberikan gambaran
mengenai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Semakin
tinggi nilai current ratio, semakin likuid perusahaan, meskipun nilai
yang terlalu tinggi dapat mencerminkan ketidakoptimalan dalam
penggunaan aset.
b. Quick Ratio: Quick ratio, atau acid-test ratio, merupakan suatu rasio
likuiditas yang lebih konservatif karena menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
melibatkan persediaan. Dengan menghilangkan nilai persediaan dari
total aktiva lancar, quick ratio memberikan indikasi yang lebih akurat
mengenai kemampuan segera perusahaan untuk membayar kewajiban.

2.2.2 Solvabilitas

Pengertian Solvabilitas menurut Irham (2011: 174) adalah “Gambaran


kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi dan menjaga kemampuannya
untuk selalu mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar utang secara
tepat waktu.”

Sedangkan menurut I Made (2011: 21) mengemukakan bahwa “Rasio


solvabilitas yaitu mengukur berapa besar perusahaan menggunakan utang
dalam pembelanjaan perusahaan. Perusahaan yang tidak menggunakan hutang

9
berarti menggunakan modal sendiri 100%. Rasio solvabilitas yang akan di
bahas dalam penilitian ini yaitu Debt To Equity Ratio.”

Debt to Equity Ratio yaitu rasio yang menunjukkan sejauh mana


perusahaan bergantung pada utang untuk mendanai operasinya. Dihitung
dengan membagi total utang dengan ekuitas, debt to equity ratio memberikan
informasi tentang tingkat ketergantungan perusahaan pada sumber pendanaan
yang berasal dari utang. Semakin rendah rasio ini, semakin sedikit
ketergantungan pada utang, yang dapat diartikan sebagai struktur keuangan
yang lebih sehat.

Analisis likuiditas dan solvabilitas ini membantu pemangku kepentingan,


terutama manajemen perusahaan dan investor, untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghadapi tantangan finansial jangka pendek dan menilai
risiko yang terkait dengan tingkat utang. Melalui pemahaman yang mendalam
terhadap kedua aspek ini, keputusan strategis terkait pengelolaan keuangan dapat
diambil dengan lebih tepat.

2.3 Laporan Laba Rugi

Menurut James C Van Horne, dalam Kasmir (2018:45) pengertian laba


rugi, yaitu sebagai berikut: “Laporan laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan
biaya perusahaan selama periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada
periode tersebut.”

Menurut Hery (2016:30) pengertian laba rugi, yaitu: “Laporan laba rugi
(income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu.”

2.3.1 Unsur-unsur Laporan Laba Rugi

Menurut Irham Fahmi (2017:99) secara umum unsur-unsur yang


terkandung dalam laporan laba rugi (income statement) adalah:

10
1. Penjualan (pendapatan). Penjualan (pendapatan) merupakan penjualan
yang merujuk pada hasil penjualan barang atau jasa kepada berbagai pihak
seperti pembeli, pelanggan tetap, penyewa, dan pengguna jasa lainnya.
2. Harga Pokok Penjualan (HPP). Harga pokok penjualan merupakan biaya
beli atau produksi barang yang dijual oleh perusahaan.
3. Depresiasi (Penyusutan). Depresiasi merupakan penurunan nilai aset
secara bertahap dari waktu ke waktu.
4. Bunga (Interest). Bunga merupakan pembayaran yang diberikan sebagai
imbalan atas pinjaman yang diberikan, sering kali terkait dengan
keputusan kredit seperti pinjaman perbankan.
5. Pendapatan Sebelum Pajak (Earnings Before Tax). Pendapatan sebelum
pajak (earnings before tax) merupakan laba yang terlihat atau yang
diperoleh sebelum dikurangkan dengan pajak.
6. Pajak (Tax). Pajak (tax) merupakan pembayaran yang dibebankan oleh
pemerintah atas penghasilan perorangan, perusahaan, tanah, barang-barang
pemberian atau sumber-sumber lainnya untuk memberikan pemasukan
bagi barang umum (publik).
7. Laba Setelah Pajak (Earnings After Tax). Laba setelah pajak (earnings
after tax) merupakan laba yang diperoleh setelah dikurangkan dengan
pajak. Ini yang disebut juga dengan net income (laba bersih) atau net profit
yang diterima oleh perusahaan. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita
rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih (net loss).

2.3.2 Bentuk Laba Rugi

Menurut Kasmir (2018:49), laporan laba rugi dapat dirancang sesuai


dengan keinginan dan tujuan perusahaan, namun tetap harus mematuhi
standar yang telah ditetapkan. Dalam praktiknya, terdapat dua bentuk
umum penyusunan laporan laba rugi, yaitu:
1. Bentuk Tunggal (Single Step): Bentuk ini menggabungkan seluruh
jenis penghasilan, baik yang bersifat pokok (operasional) maupun di
luar pokok (non-operasional), menjadi satu total. Selanjutnya, total

11
biaya baik yang bersifat pokok maupun di luar pokok juga
digabungkan menjadi satu. Dengan demikian, dalam bentuk ini,
laporan laba rugi disusun tanpa membedakan antara pendapatan dan
biaya yang bersifat usaha dan yang di luar usaha.
2. Bentuk Majemuk (Multiple Step): Bentuk ini melibatkan pemisahan
antara komponen usaha pokok (operasional) dengan yang di luar
pokok (non-operasional). Secara spesifik, terlebih dahulu dilakukan
pengurangan antara penghasilan pokok dengan biaya pokok.
Selanjutnya, hasil pengurangan tersebut ditambahkan dengan hasil
pengurangan antara penghasilan di luar pokok dengan biaya di luar
pokok. Dengan adanya pemisahan ini, bentuk majemuk memberikan
gambaran yang lebih rinci mengenai elemen-elemen yang
memengaruhi laporan laba rugi.

2.3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Laba Rugi


1. Biaya Operasional: Menganalisis struktur biaya operasional perusahaan,
termasuk biaya produksi, distribusi, dan administratif. Evaluasi terhadap
efisiensi pengelolaan biaya membantu dalam meningkatkan profitabilitas.
2. Penjualan: Meneliti volume penjualan dan strategi pemasaran.
Pertumbuhan penjualan yang stabil dan strategi pemasaran yang efektif
dapat berkontribusi pada peningkatan profitabilitas.
3. Pajak: Memahami dampak pajak terhadap laba bersih. Analisis pajak
membantu perusahaan dalam perencanaan keuangan untuk
mengoptimalkan beban pajak dan meningkatkan profitabilitas setelah
pajak.
4. Analisis ini membantu manajemen untuk memahami sejauh mana operasi
perusahaan berhasil menghasilkan laba, serta mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi profitabilitas. Dengan pemahaman yang mendalam
terhadap elemen-elemen ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah
strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan hasil keuangan
keseluruhan.

12
2.3.4 Profitabilitas Operasional
Laporan Laba Rugi adalah alat penting dalam mengukur kinerja
operasional suatu perusahaan selama suatu periode waktu tertentu. Fokus analisis
Laporan Laba Rugi mencakup profitabilitas operasional dan faktor-faktor yang
memengaruhi hasil keuangan. Berikut adalah pembahasan lebih rinci mengenai
profitabilitas operasional :
1. Margin operasi, juga dikenal sebagai operating margin, adalah rasio
keuangan yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam
mengelola biaya operasionalnya terhadap pendapatan penjualan. Rumusnya
adalah sebagai berikut:
Margin Operasi = (Laba Operasi / Penjualan ) x 100%
Rasio ini memberikan gambaran persentase laba operasi yang dihasilkan
dari setiap unit penjualan.
2. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) sebagai istilah alternatif
yang lebih umum digunakan. Margin Keuntungan Operasional (Operating
Profitability Margin): Menekankan pada aspek keuntungan dalam operasi
perusahaan.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Margin Laba Operasi = Laba Neto / Penjualan
Tujuan dari Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin) sebagai
berikut :
a. Efisiensi Operasional: Mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat
menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Margin operasi
yang tinggi menunjukkan efisiensi yang baik dalam pengelolaan
biaya operasional.
b. Ketahanan terhadap Perubahan Biaya: Mengetahui sejauh mana
perusahaan dapat menanggung fluktuasi biaya operasional tanpa
mengorbankan laba operasionalnya. Margin operasi yang stabil
menunjukkan ketahanan yang baik terhadap perubahan ekonomi atau
biaya.

13
c. Perbandingan dengan Industri dan Pesaing: Memungkinkan
perbandingan kinerja keuangan dengan perusahaan sejenis di industri
yang sama. Margin operasi yang lebih tinggi dapat menjadi indikator
keunggulan kompetitif.
d. Pemantauan Kinerja Perusahaan: Dapat digunakan sebagai alat
pemantauan kinerja internal untuk mengevaluasi efisiensi dan
produktivitas dalam kegiatan operasional.
3. Return on Assets (ROA): ROA adalah rasio yang mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. Dihitung
dengan membagi laba bersih dengan total aset, ROA memberikan indikasi
tentang seberapa produktif aset perusahaan dalam menciptakan nilai tambah.
ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi penggunaan aset.

Pemahaman terhadap margin operasi membantu manajemen dan


pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait kinerja
dan efisiensi operasional perusahaan.

2.4 Laporan Arus Kas

Menurut Kasmir (2018:29) laporan arus kas yaitu: “Laporan arus kas
merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap kas.” Penyusunan laporan arus kas harus mematuhi prinsip dasar kas
selama periode pelaporan. Laporan ini mencakup dua aspek utama, yaitu arus kas
masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Arus kas
masuk melibatkan semua penerimaan kas ke perusahaan, seperti hasil penjualan
atau pendapatan lainnya. Di sisi lain, arus kas keluar mencakup semua
pengeluaran dan jenis pengeluaran, seperti pembayaran biaya operasional
perusahaan.

Laporan Arus Kas memberikan pandangan yang komprehensif tentang


aliran kas perusahaan dari berbagai aktivitas selama suatu periode waktu tertentu.

14
Dalam analisis Laporan Arus Kas, fokus diberikan pada likuiditas, arus kas bersih,
dan kemampuan membayar utang. Berikut adalah pembahasan lebih lanjut:

1. Likuiditas dan Arus Kas Bersih:


a. Evaluasi Likuiditas: Mengukur sejauh mana Laporan Arus Kas
mencerminkan likuiditas perusahaan dengan menganalisis arus kas dari
aktivitas operasional. Arus kas positif menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan mendukung
operasi sehari-hari.
b. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional: Menilai arus kas bersih dari
aktivitas operasional untuk memahami seberapa baik perusahaan
menghasilkan kas dari inti operasinya. Pemahaman ini membantu dalam
mengevaluasi sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan dana internal
untuk mendukung kegiatan bisnisnya.
c. Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan: Melihat arus kas dari
aktivitas investasi dan pendanaan untuk mengevaluasi pengelolaan
investasi dan pendanaan perusahaan. Arus kas positif dari aktivitas
investasi menunjukkan kebijakan investasi yang bijak, sementara arus kas
positif dari aktivitas pendanaan menunjukkan sumber dana yang sehat.
2. Kemampuan Membayar Utang
Pemahaman Tentang Utang Jangka Pendek: Menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan menganalisis arus kas
dari aktivitas operasional yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek. Pemahaman ini membantu mengukur keberlanjutan operasional
dan keuangan perusahaan.

Analisis Laporan Arus Kas ini memberikan wawasan yang mendalam


tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan mengelola arus kas,
serta kemampuannya dalam membayar utang jangka pendek. Informasi ini krusial
untuk manajemen dalam mengambil keputusan terkait keuangan dan strategi
perusahaan, serta untuk pemangku kepentingan eksternal dalam menilai risiko dan
potensi investasi.

15
BAB III
KESIMPULAN

16
Analisis keuangan merupakan suatu proses yang esensial dan
berkelanjutan dalam konteks pengelolaan perusahaan. Dengan penerapan metode
dan teknik analisis yang tepat, kita dapat memperoleh pemahaman mendalam
tentang kondisi keuangan perusahaan, kinerja operasional, dan prospek masa
depan.
Hasil analisis keuangan tidak hanya berarti bagi investor dan kreditor
dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit yang cerdas, tetapi juga
memberikan panduan berharga bagi manajemen perusahaan dalam merancang
strategi dan kebijakan keuangan yang efektif.
Dengan mengelola keuangan berdasarkan data dan analisis yang akurat,
perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya, mencapai tujuan
keuangan yang ditetapkan, dan meraih keunggulan kompetitif di dalam industri.
Sebagai rangkuman, analisis keuangan memegang peranan kunci dalam ranah
bisnis dan investasi. Laporan keuangan, terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi,
dan Laporan Arus Kas, menjadi sumber utama informasi untuk melaksanakan
analisis keuangan.

Dengan memanfaatkan berbagai metode dan rasio keuangan, kita dapat


mengukur berbagai aspek kinerja perusahaan, seperti likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas, dan efisiensi. Informasi yang diperoleh dari analisis ini tidak hanya
memberikan wawasan, tetapi juga memandu pemangku kepentingan dalam
pengambilan keputusan yang berlandaskan pada fakta dan data yang akurat.
Dengan demikian, analisis keuangan menjadi kunci untuk mendukung
pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan di era bisnis yang dinamis.

SARAN

17
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengakui bahwa masih terdapat
berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki dan dilengkapi. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari para
pembaca guna meningkatkan kualitas makalah ini. Kontribusi berharga dari para
pembaca diharapkan dapat memberikan perbaikan yang signifikan, terutama
dalam konteks pendidikan. Semua masukan yang diberikan akan membantu
penulis untuk lebih memperkaya dan menyempurnakan isi makalah ini. Terima
kasih atas perhatian dan kontribusi yang diberikan untuk pengembangan makalah
ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

H. Lili M. Sadeli. 2011. Dasar – Dasar Akuntansi. EdisiI.Cetakan 7.


Jakarta:BumiAksara
Hanafi, Mamduh M, dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi
Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan Caps
(Center For Academic Publishing Service), Yogyakarta
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga
James M. Reeve. 2013. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta.
Salemba Empat.
Kasmir. 2016. Analsis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kesembilan. Pt
Rajagrafindo Persada. Jakarta
Kasmir. 2018. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta. Rajawali Pers.
Kasmir. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keduabelas.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Prastowo, Dwi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi Edisi
Ketiga. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Van Horne, James C dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Buku Satu. Edisi Kedua Belas. Alih Bahasa oleh
Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat.

19

Anda mungkin juga menyukai