Disusun oleh :
Aprilia Dewi Almaulum / 2010411090
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ―Analisis Laporan Keuangan‖ dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ‗Manajemen Keuangan Lanjutan‘.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Ibu Dr. Ni Nyoman Putu Martini, MM.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………..20
B. SARAN………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis (business analysis),
sebagai proses evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan, meliputi analisis terhadap
lingkungan bisnis perusahaan, strategi, serta posisi keuangan dan kinerjanya yang berguna
dalam pengambilan keputusan bisnis. Analisis laporan keuangan (financial statement analysis)
adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan yang bertujuan umum dan
data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam
analisis bisnis.
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) sebagai perangkat bagi proses
penganalisisan atau penyidikan terhadap laporan keuangan, yang terdiri atas neraca dan
laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya ditujukan untuk mengetahui posisi keuangan
dan tingkat ―kesehatan‖ perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
teknik-teknik tertentu.
4
Bagi perusahaan, laporan keuangan digunakan untuk melakukan pengambilan
keputusan strategis pada bisnis ke depannya. Sedangkan bagi investor, laporan keuangan
berfungsi sebagai sumber informasi untuk mengevaluasi nilai dan kesehatan bisnis secara
keseluruhan.
Informasi pada laporan keuangan tentu tidak bisa ditelan mentah-mentah sehingga
perlu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang benar-benar akurat, mendalam, dan bisa
dipertanggungjawabkan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya
karena ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan
suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analisis untuk melakukan beberapa hal :
3) Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
6
1. Laporan Laba Rugi
Memuat laporan mengenai selisih pendapatan yang dikurangi dengan biaya-biaya atau
bebannya. Hal ini dapat digunakan untuk mengambil kebijakan atau dasar ukuran
untuk mengukur tingkat pengembalian investasi dan laba per sahamnya.
Ditujukan untuk mengetahui posisi keuangan dari sebuah perusahaan pada periode
tertentu. Jenis laporan ini juga sangat diperlukan untuk mengetahui nilai perusahaan
setelah menjalani berbagai aktivitas yang berkaitan dengan keuangan.
Laporan ini memiliki tiga unsur, yaitu harta, kewajiban, dan modal. Harta merupakan
kekayaan yang dimiliki UKM, seperti harta tetap, harta lancar, dan harta tidak
berwujud (hak paten dan merek dagang).
Laporan arus kas berisi informasi yang berkaitan dengan kas masuk dan keluar dalam
periode yang telah ditetapkan. Sebab, hal itu berhubungan dengan waktu pencatatan.
Laporan kas juga berfungsi sebagai syarat informasi perubahan historis dari kas.
Ekuitas dalam ilmu pengetahuan diartikan sebagai modal atau kekayaan dari entitas.
Entitas yang dimaksud adalah perusahaan dan UKM. Ekuitas diperoleh dari selisih
jumlah aset setelah dikurangi dengan kewajiban. Laporan perubahan ekuitas
merupakan laporan yang berisi tentang perubahan atau ekuitas dalam periode tertentu.
Dalam perusahaan besar, laporan keuangan dijalankan dengan sangat rapi oleh
akuntan. Laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk menghitung laba rugi, tetapi
juga menjadi salah satu sumber untuk mendapatkan informasi yang memudahkan
pengambilan kebijakan. Dalam usaha berskala kecil menengah, laporan keuangan
sangat diperlukan jika pemilik usaha ingin usahanya terus dikelola dan berkembang.
7
Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan apa saja yang dimiliki perusahaan.
Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan, yang berkaitan
dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Membantu manajemen dalam mengambil keputusan penting.
Sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut.
Mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi dalam suatu laporan keuangan.
Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang tepat
mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas masa
depan.
8
2. Rasio-rasio Laporan Laba/Rugi (Income Statement Ratios)
Yaitu angka-angka rasio yang dalam penyusunannya semua data diambil dari laporan
laba/rugi, misalnya: gross prifit margin, net operating ratio.
3. Rasio-rasio Antar Laporan (Interstatement Ratios)
Semua angka berasal dari neraca dan data lainnya, misalnya: tingkat
perputaran persediaan (inventory turnover), sales to fixed asset.
Menurut Martono (2007) ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
a. likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan
dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar.
b. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang mengukur efisiensi dalam menggunakan
asset-assetnya.
c. Rasio profitabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya4.
Rasio solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur sejauh mana
aktivaperusahaan dibiayai oleh hutang.
Aktiva lancar adalah uang kas yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode
berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan
normal) (S. Munawir, 2004).
• Cash Ratio adalah perbandingan antara kas dengan total hutang lancar
(Munawir, 2001).
Cash ratio = kas / hutang lancar × 100%
9
membandingkan total utang dengan total modal pemilik (equitas) (Sawir,
2000).
• Gross Profit Margin adalah rasio ini mengukur efisiensi pengendalian harga
pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
berproduksi secara efesien.
• Operating income ratio adalah rasio ini digunakan untuk mengukur laba yang
dihasilkan dengan menghubungkan kegiatan pokok perusahaan dengan aset
yang dimiliki perusahaan.
• Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan bersih atau laba.
10
BAB III
PEMBAHASAN
PT Aneka Tambang Tbk, didirikan sejak 5 Juli 1968, yang bergerak dibidang pertambangan.
Antam telah mengalami berbagai pasang-surut sebagai sebuah perusahaan, namun sebuah
tantangan telah menimbulkan berbagai dinamika perkembangan yang pada akhirnya
mengantarkan Antam menjadi perusahaan pertambangan yang terkemuka di Indonesia.
Hadianto Martosubroto, M.Sc. ditunjuk sebagai direktur utama Antam yang pertama. Jajaran
direksi pertama Antam didukung oleh Ir. Ngakan Ketut Suta sebagai direktur produksi
eksplorasi, Ir. Ahmad Prayono sebagai direktur teknik, Jani Arsadjadja, SH. Sebagai direktur
keuangan dan Drs. SGB Tampubulon sebagai direktur pemasaran.
Kantor pusat Antam yang pertama kali berdiri berada di Jalan Bungur Besar 24-26, Jakarta
yang fisilitasnya jauh dari mewah dan serba terbatas. Antam baru pindah kekantor baru di
Jalan TB. Simatupang pada bulan November 1992, sebuah kantor megah berlantai 8 yang
lebih representatif dan memiliki fasilitas yang jauh lebih memadai. PT Antam memiliki 5 unit
bisnis pertambangan (UBP) yaitu, UBP emas di Pongkor (Bogor), UBP nikel di Pomala
(Sulawesi Tenggara), UBP logam mulia di Pulogadung (Jakarta), UBP bauksit kijang
(Kepulauan Riau), UBP geomin di Pulogadung (Jakarta).
Kegiatan Usaha
Antam adalah perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral menjadi logam Indonesia
yang terinteraksi secara vertikal. Komoditas usaha pertambangan Antam adalah nikel, emas,
dan bauksit. Tujuan utama Antam adalah untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham
dengan menjadi perusahaan yang lebih besar dan lebih baik serta melaksanakan hal tersebut
dengan cara yang berkesinambungan. Strategi utama Antam adalah untuk mendapatkan nilai
sebanyak mungkin dari cadangan perusahaan dengan bergerak ke bidang hilir dan melakukan
kegiatan-kegiatan pengolahan yang mempunyai nilai tambah lebih besar daripada hanya
sekedar mengekspor bijih. Antam juga mempertimbangkan untuk mendiversifikasikan usaha
Antam ke komoditas tambang lainnya selama hal tersebut mendatangkan imbal hasil yang
baik dan sesuai dengan bisnis Antam.
11
Analisis
Laporan keuangan PT. Antam Tbk, yaitu laporan posisi keuangan dan laoran laba rugi periode
2020 dan 2021. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Dengn mengadakan suatu analisis terhadap laporan keuangan
akan dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Berdasarkan hal itu,
untuk menganalisis laporan keuangan PT. Antam Tbk menggunakan rasio perbandingan,
likuiditas, dan solvabilitas.
12
bersama
Aset tetap, bersih 12.958.946.013 12.267.804.244 691.141.769
Properti pertambangan, 853.515.777 863.973.221 -10.457.444
bersih
Aset eksplorasi dan 799.356.725 743.561.056 55.805.669
evaluasi
Biaya tangguhan 18.229.988 50.279.543 -32.049.555
Pajak dibayar di muka
Pajak penghasilan 249.466.416 303.728.340 -54.261.924
badan
Goodwill 101.759.427 101.759.427 0
Aset pajak tangguhan 560.641.159 732.082.537 -171.441.378
Aset tidak lancar lainnya 74.722.567 81.249.359 -81.249.359
Jumlah aset tidak 19.351.314.244 19.104.024.330 -19.104.024.330
lancar
JUMLAH ASET 29.981.535.812 30.356.850.890 -375.315.078
13
pengelolaan dan reklamasi
lingkungan hidup yg jatuh
tempo dlm 1 tahun
Utang lain-lain 62.465.512 42.387.538 -42.387.538
Jumlah liabilitas jangka 4.352.313.596 4.339.330.380 12.983.218
pendek
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang obligasi 2.995.896.341 2.995.030.772 865.569
Pinjaman investasi, 3.653.536.133 3.027.468.734 -273.032.601
setelah dikurangi bagian
yg jatuh tempo dlm 1 thn
Penyisihan untuk 200.973.848 232.701.864 -31.728.016
pengelolaan dan reklamsi
lingkungan hidup, setelah
dikurangi bagian yg jatuh
tempo dlm 1 tahun
Kewajiban pensiun dan 366.320.904 347.230.277 19.081.627
imbalan pancakerja
lainnya
Liabilitas jangka panjang 3.699.415 198.360.901 -196.360.901
lainnya
Jumlah liabilitas jangka 7.220.426.641 7.700.801.548 -7.700.801.548
panjang
JUMLAH LIABILITAS 11.572.740.239 12.040.131.928 -12.040.131.928
14
BEBAN USAHA
Umum dan administrasi 707.278.248 776.280.373 -69.002.125
Penjualan dan dan 136.360.260 120.298.794 16.061.466
pemasaran
Jumlah beban usaha 843.638.508 896.579.167 -52.940.659
LABA/(RUGI) USAHA 8.156.059 -701.438.522 709.594.581
PENGHASILAN/(BEBAN)
LAIN-LAIN
Bagian kerugian entitas -281.813.472 -496.574.736 214.761.264
asosiasi dan ventura bersama
Penghasilan keuangan 343.190.135 73.214.891 269.975.244
Beban keuangan -319.273.938 -246.021.355 -73.252.583
Penghasilan/(kerugian) lain- 487.032.811 -297.954.202 784.987.013
lain, bersih
Penghasilan/(beban) lain- 229.135.536 -967.335.402 1.196.470.938
lain, bersih
LABA/(RUGI) SEBELUM 237.291.595 -1.668.773.924 1.906.065.519
PAJAK PENGHASILAN
(Beban)/manfaat pajak -172.485.407 227.921.028 -400.406.435
penghasilan
LABA/(RUGI) TAHUN 64.806.188 -1.440.852.896 1.505.650.084
BERJALAN
PENGHASILAN/(RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
Pos yg tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi :
-Kenaikan nilai tanah dari - 2.330.655.281 -
revaluasi
Pengukuran kembali 3.890.829 25.271.004 -21.380.175
kewajiban pensiun dan
pascakerja lainnya
Dampak pajak pengukuran -972.707 -6.317.751 5.345.044
kembali kewajiban pensiun
dan pascakerja lainnya
2.981.122 2.349.608.534 -2.346.690.412
Pos yg akan direklasifikasi
kas laba rugi :
Selisih kurs krn penjabaran -120.131 -20.833 -99.298
laporan keuangan
15
Bagian penghasilan 24.472.432 3.821.246 20.661.186
komprehensif lain dri entitas
asosiasi dan ventura bersama
24.352.301 3.800.413 20.551.888
PENGHASILAN 27.270.423 2.353.408.947 -2.326.138.524
KOMPREHENSIF LAIN,
SETELAH PAJAK
JUMLAH 912.556.051 -
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF THN
BERJALAN
92.076.611 912.556.051 -820.479.440
LABA/(RUGI) THN
BERJALAN YG DPT
DIATRIBUSIKAN KPD:
Pemilik entitas induk 64.810.325 -1.440.851.795 1.505.662.120
Kepentingan nonpengendali -4.137 -1.101 -3.036
64.804.188 -1.440.852.896 1.505.659.084
JML PENGHASILAN
KOMPREHENSIF THN
BERJALAN YG DPT
DIATRIBUSIKAN KPD:
Pemilik entitas induk 92.080.748 912.557.152 -820.476.404
Kepentingan nonpengendali -4.137 -1.101 -3.036
92.076.611 912.556.051 -820.479.440
LABA/(RUGI) BERSIH 3 -120 123
PER SAHAM DASAR
DAN DILUSIAN YG
DIATRIBUSIKAN KPD
PEMILIK ENTITAS
INDUK (NILAI PENUH)
• Rasio Likuiditas
16
2021 10.630.221.568 4.352.313.598 2,4 244,24%
Rasio quick, rasio >100% menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu membayar
hutang lancar dengan aktiva yang lebih likuid (tanpa persediaan).
Pada tahun 2020 dan 2021 perusahaan mampu dalam membayar hutang lancar, karena
keduanya berada diatas rata-rata industri untuk cash ratio ialah 70% meskipun 2020
lebih baik dari tahun 2021.
Jika rata-rata industri adalah 5 kali keadaan perusahaan pada tahun 2020 dan 2021
menunjukkan kondisi yang lebih buruk pada perusahaan lain sejenis karena berada
jauh dibawah rata-rata industri.
17
e. Inventory to Net Working Capital = persediaan / aset lancar – hutang lancar
Tahun Persediaan Aset lancar Hutang lancar Rasio
Kali %
2020 1.752.584.557 11.252.826.560 4.339.330.380 0,3 25,35%
2021 1.388.415.530 10.630.221.568 4.352.313.598 0,2 22,12%
Jika rata-rata industri untuk inventory to net working capital adalah 30%,, keadaan
perusahaan pada tahun 2020 dan 2021 semakin menurun dan ini menunjukkan keadaan
perusahaan kurang baik karena berada dibawah rata-rata industri.
• Rasio Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) = Total Debt / Total Assets
Tahun Total Asset Total Debt Rasio
Rp %
2020 30.356.850.890 12.040.131.928 0,4 39,66%
2021 29.981.535.812 11.572.740.239 0,4 28,60%
Rasio ini menunjukkan bahwa 39,60% pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang
untuk tahun 2020 dan 38,60% untuk tahun 2021 dan setiap Rp 100 pendanaan
perusahaan, 39,66% dibiayai dengan utang dan 28,60% disediakan pemegang saham.
Begitupun untuk tahun 2021.
Rasio pada PT. Antam Tbk tahun 202 dan 2021 menunjukkan tingkat rasio yang
tergolong baik karena berada dibawah 100%.
c. Long term debt to equity ratio = total long term debt / total equity
Tahun Total long term debt Total equity Rasio
Rp %
2020 7.700.801.548 18.316.718.962 0,4 42,04%
2021 7.220.426.641 18.408.795.573 0,4 39,22%
18
Pada tahun 2021 terjadi penurunan sehingga hutang jangka panjang yang dipenuhi oleh
modal juga menurun. Namun perusahaan masih dianggap baik karena diatas rata-rata
yaitu 30%.
Rugi sebelum pajak penghasilan di neraca sudah termasuk biaya bunga, jadi untuk
EBIT tahun 2020 (1.668.773.924) + (527.461.401) = (1.141.312.523) dan untuk tahun
2021 (237.291.595) + (505.710.587) = (743.002.182). Sumber biaya bunga adalah dari
laporan arus kas.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas
PT Antam Tbk menunjukkan bahwa perusahaan sudah bisa membayar jangka pendek
maupun panjang dengan menggunakan aktiva lancarnya. Peningkatan saldo kas yang
terlalu tinggi tidak terllau baik karena menunjukkan terdapat dana yang tidak bisa di
optimalkan oleh manajemen. Hampir 50% pendanaan perusahaan dibiayai oleh hutang
pada tahun 2020 dan mengalami penurunan ditahun 2021. Walaupun perusahaan masih
tergolong likuid dengan total asset yang dimiliki tetapi hal ini akan menjadi sulit
apabila perusahaan ingin menambah pinjaman.
B. Saran
Manajemen PT Antam Tbk harus lebih meningkatkan kinerjanya dalam mengelola
dana yang tertampung baik dalam bentuk aktiva lancar, aktiva lancar lainnya dan
aktiva tetap sehingga aktiva lebih produktif. Perusahaan sebaiknya juga mengurangi
jumlah hutang jangka pendek dan meningkatkan aktiva lancar perusahaan agar dapat
berkembang dengan baik dan lebih efektif.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/analisis-laporan-keuangan-dan-jenisnya/
https://ajaib.co.id/pengertian-laporan-keuangan-dan-cara-membuatnya-2/
https://sbr-cpa.co.id/tujuan-dan-manfaat-analisis-laporan-keuangan-perusahaan/
https://www.pinterpandai.com/rumus-laporan-keuangan-modal-laba-rugi-neraca/
https://id.investing.com/equities/adhi-karya-tbk-company-profile
https://www.rusdionoconsulting.com/analisis-laporan-keuangan/
https://konsultanku.co.id/blog/analisa-laporan-keuangan-tujuan-dan-jenisnya
http://portal.upj.ac.id:99/slims/index.php?p=show_detail&id=6409&keywords=
Http://www.antam.co.id
http://www.idz.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
21