Anda di halaman 1dari 26

Makalah Analisis Laporan Keuangan

Framework For Financial Statement Analysis


Dosen : Dr.Novita Indrawati SE.,M.Si.,AK.,CA

Disusun Oleh :
Yona Lita 2110247775
Sitti Fatimah 21102477796
Ratna Fawzyah 2110247753

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Framework
For Financial Statement Analysis

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan. Akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak, hambatan itu dapat teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pekanbaru, 26 Agutus 2022

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis
merupakan evaluasi atas prospek dan resiko perusahaan untuk tujuan pengambilan keputusan.
Keputusan bisnis ini meluas sampai ekuitas dan penilaian hutang, penilian resiko kredit, prediksi
laba, pengujian audit, negosiasi kompensasi dan keputusan bisnis lain yang tak terhitung
jumlahnya. Analisis bisnis membantu dalam membuat keputusan berdasarkan informasi dengan
membantu struktur tugas keputusan melalui evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan,
strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan
atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan
usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

 Menentukan dengan jelas tujuan analisis,


 Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut,
 Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan
dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru
kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio
keuangan atau rasio-rasio lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Financial Statemant (Laporan Keuangan) adalah Ikhtisar mengenai keadaan keuangan suau
perusahaan pada saat tertentu.

Financial Statement Analysis (Analisis Laporan keuangan) adalah analisis mengenai


kondisi keuangan perusahaan yang melibatkan neraca yang terdiri dari jumlah kekayaan,
kewajiban dan modal suatu perusahaan serta operasional suatu perusahaan terdiri dari jumlah
penghasilan, jumlah biaya-biaya atau beban yang di keluarkan pada periode tertentu
(Asmirantho,2013).

Menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan keuangan adalah:
“Analisa laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagaibagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan (financial
statement analysis) adalah proses penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui
posisi keuangan dan tingkat “kesehatan” perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu.
Hal ini dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan masa lalu,
masa sekarang dan prediksi yang akan datang dan untuk menilai kekuatan dan kelemahan
keuangan perusahaan.

Namun sebenarnya, analisis laporan keuangan memiliki tujuan yang lebih spesifik seperti:

 Mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya baik jangka


pendek maupun jangka panjang.
 Menilai kinerja bisnis pada tahun berjalan.
 Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan pesaing.
 Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset ke arah yang lebih
menguntungkan.
 Memproyeksikan bisnis yang terjadi di masa depan.
 Mengetahui perubahan posisi keuangan pada periode tertentu.
 Mengidentifikasi pos-pos keuangan yang bermasalah.

Analisis laporan keuangan yang efektif untuk penilaian dan banyak keputusan lainnya
melibatkan enam langkah berurutan yang saling terkait, yang digambarkan dalam Gambar 1.2.

1. Identifikasi karakteristik ekonomi dan dinamika persaingan industri di mana perusahaan


tertentu berpartisipasi.
2. Mengidentifikasi strategi perusahaan mengejar untuk mendapatkan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
3. Menilai kualitas laporan keuangan perusahaan dan, jika perlu, menyesuaikannya dengan
karakteristik yang diinginkan seperti keberlanjutan atau komparabilitas.
4. Menganalisis profitabilitas dan risiko perusahaan saat ini dengan menggunakan informasi
dalam laporan keuangan.
5. Menyusun perkiraan laporan keuangan.
6. Nilai perusahaan.

Financial Statement Analysis Framework terdiri dari enam langkah (Kaplan, 2011):

1. State the objective and context, menentukan pertanyaan atas analisis yang akan dijawab,
menentukan bentuk informasi apa saja yang dibutuhkan, menentukan sumber dan berapa
banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan analisis. 
2. Gather data, data dapat berasal dari laporan keuangan dan dokumen lain yang relevan.
Analis juga dapat bertanya kepada manajemen, supliers, dan pelanggan dari perusahaan. 
3. Process the data, membuat beberapa penyesuaian terhdap laporan keuangan yang
diperlukan, menghitung rasio-rasio keuangan, dan tampilkan data dalam bentuk grafik
dan perbandingan neraca. 
4. Analyze and interpret the data, gunakan data yang telah diperoleh untuk menjawab
pertanyaan analisis. 
5. Report the conclussions or recommendations, siapkan laporan hasil analisis dengan
memperhatikan standar dan aturan yang berkaitan. 
6. Upadate the analysis, ulangi langkah-langkah tersebut untuk mendapatkan data terkini
kemudian mengubah kesimpulan dan rekomendasi jika dibutuhkan.

2. Metode Analisis Laporan Keuangan

Secara umum ada dua metode analisis laporan keuangan yaitu metode horizontal dan vertikal.

2.1 Analisis Horizontal

Metode analisis keuangan horizontal adalah metode analisis dengan membandingkan


pos-pos laporan keuangan yang sama pada periode yang berbeda.

Biasanya perbandingan laporan keuangan yang dianalisis menggunakan dua atau tiga
periode dimana periode yang lebih awal digunakan sebagai dasar pembandingnya. Analisis ini
digunakan dengan melihat persentase penurunan dan kenaikan pos-pos laporan keuangan dari
periode yang dibandingkan.  Oleh karena itu, metode ini sering disebut juga dengan metode
dinamis. Selain membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih yang disebut juga
dengan analisis komparatif, ada beberapa metode lain yang umum digunakan untuk melakukan
analisis horizontal, yaitu:

 Analisis trend atau indeks – analisis untuk mengetahui kecenderungan dari posisi
keuangan. Analisis ini biasanya dinyatakan dalam persentase. Namun dapat juga
dinyatakan dalam indeks apabila menggunakan lebih dari dua periode.
 Analisis sumber dan modal kerja – digunakan apabila ingin mengetahui sumber dan
alokasi modal perusahaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.

 Analisis perubahan laba kotor – digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab


perubahan laba kotor perusahaan dari periode ke periode.

 Analisis sumber dan penggunaan kas – digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan
penyebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode tertentu.

Contoh Sederhana Analisis Laporan Keuangan Horizontal

Sebagai gambaran, mari ambil contoh sederhana dengan membandingkan pendapatan


perusahaan dari periode saat ini dan sebelumnya.

Sebuah perusahaan PT ABC pada tahun 2019 memiliki pendapatan sebesar


Rp625.500.000 dan pada tahun 2020 memiliki pendapatan sebesar Rp575.000.000

Maka untuk melakukan analisis horizontal, Anda perlu mencari persentase perubahan
pendapatan dari periode tahun 2019 ke tahun 2020 dengan cara:

= (Pendapatan tahun 2020 – Pendapatan 2019) / Pendapatan 2019.

= (Rp625.500.000 – Rp 575.000.000) / Rp575.000.000

= 8.78%

Maka terdapat penurunan pendapatan PT ABC sebesar 8.78% dari tahun 2019 ke tahun
2020. Melalui persentase ini, Anda bisa melihat penyebab adanya penurunan dari persentase pos-
pos lain dari perbandingan laporan periode sebelumnya.

2.2 Analisis Vertikal

Analisis vertikal digunakan dengan membandingkan pos-pos keuangan yang berbeda


pada satu laporan keuangan yang sama di satu periode yang sama. Oleh karena itu, analisis
vertikal sering disebut juga sebagai metode analisis statis.
Adapun yang termasuk ke dalam analisis laporan keuangan vertikal adalah sebagai berikut.

1. Analisis Common Size

Analisis common size adalah analisis yang membandingkan pos-pos laporan


keuangan dengan menggunakan persentase dalam satu periode tertentu. Laporan yang
dianalisis biasanya adalah laporan laba rugi dan neraca. Untuk laporan laba rugi dinyatakan
sebagai persentase dimana setiap akun barisnya dibagi dengan pendapatan. Sedangkan
pada laporan neraca, setiap akun dibandingkan dengan total aset.

2. Analisis Break Even

Analisis break even atau analisis titik impas adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan tingkat pendapatan yang harus dicapai oleh perusahaan. Analisis break even
membantu perusahaan untuk menganalisis berapa produk yang harus dijual atau berapa
rupiah yang harus diterima pada satu periode tertentu. Analisis ini bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis agar perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian. 

3. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan


berdasarkan pos-pos laporan keuangan pada satu periode tertentu. Analisis rasio keuangan
berfungsi sebagai tolak ukur dalam mengambil langkah strategis perusahaan pada periode
selanjutnya dan mengevaluasi sumber daya perusahaan.

Ada empat alat ukur dalam analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas dan rasio aktivitas.

Penjelasan mengenai analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut:

 Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi


kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas membandingkan kas, efek, dan piutang
dengan hutang jangka pendeknya.
 Rasio solvabilitas digunakan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas membandingkan seluruh beban utang
perusahaan terhadap aset atau modalnya.
 Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang
berhubungan dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal.
 Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan asetnya untuk dikonversikan menjadi keuntungan.

Contoh Sederhana dari Analisis Laporan Keuangan Vertikal

Seperti yang diketahui bahwa analisis vertikal membandingkan pos-pos laporan


keuangan pada satu periode tertentu.

Mari ambil contoh analisis likuiditas lancar (current ratio). 

PT ABC memiliki total aset lancar sebesar Rp10.000.000 dan memiliki utang yang harus
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun sebesar Rp5.000.000 pada tahun 2020.

Maka, pada analisis ini Anda akan membandingkan dua pos laporan keuangan yaitu total
aset lancar dan juga utang jangka pendek perusahaan dalam satu periode tertentu.

Melalui rumus rasio likuiditas lancar maka:

= Total aset lancar/utang jangka pendek

= Rp10.000.000/Rp5.000.000 X 100% = 2

Pada current ratio, jika perbandingan angkanya di atas 1, maka perusahaan terbilang
aman dan mampu melunasi utang lancar atau jangka pendeknya.

Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik


Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci
bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan
baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan umum yang independent
agar dapat dipercaya keasliannya.

Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas


dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional
yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha
sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.

Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan
manajemen misalnya :

 Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
 Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi.
 Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
 Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank
guna meningkatkan modal kerja perseroan..

Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang


tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.

3. Komponen Analisis Bisnis


3.1 Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi

Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan analisis
strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur
industri sangat menentukan profitabilitas perusahaan.

Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan kerangka
yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis
strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan
keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya.
Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan
ekonomi dan industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi,
kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan ekonomi manajerial.

Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi
kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.

Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability


problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang
berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika
perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding
sementara.

Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan
keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.

Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk :

1). Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan
sebab utama distorsi akuntansi.

2). Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik
laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi
akuntansi.

3). Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.

Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko
akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena
distorsi akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko
akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan. Analisis akuntansi meliputi
evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis
akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala
disebut sustainable earning power.

3.2 Analisis Keuangan

Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis


dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.

Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:

1. Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi atastingkat pengembalian investasi


perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat
profitabilitasnya, Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu
profitabilitas.

2. Analisis Resiko merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi


komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik
untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi
biaya modal perusahaan.

3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana merupakan evaluasi bagaimana perusahaan


memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang
implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.

3.3 Analisis Prospektif

Analisis prospektif merupakan langkah akhir dalam proses analisis laporan keuangan.
Analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk
mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif
meliputiperamalan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

Analisis prospektif merupakan inti dari penilaian efek Analisis prospektif juga berguna
untuk menguji ketepatan rencana strategis perusahaan dan berguna bagi kreditor untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan
untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif merupakan
inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk menguji ketepatan rencana strategis
perusahaan. Untuk itu perlu dianalisis apakah perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang
cukup untuk mendanai pertumbuhan yang diharapkan atau apakah perusahaan memerlukan
pendanaan utang atau ekuitas di masa depan. Perlu dianalisis pula apakah rencana strategis kini
akan menghasilkan manfaat seperti yang diramalkan oleh manajemen perusahaan. Dan akhirnya,
analisis prospektif berguna bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya.

Analisis prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan
dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan pembuat keputusan dalam rangka menyusun
kembali beberapa perencanaan dengan pendekatan yang berbeda. Masing-masing solusi yang
dihasilkan berasal dari pendekatan yang direncanakan dan bukan dari suatu rumusan yang bisa
masing-masing kasus (Munchen, 1991 dalam Bourgeois, 2002).

4. Laporan Keuangan Untuk Analisis Bisnis

Karena pengetahuan orang dalam adalah sumber nilai dan distorsi dalam data akuntansi,
sulit bagi pengguna luar laporan keuangan untuk memisahkan informasi yang sebenarnya dari
distorsi dan gangguan. Karena tidak dapat membatalkan distorsi akuntansi, investor "mendiskon"
kinerja akuntansi yang dilaporkan perusahaan. Dengan demikian, mereka membuat penilaian
probabilistik sejauh mana angka-angka yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi. Akibatnya, investor hanya dapat memiliki penilaian yang tidak tepat dari kinerja
perusahaan individu. Perantara keuangan dan informasi dapat menambah nilai dengan
meningkatkan pemahaman investor tentang kinerja perusahaan saat ini dan prospek masa
depannya.

Analisis laporan keuangan yang efektif berharga karena berusaha mendapatkan informasi
internal manajer dari data laporan keuangan publik. Karena perantara tidak memiliki akses
langsung atau lengkap ke informasi ini, mereka bergantung pada pengetahuan mereka tentang
industri perusahaan dan strategi kompetitifnya untuk menginterpretasikan laporan keuangan.
Perantara yang sukses setidaknya memiliki pemahaman yang baik tentang ekonomi industri
seperti yang dilakukan manajer perusahaan, dan pemahaman yang cukup baik tentang strategi
kompetitif perusahaan.

Meskipun analis luar memiliki kelemahan informasi relatif terhadap manajer perusahaan,
mereka lebih objektif dalam mengevaluasi konsekuensi ekonomi dari keputusan investasi dan
operasi perusahaan. Gambar di atas memberikan gambaran skematis tentang bagaimana
perantara bisnis menggunakan laporan keuangan untuk menyelesaikan empat langkah utama:

Analisis Langkah 1: Analisis Strategi Bisnis

Tujuan dari analisis strategi bisnis adalah untuk mengidentifikasi pendorong


keuntungan utama dan risiko bisnis, dan untuk menilai potensi keuntungan perusahaan pada
tingkat kualitatif. Analisis strategi bisnis melibatkan analisis industri perusahaan dan strateginya
untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Analisis kualitatif ini merupakan
langkah pertama yang penting karena memungkinkan analis untuk membingkai analisis
akuntansi dan keuangan berikutnya dengan lebih baik. Misalnya, mengidentifikasi faktor-faktor
kunci keberhasilan dan risiko bisnis utama memungkinkan identifikasi kebijakan akuntansi
utama. Penilaian strategi kompetitif perusahaan memfasilitasi evaluasi apakah profitabilitas saat
ini berkelanjutan. Akhirnya, analisis bisnis memungkinkan analis untuk membuat asumsi yang
tepat dalam meramalkan kinerja masa depan perusahaan.

Analisis Langkah 2: Analisis Akuntansi

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi sejauh mana akuntansi


perusahaan menangkap realitas bisnis yang mendasarinya. Dengan mengidentifikasi tempat di
mana ada fleksibilitas akuntansi, dan dengan mengevaluasi kelayakan kebijakan akuntansi dan
estimasi perusahaan, analis dapat menilai tingkat distorsi dalam nomor akuntansi perusahaan.
Langkah penting lainnya dalam analisis akuntansi adalah untuk "membatalkan" distorsi
akuntansi dengan menyusun kembali nomor akuntansi perusahaan untuk membuat data akuntansi
yang tidak bias. Analisis akuntansi suara meningkatkan keandalan kesimpulan dari analisis
keuangan, langkah selanjutnya dalam analisis laporan keuangan.

Analisis Langkah 3: Analisis Keuangan

Tujuan analisis keuangan adalah menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi


kinerja perusahaan saat ini dan sebelumnya dan untuk menilai keberlanjutannya. Ada dua
keterampilan penting yang terkait dengan analisis keuangan. Pertama, analisis harus sistematis
dan efisien. Kedua, analisis harus memungkinkan analis untuk menggunakan data keuangan
untuk mengeksplorasi masalah bisnis. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah dua alat
keuangan yang paling umum digunakan. Analisis rasio berfokus pada evaluasi kinerja pasar
produk dan kebijakan keuangan perusahaan; analisis arus kas berfokus pada likuiditas dan
fleksibilitas keuangan perusahaan.

Analisis Langkah 4: Analisis Prospektif

Analisis prospektif, yang berfokus pada peramalan masa depan perusahaan, adalah
langkah terakhir analisa bisnis. Dua teknik yang umum digunakan dalam analisis prospektif
adalah peramalan dan penilaian laporan keuangan. Kedua alat ini memungkinkan sintesis
wawasan dari analisis bisnis, analisis akuntansi, dan analisis keuangan untuk membuat prediksi
tentang masa depan suatu perusahaan.

Sementara nilai suatu perusahaan adalah fungsi dari kinerja arus kas masa depannya,
itu juga mungkin untuk menilai nilai perusahaan berdasarkan nilai ekuitas buku perusahaan saat
ini, dan laba atas ekuitas (ROE) dan pertumbuhannya di masa mendatang. Analisis strategi,
analisis akuntansi, dan analisis keuangan, tiga langkah pertama dalam kerangka kerja yang
dibahas di sini, memberikan landasan yang sangat baik untuk memperkirakan nilai intrinsik
perusahaan. Analisis strategi, selain memungkinkan akuntansi yang kuat dan analisis keuangan,
juga membantu dalam menilai potensi perubahan dalam keunggulan kompetitif perusahaan dan
implikasinya terhadap ROE dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Analisis akuntansi
memberikan perkiraan yang tidak bias tentang nilai buku saat ini dan ROE. Analisis keuangan
memungkinkan Anda untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang apa yang mendorong
ROE perusahaan saat ini.

Prediksi dari analisis bisnis yang baik berguna untuk berbagai pihak dan dapat
diterapkan dalam berbagai konteks. Sifat analisis yang tepat akan bergantung pada konteksnya.
Konteks yang akan kita periksa termasuk analisis sekuritas, evaluasi kredit, merger dan akuisisi,
evaluasi kebijakan utang dan dividen, dan menilai strategi komunikasi perusahaan. Empat
langkah analitis yang dijelaskan di atas berguna dalam setiap konteks ini. Penggunaan yang tepat
dari alat-alat ini, bagaimanapun, memerlukan keakraban dengan teori ekonomi dan faktor
kelembagaan yang relevan dengan konteksnya.
Kasus

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Dengan Metode Rasio
Keuangan Pada Pt. Gudang Garam Tbk Tahun 2016-2020.

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Dengan Metode Rasio
Keuangan Pada PT. Gudang Garam Tbk. Pada penelitian ini, Peneliti menilai Kinerja PT.
Gudang Garam Tbk dengan metode rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivas. Penilaian kinerja ini dilakukan selama 5 tahun dari
tahun 2016 sampai 2020 dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan tertentu PT. Gudang
Garam Tbk dari suatu periode tertentu dengan periode sebelumnya. Sehingga dengan
perbandingan selama 5 tahun tersebut dapat diketahui kecenderungan kinerja keuangan
perusahaan. Hasil analisis dari penelitian menunjukan bahwa likuiditas perusahan PT. Gudang
Garam Tbk dari tahun 2016 sampai 2020 menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya cukup baik. Rasio solvabilitas menunjukan perusahan ini
terjamin dalam mengelolah modal sendiri. Pendanaan dengan utang sedikit, maka semakin muda
untuk memperoleh tambahan pinjaman karena perusahan dalam menghasilkan laba sedikit dari
kegiatan penjualan sehingga usaha yang dijalankan perusahan cukup baik. Rasio aktivitas
perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelolah dana yang tertanam dalam
piutang berputas dari tahun 2016 sampai tahun 2020 baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja perusahaan dalam menjalankan usahanya dan
dapat dijadikanacuan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa
yang akan datang.

PT. Gudang Garam Tbk merupakan salah satu contoh perusahaan yang mampu
beradaptasi dengan globalisasi. Selama ini terbukti bahwa perusahaan dapatbertahan dan
berkembang dengan mengedepankan kelangsungan bisnis.

Saat ini perusahaan rokok terbesar (seperti Gudang Garam) memiliki aset sebesar 56 triliun
rupee, sedangkan HM Sampoerna hanya memiliki 26 triliun rupee. Dengan aset tersebut, Gudang
Garam menjadi emiten rokok dengan pemilik aset terbesar. Hutang Gudang Garam hanya rupee.
Semua aset yang Anda miliki. Dunia usaha industri tembakau Indonesia dinilai baik, namun
tidak ada jaminan perusahaan rokok akan berkinerja baik. Jika perusahaan rokok berkinerja
terbaik dalam satu tahun, maka dapat dikatakan ini untuk perusahaannya. Sebaliknya, jika
perusahaan rokok merugi setiap tahun, dapat dikatakan tidak berjalan dengan baik.

Keuangan sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tidak peduli seberapa besar atau kecil,
setiap perusahaan memperhatikan situasi keuangannya. Hal ini disebabkan perkembangan
wilayah bisnis yang semakin maju dan persaingan yang ketat antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Perusahaan selalu sangat berhati-hati dalam merumuskan kebijakan untuk
menjaga stabilitas perusahaan dan menjaga daya saing perusahaan serta mengembangkan bisnis
untuk meningkatkan posisinya di pasar. Mengetahui status perusahaan membutuhkan analisis
yang tepat untuk mengetahui secara pasti apa yang dilakukan perusahaan tersebut.

Memaksimalkan nilai bisnis, yang tercermin dalam indikator kinerja utama, di mana
kinerja bisnis menjadi dasar kesuksesan bisnis. Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang
berubah dalam industri, kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya
mencerminkan efektivitas perusahaan. Industri rokok merupakan salah satu industri yang paling
kompetitif. Hal yang menarik dari naik turunnya perusahaan rokok adalah dalam krisis yang
semakin berkembang, Indonesia telah menunjukkan bahwa industri rokok belum terpukul oleh
krisis ekonomi. Industri rokok juga berperan penting dalam perekonomian saat ini karena
perusahaan padat karya. Sistem operasi atau penggerak di sektor energi.

Tinjauan Pustaka

Menurut Setiawan (2016) dengan judul” Analisi Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Alat
analisis yang digunakan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, rasio
aktivitas, rasio pertumbuhan, dan rasio laba. Pada penelitian ini selama periode 2010-2013
berdasarkan objek penelitian dapat disimpulkan bahwa HM. Sampoerna Tbk memiliki nilai
yang baik berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan rasio keuangan PT. Bentoel
Internasional Investama memiliki nilai cukup buruk, sedangkan Gudang Garam menduduki
peringatan kedua setelah HM. Sampoerna Tbk.

Menurut Fahmi, Irham. (2017) dalam jurnalnya yang berjudul analisi kinerja keuangan
kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat analisis keuangan, sehingga dapat
diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan
prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara
optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Alat ukur yang dapat digunakan yaitu
dengan menggunakan beberapa rasio yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Leverage/ solvabilitas, Rasio
Aktivitas, Rasio Profitabilitas/Rentabilitas dan Rasio Penilaian.

Langkah-Langkah Pembahasan

 Menghitung rasio keuangan.Perhitungan rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas.
 Menyajikan hasil perhitungan rasio keuangan dalam bentuk tabel. Dari hasil perhitungan
rasio keuangan tersebut, kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel sehingga lebih mudah
dalam menganalisis kinerja keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk tahun 2016-2020
 Mengimplementasikan ke dalam bentuk grafik dari hasil perhitungan yang telah disajikan
dalam bentuk tabel, kemudian mengimplementasikan dalam bentuk grafik agar lebih mudah
dalam membaca hasil kinerja keuangan pada PT. Gudang Garam Tbk tahun 2016-2020.
 Menganalisis kinerja keuangan Membandingkan kinerja keuangan dari rasio yang ada pada
PT. Gudang Garam Tbk untuk mengetahui peningkatan atau penurunan kinerja keuangan
pada setiap periode berdasarkan kinerja keuangan
 Menyimpulkan hasil perbandingan kinerja keuangan
 Menyimpulkan hasil perbandingan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam Tbk 2016-
2020
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan, berikut kesimpulan perbandingan kinerja


keuangan PT.Gudang Garam Tbk tahun 2016 hingga tahun 2020. Berdasarkan penelitian dan
pembahasan yang dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian,
peneliti sampai pada kesimpulan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas 2016-2020 saat ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki


solvabilitas yang cukup, tetapi karena jumlah perusahaan yang banyak, rasio likuiditas turun
tajam, sehingga rasio cepat untuk 2016-2020 menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat
membayar pengeluaran . Kewajiban jangka pendek dengan aset paling lancar. Rasio cash dari
tahun 2016 hingga 2020 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk
membayar hutang jangka pendeknya.
2. Rasio Solvabilitas

Total debt to equity ratio dari tahun 2016 sampai tahun 2020 menunjukkan perusahaan
ini kurang terjamin dalam mengelolah modal sendiri. Total debt to equity ratio dari tahun 2016
sampai 2020 menunjukkan pendanaan dengan utang cukup. Total debt to total capital assets dari
tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan belum terjamin dalam mengelolah keseluruan
aktiva yang dimiliki. Long term debt to equity dari tahun 2016 sampai 2020 perusahaan baik
menunjukkan kondisi keuangan jangka panjang perusahaan sangat stabil antara kewajiban jangka
panjang dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Times interest earned ratio dari
tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan cukup terjamin dalam memberikan proteksi
kepada kreditor jangka panjang karena perbandingan antara laba usaha dengan beban bungan
semakin kecil.

3. Rasio Profitabilitas

Gross pofit margin dari tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan kurang mampu
mendapatkan laba bruto dari kegiatan penjualan. Operating income ratio dari tahun 2016 sampai
2020 menunjukkan perusahaan ini dalam menghasilkan laba sedikit sehingga dari kegiatan
penjualan. Net profit margin menunjukkan keuntungan bersih yang diambil perusahaan sedikit.
Return on investment dari tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan kurang mampu
dalam mengembalikan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Return on equity dari tahun
2016 sampai 2020 kurang mampu dalam mengelolah modal perusahaan sendiri dalam
menghasilkan keuntungan.

4. Rasio Aktivitas
Total assets turnover dari tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan melalui sumber daya yang ada sangat baik. Receivable turnover dari
tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan kurang mampu dalam memutarkan piutang
perusahaan secara cepat menjadi kas selama satu tahun. Average collection period dari tahun
2016 sampai 2020 menunjukkan perusahaan ini rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan
piutang dalam satu hari cepat sehingga keadaannya baik. Investory turnover dari tahun 2016
sampai 2020 menunjukkan secara kualitasnya perusahaan ini baik karena perputaran lambat
dalam terjualnya barang sangat lambat. Average day’s investory dari tahun 2016 sampai 2020
menunjukkan rata-rata persediaan barang dagangan yang berada di gudang perusahaan selama
lebih dari 200 hari sangat lama.

Working capital dari tahun 2016 sampai 2020 menunjukkan kemampuan modal kerja (netto)
perusahaan yang berputar pada satu tahun sangat baik.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti
yaitu:

a. Bagi PT. Gudang Garam Tbk agar lebih meningkatkan kinerja keuangannya dan
mempertahankan kondisi perusahaan dari tahun ke tahun sehingga dapat mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya.
b. Bagi investor dan berinvestasi mempertimbangkan informasi keuangan dalam kinerja
keuangannya peusahaan untuk melihat kemampuan perusahaan dan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam memutuskan untuk menanamkan investasinya pada suatu perusahaan.
Daftar Pustaka

Subramanyam, K.R dan Wild, J.J. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sebelas. Salemba
Empat: Jakarta.
Sakekle,Melianti.2021.Ananlisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Dengan
Metode Rasio Keuangan Pada PT.Gudang Garam TBK Tahun 2016-2020.Seminar
Nasional.Universitas Widya Kartika.
Ebook.Analysis and Use of Financial Statemants.2014.DeltacpeLLC.

https://kelasekonomika.blogspot.com/2019/01/financial-statement-analysis-framework.html

https://www.rusdionoconsulting.com/analisis-laporan-keuangan/

https://www.academia.edu/36080431/
Analisis_Laporan_Keuangan_Financial_Statement_Analysis_I

Anda mungkin juga menyukai