Anda di halaman 1dari 40

EARNINGS MANAGEMENT

1
MANAJEMEN LABA
Campur tangan dalam proses penyusunan
pelaporan keuangan ekternal, dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan pribadi.
Kesalahan yang disengaja dalam membuat laporan
mengenai fakta material atau data akuntansi
sehingga menyesatkan ketika informasi itu dipakai
untuk membuat pertimbangan yang menyebabkan
orang yang membacanya akan mengganti/
mengubah keputusannya.

2
POLA MANAJEMEN LABA
Pola Manajemen Tujuan
Akrual
Penaikkan laba (income Upaya mengatur agar laba periode
increasing) berjalan menjadi lebih tinggi
daripada laba sesungguhnya.
Penurunan laba (income Upaya mengatur agar laba periode
decreasing) berjalan menjadi lebih rendah
daripada laba sesungguhnya.
Perataan laba (income Upaya mengatur agar labanya
smoothing) relatif sama selama beberapa
periode.

3
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL

Mencatat pendapatan terlalu cepat.


Mencatat pendapatan palsu.
Mengakui pendapatan lebih cepat satu periode.
Mengakui biaya periode berjalan menjadi biaya periode
sebelum atau sesudahnya.
Tidak mengungkapan semua kewajibannya.
Mengakui pendapatan periode berjalan menjadi
pendapatan periode sebelumnya.
Mengakui pendapatan masa depan menjadi pendapatan
periode berjalan.

4
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (2)

Mengakui Pendapatan Terlalu Cepat


Dilakukan dengan mengakui dan mencatat pendapatan

periode-periode yang akan datang atau pendapatan yang


secara pasti belum dapat ditentukan kapan dapat terealisir
sebagai pendapat periode berjalan (current revenue).
Akibatnya, kinerja perusahaan periode berjalan seolah-olah

lebih bagus bila dibandingkan dengan kinerja


sesungguhnya.
Mengakibatkan pendapatan atau laba periode-periode

berikutnya menjadi lebih rendah dibandingkan pendapatan


atau laba sesungguhnya.
Misal: barang konsinyasi yang belum pasti kapan akan

terjual sdh diakui sebagai pendapatan periode berjalan.

5
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (3)

Mencatat Pendapatan Palsu


Mencatat pendapatan dari suatu transaksi yang

sebenarnya tidak pernah terjadi, sehingga pendapatan


ini juga tidak akan pernah terealisir sampai kapanpun.
Misal: mengakui pendapatan palsu sebagai piutang,

yang pelunasan kasnya tidak akan pernah diterima


sampai kapanpun.

6
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (4)

Mengakui Pendapatan Lebih Cepat Satu Periode


Mengakui pendapatan periode depan menjadi

pendapatan periode berjalan.


Misal (1): barang yang baru dikirim dengan metode

FOB destinition di akhir periode, barang belum


konsumen, sdh diakui sebagai pendapatan.
Misal (2): mengakui uang muka/pendapatan diterima

dimuka sebagai pendapatan periode berjalan, padahal


kewajiban yang baru diselesaikan periode depan.

7
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (5)

Mengakui dan Mencatat Biaya Lebih Cepat Atau Lambat


Mengakui dan mencatat biaya periode-periode masa

lalu/yang akan datang sebagai biaya periode berjalan


(current cost).
Misal (1): mengubah metode depresiasi aktiva tetap yang

membuat biaya depresiasi lebih besar/kecil pada periode


berjalan.
Misal (2): mengakui biaya ditahan (deffered charge) sebagai

biaya periode berjalan, padahal barang/jasa belum diterima.


Misal (3): tidak mengakui biaya ditahan (deffered charge)

sebagai biaya periode berjalan, padahal baang/jasa telah


diterima.

8
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (6)

Tidak Mengungkapkan Semua Kewajiban


Menyembunyikan seluruh atau sebagian kewajibannya,

sehingga kewajiban periode berjalan menjadi lebih kecil


daripada kewajiban sesungguhnya.
Misal (1): kewajiban berupa hutang yang disembunyikan

perusahaan. Menurunnya kewajiban berupa hutang ini


akan membuat biaya bunga periode berjalan menjadi
lebih kecil dari yang sesungguhnya.
Misal (2): menunda mengakui hutang jatuh tempo pada

periode berjalan untuk mengecilkan nilai hutang lancar.


Sehingga nilai likuiditas lebih baik pada periode berjalan.

9
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (7)

Mengakui Pendapatan Periode Berjalan


Menjadi Pendapatan Periode Sebelumnya
Me-restatement pendapatan di laporan keuangan periode

sebelumnya menjadi lebih besar, sehingga pendapatan


periode berjalan menjadi lebih kecil dibandingkan
pendapatan sesungguhnya yg diterima.
Menghindari pengakuan pendapatan periode depan

menjadi lebih besar dibanding pendapatan sesungguhnya.


Misal: melakukan management buyout.

10
TUJUH PERMAINAN MANAJERIAL (8)

Mengakui Pendapatan Masa Depan


Menjadi Pendapatan Periode Berjalan
Mengakui pendapatan kontrak masa depan, menjadi

pendapatan periode berjalan, padahal kewajiban


(penyerahan barang/jasa) belum dilakakukan.
Agar pendapatan periode berjalan menjadi lebih besar.

Misal: kontrak penjualan barang/jasa untuk beberapa tahun

sekaligus (pembangunan gedung yang harus diselesaikan


selama beberapa periode, penjualan produk perusahaan
yang baru diserahkan beberapa tahun lagi, dsb).

11
TIGA TARGET MANAJEMEN LABA
Meninjau kembali dan mengubah berbagai estimasi,
misalnya: umur ekonomis aktiva tetap, prosentase biaya
kerugian piutang, dsb.
Mengubah atau mengganti metode akuntansi, misalnya:
metode penyusutan aktiva tetap garis lurus menjadi
saldo menurun.
Permasalahan cadangan (reserves: laba yang ditarik ke
belakang dari periode pengakuan sesungguhnya dan
menggunakan pada saat dibutuhkan), misalnya:
pengkuan laba untuk penentuan pajak atau bonus
manajemen.

12
MOTIVASI MANAJEMEN LABA
KOMPENSASI MANAJERIAL
BONUS PLAN MOTIVATION
Manajer dengan rencana bonus cenderung menggunakan
metode-metode akuntansi yang dapat menurunkan laba
periode berjalan
Pemilik perusahaan berjanji akan memberikan bonus pada
manajemen jika mencapai tingkat laba/kinerja tertentu.
Bonus diberikan dalam rentang antara batas atas (cap) dan
bawah (boogey).
Jika laba/kinerja berada di atas cap, bonus hanya diberikan
sebesar batas atas. Jika laba di bawah boogey, maka bonus
tidak akan diberikan.
Manajemen akan mengatur agar laba/kinerja perusahaan
selalu berada diantara cap dan boogey, shg selalu
memperoleh bonus.

13
MOTIVASI MANAJEMEN LABA (2)

BONUS PLAN

Tidak memperoleh
bonus Batas atas bonus
(cap)
BONUS
Batas bawah bonus
(boogey)
Tidak memperoleh
bonus

14
MOTIVASI MANAJEMEN LABA (3)

PERJANJIAN HUTANG
DEBT CONVENANT MOTIVATION
Perusahaan yang dengan rasio hutang thd ekuitas (debt

equity rasio) yang besar cenderung menggunakan


metode-metode akuntansi yang dapat menurunkan
angka pendapatan/labanya
Manajemen akan mengatur akan hutang dapat

dibayarkan pada pada periode-periode depan, shg


keuntungan perusahaan dpt dipergunakan utk
kepentingan lain (timing).

15
MOTIVASI MANAJEMAN LABA (4)
POLITIK
POLITICAL COST MOTIVATION
Perusahaan besar cenderung memilih metode akuntansi

yang bisa menurunkan angka laba yang dilaporkan


(reported profits) dibandingkan perusahaan kecil.
Pelanggaran thd regulasi pemerintah, misalnya: UU

perpajakan, monopoli, dsb.


Konsep laba besar pajak besar, laba kecil pajak kecil

membuat perusahaan mengatur agar laba yg dilaporkan


(reported earnings) relatif kecil dibandingkan laba
sesungguhnya.
Atau menunda laba saat UU perpajakan baru akan

diberlakukan.

16
MOTIVASI MANAJEMEN LABA (5)

PASAR MODAL
STOCK MARKET MOTIVATION
Perubahan orientasi masyarakat dlm menginvestasikan

dananya. Perubahan orientasi dunia usaha dlm mencari


dana.
Agar saham yang ditawarkan saat initial public offerings

(IPO) atau seasoned equity offerings (SEO) direspon


positif oleh pasar.
Secara konseptual: semakin tinggi laba, semakin tinggi

harga saham.
Alasan lain: management buyout, good corporate

govenance, kebijakan multi papan (multyboard system).

17
PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

MANAJEMEN LABA ADALAH KECURANGAN


Mencerminkan perilaku tidak etis manajer untuk menipu pihak
lain dengan menggunakan informasi dalam laporan keuangan.
Semakin besar angka/komponen yang direkayasa semakin
besar tingkat kesalahan pemakai laporan keuangan (semakin
tidak berkualitas informasi dalam laporan keuangan akan
membuat semakin tidak tepat dan berkualitas keputusan yang
dibuat stakeholder).

Mencatat penjualan sebelum dapat direalisasi.


Mencatat penjualan fiktif.
Mengundurkan tanggal bukti pembelian.
Mencatat persediaan fiktif.

18
PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (2)

MANAJEMEN LABA BUKAN KECURANGAN


Manajemen akrual berada di daerah abu-abu (grey area)
antara aktivitas yang diijinkan prinsip akuntansi dan
kecurangan.
Akuntansi memberi kesempatan perusahaan untuk secara
konservatisme dan agresivisme dalam mengakui dan
mencatat suatu transaksi atau peristiwa yang dilakukan dan
dialaminya.

19
PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (3)

AKUNTANSI KONSERVATIF
Proses akuntansi mengakui dan mencatat suatu transaksi
atau peristiwa secara berhati-hati sehingga perusahaan
tidak akan mengalami kesulitan dimasa depan. Untuk itu
perusahaan akan menghemat atau membuat cadangan
dengan mengakui dan mencatat suatu transaksi atau
peristiwa yang terjadi saat ini untuk dipakai dimasa depan
pada saat diperlukan.
Contoh: mempercepat pengakuan provisi dan cadangan
(kerugian piutang).

AKUNTANSI AGRESIF
Proses akuntansi mengakui dan mencatat suatu transaksi
atau peristiwa secara eksploratif.
Contoh: mengecilkan catatan provisi piutang tak tertagih
dan menarik kebawah provisi atau cadangan.

20
METODE MANAJEMEN LABA
Pemilihan metode akuntansi (accounting method choice):
Upaya untuk merekayasa informasi keuangan dengan cara
memilih standar akuntansi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapainya.

Penerapan metode akuntansi (accounting method


application):
Upaya untuk merekayasa informasi keuangan dengan cara
menerapkan dan menggunakan standar akuntansi untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

21
METODE MANAJEMEN LABA (2)

Kapan menerapkan metode akuntansi (accounting


method timing):
Upaya untuk merekayasa informasi keuangan dengan
menerapkan metode yang telah dipilihannya pada saat
yang tepat.

Pemilihan waktu (timing):


Upaya untuk merekayasa informasi keuangan dengan
memilih dan menerapkan kebijakan manajerial pada saat
yang tepat.

22
METODE MANAJEMEN LABA (3)

Metode Keterangan
Accounting method choice Memilih metode dan prosedur
akuntansi yang tepat
Accounting method Bagaimana cara menerapkan
application metode dan prosedur yang
dipilih
Accounting method timing Kapan sebaiknya metode dan
prosedur itu diterapkan
Timing Saat menerapkan
OBYEK MANAJEMEN LABA

KAS/SETARA KAS
Chek kitting:
Upaya rekayasa manajerial dengan memakai atau
menggelapkan kas perusahaan dengan cara menunda
pencatatan transaksi bersangkutan sampai terjadi lagi
transaksi yang serupa.
Lapping:
Check kiting merupakan upaya rekayasa manajerial dengan
menggelapkan kas perusahaan dengan menutupi
kekurangan kas yang digelapkan dengan menarik cek dari
bank dan menyetorkannya ke bank lain.

24
OBYEK MANAJEMEN LABA (2)

PIUTANG DAGANG/USAHA
Mengatur besar kecilnya biaya kerugian piutang dengan:

a. Kebebasan menentukan estimasi prosentase biaya


kerugian piutang.
b. Kebebasan memilih dasar penghitungan biaya
kerugian piutang.
Untuk menyembunyikan penjualan fiktif (penerimaan dari

penjualan diakui sebagai piutang, yg kemudian akan di-


write off dengan menggunakan prosedur penghapusan
piutang secara bertahap)

25
OBYEK MANAJEMEN LABA (3)

Komponen Nilai Kerugian Biaya KP


Piutang
Piutang bersih 1,000,000 10% 100,000
15% 150,000
Penjualan 10,000,000 10% 1,000,000
bersih
15% 1,500,000

26
OBYEK MANAJEMEN LABA (4)

PERSEDIAAN
METODE PENENTUAN HARGA POKOK (1):
FIFO:
Penggunakan metode FIFO membuat HPP lebih rendah dibandingkan
dengan menggunakan metode lain. Sebaliknya nilai persediaan
akhir menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
metode lain.

LIFO:
Penggunakan metode LIFO membuat HPP menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan metode lain. Sebaliknya nilai
persediaan akhir menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan metode lain.

27
OBYEK MANAJEMEN LABA (5)

METODE PENENTUAN HARGA POKOK (2):


AVERAGE:
Penggunakan metode average/rata-rata membuat HPP lebih
rendah dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO
dan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
metode FIFO. Sebaliknya nilai persediaan akhir menjadi
lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode
LIFO dan lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan
metode FIFO.

28
OBYEK MANAJEMEN LABA (6)

METODE TRANSAKSI PENJUALAN


BARANG DALAM PERJALANAN (1)
FOB shipping point:
Metode pencatatan penjualan yang mengakui adanya transaksi pada
saat barang mulai dikirim kepada pembeli, tanpa
mempertimbangkan apakah barang sudah diterima pembeli atau
belum.

FOB destination:
Metode pencatatan penjualan yang mengakui adanya transaksi pada
saat barang diterima oleh pembeli, pencatatan transaksi penjualan
dan pengurangan nilai persediaan barang dagangan harus
menunggu sampai barang secara pasti telah diterima oleh
pembeli.

29
OBYEK MANAJEMEN LABA (7)

METODE TRANSAKSI PENJUALAN


BARANG DALAM PERJALANAN (2)

Barang Konsinyasi
Barang yang dititipkan perusahaan kepada pihak lain
untuk dijualkan. Secara teoritis barang konsinyasi
tetap menjadi hak milik perusahaan yang menitipkan
sampai dengan barang itu terjual. Artinya sebelum
barang itu terjual maka perusahaan tidak dapat
mengakui sebagai pendapatan. Transaksi baru diakui
sebagai pendapatan apabila barang konsinyasi benar-
benar telah dibeli oleh pihak ketiga.

30
OBYEK MANAJEMEN LABA (8)
Pembelian Penjualan Saldo
Unit Harga/unit Total Unit Harga/unit Total Unit Harga/unit Total
FIFO
100 25 2,500 100 25 2,500
200 30 6,000 Dijual 150 unit= 200 30 6,000
100 25 2,500
50 30 1,500
HPP 4,000 150 30 4,500
4,50
Persediaan akhir 0
LIFO
100 25 2,500 100 25 2,500
200 30 6,000 Dijual 150 unit= 200 30 6,000
150 30 4,500
HPP 4,500 100 25 2,500
50 30 1,500
4,00
Persediaan akhir 0
Average
100 25 2,500 100 25 2,500
200 30 6,000 200 30 6,000
300 8,500
Rata- 28.3 31
rata 3
OBYEK MANAJEMEN LABA (9)

BIAYA DIBAYAR DIMUKA


DEFFERED CHARGE
Biaya yang telah dikeluarkan perusahaan secara tunai untuk

memperoleh barang atau jasa yang akan diterima dimasa


depan.
Misal: porsekot pembelian barang atau aktiva tetap lain,

asuransi dibayar dimuka, gaji dibayar dimuka, bunga dibayar


dimuka, dll.
Biaya dibayar dimuka yang dapat dinikmati manfaatnya

selama periode tertentu maka harus dialokasikan atau


diamortisasi selama periode yang telah ditentukan.
Kebebasan dalam menentukan nilai estimasi, perusahaan

dapat mempermainkan besar kecilnya laba dengan mengatur


nilai estimasi biaya itu.

32
OBYEK MANAJEMEN LABA (10)

Nilai estimasi amortisasi


Biaya dibayar
dimuka 2 tahun 4 tahun
1,000,000 500,000 250,000

33
OBYEK MANAJEMEN LABA (11)

AKTIVA TETAP
Harta perusahaan yang mempunyai wujud fisik, dipakai

dalam operasi normal perusahaan, dimiliki lebih dari satu


periode akuntansi, dan tidak dimaksudkan untuk dijual.
Diklasifikasikan menjadi aktiva tetap yang umurnya terbatas

dan aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas.


Rekayasa dengan memanfaatkan nilai residu, metode

depresiasi, dan menentukan estimasi umur ekonomis aktiva


tetap bersangkutan.
Tiga metode depresiasi yang dipakai secara umum dan

diterima peraturan perpajakan: metode garis lurus, saldo


menurun, dan jumlah angka tahun.

34
OBYEK MANAJEMEN LABA (12)

Contoh:
Aktiva tetap dengan HP=Rp 10.000.000

Nilai Umur Ekonomis


Residu 5 tahun 10 tahun
(Rp)

10.000.000 - 0 10.000.000 - 0
0 = 2.000.000 = 1.000.000
5 10

500.000 10.000.000 - 500.000 10.000.000 - 500.000


= 1.950.000 = 950.000
5 10

35
OBYEK MANAJEMEN LABA (13)
Contoh:
Aktiva tetap dengan HP=10.000.0000, didepresiasi 5 tahun,nilai
residu Rp 500.000

Metode Biaya Depresiasi


Depresiasi
Garis lurus 10.000.000 - 500.000
= 1.950.000
5

Saldo menurun*
25,88%(10.000.0000 ) = 2.558.700

JAT** 10
(10.000.000 500.000 ) = 1.727.273
55

500.000
Tarif depresiasi = 1 - 10 = 25,88%
10.000.000

10 + 1
JAT = 10 = 55
2
36
OBYEK MANAJEMEN LABA (14)

HUTANG LANCAR

MENUNDA MENGAKUI PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA


SEBAGAI PENDAPATAN PERIODIK
Secara konseptual pendapatan diterima dimuka

harus segera diakui sebagai pendapatan periode


berjalan apabila perusahaan telah menyelesaikan
kewajibannya.
Perusahaan menunda pengakuan jika menginginkan

laba periode berjalan (reported earnings) menjadi


lebih rendah dibandingkan laba sesungguhnya.

37
OBYEK MANAJEMEN LABA (15)

MENUNDA MENGAKUI BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


SEBAGAI BIAYA PERIODIK
Secara konseptual biaya yang masih harus dibayar harus

segera diakui sebagai biaya periode berjalan jika


perusahaan telah menyerahan kas senilai barang atau
jasa yang sebelumnya telah diterima.
Namun perusahaan akan menunda pengakuan ini apabila

menginginkan laba periode berjalan menjadi lebih tinggi


dibandingkan laba sesungguhnya.

38
OBYEK MANAJEMEN LABA (16)

MENUNDA MENGAKUI HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH


TEMPO
Secara konseptual bagian hutang jangka panjang yang akan

segera jatuh tempo harus segera diakui sebagai hutang lancar,


sehingga perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah hutang
yang segera harus diselesaikannya.
Namun hal ini akan mengakibatkan kinerja keuangan (likuiditas

dan solvabilitas) perusahaan menjadi menurun dan terlihat


kurang menguntungkan pada saat perusahaan menginginkan
kinerja terlihat bagus di mata stakeholder.
Perusahaan akan merekayasa hutang lancarnya dengan

menunda untuk mengakui hutang jangka panjangnya yang akan


jatuh tempo.

39
MODEL UNTUK MENGIDENTIFIKASI
MANAJEMEN AKRUAL

Pola Model Identifikasi


Income increasing DeAngelo Nilai DTA=+ (positif)
Jones
Jones Dimodifikasi
Income decreasing DeAngelo Nilai DTA=-(negatif)
Jones
Jones Dimodifikasi
Income smoothing Indeks Eckel CVI/CVS

I = Perubahan laba dalam satu periode


S = Perubahan penjualan dalam satu periode
CV = Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi
dengan nilai yang diharapkan

40

Anda mungkin juga menyukai