KELEBIHAN
Proses Audit
1. Audit Pendahuluan
Pada tahap ini, peneliti telah mengumpulkan beberapa informasi seperti
sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, proses
produksi, observasi langsung kondisi perusahaan dan membagikan kuesioner
kepada karyawan. Informasi tersebut dapat dikatakan cukup untuk tahap
paudit pendahuluan karena selain mendapatkan informasi umum perusahaan
juga terdapat informasi proses produksi dan observasi langsung.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Review pada tahap ini dilakukan atas kuesioner yang telah dibagikan yang
terbatas pada ruang lingkup audit manajemen produksi dan operasi yaitu:
a. Penilaian rencana produksi dan operasi CV. Logam Lestari. Perusahaan
menetapkan rencana produk, rancangan anggaran, dan target produksi
untuk satu unit pesanan, bukan tahunan.
b. Penilaian Produktivitas dan Nilai Tambah
Karyawan telah mengerti apa yang harus dikerjakan, kapan memulainya
kapan harus selesai. Tanggungjawab dalam merencana kan,
melaksanakan, dan mengendalikan aktivitasnya diberikan kepada masing-
masing karyawan.
c. Penilaian Pengendalian Bahan Baku
Bahan baku disimpan pada tempat yang aman dan di tata rapi.
d. Penjualan Peralatan dan Fasilitas produksi
CV.Logam Lestari telah menggunakan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan pada proses produksi. Penempatan peralatan telah di tentukan
lokasinya sehingga sangat efektif dan efisien sesuai kebutuhan proses.
e. Penilaian Pengendalian Barang Jadi
CV. Logam Lestari memiliki gudang khusus untuk menyimpan produk
jadi. Produk yang telah jadi dicatat pada buku pesanan. Ketika produk
dinyatakan telah selesai di produksi maka pihak perusahaan secepatnya
menghubungi pihak konsumen untuk jadwal pengiriman. Sehingga produk
yang telah jadi tidak terlalu lama disimpan dan waktu produk diterima
oleh konsumen menjadi semakin cepat.
3. Audit terinci
Berdasar hasil dari evaluasi atas fungsi produksi dan operasi pada CV.Logam
Lestari, peneliti mengirimkan kuesioner untuk mengembangkan hasil temuan.
4. Pelaporan
Ada beberapa hasil temuan lebih lanjut:
1. Jumlah mesin terbatas dan terjadi masalah apda mesin saat menerima
banyak pesanan. Perusahaan seharusnya menyusun kebijakan atas
penggunaan kapasitas produksi. Kendala tersebut mengakibatkan
pemenuhan target produk tidak sesuai dengan keingingan pelanggan.
Peneliti merekomendasikan agar perusahaan memperhatikan jumlah dan
kelayakan mesin yang digunakan. Peneliti seharusnya juga
merekomendasikan mengenai pembuatan kebijakan penggunaan kapasitas
mesin yang sesuai.
2. Tidak ada prosedur tertulis mengenai pemeliharaan mesin. Perusahaan
seharusnya memiliki prosedur tertulis mengenai penggunaan mesin secara
layak dan jadwal pemeliharaannya. Hal ini mengakibatkan karyawan tidak
memiliki kepedulian terhadap perawatan mesin yang membuat mesin
sering bermasalah. Peneliti merekomendasikan agar perusahaan membuat
prosedur tertulis terkait penggunaan peralatan dalam kegiatan produksi.
3. Perusahaan tidak memiliki catatan tertulis mengenai persediaan bahan
baku. Hal ini mengakibatkan beberapa bahan baku menjadi lebih atau
kurang. Peneliti merekomendasikan penyusunan daftar bahan baku beserta
kuantitasnya. Hal ini penting untuk menghindarkan bahan baku yang tidak
terpakaia atau tertundanya proses produksi karena ketidaktersediaan bahan
baku.
KEKURANGAN