KELEBIHAN
Peneliti menyatakan bahwa penelitian audit sdm yang dilakukan bertujuan untuk
untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan fungsi sumber daya manusia yang
dijalankan pada PT Krakatau Steel, untuk mengetahui keefektifitasan pencapaian
tujuan perusahaan atas kebijakan dan prosedur fungsi sumber daya manusia pada PT
Krakatau Steel, untuk mengidentifikasi hambatan dalam pencapaian efektifitas fungsi
sumber daya manusia dan rekomendasi yang diberikan atas hambatan yang
ditemukan pada fungsi sumber daya manusia PT Krakatau Steel. Hal ini sudah sesuai
dengan tujuan audit manajemen SDM.
Proses audit manajemen yang teliti dalam makalah ini telah sesuai dengan langkah-
langkah audit manajemen SDM.
1. Audit pendahuluan
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
3. Audit Terinci
4. Pelaporan
Proses terakhir, tindak lanjut, tidak dijelaskan karena penulis adalah peneliti, bukan
sebagai auditor.
1. Perencanaan SDM
Dalam penelitian ini disebutkan bahwa pernecanaan SDM pada PT Krakatau
Steel berjalan dengan efektif dan membantu tercapainya tujuan perusahaan
dengan adanya divisi OD&HCP (Organization Design & Human Capital
Planning) yang telah berjalan dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pelatihan dan Pengembangan Karir SDM
Pelatihan dan pengembangan karir PT Krakatau Steel dilakukan secara
periodic. Hal ini sesuai dengan kriteria pelatihan dan pengembangan karir
SDM.
3. Penilaian Kinerja SDM
Tidak dijelaskan bagaimana proses penilaian kinerja PT Krakatau Steel.
Peneliti hanya menyebutkan jika perusahaan memberikan reward and
punishment atas hasil kinerja karyawan.
4. Kompensasi dan Balas Jasa SDM
Kompensasi karyawan diberikan sesuai undang-undang yang berlaku. Besaran
gaji dievaluasi setiap tahun disesuaiakan dengan standar kecukupan hidup.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan untuk menjamin kesesuaian kompensasi
dengan kebutuhan karyawan.
5. Keselamatan Kerja SDM
Perusahaan memiliki divisi untuk menangani keselamatan kerja SDM,
menyediakan alat keamanan, dan memberikan jaminan kesehatan.
6. Perencanaan dan Pengembangan Karir SDM
Semua karyawan diberikan hak yang sama dalam mengembangkan karirnya.
Perusahaan melakukan proses mutasi dan promosi untuk menunjang
kompetensi karyawan dan mengembangkan karir ke jenjang yang lebih
tinggi.
7. Pemutusan Hubungan Kerja SDM
Perusahaan memberikan program pendidikan bagi karyawan sebelum pensiun,
sebagai bekal ilmu karyawan setelah diberhentikan dari perusahaan. PHK
SDM berjalan telah berjalan dengan efektif. Peneliti menyatakan kebijakan
pensiun dini perusahaan memiliki dampak negative, namun hal ini sebenarnya
tidak akan berdampak negatif jika alasan pensiun dini adalah karena
produktivitas karyawan yang sudah menurun.
KEKURANGAN
1. Rekrutmen dan Seleksi SDM
Perekrutan yang dilakukan dengan berbagai metode yaitu rekrutmen
pengalaman, rekrutmen management trainee, rekrutmen vocational trainee,
rekrutmen PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) membuat perusahaan
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kompetensi yang diinginkan oleh
perusahaan.
Namun ada beberapa temuan yang membuat proses rekrutmen tidak berjalan
dengan efektif yaitu perekrutan dilakukan oleh pihak ketiga dan proses seleksi
yang terlalu panjang. Hal ini membuat perusahaan mengeluarkan biaya lebih
dan pemborosan waktu.
2. Orientasi dan Penempatan SDM
Orientasi dan penempatan SDM PT Krakatau Steel dilakukan untuk
memberikan pelatihan kepada calon karyawan dan sebagai acuan untuk
menempatkan calon karyawan. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan seleksi dan
penempatan SDM.
Namun pada pelaksanaannya, proses magang dan orientasi dilakukan dalam
waktu yang cukup lama yakni selama satu tahun tiga bulan. Pemberian upah
yang tinggi seperti yang dinyatakan peneliti sebenarnya bukan hambatan jika
proses orientasi dan magang dilakkukan dalam kurun waktu yang lebih
singkat.