Consequentialism
- Utilitarianism
Kebenaran dapat diukur dengan utility (manfaat)
Jika sebuah tindakan menghasilkan utility, maka tindakan tersebut dikatakan
benar/etis, vice versa.
Kali sebuah perbuatan menghasilkan utility dan disutility secara bersamaan, maka
perlu dibandingkan lebih besar utility atau disutilitynya.
Kelemahan teori ini adalah tidak memperhatikan proses. Missal perusahaan dapet
profit, hal itu berarti ultilitas bagi perusahaan, dianggap benar, padahal belum tentu
profit tersebut diperoleh dengan cara yang etis
Non consequentialism
- Deontologisme
Kebenaran diukur dengan duty (deon)
Syarat duty yang benar
o Respect for others
o Good intention
Kelemahannya intention ga bisa dilihat dengan nyata
- Teori etika the natural law of ethics
Kebenaran diukur dengan hak azasi mausia
1. Life
2. Liberty
3. property
kelemahannnya adalah teori ini tidak seimbang antara kesadaran tentang hak dan
kewajiban azasi
Kebenaran tidak dapat ditemukan oleh pikiran manusia non cognitivism
Theological ethics
- kebenaran diukur dengan sifat-sifat tuhan
- sepanjang sebuah perbuatan dilakukan atas dasar mengikuti sifat-difat tuhan maka
dikatakan etis, vice versa.
- Kelemahan teori ini adalah tidak semua sifat tuhan dapat dilakukan oleh manusia.
Religious ethics
Karena religious ethics setiap orang berbeda, maka dibutuhkan kesepakatan. Namun kembali lagi,
karena setiap orang memiliki konsep berbeda, maka timbul sebuah konflik.
- Nafsu kecenderungan hewani yg ada dalam diri manusi untuk memenuhi kebutuhan fisik
- Akal Instrument untuk berpikir dan melakukan aktivitas fisik.
- Hati wadah bagi rasa psikis untuk menjaga kelangsungan hidup
- Ruh bagian tuhan yang ditiupkan ke dalam diri manusia, berfungsi semacam antenna
penghubung antara manusia dan Tuhan