Anda di halaman 1dari 22

BAB II: DEFINING BUSINESS ETHICS AND ITS THEORIES

YUDHISTIRA PRADHIPTA ARYOKO, SE., MM


WHAT DO WE LEARN?
01 DEFINING BUSINESS ETHICS

02 DEONTOLOGY THEORY
03 TELEOLOGY THEORY

02
04
HUMAN RIGHTS THEORY
05
VIRTUE THEORY
DEFINING BUSINESS ETHICS
APAKAH ETIKA BISNIS ITU?

Etika Bisnis adalah Penerapan Standar Etika yang ada ke dalam


perilaku bisnis (Ghillyer: 2012)
DEFINING BUSINESS ETHICS
DUA PERSPEKTIF BERBEDA

• Penjelasan deskriptif
Tentang kebiasaan, sikap, dan aturan yang diamati dalam suatu bisnis.
(Mendokumentasikan apa yang sedang terjadi)

• Evaluasi Normatif (atau Preskriptif)


Tentang sejauh mana kebiasaan, sikap, dan aturan yang diamati dapat
dikatakan etis. (Merekomendasikan apa yang seharusnya terjadi)
DEFINING BUSINESS ETHICS
APAKAH CODE OF ETHICS ITU?

Code of Ethics adalah standar perilaku etis perusahaan yang dirancang


untuk memandu manajer dan karyawan dalam membuat keputusan dan
pilihan yang mereka hadapi setiap hari
DEONTOLOGY THEORY
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Deontologi benar-benar
melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. Deontologi menekankan perbuatan
tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita
tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik.

Contoh : Misalkan kita tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain, mencelakai orang
lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam Teori Deontologi kewajiban itu tidak bisa
ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan.

LETS SEE THE VIDEO


DEONTOLOGY THEORY
Ada 3 Prinsip yang harus dipenuhi:
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan
tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berar
ti
kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
TELEOLOGY THEORY
Istilah Teleologi dari kata Yunani,  telos = tujuan. Teori ini menitikberatkan pada mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarka
n akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dalam arti umum, teleologi merupakan sebuah studi
filosofis mengenai bukti perencanaan, fungsi, atau tujuan di alam maupun dalam sejarah. Dalam
bidang lain, teleologi merupakan ajaran filosofis-religius tentang eksistensi tujuan dan “kebijaksanaa
n” objektif di luar manusia .

Contoh : Setiap agama mempunyai tuhan dan kepercayaan yang berbeda beda dan karena itu
aturan yg ada di setiap agama pun perbeda beda.
TELEOLOGY THEORY
Ada dua aliran etika teleologi :

1. Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk
mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah
mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika i
a cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata
mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
TELEOLOGY THEORY
Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik
jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-
Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung
untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

LETS SEE THE VIDEO


TELEOLOGY THEORY
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)


2. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
NOW PLEASE FIND EXAMPLE OF DEONTOLOGY AND
THELEOLOGY THEORY
HUMAN RIGHTS THEORY
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai
untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari
teori deontology, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan 2 sisi uang logam yang
sama. Hak didasarkan atas martabbat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
HUMAN RIGHTS THEORY
Contoh : Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) tersebut disebabkan perbedaan
indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport di seluruh dunia. Pekerja
Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada pekerja Freeport di negara lain
untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam USD 1,5–USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara
lain mencapai USD 15–USD 35 per jam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu.
Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya. Dalam
kasus ini, PT Freeport Indonesia sangat tidak etis dimana kewajiban terhadap para karyawan tidak
terpenuhi karena gaji yang diterima tidak layak dibandingkan dengan pekerja Freeport di Negara lain.
Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia.
VIRTUE THEORY
Kata Virtue berasal dari Bahasa Latin  yaitu Virtus yang berarti Power atau Capacity dan
Virtus yang diterjemahkan dari Bahasa Greek; Arete yang berarti hebat (excelent). Virtue
ethics berasal dari pemikiran Aristoteles yang mencoba membuat konsep mengenai
kehidupan yang baik. Menurutnya, tujuan kehidupan adalah kebahagiaan.
Prinsip virtue ethics menilai suatu perbuatan sebagai buruk (tidak boleh dilakukan) atau baik
(boleh dilakukan) berdasarkan contoh yang diperlihatkan oleh agen moral (manusia) yang
dianggap memiliki moralitas yang tinggi.

LETS SEE THE VIDEO


VIRTUE THEORY
Contoh Teori Keutamaan dalam Bidang Akuntansi
Akuntan sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan m
engikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempu
nyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Akuntan juga
harus jujur disetiap pekerjaannya dan dia harus menguntungkan orang lain seperti dalam te
ori keutamaan ini yang mengutamakan perilaku beretika. Jadi, Akuntan harus membuat lapo
ran keuangan yang sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut tanpa melebih-lebihkan e
arnings dan mengurang-ngurangi utang. Informasi dalam laporan keuangan yang disajikan
oleh Akuntan harus bebas dari kesalahan material dan disajikan secara tulus dan jujur.
RESOLVING ETHICAL DILLEMA
• Kebenaran versus Loyalitas
Apakah Anda mengatakan yang sebenarnya atau tetap setia kepada orang atau orga
nisasi yang meminta Anda untuk tidak mengungkapkan kebenaran itu?

• Jangka Pendek versus Jangka Panjang


Apakah keputusan Anda memiliki konsekuensi jangka pendek atau konsekuensi jang
ka panjang?

• Keadilan versus Belas Kasihan


Apakah Anda menganggap masalah ini sebagai masalah pemberian keadilan atau bel
as kasihan? (dan mana yang lebih nyaman dengan Anda?)

• Individu versus Komunitas


Apakah pilihan Anda berdampak pada satu individu atau kelompok atau komunitas ya
ng lebih luas?
Tugas Individu
1. Cari dan Pelajari Studi Kasus tentang Pelanggaran Etika Bisnis yang memuat salah
satu topik di bawah ini:
• Kebenaran vs Loyalitas
• Keputusan Jangka Pendek vs Jangka Panjang
• Keadilan vs Belas Kasihan
• Individu vs Komunitas
2. Kasus yang dipakai adalah kasus yang terjadi 10 tahun terakhir, boleh luar atau
dalam negeri
3. Format Penulisan: Paper / No Makalah, Max 5 Halaman (Isi artikel), Times New
Roman, Spasi Single, A4
4. Format Penilaian: Tata Cara Penulisan, Hasil dan Teknik Analisis, Ketepatan
Pengumpulan
5. Dikumpul pertemuan selanjutnya
THAT’S ALL FOLKS…

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai