Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

ETIKA BISNIS

DOSEN PENGAMPU :

DRIYANTO WAHYU WICAKSONO, S.E, M.ST

DISUSUN OLEH :

MOH ISNANDAR (362041311013)


SUROTUN AKYUN (362041311026)
BAGUS ARIFIANTO (362041311020)
NOVI ANDRIANI (362041311022)
HOIRIN NAFISAH (362041311025)
AHMAD RAZIF ROYHAN (362041311031)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2021/2022
1. Jelaskan inti teori etika yang disebut utilitarisme, kritik apa yang sering dikemukakan
terhadap teori ini? Bagaimana utilitarisme aturan merupakan usaha untuk menaggapi
kritikan tersebut?
2. Jelaskan inti teori etika yang disebut deontologi. Apakah artinya imperatif kategoris?
3. Bagaimana dapat dijelaskan bahwa utilitrisme dan deontologi selalu bertentangan
sebagai teori, tetapi tidak selalu bertentangan dalam praktiknya?
4. Apa yang merupakan inti dari teori hak menurut immanuel kant? Sebutkan beberpa
contoh hal dalam konteks etika bisnis!
5. Apa yang dimaksud dengan keutamaan? Jelaskan beberapa keutamaan yang
sepatutnya dimiliki pebisnis!

Jawab

1. Teori utilitarianisme mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik jika bisa
memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Etika
utilitarianisme merupakan teori etika yang mengatakan bahwa hal-hal yang baik
merupakan hal yang bermanfaat, berguna, dan menguntungkan. Sebaliknya hal-hal
yang jahat dan tidak baik merupakan hal-hal yang merugikan, tidak bermanfaat dan
tidak menguntungkan.

 Kritik terhadap teori utilitarianisme:


Kritik terhadap pengukuran manfaat
Dalam menilai tindakan teori utilitarianisme menekankan pada manfaat yang
diakibatkan oleh suatu tindakan. Apakah tindakan itu membawa manfaat atau
tidak? Permasalahannya bagaimana kita membandingkan manfaat yang
diterima seseorang dengan orang lain. Bisa saja suatu hal sangat bermanfaat
bagi satu orang dan tidak begitu bermanfaat bagi orang lain. Hal lain yang
menjadi sorotan bagi teori ini adalah bagimana mengukur akibat-akibat yang
sifatnya kualitatif? Bagiamana kita mengukur nilai kehidupan dan nilai
kesehatan? Karena sulitnya melakukan perbandingan manfaat sehingga
konsekuensi terhadap manfat pun akan sulit diterima kefektifannya dalam
menilai suatu tindakan apakah bermoral atau tidak.

b) Besaran manfaat atau jumlah orang


Kritik lain terhadap teori ini adalah jika kita dihadapkan pada suatu tindakan
yang konsekuensinya adalah: (1). mendatangkan manfaat yang besar bagi
sedikit orang atau (2). mendatangkan sedikit manfaat bagi banyak orang. Hal
ini akan sulit juga diputuskan karena jika kita memilih opsi yang pertama
maka akan banyak orang yang tidak mendapatkan manfaat. Sedangkan jika
memilih opsi ke dua maka kita membuang manfaat yang besar.

c) Bertentangan dengan prinsip keadilan.


Hal ini dapat terjadi jika penilaian yang dilakukan hanya mengutungkan pihak
mayoritas yang jelas-jelas mempunyai anggota terbanyak. Lalu pertanyaannya
bagimana kelompok minoritas? Peristiwa ini dapat terjadi pada kebijakan-
kebijakan pemerintah yang hanya menguntungkan kelompok mayoritas. Jika
pemerinta tersebut menggunakan teori etika utilitarianisme maka tindakannya
dapat dibenarkan secara moral meskipun merugikan kelompok minoritas.
keuntungan mayoritas orang banyak

 Utilitariansime Peraturan
Utilitarianisme peraturan menyatakan suatu tindakan tersebut sebelum dinilai
konsekuensinya terlebih dahulu dilihat apakah sesuai dengan peraturan umum.
Sehingga Kaidah dasarnya sekarang berbunyi: "Bertindaklah selalu sesuai dengan
kaidah-kaidah yang penerapannya menghasilkan akibat baik yang lebih besar di
dunia ini daripada akibat buruknya."[1] Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
tahap pertama penilaian dilakukan dengan menilai tindakan dahulu, apakh
tindakan tersebut sesuai dengan aturan jika sesuai maka baru dilakukan penilaian
konsekuensinya.

2. Deontologi merupakan teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar bagi
baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada
sesama manusia

Etika deontologi adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa suatu tindakan
dinyatakan benar apabila tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang
relevan, atau tindakan dikatakan benar apabila didasarkan pada kehendak baik

Etika deontologi memiliki arti imperatif kategoris karena etika ini mengandung
perintah moral mutlak, sehingga menjadikan perbuatan yang diwajibkannya baik
dalam arti moral. Perbuatan tersebut baik dari niat hati nurani, bukan ada karena
akibat baik

3. Teori Deontologi mengukur baik tidaknya suatu perbuatan semata-mata berdasarkan


maksud si pelaku dalam melakukan perbuatan tersebut. Etika deontologi sama sekali
tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut, baik atau buruk. Akibat dari suatu
tindakan tidak pernah diperhitungkan untuk menentukan kualitas moral suatu
tindakan.
Sedangkan Teori unitilarisme ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan
manfaat, tentu bukan sembarang manfaat tetapi manfaat yang paling banyak
membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Teori ini juga disebut sebagai teori
konsekuensi, artinya suatu perbuatan selama membawa manfaat, maka dapat disebut
baik.
Perbedaan pandangan diantara keduanya, dimana deontologi lebih ke proses dan
utilitarian lebih ke arah konsekuensi, namun sebenarnya kedua konsep ini sama-sama
menginginkan kita untuk lebih bijaksana dalam bertindak dan kita bisa memilih
diantara kedua konsep tersebut.
4. Immanuel Kant , menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik
apabila sesuai dengan hak asasi manusia (HAM).
Dikatakan bahwa teori hak merupakan aspek dari teori deontologi., tidak dapat
dipisahkan dari kewajiban.

contoh hal dalam konteks etika bisnis

Teori hak ini merupakan suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia
adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.

Contoh: Seorang pegawai yang menerima gaji tiap bulannya sebagai haknya dia.

Setiap konsumen mempunyai hak atas kompensasi, ganti rugi, apabila barang yang
diterima tidak sesuai perjanjian atau tidak sebagai mana mestinya.

5. Keutamaan sebenarnya lebih cocok untuk digambarkan secara konkret daripada


diuraikan pada taraf teoritis. Dalam filsafat dewasa ini dikenal pendekatan yang sering
disebut “naratif”. Artinya, kebenaran filosofis yang mau dibicarakan, tidak diuraikan
secara teoretis, melainkan dikisahkan dalam suatu contoh atau kasus konkret.
Dibandingkan dengan teori-teori lain, teori keutamaan mempunyai kelebihan lagi,
karena memungkinkan untuk mengembangkan penilaian etis yang lebih etis

Diantara keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut: kejujuran,
fairness, kepercayaan, dan keuletan.
 Kejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting
yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis. Orang yang mempunyai keutamaan
kejujuran tidak akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. 
 Keutamaan kedua adalah fairness. Fairness adalah kesediaan untuk
memberikan apa yang wajar kepada semua orang dengan semeua orang dan
dengan “wajar” dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua orang yang
terlibat dalam suatu transaksi. Kepercayaan (trust) juga adalah keutamaan
yang pentng dalam konteks bisnis.
 Kepercayaan harus ditempatkan dalam relasi timbale balik. Ada beberapa cara
untuk mengamankan kepercayaan. Salah satu cara ialah member garansi atau
jaminan.
 Keutamaan keempat adalah keuletan (Solomon menggunakan kata toughness).
Pebisnis harus bertahan dalam banyak situasi yang sulit. Ia harus sanggup
mengadakan negosiasi yang terkadang seru tentang proyek atau transaksi yang
bernilai besar. Ia harus berani juga mengambil risiko kecil ataupun besar,
karena perkembangan banyak faktor tidak bisa diramalkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai