1. PENGERTIAN ETIKA
Etika (Yunani Kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan) adalah sebuah sesuatu dimana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.Secara metodologis, tidak setiap hal menilai
perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis
dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek
dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti
juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari
sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.Terdapat 2 jenis etika, antara lain:
Etika Filosofis
Merupakan etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh
manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.
Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. Pertama, etika teologis bukan
hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-
masing. Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak
unsur-unsur di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah
memahami etika secara umum.
2. ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatanbisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.Ada beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli, antara lain:
1. Velasques (2002).
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.
b. Hill dan Jones (1998). Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah
dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral
yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan, Most of us already have a good sense of what is
right and what is wrong. We already know that is wrong to take action that put the lives other
risk (Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang
salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan risiko
kehidupan yang lain.).
c. Steade et al (1984: 701) dalam bukunya Business, Its Natura and Environment An
Introduction memberi batasan yakni, business ethics is ethical standards that concern both the
ends and means of business decision making (Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.).
1. Teori Teologi. Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya
yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika
bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan
bermanfaat. Dalam etika teologi terdapat filosofinya, yaitu:
1. Egoisme. Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan
untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan
moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme
ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika
kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan
fisik yg bersifat vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang
kita terima.
2. Utilitarianism. Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal
dari bahasa latin utilisyang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah
baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua
orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran
utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the
greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.
b. Teori Deontologi. Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , Deon berarti
tugas dan logos berartipengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan
kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan,
melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata
lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari
tujuan atau akibat dari tindkan itu.
c. Teori Hak. Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu
perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena
berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang
sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue). Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan
apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh
seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan:
Kebijaksanaan
Keadilan
Suka bekerja keras
Hidup yang baik
Tanggung jawab sosial adalah etika ideologi atau teori bahwa sebuah entitas , baik itu sebuah
organisasi atau individu , memiliki kewajiban untuk bertindak untuk menguntungkan masyarakat
luas. Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban setiap individu atau organisasi harus
melakukan sehingga dapat menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekosistem. Sebuah trade-
off selalu ada antara pembangunan ekonomi, dalam arti material, dan kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan. Tanggung jawab sosial berarti mempertahankan keseimbangan antara keduanya.
Berkaitan tidak hanya untuk organisasi bisnis tetapi juga untuk semua orang yang tindakan
apapun dampak lingkungan. [1] Tanggung jawab ini dapat menjadi pasif, dengan menghindari
terlibat dalam tindakan sosial yang berbahaya, atau aktif, dengan melakukan kegiatan yang
secara langsung memajukan tujuan sosial. Bisnis dapat menggunakan pengambilan keputusan
etis untuk mengamankan bisnis mereka dengan membuat keputusan yang memungkinkan untuk
instansi pemerintah untuk meminimalkan keterlibatan mereka dengan perusahaan. (Kaliski,
2001) Sebagai contoh jika sebuah perusahaan dan mengikuti Amerika Serikat Environmental
Protection Agency (EPA) pedoman untuk emisi pada polutan berbahaya dan bahkan pergi
langkah tambahan untuk terlibat dalam masyarakat dan mengatasi kekhawatiran bahwa
masyarakat mungkin memiliki , mereka akan lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki EPA
menyelidiki mereka untuk masalah lingkungan. [2] Unsur penting dari pemikiran terkini tentang
privasi, bagaimanapun, menekankan pengaturan diri daripada mekanisme pasar atau
pemerintah untuk melindungi informasi pribadi (Swire , 1997) Menurut beberapa ahli, aturan
dan peraturan yang paling terbentuk akibat kemarahan publik, yang mengancam maksimalisasi
keuntungan dan oleh karena itu kesejahteraan pemegang saham, dan bahwa jika tidak ada protes
akan sering regulasi terbatas. [3] Para kritikus berpendapat bahwa Tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) mengalihkan perhatian dari peran fundamental ekonomi usaha; lain
berpendapat bahwa itu tidak lebih dari dangkal window-dressing; yang lain berpendapat bahwa
itu adalah upaya untuk lebih dulu peran pemerintah sebagai pengawas di atas kuat Tricorp
perusahaan meskipun tidak ada bukti sistematis untuk mendukung kritik ini. Sejumlah besar
penelitian telah menunjukkan tidak ada pengaruh negatif pada hasil pemegang saham dari CSR
melainkan sedikit negetive Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu Mos dan dalam
bentuk jamaknya Mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika merupakan cara berpikir mengenai perilaku manusia di bawah pangkal tolak pandangan
baik dan buruk atau benar dan salah dari norma-norma dan nilai-nilai, pertanggungjawaban dan
pilihan. Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat penting ketika keuntungan
bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga akanmenjadi lebih sukses jika
mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan
meningkatkan motivasi karyawan serta dapat mengurangi berbagaikerugian akibat perilaku yang
kurang etis yang dilakukan oleh karyawan. Perilaku yang tidak etis seperti minum-minuman
keras, penggunaan obat-obatan terlarang di tempat kerja, penyalah-gunaan email, tidak
melaporkan pelanggaran karyawan lain kepada manajemen, serta berbagai pelanggaraan etika
lainnya. Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat
menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yangmerugikan perusahaan, baik finansial
maupun non-finansial. Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan
karyawan tersebut muncul. Hal ini terkait padaindividu karyawan saja, tetapi juga menyangkut
keseluruhan proses dalam organisasi. Dalamhal ini manajemen sumber daya manusia
mempunyai peran penting untuk menjamin bahwaorganisasi bertindak secara fair dan etis
karyawan , klien, serta stakeholder lainnya. Manajemensumber daya manusia memainkan peran
penting dalam membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi. Manajemen
merupakan pendorong organisasi dalamusaha melatih karyawan agar mempunyai etika bisnis
yang sesuai dengan organisasi, sehinggatindakan kurang etis dapat di cegah. Fungsi manajemen
sumber daya manusia adalahmelindungi organisasi dari tindakan yang tidak etis dari karyawan.
Manajemen sumber dayamanusia juga bertanggung jawab dalam usaha-usaha organisasi untuk
menangani etika perilaku, dapat mampu menjadi penggerak dalam organisasi dalam menanggani
isu-isu etika,serta bertanggung jawab dalam pengembangan dan pelatihan mengenai pentingnya
peningkatanmoral karyawan.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut selayaknya suatu perusahaan memiliki tanggung jawab
sosial sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan dan masyarakat. Hanya saja
tanggung jawab sosial yang harus dipikul perusahaan ini semestinya diatur dengan lebih baik
oleh pemerintah sehingga porsinya tidak terlalu menjadi kekuatan yang dominan di masyarakat,
namun bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan ke arah
yang lebih baik.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal yang mungkin dapat
dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam
manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
v Pelatihan Etika
Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu. Sebuah organisasi
dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu dalam mewujudkannya.
Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika dalam manajemen perlu adanya pembiasaan-
pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku organisasi, dari mulai level tertinggi hingga
terendah.
v Advokasi Etika
Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas untuk
mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi standar etika.
Advertisements
https://widyaarirosita.wordpress.com/2014/11/03/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial/