Anda di halaman 1dari 12

TEORI DAN KONSEP PEMASARAN

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran)

SRI SUNDARI
NPM 230110164001

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2019

1
A. Teori Pemasaran Menurut Para Ahli
Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain”.
Menurut William J. Stanton yaitu: “Pemasaran adalah suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
Menurut Buchari Alma mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu usaha atau
kegiatan untuk manyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Menurut Djaslim Saladin (2003) pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, distribusi barang-
barang yang dapat memuskan keinginan dan mencapai pasar serta tujuan perusahaan.
Menurut Daryanto (2011) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
Menurut Basu Swastha (2008) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut American Marketing Association (1960) menyatakan pemasaran adalah
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan
jasa dari produsen sampai ke konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2007) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses
sosial yang di dalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas memperkirakan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler dan Amstrong (2006)
pemasaran adalah marketing is the process by which companies create value for

2
customer and build strong costomer relationship ini order to capture value from
customers in return.
Menurut Stanton dalam Tambajong (2013) pemasaran adalah suatu sistem dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat memuaskan keinginan
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016), pemasaran adalah proses manajemen
yang berupaya memaksimumkan laba (retutns) bagi pemegang saham dengan jalan
menjalin relasi dengan pelanggan utama (valued customers) dan menciptakan
keunggulan kompetitif.
Menurut Melydrum dalam Sudaryono (2016), pemasaran adalah proses bisnis
yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial dan fisik
organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam konteks strategi
kompetitif.
Kotler dan Amstrong (2012:28) mengungkapkan bahwa pemasaran adalah: “The
process by which companies create value for customer and build strong relationship
with customer in order to capture value from customer in return”. Dalam hal ini,
definisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui bahwa
pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan bisnis untuk merencanakan,
mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan konsumen yang dilakukan oleh perusahaan.
Dari pemaparan pengertian pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu maupun kelompok
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan masyarakat. Pemasaran
melibatkan semua orang dalam perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada, orientasi ini semakin disadari sebagai
kunci peningkatan manajemen pemasaran untuk membantu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.

3
B. Konsep Pemasaran Menurut Para Ahli
Awal mula munculnya konsep pemasaran dikenlakna pada tahun 1950, bermula
pada penilaian bahwa perusahaan terlalu berorientasi pada volume penjualan dan
cenderung mengabaikan kepentingan konsumen. Karena pemasaran pada waktu itu,
dianggap hanya mempunyai fungsi untuk menciptakan permintaan atas produk yang
dihasilkan oleh perusahaan (1964). Pada akhir tahun 1940-an dan awal tahun 1960-
an, muncul perkembangan konsep pemasaran modern. Ada dua issu penting yang ada
di dalamnya yang pertama marketing domain, area dimana konsep dipertimbangkan
untuk diperluas dengan karakter yang jelas dari konsep itu sendiri dan yang ke dua
adanya debat tentang domain yang tepat telah di awali oleh Kotler an Levy (1969)
yang menyatakan bahwa aktifitas marketing telah menembus penerpannya dalam
bidang politik, universitas dan lembaga charitas seperti halnya pada perusahaan
dengan orientasi profit.
Perkembangan teori pemasaran telah melampaui beberapa tahap. Secara historis
perkembangan teori pemasaran dimulai dengan “The Marketing Revolution” yang di
konsepkan Keith (1960) dengan dasar pada fenomena pemasaran pada saat itu, yaitu
mengambil contoh kasus perusahaan Pillsbury sebagai satu-satunya perusahaan yang
menjadi amatan Keith. Pada waktu yang hamper bersamaan terotisi pemasaran
disibukan oleh hasil pemikiran Levitt (1960) dengan “Marketing Myopia” yang
mengungkap kegagalan perusahaan dalam merespon perubahan atas persayaratn
customers.
Selama itu para praktisi pemasaran lebih memfokuskan pada produk yang
dihasilkan dari pada pasar yang dilayani, yaitu terkait dengan terdensi untuk
mendefinisikan tujuan perusahaan dan customers needs terlampaui sempit. Drucker
(1969) juga mengungkapkan bahwa tujuan perusahaan yang paling tepat adalah
menciptakan kepuasan konsumen. Kareana konsumen adalah merupakan pondasi
bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya, Tahap
perkembangan selanjutnya teori pemasaran memasuki masa yang disebut oleh Kotler
(1972) dengan consciousness. Tahap perkembangan berikutnya muncul upaya untuk
memikirkan kembali konsep pemasaran yang memunculkan gagasan tentang

4
paradigm baru dalam marketing yaitu apa yang disebut dengan post-modern
marketing (Brown, 1993).
Modern marketing muncul pada saat awal abad 20. Dalam perkembangan
selanjutnya kemajuan pemasaran ditunukkan empat tahap yang dicerminkan dengan
pendekatan yang di adopsi : pendekatan komoditi, pendekatan institusi, pendekatan
managerial dan pendekatan keperilakuan (Nataraajan 1999). Abad 20 meski hanya
beberapa tingkatan, momentum besar telah ditunjukan oleh marketing sebagai mesin
ekonomi : large-scale retailing, chain-store, internet marketing, global market dan
sebagainya. Bidang marketing sendiri telah berkembang secara spektakuler, yaitu
dengan diperkanalkannya konsep empat P (Product, Price, Promotion dan Place)
oleh McCarthy.
Menurut Swasta dalam Hartono (2012) konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis
dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari definisi tersebut, perusahaan
harus mengetahui kebutuhan apa saja yang diinignkan oleh konsumen dan mampu
memberikan kepuasan agar mendapatkan laba bagi perusahaan tersebut.
Menurut Sudaryono (2016) konsep inti pemasaran ada 4, yaitu :
1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Inti pemasaran yaitu di mulai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia. Salah satu kebutuhan manusia antara lain
seperti, makan, pakaian, tempat tinggal dll. Seperti yang kita ketahui, kebutuhan
dan keinginan memiliki arti yang berbeda. Kebutuhan merupakan sesuatu yang
dibutuhkan untuk bertahan hidup, sedangkan keinginan merupakan hasrat atau
pemuas dari sesuatu yang kita inginakan.
2. Produk, Nilai, Biaya, dan Kepuasan Apabila kita hendak memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasti berhubungan dengan produk ataupun jasa. Produk adalah sesuatu
barang yang ditawarkan untuk memenuhi dan keinginan manusia. Manusia
mempunyai suatu produk bukan dilihat dari fisiknya akan tetapi dilihat dari segi
fungsinya. Contohnya apabila kita membeli sebuah microwafe, kita membeli
microwafe bukan untuk dicintai akan tetapi untuk memasak yang menjadi
kebutuhan manusia.

5
3. Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia pada
awalnya melalui pertukaran sesama manusia. Pada zaman dahulu apabila manusia
membutuhkan barang maka mereka akan saling bertukar barang (barter) sesuai
dengan barang yang mereka butuhkan. Dengan adanya pertukaran ini, adanya
transaksi dengan sesama manusia, hal ini transaksi bukan menggunakan uang
karena pada zaman dahulu belum ditemukannya uang. Dari hal itulah, maka
manusia pada zaman dahulu sangat menjadi hubungan dengan baik.
4. Pasar, Pemasaran, dan Pemasar Pasar merupakan salah satu tempat bertemunya
antara pembeli dan penjual. Di pasar kita dapat menemukan barang yang kita
butuhkan dan inginkan dan mampu untuk melakukan pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Jadi besarnya pasar tergantung jumlah orang yang
memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau
menawarkan sumber daya itu untuk ditukar untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Swastha dalam Hartono (2012:885), terdapat 2 elemen pokok yang
menyusun konsep pemasaran, yakni:
1. Volume Penjualan yang Menguntungkan Salah satu ujuan utama perusahaan
adalah untuk mendapatkan laba atau profit. Dengan adanya laba tersebut dapat
meningkatkan dan mengembangkan perusahaan, serta dapat memperkuat kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Adapun cara yang dapat dilakukan perusahaan
antara lain, memberikan kenyamanan dan ketentraman kepada karyawannya dan
memberikan perlindungan. Hal ini dilakukan agar atasan dan karyawan dapat
berhubungan dengan baik dan bekerja sama untuk meningkatkan laba perusahaan.
2. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran Suatu perusahaan harus
mampu memberika kepuasan terhadap konsumennya. Perusahaan juga harus
mampu mengetahui apa yang diperlukan oleh konsumen. Perusahaan juga harus
menghindari masalah yang akan ditimbulkan, tentunya harus ada orang yang
bertanggung jawab dalam hal ini yaitu seorang manager.
Konsep pemasaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
meningkatkan laba dan koordinasi dan integrasi dalam perusahaan. Perusahaan harus
mampu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak bertentangan

6
dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar. Hal ini dapat diatasi oleh orang yang
bertanggung jawab seperti manager agar dapat memberikan kepuasan bagi konsumen
serta dapat meningkatkan laba atau profit bagi perusahaan apabila perusahaan mampu
memberikan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Menurut Kotler, konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para
pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Menurut Kotler, Hoon ang (2000), konsep pemasaran inti terdiri dari kebutuhan,
keinginan dan permintaan; produk;nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran dan
transaksi; pasar, pemasaran serta pemasar.
a) Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
Kebutuhan menggambarkan tuntutan dasar manusia, kebutuhan ini tidak
diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam
hayati serta kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat alan pemuas tertentu dari
kebutuhan tersebut. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan suatu produk
yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan mambelinya. Keinginan dapat
menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.
b) Produk
Setiap individu dapat memenuhi kebutuhannya dan keinginannya dengan barang
dan jasa. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
c) Nilai dan Kepuasan
Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai atau kepuasan kepada
pembeli sasaran. Pembeli memilih diantara beraneka ragam tawaran yang
dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Nilai dapat diartikan sebagai rasio
antara manfaat yang dirasakan terhadap harga. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

7
d) Pertukaran dan Transaksi
Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta
keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran menrupakan salah satu dari empat
cara orang mendapatkan suatu produk. Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu
produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
gantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar permintaan, agar terjadi pertukaran,
ada lima sayarat yang harus dipenuhi :
1. Sekurang-kurangnya ada dua pihak
2. Masing-masing pihak dapat memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya
3. Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu
4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran
5. Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan
hal yang tepat dan diinginkan.
Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung pada apakah kedua belah pihak
sepakat mengenai sayrat-syarat yang akan membuat keadaan kedua belah pihak
menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
e) Pasar
Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan sanggup untuk melibatkan diri
dalam proses pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Dengan demikian, besarnya pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki
kebutuhan, mempunyai sumber daya yang diminati orang/pihak lain dan bersedia
menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memnuhi keinginan
mereka.
f) Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubunannya dengan psara dan yang
dimaksud dengan pemasar adalah seseorang yang mencari sumber daya dari orang
lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai.

8
C. Konsep Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : kosep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial dan
konsep pemasaran global.
a) Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengarahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas.
b) Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik.
c) Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
d) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
e) Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menetukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
f) Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
factor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen

9
strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan dan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan.
 Kelebihan dan Kelemahan Konsep Pemasaran
a) Kelebihan Konsep Pemasaran
1. Dengan menerpakan konsep pemasaran, kita memberikan apa yang dibutuhkan
masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang
diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk
mambeli kepada kita atau kata lainnya “Berlangganan”.
2. Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep
pemasaran kita menyediakan apa yang ibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal
menawarkan saja tetpai juga mengambil hati pelanggan.
3. Pemasaran yang terkoordinir, maksudnta kita tidak akan memiliki stok berlebih
lagi, karena kita menyediakan sesuatu yang dibutuhkan pelanggan.
4. Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep
penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita dengan target
yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan
dan memuaskan hati pelanggan.
5. Image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep
penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa
dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada
pelanggan.
b) Kelemahan Konsep Pemasaran
1. Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan
promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja dan sulit untuk
mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
2. Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep
pemasaran ini dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan
pelanggan.

10
3. Susah untuk berinovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang dirperlukan
oleh pelanggan oleh pelanggan saja dan kita tidak bisa seenak kita
mengeluarkan produk kits sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa
produk yang kita munculkan pasti laku di Pasar Sasaran.
4. Perlu banyak relasi/koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat
sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat
dengan mudah mengambil hati pelanggan dan memperkecil kemungkinan
pelanggan beralih dari kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, H. (2005). Tinjauan Biaya Pemasaran Terhadap Produk Jadi Kerajinan Rotan
Pada CV. LImindo Utama Di Cirebon . Bandung: Universitas Widyatama .

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2005) hal 5

Kanzunnudin, M (2009). Konsep Penjualan Versus Konsep Pemasaran: Implementasi


dan Implikasinya. Jurnal Fokus Ekonomi, Vol 4 No 2. Hal 1- 8.

Lukitaningsih, A. (2011). Perkembangan Konsep Pemasaran : Implementasi dan


Impilakasinya . Jurnal Maksipreneur Vol. III, No.1, 21 - 35.

Philip Kotler , A.B. susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta : PT


Salemba Emban Patria, 2001), hal. 157.

Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,1997)


hal.3.

Purwanto, A. (2010). Strategi Pemasaran Event Cinta Pertamax Pada PT. P-


Communication . Bandung: Universitas Widyatama .

Setyawan, A.A. (2012). Menuju Sebuah Teori Umum Pemasaran. Jurnal Manajeman
dan Bisnis, Vol.6 No.1. Hal 1-9.

Sumampow, R. (n.d.). Konsep Pemasaran.

12

Anda mungkin juga menyukai