Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pemasaran modern mengaruskan produsennya tidak hanya mengembangkan
produk yang berkualitas, ditawarkan dengan harga yang menarik, dan mengusahakan
agar produk mudah diakses oleh pembelinya. Perusahaan juga harus mampu
mengkomunikasikan produk dan bran-nya dengan berbagai pemangku kepentingan
yang potensial maupun yang ada, dan juga dengan masyarakat pada umumnya. Untuk
sebagian besar perusahaan masalahnya bukan hanya apakah perusahaan harus
melakukan komunikasi tetapi terlebih lagi menyangkut ketentuan apa yang harus
dikatakan, bagaimana cara mengatakannya. Untuk menjangkau pasar sasaran dan
mengembangakan brand equity, maka pemasaran holistic perlu secara kreatif
memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi yang tersedia.

B. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran Lanjutan, serta agar para pembaca dapat memahami mengenai
cara merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terpadu, peran komunikasi
pemasaran, berbagai model proses komunikasi, pengembangan komunikasi
pemasaran yang efektif, merancang bauran komunikasi pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERAN KOMUNIKASI PEMASARAN

1
Komunikasi pemasaran adalah peralatan dengan mana perusahaan mencoba
untuk memberitahu, mendesak dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung, tentang produk dan brand yang mereka pasarkan.
Komunikasi pemasaran merupakan perwakilan dari “suara” brand perusahaan dan
merupakan alat dengan mana perusahaan melakukan dialog dan mengembangkan
hubungan dengan konsumennya.

1. Tujuan komunikasi pemasaran terkait dengan keputuan pembelian konsumen

Tujuan komunikasi ini terkait dengan langkah keputusan pembelian konsumen


sebagai berikut:

Gambar Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Mengenali Pengembangan
Pencarian Informasi
Kebutuhan Pilihan Produk
Apa kebutuhan pencarian informasi pilihan produk
yang ingin dicukupi a. Membangkitkan kesadara yang tersedia

Tujuan komunikasi: b. Memberitahukan c. Meningkatkan


Keinginan
d. membetuk
preferensi
e. meningkatkan
keyakinan

Keputusan Pilihan Penggunana Perilaku Pasca


Pembelian Produk Penggunaan

keputusan produk yang melaksanakan pemanfaatan perilaku


sesudahnya
akan dibeli produk yang dibeli j. memperkuat
f. memberitakukan dimana h. memberitahukan cara keyakinan
produk bisa dibeli menggunakan produk k. mengingatkan
g. mempermudah akses i. mempermudah peng- kembali
produk gunaan produk

Dari diagram diatas jelas sekali adanya hubungan yang kuat antara berbagai tujuan
komunikasi pemasaran dengan tahap-tahap bagaimana konsumen membuat keputusan
tentang kebutuhan apa yang akan mereka penuhi dan bagaimana cara mereka itu memenuhi
kebutuhan sehingga diperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

2
2. Jenis-jenis komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran dilakukan oleh perusahaan khusnya oleh bagian
pemasaran dengan berbagai pihak baik di luar ,maupun di dalam perusahaan
sendiri untuk berbagai tujuan yang berbeda.
Jenis komunikasi pemasaran dapat dilihat dari diagram berikut ini:
Gambar Komunikasi Pemasaran

Pembelian potensial
Dan efektif

1.komunikasi pemsaran ekternal 3. Komunikasi pemasaran


interaktif

bagian pemasaran perusahaan personel non-pemasaran

2.komunikasi pemasaran internal

Dari diagram diatas adanya 3 macam komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan khususnya oleh bagian pemasaran, yang terdiri dari:

a. Komunikasi pemasaran eksternal: komunikasi pemasaran eksternal ini dilakukan oleh


bagian pemasaran perusahaan dengan calon pembeli potensial maupun pembeli
efektif. Alat komunikasi yang digunakan berupa bauran promosi (promotion mix)
yang berupa kegiatan periklanan, promosi penjualan, pemberian pengalaman melalui
berbagai peristiwa bisnis (event), Publisitas, dan direct marketing. Tujuan utama dari
komunikasi jenis ini adalah untuk mempromosikan produk dan brand perusahaan agar
dikenal, disukai, dan dibeli oleh konsumen. Jenis komunikasi ini merupakan tugas
utamadari bagian pemasaran dalam rangka memperoleh share of mind (dikenal), share
of heart (disukai), dan share of market (dibeli). Dari kegiatan inilah perusahaan

3
memperoleh penjualan, pengembalian seluruh biaya dan pengeluaran yang sudah
dilakukan, dan sisanya berupa laba perusahaan.

b. Komunikasi pemasaran internal: komunikasi ini dilakukan oleh personel pemasaran


dengan smeua personel non-pemasaran, yang meliputi personel keuangan, prosuksi
dan operasi, administrasi umum, dan pengelolaan sumber daya manusia. Komunikasi
jenis ini dilakukan melalui kegiatan workshop, seminar, rapat kerja, dan pertisipasi on
she job. Kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara periodic dengan para personel
berbagai tingkat dengan tujuan untuk memberikan kesadaran pada personel non-
marketing bahwa tujuan mendapatkan kepuasan konsumen bukan hanya menjadi
tugas dari personel pemasaran. Personel non-pemasaran perlu dilibatkan dalam
kapasitas mereka masing-masing untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

c. Komunikasi pemasaran interaktif: jenis komunikasi ini dilakukan oleh personel non-
pemasaran secara langsung maupun tidak langsung dengan para calon pembeli dan
pelanggan perusahaan. Aspek komunikasi diperoleh bilamana personel-non
pemasaran bertindak secara professional sesuai tugas pokok mereka masing-masing.
Contohnya, personel bagian R&D perlu kreatif menciptakan produk baru yang
menarik bagi konsumen, personel pabrik melakukan pengendalian mutu yang baik
sehingga diperoleh hasil produksi berkualitas unggul, bagian keuangan menyediakan
modal dan likuiditas yang cukup agar tersedia jumlah modal kerja dan dana kredit
yang memadai untuk konsumen yang kesulitan membayar secara tunai, bagian
administrasi menyediakan data dan informasi yang akurat untuk berbagai keputusan
pemasaran yang harus diambil, bagian akuntansi biaya menyediakan data biaya yang
dapat digunakan untuk menentukan harga jual secara tepat, demikian juga personalia
SDM perlu merekrut, melatih, dan meningkatkan kompetensi personalia sehingga
mampu beradaptasi dengan lingkungan perubahan pasar. Semuaq tindakan dan
perilaku tersebut akan meberikan kontribusi yang sangat relevan dalam mencapai dan
mengingkatkan kepuasan konsumen.

Dari penjelasan diatas jelas bahwa tugas memperoleh keuntungan dari konsumen yang
merasa puas juga menjadi tanggungjawab para personel non-pemasaran, secara singkat
tujuan komunikasi interaktif adalah mengembangkan dan membangun empati dan
sensitivitas perusahaan terhadap kebutuhan konsumen.

4
3. Proses komunikasi pemasaran

Terdapat 3 elemen utama didalam proses komunikasi ini, ketiga elemen


komunikasi ini meliputi perusahaan sebagai pengirim pesan (Massage Sender),
konsumen dan pihak-pihak lain sebagai penerima pesan (Massage Receiver) juga
disebut Target Audiences, dan isi pesan yang dikirim oleh perusahaan kepada
penerima pesan. Proses komunikasi atau pengiriman pesan dapat dilihat dari
diagram berikut ini:

Diagram Pengiriman Pesan

P
E
K
R
O
U Pesan N
S
S
A Media komunikasi U
H
M
A
E
A
N
N
feedback

Agar komunikasi berjalan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Perlu menentukan secara hati-hati siapa sasaran komunikasi yang dituju, dimana
mereka dan bagaimana sifat-sifat dan perilaku mereka, demikian juga dengan apa
tujuan yang ingin diperoleh oleh pengirim komunikasi dari proses komunikasi yang
dilakukan.
b. Dalam merumuskan pesan (massages) perlu dibuat sederhana dan mudah dimengerti.
Pesan ini tidak hanya mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan tetapi
juga tujuan yang ingin dicapai oleh sasaran komunikasi.
c. Perlu dipilih sarana komunikasi yang tepat sehingga komunikasi yang dilakukan
efektif.

Tujuan komunikasi mempunyai tujuan antara berupa pesan itu dimengerti dan
mempunyai tujuan akhir berupa respon yang positif dalam bentuk motif transaksi yaitu
sasaran komunikasi melakukan pembelian terhadap produk perusahaan.

5
4. Hubungan antara komunikasi pemasaran dan brand equity
Bauran komunikasi pemasaran (komunikasi eksternal) terdiri dari 6 modus
utama, meliputi :
a. Periklanan (advertising), yaitu setiap bentuk presentasi non personal yang
dibayar dan mempromosikan ide, barang-barang, atau jasa oleh sponsor yang
beridentitas.
b. Promosi penjualan (sales promotion), yaitu berbagai variasi insentif berjangka
pendek untuk mendorong calon konsumen bersedia mencoba atau membeli
produk atau jasa yang dipromosikan.
c. Peristiwa dan pengalaman (event and experience), yaitu aktivitas dan program
yang disponsori oleh perusahaan dan dirancang untuk menciptakan hubungan
interaktif sehari-hari atau dengan brand khuus tertentu.
d. Publisitas dan public relation, yaitu berbagai variai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk tertentu
mereka.
e. Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu penggunaan surat, telepon,
faksimili, email, atau internet untuk mengkomunikasikan secara langsung
untuk memperoleh respon atau berupa dialog dengan prospects (konsumen
potensial) dan pelanggan spesifik.
f. Penjualan personal (personal selling), berupa interaksi tatap muka dengan satu
atau lebih pelanggan prospektif dalam rangka memperoleh atau melakukan
presentasi menanggapi pertanyaan dan memperoleh pesanan atau order
pembelian.

Kegiatan komunikasi pemasaran di atas mampu memberikan kontribusi


terhadap pengembangan brand equity dengan berbagai cara antara lain :

a. Mencipatan kesadaran akan brand dan produk perusahaan.


b. Menghubungkan asosiasi yang benar dari ingatan konsumen terhadap citra
brand dan produk perusahaan.
c. Mendorong terjadinya pertimbangan ataupun perasaan yang positif terhadap
brand dan produk perusahaan.
d. Memfasilitasi hubungan brand konsumen yang lebih kuat.

B. BERBAGAI MODEL PROSES KOMUNIKASI

6
Pemasar perlu untuk memahami berbagai elemen fundamental tentang komunikasi
yang efektif. Terdapat 2 model utama, yaitu :
1. Model mikro tentang komunikasi yang berwujud elemen-elemen, sebagai berikut :
a. Dua elemen mewakili dua pihak yang berkomunikasi yaitu pengirim dan
penerima pesan.
b. Dua pihak yang merupakan sarana komunikasi utama yaitu berupa pesan dan
media yang digunakan.
c. Empat elemen yang mewakili fungsi komunikasi utama yaitu merumuskan
pesan (encoding), menafsirkan pesan (decoding), response atau tanggapan dan
tanggapan balik atau feedback.
2. Model mikro dari model konsumen
Model ini menekankan tentang respon khusus dari konsumen terhadap
komunikasi yang terjadi. Terdapat 4 model hirarki respon yang klasik :
a. Model AIDA
b. Model hirarki dan efek
c. Model inovasi dan adopsi
d. Model komunikasi

Model hirarki dan efek menjelaskan tentang :

a. Kesadaran (awareness), adalah menjadi tugas utama pengirim pesan untuk


mengembangkan kesadaran dari penerima pesan.
b. Pengetahuan (knowledge), penerima pesan mungkin sudah memiliki
kesadaran akan brand tertentu tetapi belum memiliki pengetahuan yang cukup
tentang brand yang cukup, disini pengirim pesan atau komunikator
berkewajiban untuk membentuk atau mengembangkan pengetahuan tentang
brand.
c. Menyukai (liking), bilaman sasaran pesan telah memiliki pengetahuan tentang
brand, pemasar perlu mengetahui bagaimana perasaan mereka tentang brand
ini. Komunikator pesan harus mengembangkan sikap yang positif terhadap
brand.
d. Prefereni (preference), sasaran komunikasi mungkin menyukai produk yang
dipromosikan namun belum tentu memiliki preferensi untuk membelinya.
Komunikator harus mencoba untuk mengembangkan preferensi konsumen
dengan menjelaskan tentang kualitas, harga, nilai, dan kinerja produk
perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing.
e. Membentuk keyakinan (conviction), tugas komunikator pesan lebih lanjut
adalah membangun keyakinan dan minat beli dari sasaran komunikasi, hal itu
diperlukan agar terjadi keputusan transaksi.

7
f. Pembelian (purchase), komunikator pesan harus dapat membimbing sasaran
komunikasi yaitu calon konsumen agar mereka bersedia untuk mencoba dalam
bentuk keputusan membeli dengan cara memberikantawaran harga yang
menarik, sehingga konsumen bersedia untuk mencobanya.

C. PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PEMASARAN YANG EFEKTIF


Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan komunikasi
pemasaran yang efektif, meliputi :
1. Langkah 1 : mengidentifikasi siapa yang menjadi target komunikasi, yang
meliputi pembeli potensial dari produk perusahaan, pelanggan pengguna yang
ada, para pengambil keputusan penggunaan, juga para pemberi pengaruh yang
dapat berupa individu, kelompok, masyarakat tertentu, atau masyarakat pada
umumnya.
2. Langkah 2 : perusahaan harus menentukan apa tujuan melakukan komunikasi.
Rossete dan Bercy mengidentifikasi 4 tujuan yang mungkin diharapkan yaitu :
a. Kebutuhan kategoris, merupakan produk atau jasa yang dapat memenuhi atau
memuaskan kesenjangan persepsi antara situasi emosional yang ada dengan
situasi emosional yang diinginkan.
b. Meningkatkan kesadaran brand, yaitu kemempuan untuk mengidentifikasi
berbagai brand didalam kebutuhan kategoris tersebut.
c. Sikap terhadap brand, yaitu hasil penilaian terhadap brand dalam kaitannya
dengan kemampuan yang dipersepsikan untuk memenuhi kebutuhan yang
relevan pada saat ini.
d. Interaksi pembelian brand, yaitu perintah terhadap diri sendiri untuk membeli
suatu brand.
3. Langkah 3 : merancang komunikasi pemasaran.
Merumuskan komunikasi yang terdiri dari :
a. Menentukan strategi pesan, disini harus dicari suatu daya tarik, tema atau ide
yang dapat menghubungkan dengan brand positioning yang telah dipilih dan
sekaligus membantu menentukan POP (point of parity) dan POD (point of
different).
b. Strategi kreatif, evektifitas komunikasi sangat tergantung pada bagaimana
pesan itu di ekspresikan dan juga pada isi atau makna dari pesan.
4. Langkah 4 : memilih saluran sarana komunikasi.
Sarana komunikasi dapat bersifat personal atau non personal :
a. Saluran komunikasi personal, melibatkan dua atau lebih individu yang
berkomunikasi secara langsung face to face, individu kepada suatu audiens

8
melalui telepon atau email. Cara ini efektif karna memungkinkan
menyuguhkan presentasi personal yang dapat memancing feedback langsung.
b. Saluran komunikasi non personal, disini komunikasi diarahkan ke lebih dari
satu individu dan termasuk kedalamnya komunikasi melalui media, promosi
penjualan, berbagai peristiwa dan publisitas.
 Komunikasi melalui media : media penyiaran (broadcast), jaringan
media (telepon, kabel, satelit), media elektronik (audio tape, video
tape, CD rom, website), dan display media (billboard dan poster).
 Komunikasi melalui promosi penjualan : dapat berupa kupon, stempel,
premium, kontes bisnis dan promosi wiraniaga,
 Peristiwa dan pengalaman : pemberian sponsor terhadap peristiwa olah
raga, seni, hiburan.
 Komunikasi melalui public relation : merupakan komunikasi yang
diarahkan secara internal pada karyawan perusahaan atau secara
eksternal kepada konsumen, perusahaan lain, pemerintah, dan media.
5. Langkah 5 : menentukan anggaran biaya marketing keseluruhan.
4 metode yang umumnya digunakan adalah :
a. Metode dana yang terjangkau (affordable), yaitu penyediaan sejumlah dana
yang dapat terjangkau atau disediakan perusahaan.
b. Metode presen tase dari penjualan, presentasi tertentu ditentukan sebelumnya
dikalikan jumlah penjualan yang diharapkan.
c. Metode kesetaraan kompetitif, disini anggaran promosi disetarakan dengan
apa yang dilakukan oleh perusahaan pesaingnya.
d. Metode tujuan dan tugas, ditentukan dengan cara :
 Menentukan terlebih dahulu tingkat market shere yang diinginkan
 Kemudian ditentukan bagian presentase dari pasar yang harus
dijangkau melaui iklan
 Menentukan presentase dari prospek yang telah memiliki kesadaran
akan produk yang perlu didesak untuk bersedia mencoba produk yang
dipasarkan.

D. MERANCANG BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN


Perusahaan perlu mengalokasikan anggaran komunikasi pemasarannya pada 6
pilihan cara komunikasi utama yaitu iklan, promosi penjualan, public relation dan
publisitas, peristiwa dan pengalaman, satuan wiraniaga (salesforce), dan pemasaran
langsung.

9
Berbagai perusahaan mungkin saja berbeda secara nyata tentang pilihan media
dan saluran yang mereka pilih. Avon menekankan dana promosinya pada penjualan
personal (personal selling), sedangkan Revlon lebih menekankan pengeluarannya
pada kegiatan iklan. Electrolux lebih menekankan sebagian besar pengeluaran
anggarannya untuk aktivitas door to door dari wiraniaga perusahaan.
1. Karakteristik dari bauran komunikasi bauran pemasaran
Setiap alat komunikasi memiliki karrakteristiknya yang unik dari biyanya.
Karakteristik tersebut melipiti :
a. Iklan (advertising) : Iklan dapat digunakan untuk membangun citra produk
berjangka panjang (misalnya iklan coca cola). Iklan memiliki kualitas sebagai
berikut:
1) Pervasiveness : secara kumulatif memungkinkan iklan untuk
mengulang-ngulang pesan tertentu berkali-kali sehingga iklan
demikian memberikan efek kumulatif pada penerima pesan
2) Expressiveness : iklan menyediakan kesempatan untuk medramatisir
perusahaan maupun produknya melalui hasil cetak berseni tinggi
melalui suara maupun warna (iklan tv)
3) Impersonality : iklan tidak dapat memaksa pemirsa nya untuk
berkewajiban memperhatikan secaara khusus ataupun merespon iklan
yang diliat nya
b. Promosi penjualan: Promosi penjualan dapat mengunakan alat berikut :
kupon , kontes, premium yang dapat mendorong lebih kuat pada penerimanya
untuk memberikan respon segera. Manfaat nya yang unggul adalah :
1) Dari segi komunikasi: memperoleh perhatian yang mungkin akan
menutun pembelinya untuk membeli produk
2) Aspek insentif : menawarkan suatu konsesi atau dorongan yang
bernilai bagi konsumen untuk melakuka pembelian segera
3) Merupakan suatu undangan yang memaksa penerimanya melakukan
transaksi
c. Public relation and publisitas : Daya tarik public relation berlandaskan 3
kualitas yang distinctive.
1) Untuk lebih mungkin d idengar: suatu cerita atau picture lebih bersifat
autentik dan dipercaya oleh pembaca dan pendengarnya dibandingkan
pendengarnya
2) Kemampuan untuk membuat pembelinya kurang waspada, obisitas
dapat menjangkau calon pembeli secara lebih baik karna pembeli
kurang menyukai ditemui oleh tenaga penjual

10
3) Kemungkinan mendramatisir permasalahan sehingga pesan lebih
meyakinkan
d. Peristiwa dan pengalaman keunggulannya meliputi :
1) Menekankan relevansi pesan yang diberikan menjadi lebih terasa
relevan karna calon pembeli terlibat secara personal di dalam peristiwa
itu.
2) Aspek keterlibatan pada peristiwa penjualan konsumen akan
memperoleh pengalaman karna adanya aktivitas yang disediakan
misalnya, tawaran test drive pada promosi suatu mobil sehingga calon
konsumen dapat memperoleh langsung pengalaman dari penggunaan
produk yang bersangkutan.
3) Bersifat implisit pesan lebih disajikan secara tidak langsung sehingga
tidak dirasakan terlalu mendesak oleh penerima pesan
e. Direct marketing dapat berupa surat yang dikirim langsung kepada si alamat,
telemarketing atau internet bersifat :
1) Dirancang secara khusus(customized) : pesan mempunyai daya tarik
yang di khususkan bagi individu yang di tuju
2) Uptodate : pesan dapat dipersiapkan secara cepat dan di mutakhirkan
dari waktu ke waktu
3) Bersifat interaktif : pesan dapat dirubah sewaktu- waktu tertgantung
pada respon dari pada penerimanya
f. Penjualan personal : hal ini merupakan cara yang paling efektif pada tahapan
akhir suatu proses pembelian, khususnya mampu membangun preferensi dari
pembeli, meningkatkan kepercayaan pembeli dan mendesak pembeli
melakukan aksi pembelian.
Kualitas yang unggul dari penjualan personal adalah :
1) Dimungkinkan nya interaksi personal antara calon pembeli dan calon
penjualnya
2) Pengembangan atau kotifasi dari hubungan : penjualan personal
memungkinkan berbagai hubungan bisnis berupa hubungan yang
normal sampai pada hubungan persaudaraan personal yang mendalam
3) Mendesakkan respon dengan hubungan personal tersebut si pembeli
akan merasa sampai batas tertentu berkewajiban untuk
menfinalisasikan transaksi.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan tentang bauran komunikasi


pemasaran

11
Strategi bauran komunikasi pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan
dapat berbeda sama sekali dengan strategi perusahaan yang lain. Strategi bauran
komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh 6 faktor utama, sebagai berikut:
a. Karakteristik dari target audiences (penerima pesan ) : pesan yang dirancang
akan berbeda bagi penerima pesan yang berpendidikan tinggi dengam yang
berpendidikan rendah. Media nya juga berbeda karna perbedaan lokasi
biografik dari penerimanya, apakah mereka penduduk di daerah perkotaan
(urban) atau penduduk pendesaan (rural). Pesan yang diramcang juga akan
berbeda karena sesifitas perilaku dari penerima pesan, apakah mereka senstif
terhadap kualitas atau sensitif terhadap harga. Pesan dan media akan
dipengaruhi oleh rasionalitas penerima pesan, apakah mereka bersifat rasional
atau emosional.
b. Karakteristik dari produk perusahaan : pesan akan berbeda bila mana produk
perusahaan menuntut adanya keterlibatan yang tinggi dari pemakainya
(komputer,mobil) dibandingkan dengan produk dengan keterlibatan rendah
( sabun mandi,minyak goreng dsb). Pesan dan media akan berebeda untuk
produk yang harga murah (informasi yang sedikit dibanding poduk yang
bernilai mahal) membutuhkan informasi yang luas. Bauran komunikasi
pemasaran juga akan berbeda karena perbedaan penggunaan produk, apakah
produk akan dapat di konsumsikan (konsumer produk) atau produk yang harus
di olah terlebih dahulu (industrial produk) atau produk tersebut merupakan
barang modal yg digunakan untuk memperolah keuntungan.
c. Karakteristik sari tujuan perusahaan: cara mempromosikan akan berbeda
untuk perusahaan yg memiliki posisi pasar yang berbeda, apakah perusahaan
sebagai pimpinan industri, pengikut industri atau sekedar perusahaan kecil
yang tidak mempunyai pengaruh dipasar tujuan perusahaan juga akan
mempengaruhi baik sifat maupun media yang digunakan apakah perusahaan
ingin dikenal sebagai produsen produk berkualitas atau sebagai produsen low
cost. Demikian pula strategi promosi yang digunakan apakah dipilih strategi
promosi yang mendorong atau strategi menarik atau menggunakan kedua
keduanya.
d. Pola persaingan pasar yang terjadi : apakah persaingan dilakukan atas dasar
harga(price based competition) atau persaingan atas dasar bukan harga (non
price based competition). Demikian pula perbedaan jumlah pesaing yang ada
dipasar apakah persaingan monopoli, oligopolistik, monopolistik, atau

12
persaingan bebas. Disitu akan berakibat pada sidat pesan yang diberikan
ataupun media yang digunakan.
e. Ketersediaan dan biaya media yang dapat digunakan : pilihan medis yang
dapat digunakan, biaya media untuk menjangkau audien yang diharapkan,
daya jangkau media dan efektivitas media akan mempengaruhi pilihan bauran
komunikasi pemasaran dari perusahaan.
f. Kemungkinan adanya regulasi dari pemerintah dan berbagai isu etikal yang
perlu diperhatikan: mungkin ada larangan tertentu bagi produk tertentu untuk
di promosikan secara gencar karena adanya akibat terhadap kesehatan
masyarakat (seperti iklan rokok dan minuman keras), masalah minuman keras
juga menjadi pertimbangan etis normatif untuk pemeluk agama tertentu. Hal
itu akan membatasi kebebasan perusahaan untuk mempromosikan produknya.

3. Cara mengukur hasil melakukan komunikasi pemasaran


Perusaahaan sudah barang tentu ingin mengetahui hasil melakukan promosi
dan tingkat penjualan yang diperoleh dari investasi melakukan komunikasi
pemasaran. Out-put melakukan komunikasi pemasaran dapat berupa :
a. Skor dapat mengenal dan mengingat kembali pesan yang disampaikan : hal itu
mengukur sampai seberapa jauh target audien menjadi sadar, dapat mengenal,
dan dapat mengingat kembali berbagai pesan yang disampaikan (awareness
and recoqnition motives).
b. Seberapa jauh perilaku target audien itu berubah (persuasion changes).
Komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak hanya berharap agar pesan yang
disampaikan itu di dengar dan dimengerti, terlebih lagi pesan itu
mengharapkan agar penerima penerima peean membentuk preferensi untuk
menggunakan produk perusahaan (preferences motives). Perusahaan berharap
agar penerimaan pesan tidak memperlakukan produk perusahaan dianggap
sama seperti produk perusahaan lain tetapi mengharapkan agar mereka
mengunggulkan produk perusahaan di atas yang lain. Tujuan paling akhir dari
komunikasi pemasaran adalah terjadinya transaksi pembelian oleh penerima
pesan (transaction motives) . Motid inilah yang merupakan “ultimate goal”
dari setiap komunikasi pemasaran.
c. Biaya menjangkau setiap seribu audiens : karena biaya dan efektivitas pesan
untuk setiap media berbeda maka perusahaan juga ingin mengukur berapa
biaya menjangkau setiap ribu audiens untuk masing – masing pilihan media.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi pemasaran adalah peralatan dengan mana perusahaan mencoba
untuk memberitahu, mendesak dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung, tentang produk dan brand yang mereka pasarkan.
Komunikasi pemasaran merupakan perwakilan dari “suara” brand perusahaan dan
merupakan alat dengan mana perusahaan melakukan dialog dan mengembangkan
hubungan dengan konsumennya.

B. SARAN
Demikianlah makalah Manajemen Pemasaran Lanjutan : Merancang dan
Mengelola Komunikasi Pemasaran Terpadu. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik kedepannya.

14

Anda mungkin juga menyukai