Anda di halaman 1dari 1

1.

Hubungan antara disiplin ilmu perilaku konsumen dan konsep pemasaran

Menurut saya, konsep pemasaran adalah untuk menyukseskan sebuah bisnis, perusahaan
tersebut harus dapat menentukan kebutuhan dan keinginan target pasar dan juga memberikan
kepuasan yang diinginkan konsumen secara lebih baik dari pesaingnya. Dengan adanya ilmu
perilaku konsumen, produsen dan pemasar dapat menentukan strategi pemasaran dengan baik.
tidak hanya itu, tapi juga dapat memberikan kepuasan dalam membeli dan menggunakan
barang atau jasa.

Dengan demikian, semakin kita banyak belajar mengenai konsumen, semakin baik untuk
mengembangkan strategi pemasaran dan dengan begitu perusahaan dapat mendapatkan pasar
yang maksimal atau lebih baik dari pesaingnya.

2. Anda adalah seorang brand manager kamera digital baru uraikanlah bagaimana pemahaman
terhadap perilaku konsumen berguna bagi anda dari strategi segmen pasar

Brand Manager sangat memahami perilaku konsumen, karena hal itu dapat mempengaruhi
penjualan produk/jasa dan juga strategi segmentasi pasar. Segmentasi pasar adalah kegiatan
membagi pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda.

Konsumen memiliki keragaman yang harus dapat kita pahami dan juga digunakan untuk
keberhasilan pemasaran atas suatu produk/jasa. Menganalisis perilaku konsumen akan lebih
mendalam apabila kita dapat mempengaruhi berbagai aspek secara keseluruhan seperti social,
sifat atau budaya. Kemampuan dalam melakukan analisis tersebut akan membuat kita berhasil
dalam memahami konsumen dalam memenuhi kebutuhan.

3. Bagaimana pemasar dapat menggunakan kegagalan konsumen dalam mencapai tujuan


mengembangkan daya tarik promosi berbagai produk dan jasa khusus? Berikan contohnya!

Dengan cara mekanisme pertahanan digunakan untuk melindungi ego dari perasaan kegagalan
ketika tidak dapat mencapai sasaran. Hal ini meliputi agresi, regresi, harga diri rasionalisasi,
penarikan diri, proyeksi, autisme, identifikasi dan represi.

Para pemasar sudah lama mengakui pentingnya mekanisme pertahanan ini dan sering
mempergunakannya sebagai dasar untuk daya tarik iklan. Itulah sebabnya mengapa berbagai
iklan fragmen kehidupan di televise/radio dan iklan di surat kabar demikian popular. Iklan yang
demikian sering menggambarkan situasi stereotipe di mana seseorang mengalami kekecewaan
dan kemudian mengatasi masalah itu dengan menggunakan produk yang diiklankan.

Contoh : Seorang Pria yang tidak sanggup membeli Samsung mungkin meyakinkan dirinya
bahwa Oppo mempunyai mempunyai citra yang jelas lebih disukainya. Sudah tentu, dalam hal
ini, sasaran pengganti dapat merupakan reaksi pembelaan terhadap rasa frustasi.

Anda mungkin juga menyukai