Istilah strategi sering digunakan dalam bisnis ritel. Dalam manajmen ritel, sering
dijumpai pembahasan tentang strategi barang dagangan, strategi promosi,
strategi lokasi, dan strategi merek privat. Kenyataannya, istilah tersebut selalu
digunakan sehingga semua keputusan ritel saat ini adalah keputusan yang
strategis.
1.1
Pengertian Strategi Pemasaran Ritel
Strategi pemasaran ritel adalah pernyataan yang memperjelas tentang
beberapa hal berikut ini:
1) Target pasar ritel
Di mana pengertian target pasar dapat diperjelas dengan definisi sebagai
berikut, yaitu segmen-segmen atau kelompok-kelompok pasar atau
pelanggan yang direncanakan oleh peritel untuk dilayani, terkait dengan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan sekaligus yang harus
disiapkan oleh peritel. Segmen atau kelompok pelanggan tersebut harus
sudah diidentifikasi dengan jelas, sehingga kebutuhan dan keinginannya
dapat dipahami dan disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki
maupun yang harus disiapkan oleh peritel.
2) Format yang direncanakan oleh ritel untuk digunakan dalam memenuhi
kebutuhan target pasar
Format ritel adalah gabungan ritel didasarkan pada sifat atau ciri barang
dagangan
dan
jasa
yang
ditawarkan,
kebijakan
penentuan
harga,
1.2
umumnya
meliputi
faktor-faktor
seperti
variasi
barang
dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan, promosi dan tata ruang,
desain toko, lokasi toko, dan pengelolaan barang dagangan.
Untuk menjaga kelangsungan hidup serta kemajuan dan keunggulan
daalam bisnis ritel yang semakin kompetitif, maka pengelola bisnis tersebut
harus berupaya menerapkan strategi berupa program bauran penjualan ritel
yang
diharapkan
memunculkan
minat
beli
konsumen.
Dalam
konsep
tersebut,
karena
tergantung
pada
pembuat
keputusan
tepat
agar
sesuai
dengan
harapan
konsumen
ketika
mereka
a. Variety,
kelengkapan
produk
yang
dijual
dapat
memengaruhi
dagangan,
dan
pertimbangan-pertimbangan
hukum.
Dalam
menetapkan harga, terdapat tiga macam strategi harga yang pada umumnya
digunakan sebagai dasar oleh peritel yaitu:
a. Penetapan harga di bawah harga pasar (pricing below the market),
umumnya dilakukan oleh peritel yang mempunyai biaya operasional
yang lebih rendah dan volume yang lebih tinggi.
b. Penetapan harga sesuai dengan harga pasar (pricing at the market),
umumnya dilakukan oleh peritel untuk memperlebar pasarnya dengan
menawarkan kepada konsumen mengenai kualitas produk yang baik,
harga yang cukup, dan pelayanan yang baik.
c. Penetapan harga di atas harga pasar (pricing above the market),
biasanya dijalankan oleh toko yang sudah mempunyai reputasi yang
baik atau sudah terkenal. Konsumen akan tetap membeli meskipun
untuk
membeli
yang
meliputi
pemajangan,
pameran,
ditawarkan
dalam
penjualan.
Para
pengusaha
harus
dapat
bauran ritel antara lain: (1) waktu pelayanan toko (jam operasional toko), (2)
pengiriman barang, (3) penanganan terhadap keluhan dari konsumen, (4)
penerimaan pesanan melalui telepon dan pos, dan (5) penyediaan fasilitas
parkir.
Berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan di atas dapat membedakan
pelayanan antara toko yang satu dengan yang lain, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin lengkap dan memuaskan pelayanan yang
diberikan oleh departement store, maka semakin besar kemungkinan
konsumen akan akan tertarik untuk memilih berbelanja di departement store
yang bersangkutan.
5) Fasilitas fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor penentu dalam mendominasi pangsa pasar
yang diinginkan oleh perusahaan, karena penguasaan pasar dapat dicapai
apabila perusahaan mendapat kedudukan yang baik sehingga dapat
menciptakan citra perusahaan bagi para konsumennya. Secara spesifik,
beberapa elemen penting yang dapat lebih menonjolkan citra dari suatu toko
yaitu berupa arsitektur yang baik, desain eksterior dan interior yang
menarik, sumber daya manusia yang memadai, penyediaan barang yang
baik, lambang dan logo, penempatan lokasi toko dan nama toko yang dapat
menarik perhatian. Nama toko berperan penting karena sebagian besar dari
elemen tersebut berkaitan dengan peritel (pengelolanya) yang ditampilkan
secara fisik. Adapun faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, yaitu
kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau
bukan dan bagaimana arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas memngaruhi
penempatan lokasi toko ritel karena dapat menarik konsumen untuk
mengunjungi toko tersebut, bahkan berbelanja.
Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan
komponen utama yang terlihat dalam mebentuk kesan sebuah toko yang
dilakukan peritel dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam
menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Fasilitas fisik
mempunyai peran penting untuk memposisikan toko ritel dalam benak
konsumen. Sebagai contoh, sebuah peritel yang ingin memposisikan dirinya
sebagai toko berskala atas akan menggunakan penampilan yang mewah
atau canggih untuk menarik minat konsumen agar datang ke toko dan
melakukan pembelian. Fasilitas fisik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
karena
penentuan
lokasi
yang
tepat
merupakan
kunci
dipilih.
Semuanya
ini
bertujuan
untuk
memudahkan
dan
harus
dapat
menarik
konsumen
untuk
melakukan
PRODUK
Keluasan dan kedalaman
serta keragaman produk
PROMOSI
PERSONALIA
Pelayanan
pelanggan
dan
penjualan
PRESENTASI
Tata letak
dan suasana
Periklanan,
publisitas,
dan humas
PASAR
SASARAN
LOKASI
Site dan
lokasi
perdagan
6
gan
Harga
Gambar 1.1 : Bauran Ritel
Sumber: Lamb, Hair, McDaniel, Manajemen Pemasaran. 2001
1.3
Hubungan
para
pedagang
lokasi
Keunggulan
bersaing yang
berkelanjutan
Manajemen
SDM
Barang
Sistem
distribusi
dan
Gambar dagangan
1.2 : Keunggulan Bersaing
Berkelanjutan
yang
unik
informasi
(Sustainable Competitive Advantage)
1.4
Strategi Pertumbuhan
8
1. Penembusan pasar
Kesempatan penembusan pasar meliputi usaha-usaha langsung terhadap konsumen
yang telah ada menggunakan format ritel sekarang. Ritel dapat mencapai strategi
pertumbuhan ini dengan menarik konsumen pada target pasar sekarang yang tidak
berbelanja ditokonya untuk mengunjungi toko tersebut lebih sering atau untuk
membeli lebih banyak barang saat tiap kunjungan.
2. Perluasan pasar
Kesempatan perluasan pasar menggunakan format ritel yang ada pada segmen pasar
baru.
3. Pengembangan format ritel
Kesempatan pengembangan format ritel meliputi penawaran format ritel baru, format
dengan gabungan ritel yang berbeda pada target pasar yang sama.
4. Diversifikasi
Kesempatan diversifikasi adalah saat ritel memperkenalkan format ritel baru secara
langsung pada segmen pasar yang tidak termasuk.
a. Diversifikasi yang berkaitan dan yang tidak berkaitan
Pada kesempatan diversifikai yang berkaitan atau berhubungan, target pasar
sekarang atau format ritel memiliki kesempatan baru. Keadaan seperti ini
diperlukan pembelian dari penjal-penjual yang sama dengan menggunakan sistem
distribusi atau manajemen yang sama atau pengiklanan dikoran yang sama pada
target pasar yang sama. Sebaliknya, diversifikasi yang tidak berkaitan memiliki
kekurangan dalam hal bisnis sekarang dan bisnis baru.
b. Penyatuan vertical
Penyatuan vertical adalah diversifikasi yang dilakukan ritel dalam penjualan atau
produksi.
1.5
a. Faktor
Pasar,
untuk
melakukan
analisis
faktor-faktor
pasar,
dapat
lingkungan
yang
mempengaruhi
ini
memengaruhi
terjadi?,
dampak
(3)
Bagaimana
tiap-tiap
pasar
perubahan-perubahan
ritel,
perusahaan,
dan
ini
para
pesaingnya?
Langkah 3: Jelasakan Kesempatan-Kesempatan Strategis
Setelah menyelesaikan audit situasi, langkah berikutnya adalah menjelaskan
kesempatan-kesempatan dalam meningkatkan penjualan ritel.
Langkah 4: Evaluasi Kesempatan-kesempatan Strategis
Evaluasi ini menentukan kemungkinan ritel untuk meningkatkan keuntungan
bersaing
yang
dipertahankan
dan
keuntungan
jangka
panjang
dari
Langkah
keenam
dalam
proses
perencanaan
adalah
mengembangkan
Langkah 6: Kembangkan
11
Daftar Pustaka
Utami,
Christina
Whidya.
2014.
Manajemen
Ritel:
Strategi
dan
12