Anda di halaman 1dari 17

Langkah-langkah Penetapan Harga

Praktika Pricing and Sales Promotion

Langkah-langkah Penetapan Harga:


Pertemuan ke-3
1.
2. 3.

Memilih tujuan penetapan harga


Menentukan permintaan Memperkirakan biaya Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing

Pertemuan ke-4
1. 2. 3.

Memilih metode penetapan harga


Memilih harga akhir

Step 1: Memilih tujuan penetapan harga

Kemampuan bertahan (survival) dilakukan perusahaan dengan tujuan jika perusahaan mengalami excess capacity, persaingan ketat atau keinginan konsumen yang berubah Laba saat ini maksimum asumsi : perusahaan memiliki pengetahuan atas fungsi permintaan dan fungsi biaya (fact: sulit diperkirakan) Pangsa pasar maksimum volume penjualan cost per unit LR

Orientasi penetapan harga


Kebijakan penetapan harga dapat berorientasi pada : 1. Permintaan Faktor yg mempengaruhi adalah calon pembeli (selera pembeli, daya belinya) 2. Biaya Faktor yg mempengaruhi biaya operasional utk menjalankan bisnis : (biaya produksi, biaya pemasaran, besaran laba) 3. Persaingan Faktor yg berpengaruh terdapat di pasar yaitu perusahaan lain dlm bidang Industri yang sejenis, biaya yg dipungut oleh pesaing

Step 2: Menentukan permintaan


Kebijakan penetapan harga yang berorientasi pada permintaan dapat menghasilkan penetapan : 1.Market Penetration Pricing 2.Market Skimming Pricing 3.Good Value Pricing 4.Value Added Pricing

Kebijakan Penetapan Harga yang Berorientasi pada Permintaan


Market Penetration Pricing Merupakan suatu kondisi dimana perusahaan menetapkan harga rendah bagi produk baru untuk menarik sejumlah besar pembeli dan pangsa pasar yang besar (agar dapat dibeli oleh seluruh segmen). Strategi ini dapat diterapkan dalam kondisi sebagai berikut:
1.Pasar

sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah merangsang pertumbuhan produksi dengan skala besar akan menurun. Jadi harga dapat ditetapkan cukup baru akan menghadapi persaingan yg sengit, segera setelah diperkenalkan pasar.

pasar.
2.Biaya

rendah supaya penjualan jadi besar.


3.Produk

Dalam hal ini harga penetrasi yang rendah menghalangi masuknya pesaing, karena hanya menghasilkan laba yg kecil, artinya pesaing akan sulit menerima keuntungan bila hanya berproduksi dalam jumlah kecil.
Contoh : IKEA

Kebijakan Penetapan Harga yang Berorientasi pada Permintaan


Market skimming pricing Merupakan suatu kondisi dimana pada mulanya harga ditetapkan tinggi dan pelan-pelan

turun seiring dengan waktu


Faktor-faktor memilih market skimming pricing
1.Terdapat 2.Produk 3.Ingin 4.

cukup banyak pembeli yang memiliki permintaan tinggi

baru mempunyai ciri-ciri khusus dan mempunyai kelebihan dari yang lain.

mencapai segmen berpenghasilan tinggi

Lebih mudah untuk menurunkan daripada menaikkan harga Laba besar

5.Menginginkan

Contoh: Blackberry

Kebijakan Penetapan Harga yang Berorientasi pada Permintaan


Good value pricing Penetapan harga dengan nilai yang baik. Menawarkan kombinasi yang tepat antara kualitas dan layanan terbaik pada harga yang wajar. Contoh: Paket hemat McDonald Value added pricing Penetapan harga dengan nilai tambah. Melekatkan fitur dan layanan nilai tambah untuk membedakan penawaran perusahaan dan untuk mendukung penetapan harga yang lebih tinggi. Contoh: Handphone android

Step 2: Menentukan permintaan


Elastisitas adalah berapa persen variabel akan berubah sebagai akibat variabel lain berubah 1% Konsep elastisitas permintaan:
1.Price

elasticity of Demand (Elastisitas harga dari permintaan)

2.Income

elasticity of Demand (Elastisitas pendapatan dari

permintaan)
3.Cross

elasticity of Demand (Elastisitas silang dari permintaan)

Step 2: Menentukan permintaan


Price Elasticity of Demand/ Elastisitas harga dari permintaan Persentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat terjadinya

perubahan harga barang itu sendiri


Contoh:

Px
1000 2000 3000 4000

Qx
60 50 40 30

Hitunglah elastisitas permintaannya?

Step 2: Menentukan permintaan


Elastisitas Demand

ed > 1
Elastis
P P

ed < 1
Inelastis
P

ed = 1
Unitary

ed =
Elastisitas sempurna
P

ed = 0
Inelastisita s sempurna
P
D

D D Q Q

D
Q Q Q

Step 2:
Faktor penentu insensitifitas pembeli terhadap harga Pembeli tidak sensitif terhadap harga bila:

Produk unik, berkualitas tinggi, bergengsi atau esklusif Produk substitusi sulit ditemukan atau langka Saat pengeluaran total untuk suatu produk relatif rendah terhadap pendapatan mereka

Step 3: Memperkirakan biaya


Jenis biaya perusahaan terdiri :

Total Fixed Cost (TFC)

Total biaya yang besarnya tidak berubah-ubah walaupun output yang


dihasilkan terus bertambah.

Total Variable Cost (TVC) Total biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan tingkat

output yang dihasilkan

Total Cost (TC) jumlah dari biaya tetap total ditambah biaya variabel total

TC=TFC+TVC

Step 3: Memperkirakan biaya cost

TC TVC

TFC
Q

Step 3: Memperkirakan biaya

Average Fixed Cost (AFC)

Rata-rata biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
P

AFC

TFC Q
AFC

Average Variabel Cost (AVC)

Rata-rata biaya variabel yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.
P

TVC AVC Q

AVC
Q

Step 3: Memperkirakan biaya

Average Cost (AC) yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output
P

Rata-rata biaya tertentu.

AC

TC TFC TVC Q Q

AC

Marginal Cost (MC)

P Tambahan total cost bila terjadi penambahan 1 unit output yang dihasilkan

TC MC Q

MC
Q

Step 3: Memperkirakan biaya

SRAC (Short run average cost)/ Ongkos produksi rata-rata dalam jangka pendek LRAC (Long run average cost)/ Ongkos produksi rata-rata dalam jangka panjang
C SRAC1

SRAC

SRAC2 SRAC3 SRAC4 LRAC Q Q

Anda mungkin juga menyukai