Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN RITEL

TENTANG

ASPEK MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS RITEL

OLEH

IRHAS SAFAAT

C1B113246

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BANJARMASIN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kata ritel berasal dari bahasa Prancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah
sesuatu. Usaha ritel atau eceran dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat
dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis(Christina Whidya Utami, 2017).
Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan
penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen
untuk penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga.
Ketika ritel memutuskan struktur organisasi bentuk organisasi dan perencanaan
manajemen sumberdaya manusianya, maka ritel harus mengkonsentrasikan diri pada
masalah manajemen operasional ritel.Efisiensi dan efektivitas operasional manajemen
ritel akan sangat dipengaruhi oeh kebijakan dankeputusan yang diambil oleh ritel
dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan,manajemen, maupun
pemilik modal.Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak
pada penjualan dan akhirnyaberpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh
perusahaan ritel. Oleh karena itu keputusan dibidang keuangan juga merupakan hal
yang penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalahkomponen integral pada
setiap aspek strategi ritel. Pada bab ini, didiskusikan bagaimana ritelmengembangkan
strategi untuk mempertahankan keuntungan bersaing dan sekaligus melihat
saranakeuangan yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pengelolaan
kinerja secara keseluruhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa strategi ritel dalam merefleksiken manajemen keuangan ?
2. Apa saja metode yang di gunakan untuk mengevaluasi kinerjanya ?
3. Bagaimana strategi itu dapat digunakan ?

C. TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan :
1. Memahami bagaimana strategi ritel direfleksikan dalam tujuan keuangannya.
2. Memahami bagaimana ritel menggunakan alat-alat dan metode untuk mengevaluasi
kinerjanya.
3. Memahami bagaimana model keuntungan strategis dapat dipergunakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Keuntungan Strategis

Setiap ritel menginginkan kesuksesan dalam hal keuangan. Salah satu tujuan keuangan
yang pentingadalah untuk mencapai imbal hasil atas asset (return on asset ROA) yang
tinggi. Contohnya, sebuahperusahaan ritel global menginvestasikan Rp. 174 miliar dalam
membangun tokonya dan membelibarang-barang dagangan yang disiapkan untuk dijual.
Di akhir tahun, perusahaan ritel tersebut meraupkeuntungan sebesar Rp. 33 miliar, yang
berarti menyumbangkan hasil sebesar 19 % dibandingkandengan investasinya (Rp. 33
miliar : Rp. 174 miliar). Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut:

Rasio Imbal Hasil Atas Aset (ROA) = Lababersih


Total aset
ROA dapat dibagi menjadi dua, yaitu alur laba ( profit path) yang diukur oleh margin
laba bersih dan alur perputaran laba yang dikukur oleh perputaran asset.

Margin laba bersih (net profit margin) adalah seberapa besar keuntungan (setelah
pajak) yang didapat perusahaan dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan perputaran
aset (asset turnover ) dapat juga digunakan untuk mengukur produktivitas aset yang
diinvestasikan dalam perusahaan, biasanya dihitung dengan membagi laba bersih
dengan total aset.

Salah satu cara untuk menjelaskan keberhasilan keuangan dalam lingkup bisnis ritel
adalah dengan memberi para pemilik modal perusahaan hasil atau pengembalian
yang baik atas investasi mereka.Meskipun ritel mengejar tujuan keuangan yang sama,
ritel dapat menggunakan strategi yang berbeda dalam mencapai keuntungan
tersebut.
Alur Keuntungan

Informasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuntungan dapat berasal dari laporan
laba rugi sebuah perusahaan ritel. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi
adalah sebagai berikut:

 Penjualan bersih Pemahaman penjualan bersih (net sales) dapat diketahui dari jumlah
tolal rupiah yang diterima olehritel setelah dikurangi semua pembayaran kembali
pada konsumen untuk barang-barang yangdikembalikan.
Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor - Retur penjualan - Potongan penjualan

Retur penjualan (sales return) mewakili nilai barang-barang yang dikembalikan


konsumen karenabarang-barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. Penjualan
bersih merupakan ukuranpengelolaan yang penting dalam bisnis ritel karena
penjualan bersih menunjukkan tingkat kegiatandari barang dagangan.

 Margin laba kotor


Margin laba kotor (gross profit margin) adalah ukuran penting dalam binis ritel.
Berikut adalah caramenghitungnya:

Margin laba kotor = Penjualan bersih –Harga pokok penjualan

Margin laba kotor juga diperoleh dari persentase penjualan bersih sehingga ritel
dapatmembandingkan (1) pengelolaan dari berbagai tipe barang (antar kelompok
barang dagangan) dan(2) pengelolaan barang dari satu riel dibandingkan dengan
pengelolaan ritel-ritel lain.

 Beban
Beban (expenses) adalah biaya yang terjadi dalam aktivitas normal yang dilakukan
dalam bisnisuntuk mendapatkan penghasilan. Beberapa beban dapat dikategorikan
sebagai berikut:

Beban penjualan = Gaji staf penjualan + Komisi + Manfaat Beban umum = Sewa +
Utilitas + Beban lain-lain

Beban administrasi = Gajo semua karyawan selain tenaga penjualan + Beban operasi
kantor +Admonistrasi beban pembelian lain

Sedangkan beban operasi (operating expenses) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan


dalammenjalankan bisnis untuk memperoleh pendapatan. Satu kategori biaya
pengeluaran adalah biaya-biaya pengoperasian. Kedua adalah biaya modal, yaitu
biaya untuk segala inventaris sampaipembelian lokasi toko baru.

 Keuntungan Bersih

Keuntungan bersih (net profit) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhab.


Keuntunganbersih dapat diperoleh sebelum atau sesudahpajak.

Keuntungan bersih = Margin kotor –Beban

Alur Perputaran

Informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran (turnover path)
perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo, seperti asset, kewajiban,
dan sebagainya.

Aset atau aktiva ( asset ) adalah sumber-sumber ekonomi (seperti inventaris atau
perlengkapan-perlengkapan toko) yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan
sebagai hasil transaksi atau peristiwa,sedangkan kewajiban ( liabilities) adalah segala
kewajiban perusahaan untuk membayar tunai atausumber-sumber ekonomi lain
sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan masa lalu, sekarang, ataukeuntungan masa
depan.

Aktiva Lancar

Aktiva Lancar (current assets) adalah asset-aset yang bias diubah menjadi uang dalam
waktu satu tahun.
Piutang Usaha

Piutang usaha (account receivable) ini penting bagi beberapa ritel. Contoh, investasi
Wal-Mart padauang yang diterima jauh lebih kecil dari pada Tiffany karena
kecenderungan yang tinggi dari konsumenWal-Mart untuk membayar tunai atau
menggunakan kartu kredit pihak ketiga, seperti Visa atauMasterCard.

Persediaan Barang Dagangan

Persediaan barang dagangan (merchandise inventory ) adalah sumber hidup ritel.


Sebagai contoh,persediaan mencakup kira-kira 27,10 % dari total asset Wal-Mart dan
37,53% dari total asset Tiffany.Meskipun demikian, terdapat pengecualian yaitu pada
ritel-ritel layanan seperti hotel, salon kecantikan,dan lain-lain yang biasanya tidak
memiliki atau hanya memiliki sedikit persediaan barang.

Kas dan Aktiva Lancar Lainnya

Kas terdiri atas uang tunai, simapanan dan rekening di bank, surat-surat berharga
yang dapatdiperjualbelikan, dan piutang usaha, sedangkan aktiva lancar lainnya
meliputi berbagai pengeluaranmaupun ongkos kirim yang belum dibayarkan oleh
pelanggan.

Aktiva tetap

Asset-saset tetap (fixed assets) adalah asset yang membutuhkan waktu lebih dari satu
tahun untukmengubahnya menjadi tunai. Dalam bisnis ritel, aktiva tetap biasanya
terdiri atas bangunan, perabotan,dan peralatan.

Perputaran Aktiva

Perputaran aktiva (asset turnover ) adalah ukuran pengelolaan keseluruhan dari


bagian asset padaneraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi dan membandingkan seberapaefektif para manajer menggunakan
asset-asetnya.

Kewajiban dan Ekuitas Pemilik


Kewajiban lancar (current liabilities) adalah utang-utang yang diharapkan dibayar paling
tidak dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban yang paling penting adalah utang
dagang, wesel bayar, dan utang-utang lainnya.

 Utang dagang adalah tagihan yang terutang kepada pemasok untuk pembelian
barangdagangan.
 Wesel bayar adalah bunga yang dipinjam ritel pada bank yang melebihi tanggal dan
dapatdibayar kurang dari satu tahun.
 Utang-utang lainnya termasuk utang pajak, utang gaji, sewa, pemakaian, dan
kewajiban-kewajiban lain yang belum terbayarkan.
 Kewajiban jangka panjang adalah utang=utang yang akan dibayar setelah satu tahun.
 Hak pemilik, juga disebut hak para pemegang saham, mewakili sejumlah asset
pemilikperusahaan ritel setelah semua kewajiban terpenuhi.

Beberapa Indikator Keuangan dalam Ritel

Terdapat beberapa indicator yang dapat diguankan dalam mengukur kinerja keuangan
dalam binis ritelantara lain:

Margin kotor

 Persentase margin kotor


 Analisi per kategori
 Markdown/ kerusakan
 Persediaan barang
 Margin kotor per meter persegi (m2)2.

Biaya Opersional toko sebagai persentase penjualan

 Gaji: produktivitas per karyawan


 Biaya sewa
 Depresiasi
 Listrik
 Total Biaya operasi toko3.
Margin kontribusi

 Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional toko


 Perbandingan antar toko dan rata-rata perusahaan.

Pengaturan Kinerja Tujuan

Pengaturan kinerja tujuan merupakan komponen penting dalam proses perencanaan


strategis.Pengaturan kinerja tujuan meliputi (1) hasil kinerja yang sering kali dinyatakan
dalam indeks yangdibandingkan dengan kemajuan yang dapat diukur, (2) kerangka waktu
dimana tujuan harus dicapai, dan(3) sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut.Pengaturan kinerja tujuan dapat disusun dengan
memerhatikan hal sebagai berikut:

 Proses atas-bawah versus bawah-atas


 Kemampuan untuk dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)
 Pengukuran pegelolaan
 Jenis-jenis pengukuran
 Audit penjualanKendali terhadap persediaan
DAFTAR PUSTAKA

Utami, Christina W. 2017. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai