Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Strategi Inovasi Produk dan Jasa


Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu
perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama
diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang
secara total baru atau dengan perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to
date, dapatmeningkatkan keinginan konsumen dalam keputusan pembelian produk
tersebut.  “Merilis produk baru yang inovatif dan meningkatkan loyalitas pelanggan”
(Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam
membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan
layanan mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua
tujuan penting : (1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan
(2) inovasi, inovasi produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk
yang memenuhi kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi yang
menciptakan atau mengembangkan produk baru yang kemudian di perkenalkan ke pasar
(technology push).
            Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik
departemen pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan
bagian integral dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan
efisien (Holtzman, 2011)
            Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang
tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat
mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau menjadi produk
pengganti yang lebih diharapkan customer.
            Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin
meningkat. Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan
memberikan dampak yang besar pada customer,  mereka lebih cerdas dan lebih selektif
dalam memilihproduk dan jasa yang akandikonsumsinya. Oleh karena itu,
memperkenalkan produk dan layanan baru secara efisien dan efektif adalah cara yang
memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dalam persaingan.

Gambar 1. Stage model proses pengembangan produk


            Gambar di atas adalah proses pengembangan ketika bergerak melalui
serangkaian tahapan.  Pada awal proses ini, ada tahapan yang bersangkutan dengan
mengumpulkan ide dan menghasilkan konsep produk dan layanan, dan menjelang akhir
proses, ada tahapan yang bersangkutan dengan menentukan detail dari spesifikasi produk
atau jasa (Holtzman, 2011).

2.2 Cara Terbaik dalam Melaksanakan Pengembangan Produk


Loch (2002) menggambarkan pelaksanaan inovasi produk melintasi dimensi orientasi
customer dan demand pull.  Kerja sama lintas,  fungsional dalam perusahaan, dukungan
top manajemen, keberadaan champion, dan kualitas pelaksanaan sebagai proses yang
telah ditetapkan secara resmi.
            Sedangkan menurut Kahn dkk.(2006) menggambarkan pelaksanaan inovasi
produk terbaik dalam enam area, yaitu strategi, manajemen portofolio, proses, riset pasar,
orang, serta evaluasi matriks dan kinerja.
            Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk
dengan menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
1.    Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan
pengembangan, manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk
identifikasi, prioritas, seleksi, dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
2.    Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk
memindahkan produk dari konsep untuk memulai.
3.    Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan
memahami pelanggan, pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan
Kahn, 2007).
4.    Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini
termasuk memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim
sumberdaya manusia (Barczak dan Kahn, 2007).
5.    Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide
pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal
termasuk pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
6.    Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan
pelaporan performa proyek pengembangan produk dan program pengembangan
produk (Barczak dan Kahn, 2007).
7.    Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran,
dan manajemen pasca peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh
customer dan difusi pasar (Barczak dan Kahn, 2007).

2.3 Peran Pemasaran (Marketing) dalam Inovasi Produk


Marketing memiliki peran yang penting dalam keberhasilan dari hasil inovasi produk
yang telah diciptakan.Tanpa pemasaran yang baik, inovasi produk yang telah
dikembangkan akan menjadi usaha yang sia-sia. Bahkan merugikan bagi perusahaan
untuk biaya yang telah dieluarkan dalam pengembangan sebuah produk. Dari perspektif
ini, strategi pemasaran dan inovasi produk berhubungan erat, meskipun ide-ide yang
berbedamengenai jeni strategi pemasaran telah diusulkan, sebagian besar peneliti telah
menjelaskan strategi pemasaran melalui aspek 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) .
(Kotler, 2003).

2.4 Peluncuran Produk Baru dan Performa


Produk baru yang sukses sangat penting bagi  banyak  perusahaan
karena produk inovasi penting dalam  membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan
perubahan dipasar, teknologi, dan persaingan. Dalam industri dengan teknologi tinggi,
menjadi yang pertama untuk meluncurkan produk baru dapat membawa manfaat yang
signifikan, seperti pangsa pasar yang lebih besar dan harga premium. Sebaliknya,
keterlambatan pengenalan produk baru dapat menyebabkan hilangnya pangsa pasar atau b
ahkan lebih parah lagi kehilangan penjualannya (lost sales) (Rosas-Vega danVokurka,
2000). Masyarakat, para konsumen  khususnya harus mengetahui tentang bagaimana asal
mula sebuah produk baru tersedia di pasaran. Dari bagaimana munculnya ide produk
baru, penelitian untuk pengembangan, kesesuaian pada konsumen, sampai penelitian 
tentang bagaimana cara pemasaran yang baik, sehingga pesan yang ingin
diberikan oleh produk tersebut sampai pada konsumen.

2.5 Contoh Implementasi Inovasi Produk


2.5.1 Samsung
   a). Sejarah Singkat Samsung
Sejarah Singkat Samsung didirikan oleh Lee Byung-Chull pada tanggal 1 Maret
1938 di Daegu, Korea. Padal awalnya Samsung hanya berfokus pada perdagangan
ekspor yang menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan
Beijing. Selama lebih dari satu dekade, Samsung hanya ingin memiliki pabrik
tepung terigu dan mesin confectionery sendiri, produksi dan operasi penjualan
sendiri. Pada tahun 1970, Samsung mulai melakukan diversifikasi industri dan
elektronika. Berlanjut pada tahun 1980, Samsung memulai memasuki pasar global.
Pada tahun 1990, Samsung mulai bersaing dalam mengubah dunia teknologi yang
merupakan tantangan yang sangat luar biasa di bidang teknologi. Pada tahun 1997
hingga tahun 1999, Samsung mulai menyongsong Era digital. Pada tahun 2000,
Samsung merintis Zaman Digital. Zaman digital telah membawa perubahan
revolusioner dan sekaligus peluang pada bisnis global, dan Samsung menjawabnya
dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi yang
terus-menerus tiada hentinya. Pada tahun 2005 hingga saat ini, Samsung diakui
oleh seluruh dunia dan memprakarsai Era Digital.

b). Visi dan Misi Samsung


visi yang dimiliki Samsung, yakni "Inspire the World, Create the Future.". Visi
ini akan berlangsung hingga tahun 2020. Adapun misi yang dimiliki Samsung,
yakni “Untuk menginspirasi dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif
yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial”.

c). Logo Samsung

Gambar 2. Logo Samsung

d). Produk Samsung


Ada tiga jenis produk yang diproduksi oleh Samsung, yakni :
1. Elektronik Konsumen Terdapat empat macam produk, yakni : 1) Bisnis
Tampilan Visual yang merupakan smart TV.  2) Bisnis Peralatan Digital yang
terutama untuk inovasi rumah tangga yang dilengkapi dengan teknologi premium
dan desain harmonis.  3) Bisnis Solusi Cetak yang menyediakan jawaban dari
permasalahan percetakan yang berbasis teknologi kelas satu. 4) Bisnis Peralatan
Kesehatan dan Medis yang merupakan pengembangan peralatan baru dan canggih
guna mempercepat dan memperakurat perawatan medis.
2. TI dan Komunikasi Seluler Terdapat tiga macam produk, yakni : 1) Bisnis
Komunikasi Seluler yang berfokus pada inovasi yang mudah dimengerti orang dan
selalu berusaha meningkatkan nilai dan kepraktisan bagi konsumen . 2) Bisnis
Jaringan yang menyediakan solusi dan infrastruktur untuk jaringan generasi masa
depan dengan teknologi terbaik serta pengalaman sukses.  3) Bisnis Pencitraan
Digital yang menyediakan kamera yang SMART Inovatif yang akan menentukan
tren.
 3. Solusi Perangkat Terdapat tiga macam produk Solusi Perangkat, yakni : 1)
Bisnis Memori yang membuat dunia data lebih mudah dengan memori yang
canggih, ramah lingkungan, dan memiliki kinerja terbaik di dunia.  2) Bisnis LSI
Sistem yang saat ini memimpin inovasi dalam perangkat elektronik yang
kompetitif dan menjadi pelopor dari teknologi proses . 3) Bisnis LED yang
merupakan keunggulan teknologi masa depan yang kontinu, ramah lingkungan,
dan memimpin sumber cahaya pada industri LED.

2.5.2 Permainan Lego


a). Sejarah Lego
Grup Lego bermula dari sebuah usaha kerajinan kayu milik Ole Kirk Chiristiansen,
di kota Billund, Denmark. Pada tahun 1916, Christiansen membeli sebuah toko
kerajinan kayu di Billund yang telah beroperasi semenjak tahun 1895. Toko ini
kebanyakan pekerjaannya adalah membantu pembangunan rumah dan pembuatan
mebel kayu, serta memiliki beberapa orang pegawai. Toko ini terbakar pada tahun
1924, terjadi karena api yang dinyalakan oleh kedua putra Christiansen membakar
beberapa hasil kerajinan kayu disana. Ole Kirk kemudian membangun usaha
kerajinan kayu yang lebih besar, dan berusaha memperluas bisnisnya lebih jauh lagi.
Saat Depresi Besar terjadi, Ole Kirk tinggal memiliki sedikit pelanggam dan harus
berkonsentrasi pada proyek-proyek yang kecil. Ia memulai memproduksi versi
miniatur dari produk-produknya sebagai pembantu rancangan. Model-model miniatur
tangga dan papan setrikaan inilah yang menginspirasinya untuk memulai
memproduksi mainan
Pada tahun 1932, toko Ole Kirk mulai membuat mainan kayu seperti celengan,
kereta tarik, mobil-mobilan dan truk mainan. Bisnis ini mulanya tidak
menguntungkan karena masih pada masa depresi. Para petani di wilayahnya
terkadang menukarkan makanan dengan mainan buatannya; Ole Kirk tetap terus
memproduksi mebel yang praktis selain mainan supaya usahanya tetap bisa bertahan.
Di pertengahan dekade 1930an, ketenaran mainan Yo-yo memberikannya sebuah
masa singkat dari peningkatan aktivitas bisnis hingga tiba-tiba kondisi ini
menghilang. Untuk mengurangi sampah, Ole Kirk menggunakan sisa-sisa bagian yo-
yo sebagai roda mainan truk. Putranya, Godtfred, mulai bekerja untuknya, memegang
peran yang aktif di dalam perusahaan.
Pada tahun 1934, Ole Kirk mengadakan kompetisi di anatara para pegawainya
untuk memberikan nama baru pada perusahaannya, hadiahnya adalah sebotol anggur
buatannya sendiri. Christiansen sedang mempertimbangkan sendiri dua nama untuk
perusahaannya tersebut, "Legio" (untuk merujuk pada kalimat "Legiun Mainan") dan
"Lego", singkatan yang dibuatnya sendiri dari kalimat Bahasa Denmark leg godt,
yang berarti "bermain dengan baik." Belakangan Grup Lego menemukan bahwa kata
"Lego" bisa secara bebas diartikan "Saya menyusun" atau "Saya merangkai"
dalam Bahasa Latin. Ole Kirk memilih nama yang dipertimbangkannya sendiri, Lego,
dan perusahaannya mulai menggunakan nama itu dalam produk-produk mereka.

b). Produk Lego


Salah satu seri mainan Grup Lego yang paling sukses, Sistem Kereta Api LEGO,
pertama kali diluncurkan tahun 1966. Satu set mainan kereta api ini menyertakan
motor 4,5 Volt, kotak baterai dan rel kereta; dua tahun kemudian motor 12 Volt
diperkenalkan.
Pada tanggal 7 Juni 1968, Taman Legoland pertama dibuka di Billund. Taman
rekreasi ini menampilkan model rumit kota-kota miniatur yang seluruhnya dibangun
dengan bata Lego. Taman seluas 12.000 meter persegi ini dikunjungi 625.000
pengunjung pada tahun pertamanya sendiri. Selama 20 tahun berikutnya, taman ini
bertambah luas delapan kali dari luas awalnya, dan nantinya rata-rata dikunjungi
sekitar satu juta pengunjung yang membeli tiket tiap tahunnya. Lebih dari delapan
belas juta set mainan Lego telah terjual pada tahun 1968.
Pada tahun 1969, sistem Duplo mulai dipasarkan. Produk ini adalah sebuah sistem
yang baru dikembangkan, yang ditujukan bagi anak-anak usia balita; bata Duplo
ukurannya lebih besar daripada bata Lego, sehingga membuatnya lebih aman untuk
anak-anak yang masih sangat muda usianya; walau demikian kedua sistem ini bisa
saling digunakan bersamaan: bata Lego bisa dipasang dengan pas di atas bata Duplo,
sehingga membuat perpindahan set mainan ke sistem Lego lebih mudah saat anak-
anak tersebut mulai tumbuh lebih besar. Nama Duplo berasal dari kata Bahasa
Latin duplus, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai "ganda"; artinya bahwa
sepotong bata Duplo ukurannya tepat dua kali lebih besar daripada ukuran bata Lego
(2 x tinggi kali 2 x lebar kali 2 x panjang = 8 x volume bata).
Era 1960an merupakan masa pertumbuhan yang cepat bagi Grup Lego sehingga
pada tahun 1970 salah satu permasalahan terbesar yang mesti mereka hadapi adalah
bagaimana cara terbaik untuk mengelola dan mengontrol pasar mereka yang terus
berkembang.
Dekade-dekade berikutnya ditandai dengan ekspansi besar-besaran dalam era baru
pembuatan dan pemasaran mainan, Lego mulai menargetkan wanita dengan
memperkenalkan beberapa tipe mebel dan rumah boneka pada tahun 1971. Dunia
Lego memperluas dunia permainan transportasinya dengan penambahan set mainan
perahu dan kapal, dilengkapi dengan lambung kapal yang benar-benar bisa
mengapung, pada tahun 1972.
Dalam periode yang sama, putra Godtfred Kirk Christiansen, Kjeld Kirk
Kristiansen, bergabung dalam staf manajemen perusahaan, setelah memperoleh gelar
sarjana bisnis di Swiss dan Denmark. Salah satu keberhasilan pertama Kjeld dalam
perusahaan adalah pembangunan fasilitas pabrik yang modern, termasuk juga
pendirian departemen riset dan pengembangan yang bertanggung-jawab untuk
memastikan metode pembuatan Lego tetap yang paling modern. Figur manusia
dengan tangan yang bisa diubah-ubah posisinya muncul pada tahun 1974 dalam set
mainan "Lego Family", yang menjadi produk yang paling banyak terjual saat itu; pada
tahun yang sama, sebuah versi awal dari "figur mini" manusia miniatur Lego
diperkenalkan, namun figur miniatur ini tanpa tangan yang bisa diubah-ubah
posisinya dan wajahnya tidak dilukiskan di bagian kepalanya. Sebuah pabrik Lego
dibuka di Enfield, Connecticut, Amerika Serikat.
Set mainan "Expert Series" pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975, ditujukan
pada para pengguna Lego yang usianya lebih tua dan lebih berpengalaman. Lini
produksi ini tak lama kemudian berkembang menjadi set mainan "Expert Builder",
diluncurkan pada tahun 1977. Set mainan teknis ini memiliki berbagai komponen
bergerak seperti gigi mekanis, mekanik differensial, roda, tuas, poros dan sendi
universal, sehingga memungkinkan untuk membuat model-model mainan seperti
mobil secara realistis, dengan kemudi fungsional yang menggunakan sistem roda
bergerigi dan pergerakan mesin yang seperti mesin asli. Akhirnya, dunia Lego
menjadi lengkap pada tahun 1978 dengan kehadiran "minifigur" Lego. Orang-orangan
Lego kecil ini memiliki lengan dan kaki yang bisa diatur sesuka hati, dan disertai
dengan senyuman yang ramah. Figur ini digunakan di berbagai set mainan Lego,
memungkinkan para penggunanya untuk membangun kota-kota miniatur yang rumit,
lengkap dengan bangunan, jalan, kendaraan, kereta api, dan kapal, semua dalam skala
yang sama, dan "ditinggali" oleh para warga minifigur Lego yang selalu tersenyum.
Ekspansi penting lainnya dalam lini produksi Lego terjadi pada tahun 1979 dengan
diciptakannya set mainan Lego Space. Minifigur astronot, roket, penjelajah bulan dan
pesawat antariksa melengkapi set mainan yang sukses ini. Set mainan Scala juga
muncul pada tahun ini, menampilkan elemen-elemen perhiasan yang ditujukan bagi
pasar anak-anak perempuan. Kjeld Kirk Kristiansen menjadi presiden Lego pada
tahun ini; dekade 70-an ini ditutup dengan penjualan mainan Lego yang masih kuat.

c). Logo Lego

Gambar 3. Logo Lego

Anda mungkin juga menyukai