Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sepanjang hidup kita, tentunya kita selalu melakukan negosiasi. Baik dengan ayah ke
anaknya, teman, maupun rekan bisnis. Negosiasi dapat menjembatani perbedaan yang ada dan
menghasilkan kesepakatan antar pihak yang terlibat. Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi
bukanlah hal yang baru. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda,
misalnya antara produsen dengan konsumen. Oleh karena itu, agar terjadi suatu kesepakatan di
antara kedua belah pihak, diperlukan negosiasi. Sementara itu, orang yang melakukan negosiasi
sering disebut sebagai seorang negosiator. Dalam komunikasi bisnis bernegosiasi sangat
dibutuhkan dalam mencapai suatu kesepakatan bersama antara dua belah pihak yang bersangkutan.
Dalam bernegosiasi ada tata cara tersendiri sehingga kesepakatan di antara keduanya bisa tercapai.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih jelas yang berkaitan dengan permasalahan negosiasi, seperti
pengertian negosiasi, berbagai tahapan atau proses bernegosiasi, ketrampilan bernegosiasi, peran
seorang negosiator, dan tipe negosiator.

B. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pentingnya negosiasi dalam dunia bisnis. Serta menganalisis mengenai
proses negosiasi, ketrampilan dalam negosiasi, dan tipe-tipe negosiator secara lebih jelas.

C. Manfaat pengkritikan buku


1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang
negosiasi.

2. Memberikan informasi secara mendalam mengenai pengertian negosiasi, proses negosiasi,


ketrampilan negosiasi, dan tipe negosiator.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. INDENTITAS BUKU
1. Buku Utama

a. Judul Buku : Komunikasi Bisnis.


b. Pengarang : Djoko Purwanto, M.B.A
c. Penerbit : Erlangga
d. Tahun terbit : 2006
e. Tempat terbit : Surakarta
f. Keterangan Buku : Edisi Ketiga
g. ISBN : 979-781-242-1

2. Buku Pembanding

a. Judul Buku : Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar


b. Penulis : Prof.Deddy Mulyana M.A., Ph.D.
c. No. ISBN : 9789795149934
d. Penerbit : ROSDA
e. Cetakan : Cetakan keduabelas
f. Tahun terbit : November 2008
g. Jumlah halaman : 466 halaman

RINGKASAN BUKU 1

BAGIAN PERTAMA: DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS

BAB 1 Memahami Komunikasi Bisnis

Komunikasi merupakan salah satu faktor penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi.
Secara garis besar ada 2 bentuk komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi Verbal berkitan dengan komunikasi yang dilakukan secara tertulis maupun dan lisan,
misalnya dalam bentuk surat, laporan, memo, dan rapat kerja. Sedangkan, Komunikasi Nonverbal
merupakan komunikasi yang tidak dilakukan secara lisan maupun tulisan, seperti menggunakan
bahasa isyarat (body language), simbol, seragam, ekspresi wajah, logo, dan warna.

2
Ada lima tahap yang diperhatikan dalam proses komunikasi bisnis: adanya ide atau gagasan,
mengubah ide ke dalam suatu pesan, menyampaikan pesan, menerima pesan, menafsirkan pesan,
dan memberikn respon dan umpn balik (feedback).

Sering kali muncul kesalahpahaman dalam berkomunikasi, kesalahpahaman dapat diatasi dengan
memperhatikan presepsi lawan bicara, ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan,
dan kemampuan mengendalikan pesan.

BAB 2 Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan antar
individu yang satu dengan individu yang lain baik dalam suatu masyarakat umum maupun dalam
suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis, misalnya antara manjer dengan karyawan.

Komunikasi antarpribadi memiliki macam-macam tujuan, antara lain: untuk menyampaikan


informasi, berbagi pengalaman, melakukan kerja sama, mamotivasi, menumbuhkan simpati, dan
melampiaskan kekecewaan dan kekesalan pada orang lain.

BAB 3 Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi, mempunyai


peranan yang cukup penting bagi berjalanannya fungsi-fungsi dalam orgnisasi. Beberapa kegiatan
dalam organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup penentuan tujuan, pengambilan
keputusan, pengukuran hasil kerja, pengembangan staf, keterkaitan dengan konsmen, organisasi
dengan pemasok, menghasilkan produk, dan intteraksi dengan peraturan yang ada.

Dengan berkembangnya suatu orgnisasi , sebagian tanggung jawab dan wewenang seorang
manajer akan didelegasikan kepada bawahannya. Salah satu faktor penting dalam mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab adalah adanya unsur kepercayaan yang besar terhadap bawahan.

BAB 4 Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik
komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu
daerah, wilayah atau Negara. Terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu: formal, informal, dan teknis.
Kendala utama dalam komunikasi lintad budaya adalah perbedaan budaya dalam masalah bahasa.
Perbedaan budaya sering kali menjadikan komunikasi tidak efektif.

Perbedaan budaya dapat ditunjukkan dalam nilai-nilai sosial, ide status, kebiasaan
oengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, pengaturan jarak bicara, konteks budaya, bahasa
tubuh, adat istiadat, perilaku hukum dan etika. Seseorang dapat mempelajari budaya tertentu
dengan cara membaca buku-buki dan artikel, berbicara dengan orang yang menjadi bagian dari
suatu budaya, mengunjungi suatu negara, belajar bahasanya, belajar sejarah budaya suatu negara,
agama, politik, nilai-nilai ,dan kebiasaan-kebiasaan oleh masyarakat suatu negara.

3
BAGIAN KEDUA: PROSES PENULISAN PESAN-PESAN BISNIS

BAB 5 Perencanaan Pesan-pesan Bisnis

Dalam melakukan perencanaan, maksud/tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis harus


ditentukan terlebih dahulu baik secara umu maupun khusus. Disamping itu, tahap perencanaan,
analisis audiens yang mencakup pengembangam profil audiens, pemenuhan kebutuhan informasi
audiens, dan pemenuhan kebutuhan motivisional audiens juga perlu dilakuakan.

Selanjutnya menentukan ide pokok, dilakukan dengan beberapa teknik yang digunakan
diantaranya story teller's tour, random list, CFR worksheet, journalistic approach, dan question
and answer chain. Dalam perencanaan pesan bisnis diperlukan juga pemilihan saluran komunikasi
yang akan digunakan, seperti surat, surat elektronik, telepon, telekonerensi, atau media yang
diperhatikan.

BAB 6 Pengorganisasian

Dalam tahap ini adalah pengorganisasian ide-ide dan sleanjutnya dituangkan dalam
bentuk draf. Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih ilustrasi
yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.

Ada dua pendekatan organisasional mendasar yaitu pendekatan langsung dan pendekatan
tidak langsung. Pendekatan langsung, ide pokok di tempatkan pada bagian terdahulu, kemudian
baru diikuti bukti-bukti pendukungnya dan diterapkan bagi orang-orang yang tertarik pada pesan
yang disampaikan; sedangkan dalam pendekatan tidak langsung ,bukti- bukti pendukung
ditempatkan terdahulu, kemudia diikuti dengan ide pokoknya, oendekatan ini diterapkan bagi
orang yang bersikap skeptis atau orang-orang yang tidak senang dengan pesan yang disampaikan.

BAB 7 Revisi Pesan Bisnis

Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakuka pengecekkan sekaligus revisi/perbaikan-


perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif
mungkin.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan kata yang tepat. Dalam memikih kata perlu
diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familier/sudah dikenal secara umum, singkat,
dan hindarkan yang memiliki pengertian ganda.

BAGIAN KETIGA: KOMUNIKASI MELALUI SURAT

BAB 8 Penulisan Direct Request

Direct Request adalah untuk mendapatkan respons dari para pembaca dengan menjawab
pertanyaan mengirim barang atau jasa, atau suatu tindakan yang lain.

4
Surat-surat direct request dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi, seperti
melakukanoemesanan barang atau jasa, surat undangan bisnis, surat reservasi, meminta informasi
penting terhadap suatu produk baru, mengajukan klaim (pengaduan) dan adjustment, dan
permohonan kredit.

BAB 9 Penulisan Permintaan Pesan-Pesan Rutin dan Positif

Strategi penulisan untuk permintaan rutin, pesan-pesan goodnews, serta goodwill, pada
umumnya menggunakan pendekatan langsung, yang memungkingkan para pembaca secara
langsung dapat mengetahui maksud penyampaian suatu pesan. Pendekatan ini mencakup tiga hal,
yaitu kemukakan ide pokok pada bagian awal, diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci di bagian
pertengahan, dan diakhiri dengan saoam penutup yang berisi pernyataan keramahan dan tindakan
khusus yang diharapkan.

Bentuk informasi positif yang lain adalah memberikan surat rekomendasi kepada orang kain. Surat
rekomendasi ini bersifat rahasia sehingga yang meminta durat rekomendasi tidak boleh tahu
tentang isi surat tersebut.

BAB 10 Penulisan Bad News

Pesan-pesan bad news adalah untuk menyampaikan informasi yang kurang


menyenangkan dengan tetap menjaga atau memperhatikan bagaimana dampaknya bagi audiens.
Sebagai contoh: berita duka cita, pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan jabatab, penolakan
kredit, kegagalan ujian, penolakan lamaran kerja, dan sebagainya.

Pendekatan organisasional yang banyak diterapkan untuk pesan-pesan bad news adalah direct
approach, yang dimulai dengan suatu pembuka yang bersifat netral ,kemudian diikuti dengan suatu
alasan yang mendukung pernyataan bad news , dan diakhiri dengan kata penutup yang memiliki
dampak positif bagi audiens.

BAB 11 Penulisan Pesan-Pesan Persuasif

Persuasif yang efektif adalah kemampuan menyampaikan suatu pesan dengan cara yang
membuat audiens merasa mempunyaibpilihan dan membuat mereka setuju. Dalam
oengembangannya ada 5 komponen yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Menentukan kredibilitas Anda


2. Menyiapkan kerangka argumentasi
3. Menggunakan daya pemikat atas dasar logika dan emosional
4. Memperkuat posisi Anda dengan menggunakan bahasa yang baik dan bukti yang jelas.

BAB 12 Dasar-Dasar Korespondensi Bisnis

Korespondensi bisnis merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam


dunia bisnis, baik dalan bentuk surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis.
5
Dalam pengembangannya, seseorang dapat menulis dan mengirimkan surat dengan secarik kertas
maupun secara elektronik. Melalui surat, orang dapat menyampaikan informasi penting kepada
orang lain, sebagai alat bukti tertulis, alat untuk mengingat-ingat, alat bukti historis, dan untuk
pedoman kerja.

BAGIAN KEEMPAT : KOMNIKASI TENTANG PEKERJAAN

BAB 13 PENULISAN SURAT LAMARAN KERJA

A. Pendekatan “AIDA”
Secara lebih rinci, pendekatan AIDA adalah sebagai berikut :
1. Attention

Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran kerja adalah attention (perhatian). Artinya
kerja harus dapat menyakinkan pihak organisasi / lembaga pencari kerja (pembaca) bahwa pelamar
kerja memiliki sesuatu yang bermanfaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembaca.

2. Interest

Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran kerja adalah interest (menarik). Artinya
pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan
yang disampaikan.

3. Desire

Prinsip ketiga dalam surat lamaran kerja adalah desire (hasrat). Artinya pelamar kerja harus
dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk mengetahui lebih jauh apa yang sudah dituliskan
dalam surat tersebut.

4. Action
Prinsip keempat dalam penulisan surat lamaran kerja adalah action (tindakan). Artinya
pelamar kerja harus dapat memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu
tindakan tertentu berkaitan dengan harapan/keinginannya dalam meulis surat tersebut.

BAB 14 PENULISAN RESUME

A. Persiapan Menulis Resume


I. Mencari Informasi Penting
a. Analisis Diri
Analisis diri ini akan dapat membantu anda salam mengenal diri sendiri secara lebih
mendalam, termasuk semua kelebihan dan kekurangannya.
b. Analisis Karier
Sebagaimana dalam melakukan analisis diri, anda perlu juga membuat dan menjawab
segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karier anda dimasa depan.
c. Analisis Pekerjaan
6
Secara umum, para lulusan suatu perusahaan tinggi sedikit atau belum memiliki
pengalaman kerja.
II. Perencanaan Resume
a. Tujuan Karier
Apabila anda perhatikan iklan lowongan kerja di suatu surat kabar atau majalah, akan
nampak secara jelas beberapa posisi pekerjaan yang dibutuhkan oleh para pencari kerja.
b. Informasi Pribadi
Data pribadi yang tercantum dalam resume adalah nama, tempat dan tanggal lahir,
alamat rumah, jenis kelamin.
c. Referensi
Beberapa referensi mungkin perlu dilampirkan di dalam resume. Referensi adalah
orang-orang tertentu yang akan memberikan surat rekomendasi kepada anda, yang
berisi tentang berbagai hal yang mereka ketahui semasa mereka mengenal anda.
III. Pembuatan Resume

Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik, menekankan pada
kompatibilitas kualifikasi anda dan prosepektif persyaratan kerja. Secara umum, resume
mencakup: nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi, informasi pribadi, dan referensi.

B. Rencana Pengorganisasian

Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis


resume kronologis (chronological resume), resume fungsional (functional resume), dan resume
kombinasi (combination resume).Resume kronologis adalah cara pengorganisasian resume yang
didasarkan pada kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman sebagi judul isinya. Resume
fungsional adalah resume yang disusun atas dasar fungsi-fungsi dalam organisasi yang dapat
dilakukannya dengan baik.

C. Masalah Dalam Membuat Resume

Surat membuat resume, anda harus berpikir dengan pola pikir pembaca anda, dalam hal ini
perusahaan pencari kerja. Apa yang dibutuhkan oleh perusahaan pencari kerja haruslah dijadikan
dasar acuan dalam membuat resume.

BAB 15 WAWANCARA KERJA

A. Arti Pentingnya Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Seorang calon pelamar mungkin saja diwawancarai
lebih dari satu kali. Hal ini sangat tergantung pada jumlah pelamar yang akan diseleksi, sementara
jumlah tenaga yang dibutuhkan sangat sedikit.

7
B. Persiapan Wawancara Kerja

Oleh karena wawancara sangat penting artinya bagi anda dalam mamasuki dunia kerja,
sudah selayaknya anda harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

C. Cara Mengenali Pekerjaan Dan Perusahaan

Sebelum melakukan wawancara, anda perlu mencari berbagai informasi yang berkaitan
dengan pekerjaan yang anda lamar serta perkembangan perusahaan. Untuk memperoleh informasi
tersebut, anda dapat memperolehnya dari berbagai publikasi resmi (official publication) yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut baik dalam bentuk jurnal, majalah, buletin, atau melalui situs
web perusahaan yang bersangkutan.

D. Pertanyaan Penting Dalam Wawancara Kerja

Dalam wawancara, berbagai macam jenis pertanyaan akan ditanyakan kepada anda dan
anda harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik
dan benar.

E. Ucapan Terima Kasih

Apa yang perlu anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera setelah wawancara
usai, berikanlah ucapan terima kasih (thank-you letters) kepada para pewawancara meskipun anda
merasa kemungkinan anda diterima bekerja di perusahaan tersebut kecil.

F. Surat Penerima Pegawai Dan Surat Penerima Kerja

Perusahaan harus dapat membuat surat pemberitahuan dengan baik dan mengirimkannya
sesegera mungkin jika hendak menerima seseorang sebagai pegawai.

G. Surat Penolakan Kerja

Ketika anda berniat menolak pekerjaan, sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuat
surat, karena pada dasarnya penolakan tersebut dapat diungkapkan melalui lisan. Meskipun
demikian, alangkah baiknya pengungkapan penolakan kerja tersebut dilakukan secara tertulis.

BAB 16 PRESENTASI BISNIS

A. Tujuan Presentasi Bisnis

Seorang persenter (pembicara) yang melakukan persentasi di hadapan pemirsa (audience)


tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang
presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

B. Persiapan Presentasi Bisnis


1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan di presentasikan

8
Penguasaan terhadap materi yang akan di persentasikan merupakan salah satu syarat
penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Disamping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang
pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis demi pencapaian
tujuan yang dikehendaki.
3. Menganalisis Audiens
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara perlu
mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens.
C. Alat Bantu Presentasi Bisnis
1. Papan tulis hitam dan putih (Blackboard dan Whiteboard)
Papan tulis hitam (blackboard) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah
cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan.
2. Flip Charts
Adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar.
3. Transparansi Overhead Projector
Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi
para pembicara.
4. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi.
5. Papan tulis elektronik
Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan
yang banyak digunakan dikantor dan lainya.
6. Panel LCD projector

BAB 17 NEGOSIASI

A. Pengertian Negosiasi

Menurut Hartman, pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut


pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi.

B. Proses Bernegosiasi
1. Tahap perencanaan
Tahap ini membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi
anda, memutuskan strategi anda, dan memperjelas proses bernegosiasi.
2. Tahap implementasi
Tahap ini merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi.
3. Tahap peninjauan negosiasi
Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi.

9
BAGIAN KELIMA : KOMUNIKASI MELALUI LAPORAN

BAB 18 PENULISAN LAPORAN BISNIS

Berbagai macam bentuk laporan bisnis sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar
kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif. Penggolongan laporan bisnis dapat dilakukan
atas dasar fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, penampilan, pelaksanaan proyek, dan
pelaksanaan pertemuan. Mereka yang memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara
lain pelatih manajemen, akuntan, ilmuwan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur atau
peneliti.

Untuk menyusun suatu laporan, berbagai macam persiapan perlu dilakukan seperti
mendefinisikan masalah, tujuan dan cukupan, siapa yang akan menerima laporan, menentukan
ide/gagasan, mengumpulkan bahan-bahan, menganalisis dan menafsirkan data, dan
mengorganisasikan data dan menyiapkan kerangka akhir.

Secara umum, suatu laporan mencakup tiga bagian penting, yaitu bagian pendahuluan, teks
dan penutup. Bagian pendahuluan mencakup antara lain otorisasi, tata letak, masalah, tujuan, ruang
lingkup, metodelogi, sumber, latar belakang, definisi istilah, keterbatasan, dan pernyataan singkat
atas hasil yang telah dilakukan. Adapun bagian teks mencakup antara lain penjelasan semua
informasi penting beserta pendukungnya. Pada bagian penutup meliputi antara lain rangkuman,
kesimpulan, dan rekomendasi.

Bagaimana cara mengorganisasikan dan membuat kerangka tubuh laporan? Cara


mengorganisasikan tubuh laporan ada dua, yaitu deduktif dan induktif. Sementara itu, cara
mengorganisasikan teks laporan antara lain dengan menggunakan kriteria-kriteria atau topik-topik,
berdasarkan urutan kejadian, urutan lokasi, menggunakan proses, alfabet, dan tingkat pentingnya.

Kerangka sangat membantu anda dalam melihat hubungan antara topik yang satu dan
lainnya, membandingkan proporsi dan judul-judul, dan menghilangkan adanya tumpang tindah.

BAB 19 PENULISAN LAPORAN SINGKAT

Laporan singkat sering disebut juga dengan istilah laporan informal. Laporan informal memiliki
berbagai karakter yang mebedakannya dengan laporan yang lebih formal. Penyusunan suatu draft
laporan mencakup berbagai keputusan seperti panjang, gaya, format, dan pengorganisasian
laporan. Laporan singkat atau laporan informal sering menggunakan bentuk memo atau surat-
surat, sedangkan laporan yang lebih formal disajikan dalam bentuk manuskrip.

Apabila pembaca anda merupakan orang-orang yang memiliki wawasan luas dan selalu
terbuka, anda dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan cara langsung (direct) yang dimulai
dengan ide-ide pokoknya. Apabila pembaca anda merupakan orang-orang yang sering bersikap

10
skeptis dan melawan, gunakanlah pendekatan tak langsung (indirect), dengan menyajikan hasil-
hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi pada bagian yang paling akhir.

Laporan yang bersifat informasional disusun dengan menggunakan sub-subtopik,


sedangkan laporan analitikal disusun dengan menggunakan argumentasi secara logis atau
kesimpulan, dan rekomendasi.

BAB 20 PENULISAN LAPORAN FORMAL

Suatu laporan bisnis yang efektif akan dimulai dengan mendefinisikan masalah secara
jelas. Setelah masalah dinyatakan secara jelas, anda dapat menentukan informasi apa yang
diperlukan untuk memecahkan masalah. Disamping itu, anda juga akan dapat mengembangkan
suatu rencana bagaimana memperoleh informasi tersebut.

Dalam melakukan untuk melakukan analisis terhadap suatu masalah. Jika tujauan anda
adalah untuk memberikan suatu informasi kepada pihak lain, kerangka yang dapat digunakan
adalah kerangka informasional. Namun, jika tujuan anda adalah untuk mengambil kesimpulan dan
memberikan rekomendasi, kerangka yang tepat adalah kerangka analitikal.

Dalam melakukan tahapan penelitian, data yang anda kumpulkan dapat diperoleh melalui
dua sumber, yaitu sumber sekunder dan sumber primer. Pada umumnya, biaya memperoleh data
sekunder lebih murah dibandingkan biaya memperoleh data primer. Yang termasuk kedalam
sumber-sumber sekunder antara lain jasa internet, CD-ROM, buku-buku referensi, jurnal, majalah,
hasil-hasil sensus, dan dokumen-dokumen pemerintah. Adapun sumber–sumber primer mencakup
berbagai informasi sumber pertama yang dapat diperoleh melalui berbagai dokumen primer,
wawancara, observasi, dan eksperimen.

Setelah anda menyelesaikan penelitian dan melakukan analisis terhadap data yang anda
kumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah anda perlu mengambil suatu kesimpulan dan
memberikan rekomendasi.

BAGIAN KEENAM : KOMUNIKASI MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 20 KOMPUTER PERSONAL DAN KOMUNIKASI BISNIS

Keberadaan teknologi bagi komunikasi bisnis memang sangat manfaatnya, terutama bagi
penyesalan pekerjaan dalam suatu organisasi secara efektif dan efesien. Slaah satu bentuk
teknologi komunikasi yang banyak digunakan dikantor-kantor maupun dirumah-rumah pribadi
adalah komputer.

Komputer tidak sekedar digunakan untuk mesin pengolah kata saja, tetapi juga berfungsi
sebagai perangkat multimedia. Dengan menambahkan aksesori tertentu seperti modem, komputer

11
dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antar komputer, bahkan dapat digunakan untuk
mengirim faksimile, surat elektronik dan telekonferensi.

BAB 22 TEKNOLOGI CD-ROM DAN DVD-ROM DALAM KOMUNIKASI BISNIS

Teknologi informasi berkembang dengan pesatnya sejalan dengan berkembangnya


peradaban manusia. Teknologi informasi sebagai suatu produk yang tidak kasatmata tak dapat
disentuh, dicium atau dirasa, tetapi keberadaanya nyata didalam realita.

Salah satu teknologi informasi mutakhir adalah compact Disc-Read Only Memory (CD-
ROM). Teknologi ini relatif baru dan kapasitas yang dimilikinya sungguh luar biasa.

BAB 23 DASAR-DASAR INTERNET

Internet hadir ditengah-tengah kita melalui suatu proses yang panjang dan berliku. Paling
tidak tonggok sejarah munculnya internet tidak bisa dilepaskan dengan tahun geofisika
internasional tahun 1957. Pemerintah AS melakukan riset teknologi yang dipusatkan dilembaga
pertahanan AS (ARPA). Hal itu berlangsung terus hingga ditemukan TCP/IP yang mendasari
bekerjanya internet.

Internet memiliki berbagai definisi, tetapi pada intinya. Internet adalah jaringan komputer
yang sangat besar yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer yang lebih kecil di seluruh
dunia.

RINGKASAN PEMBANDING

BAB I
Mengapa Kita Berkomunikasi:
Fungsi-Fungsi Komunikasi
Para pakar komunikasi mengemukakan fungsi-fungsi komunikasi sebagai berikut :
Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar
kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita
inginkan. Namun menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan
lingkungan fisik dan psikologis kita.
Empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan William I. Gorden :
1. Komunikasi Sosial

12
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan
hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Implisit dalam fungsi
komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural.
Edward T Hall bahwa “budaya adalah komunikasi” dan “komunikasi adalah budaya.”
Komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat,
baik secara horisontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal,
dari suatu generasi kepada generasi berikutnya.
2. Komunikasi Ekspresif
Erat kaitannya dengan Komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat
dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen
untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.Perasaan-perasaan tersebut
dikomunikasikan terutama melalui pesan-pesan nonverbal.
3. Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi Ekspresif adalah komunikasi ritual, yang
biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage
Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu :
1. Menginformasikan
2. Mengajar
3. Mendorong
4. Mengubah sikap dan keyakinan
5. Mengubah perilaku atau menggerakan tindakan
6. Dan menghibur
Kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang
berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif. Sebagai

13
instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,
namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

BAB II
HAKIKAT , DEFINISI , DAN KONTEKS KOMUNIKASI
Komunikasi adalah topik yang amat sering diperbincangkan bukan hanya dikalangan
ilmuan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam. sehingga kata komunikasi itu sendiri
memiliki terlalu banyak arti yang berlainan.Kata komunikasi atau communication dalam bahasa
inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama,” 1
communico,
2
communicatio,3 atau communicare4 yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah
pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari
kata-kata Latin lainnya. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna atau pesan dianut
secara sama.Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga
menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul
atau hidup bersama0 untuk mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap.
Tanpa komunikasi tidak akn ada komunitas, karena komunikasi berperan dan menjelaskan
kebersamaan.
BAB III
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga diuraikan dengan
berbagai cara oleh pakar komunikasi. Para pakar komunikasi berbeda-beda dalam menggunakan
istilah untuk menjabarkan tentang prinsip-prinsip komunikasi, sebagai contoh William B.
Gudykunst dan Young Yun Kim mengistilahkan sebagai asumsi-asumsi komunikasi,
sedangkan Cassandra L. Book, Bert E. Bradley, Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, Sarah
Trenholm dan Arthur Jensen menyebutnya sebagai karakteristik-karakteristik komunikasi.
Dengan bersumber dari berbagai pakar komunikasi Deddy Mulyana, MA, Ph.D. mencoba untuk
merumuskan prinsip-prinsip komunikasi.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip komunikasi yang di jabarkan oleh “Dedi Mulyana”
berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi serta rujukan lain yang relavan. Prinsip-prinsip
komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat
komunikasi.

14
PRINSIP 1 : KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan susane K. Lenge, adalalh
kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain
(hewan) adalah ia diberi kemampuan untuk berfikir, Seorang filosuf mengistilahkan sebagai al
hayawanu nathiq manusia adalah hewan yang berfikir. Dengan fikiran itulah manusia mempunyai
kemampuan untuk menggunakan lambang. Ernst Cassier menyebutkan bahwa yang membedakan
manusia dengan makhluk lain adalah kemampuannya dalam menggunakan simbol (animal
symbolicum).
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,
berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku
non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kata kunci dari lambang atau simbol
ini adalah adanya kesepakatan sekelompok orang, tanpa adanya kesepakatan tersebut maka simbol
tersebut tidak akan dapat dijadikan sebagai komunikasi.

PRINSIP 2: SETIAP PELAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI


Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We Cannot not communicate). Tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Alih-alih, komunikasi terjadi bila seseorang member makna
pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiriSetiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang
tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka
orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (
komunikasi non verbal ) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
PRINSIP 3: KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI HUBUNGAN
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya dan mengisyaratkan, bagaimana hubungan para peserta
komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan. Sebagai contoh
kalimat“Makan..tuh” dengan nada lembut bermakna perintah untuk makan sedangkan apabila
menggunakan intonasi tinggi maka bermakna larangan memakannya. Ketika seseorang tahu
bahwa temannya sedang makan iapun tetap menyapa dengan kalimat “makan…?” hal itu
bermakna menyapa agar tidak dikatakan sebagai orang yang judes atau cuek. Dalam komunikasi

15
massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-
unsur lain termasuk juga jenis aluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut.
PRINSIP 4: KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI TINGKAT
KESENGAJAAN.
Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak sengaja hingga yang sengaja dan sadar
serta terencana melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika berkomunikasi dalam
situasi-situasi khusus. Sebagai contoh ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang baru
dikenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi kita dibanding ketika kita bercakap-cakap
dengan teman yang sudah biasa bergaul sehari-hari. Akan tetapi kita juga akan bisa berkomunikasi
dengan kesadaran yang lebih tinggi dengan teman sehari-hari kita apabila teman tersebut
menyampaikan berita yang sangat menarik bagi kita.

PRINSIP 5: KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG DAN WAKTU


Pesan komunikasi yang dikirim oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-
verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan
itu dikirim dan kapan komunikasi itu berlangsung.Seseorang yang berkomunikasi akan
menimbulkan makna-makna tertentu, sedangkan makna tersebut berhubungan dengan konteks
fisik/ruang, waktu, sosial, dan psikologis. Sebagai contoh bahwa komunikasi berhubungan dengan
ruang adalah akan dianggap “kurang sopan” apabila menghadiri acara protokoler dengan
memakai kaos oblong. Adapun waktu dapat mempengaruhi makna komunikasi dapat digambarkan
sebagai berikut seoarang yang berlangganan koran Republika dan koran itu selalu datang jam
05.30 kemudian dengan tiba-tiba datang jam 09.00 tentunya pelanggan tersebut akan mempunyai
persepsi-persepsi tertentu.
PRINSIP 6: KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA KOMUNIKASI
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Artinya, orang-orang
memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
Prediksi ini tidak selalu disadari, dan sering belangsung cepat. Kita dapat memprediksi perilaku
komunikasi orang lain berdasarkan peransosialnya. Misanya anda mengetahui bagaimana

16
tatakrama dalam berbahasa ketika anda berhaapan dengan orang tua anda atau orang yang lebih
tua. Misalnya tidak dapat menyapa orang tua anda dengan “kamu” atau “elu”.

PRINSIP 7: KOMUNIKASI ITU BERSIFAT SISTEMIK


Setiap Individu adalah suatu system yang hidup ( A Living System ). Organ-organ dalam
tubuh kita saling berhubungan. Kerusakan mata dapat membuat kepala kita pusing. Bahkan unsure
diri kita yang bersifat jasmani juga berhubungan dengan unsure kita yang bersifat
rohani.Komunikasi juga menyangkut suatu system dari unsur-unsurnya.setidaknya dua system
dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu system internal dan eksternal. System internal
adalah seluruh system nilai yang dibawah oleh seseorang individu ketika ia berpartisipasi dalam
komunikasi, yang ia serap selalu sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya ( Keluarga,
Masyarakat setempat, kelompok suku, kelompok agama, lembaga pendidikan, dan lain-lain).
System internal ini mengandung semua unsur yang membentuk individu yang unik. Kita hanya
dapat menduganya lewat kata-kata yang ia ucapkan dan perilaku yang ia tunjukkan. Jumlah system
internal ini adalah sebanyak individu yang ada.
PRINSIP 8: SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKAN SOSIAL BUDAYA SEMAKIN
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
berkomunikasi.Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan
para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Dalam kenyataannya, tidak pernah ada
dua manusia yang persis sama, meskipun mereka kembar. Namun adanya kesamaan sekali lagi
akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya karena kesamaan tersebut
komunikasi mereka menjadi lebih efektif.
PRINSIP 9: KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan
respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
PRINSIP 10: KOMUNIKASI BERSIFAT PROSESUAL, DINAMIS DAN
TRANSAKSIONAL

17
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-
pihak yang melakukan komunikasi.

PRINSIP 11: KOMUNIKASI BERSIFAT IRREVERSIBLE


Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik
kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang
begitu saja pada diri orang lain tersebut.
PRINSIP 12: KOMUNIKASI BUKAN PANESA UNTUK MENYELESAIKAN BERBAGAI
MASALAH
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah. Banya persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh
masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujrab) untuk menyelesaikan
persoalan atau konflik itu, karena konflik atau persoalan tersebut mungkin berkaitan dengan
masalah structural.

BAB IV
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Menurut Sereno dan Mortensen model
komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya
komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang
mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting
dari fenomena yang dijadikan model.
FUNGSI DAN MANFAAT MODEL
Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan ada tiga fungsi model komunikasi:
pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukan hubungan visual; ketiga, membantu
dalam mengemukakan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Deutch menyebutkan bahwa
model memiliki empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan antara data dan hubungan),

18
prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang
berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, heuristik (menunjukan fakta-fakta dan metode baru
yang tidak diketahui), pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

BAB V
PERSEPSI: INTI KOMUNIKASI
Persepsi meliputi pengindraan (sensasi) melalui alat-alat indra kita(indra peraba,indra
penglihatan,indra pencium,indra pengecap dan indra pendengar), atensi dan interprestasi. Sensasi
merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendenaran, sentuhan, penciuman
dan pengecapan. Mata bereaksi terhadap gelombang cahaya, telinga terhadap gelombang suara,
kulitbterhadap tempeatur dan tekanan, hidung tehdap bau-bauan dan lidah terhadap rasa. Lalu
rangsangan-rangsangan ini dikirimkan ke otak.
Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua: persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan
persepsi terhadap manusia. Presepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, karena manusia
bersipat dinamis. Persepsi yang kita bahas dalam buku ini adalah persepsi terhadap manusia, sering
juga disebut persepsi sosial, meskipun kadang-kadang mnusia disebut juga objek. Akan tetapi
untuk memahami persepsi sosial secara utuh, terlebih dahulu kita akan membahas persepsi
terhadap lingkungan fisik. Persepsi terhadap lingkungan fisik berbeda dengan persepsi terhadap
lingkungan sosial.

BAB VI
KOMUNIKASI VERBAL

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau
lebih. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Bahasa
verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi
yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu. Misalnya, kata rumah.
Banyak ragam rumah. Ada rumah bertingkat, rumah mewah, rumah sederhana dan rumah sangat
sederhana.

19
Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya anda sendiri, proses abstraksi untuk
mempresentasikan pengalaman anda jauh lebih mudah, karena dalam suatu budaya orang-orang
bernagi sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang yang berbeda
budaya, banyak pengalaman berbeda, dan konsekuensinya, proses abstraksi juga menyulitkan.

BAB VII
KOMUNIKASI NONVERBAL

Pesan nonverbal adalaha semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E.
Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh invidu yang mempunyai nilai pesan potensial
bagi

20
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. BUKU PERTAMA
1. Kelebihan Buku
Buku ini juga membahas prinsip-prinsip komunikasi baik yang berkaitan dengan
komunikasi verbal dan nonverbal, penulisan pesan-pesan bisnis, laporan bisnis, laporan singkat,
laporan formal, korespondensi bisnis, teknologi komputer, CD ROM (software dan hardware) dan
DVD ROM, surat lamaran kerja, resume yang baik, serta bagaimana menghadapi wawancara
kerja. Didalam buku ini juga terdapat Ringkasan di setiap babnya, Pada bagian kanan dan kiri
halaman, terdapat catatan kecil berisi informasi penting.
Didalam buku ini Djoko Purwantojuga menyuguhkan tentang bagaimana komunikasi di
lakukan di dalam sebuahorganisasi, dimana kita tahu didalam organisasi, komunikasi merupakan
salah satu inti berhasilnya sebuah organisasi. Selain itu, Djoko Purwanto juga membahas mengenai
proses penulisan pesan-pesan bisnis terkait dengan masalah audiens sebagai tujuan komunikasi
dan juga ada beberapa bagian dari buku ini yang menjelaskan tentang komunikasi melalui surat,
melalui laporan, serta melalui teknologi. Tidak ketinggalan pula, di dalam buku komunikasi bisnis
ini Djoko Purwanto memberikan bagian tersendiri untuk masalah bagaimana penerapan atau
praktek dari komunikasi didalam proses lamaran pekerjaan dan wawancara kerjaserta ada pula
komunikasi yang dilakukan didalam proses presentasi bisnis yangsaat ini hampir selalu dilakukan
didalam setiap kegiatan dunia bisnis. Buku karangan Djoko Purwanto ini sangatlah menarik. Isi
dari setiap bahasannya mudah dipahami oleh semua kalangan.
Didalam buku ini juga disuguhkan gambar-gambar yang berhubungan dengan bab yang
dijelaskan danjuga di dalam tulisan buku ini diberi sedikit guyonan atau humor sehingga itu dapat
mengurangi rasa bosan dari para pembaca. Djoko Purwanto dalam memberibahasan tentang
komunikasi bisnis, juga tidak hanya terfokus pada komunikasi bisnis. Beliau juga memberikan
pengetahuan yang lain yang berguna bagipembaca, dimana pengetahuan itu masih
terkait dengan komunikasi bisnis contohnya saja dalam bab komunikasi untuk pekerjaan dan
presentasi bisnis.Bagian itu merupakan bagian yang menarik dan berguna bagi pembaca ketika
akan mempraktekkan komunikasi di dalam dunia bisnis. Buku Komunikasi Bisnis karangan Djoko

21
Purwanto ini merupakan buku edisi keempat hal itu menunjukkan bahwa dalam memberikan
pengetahuan akan komunikasi bisnis, beliau selalu mengimbangi dengan perkembangan teknologi
di dunia sehingga pembahasannyapun tidak akan ketinggalan zaman.

2. Kekurangan Buku
Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua orang
tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas. Dan juga Pengulangan informasi
sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya. Ada baiknya jika sampul (cover) buku dibuat lebih
menarik lagi sehingga akan manambah daya tarik orang untuk membacanya. Kekurangan dari
buku ini tidaklah sebanding dengan kelebihan yang terdapat dalam buku ini sehingga kelebihan
yang ada pada buku ini mampu menutupi kekurangan dari buku ini.

B. BUKU PEMBANDING
1. Kelebihan Buku
Prof. Deddy Mulyana, M.A., PH adalah Guru Besar Fikom dan Program Pascasajarna
Unpad, juga Guru Besar Tidak Tetap Program Pascasarjana ITB, Doktor lulusan Monash
University, Australia (1996). Dengan membaca buku ini Mendapatkan wawasan dan mengetahui
bagaimana cara untuk berkomunikasi yang baik dan tidak menyimpang. Memahami suatu fungsi
dari komunikasi yang terdapat didalamnya dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengetahui fungsi, definisi,prinsip, dan model komunikasi yang sebelumnya belum
mengetahui. Menambah ilmu yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi tahu tentang ilmu
komunikasi suatu pengantar. Membaca buku juga dapat menambah wawasan dan membuka
jendela dunia karena dalam membaca kita tidak ketinggalan zaman yang semakin maju dan
modern ini.
Buku ini dapat menuntun mahasiswa untuk lebih mengetahui fungsi, definisi, konteks,
prinsip, model komunikasi. Bahasa buku ini mudah sekali untuk dipahami , karena bahasanya
merupakan bahasa yang popular dan keren. Cover bukunya juga sangat menarik dengan modelnya
sesorang yang sangat luar biasa dan penuh warna yang menambah nuasa keistimewaan buku ini.
Buku ini juga dilengkapi dengan teori para tokoh dunia tentang ilmu komunikasi suatu pengantar.

22
2. Kekurangan Buku
Kertas yang terdapat dibuku ini sangat tipis dan mudah sobek , perekatnya kurang dan
dapat menimbulkan kesobekan pada kertas dan cover , buku ini sangat sedikit penjualannya dan
bila ingin memiliki buku ini, harus memesan kepada seseorang . Didalam buku tersebut tidak ada
gambar untuk menambah nuasa . Ilustrasi yang terdapat didalamnya masih hitam putih. Sampulnya
kurang banyak warnanya dan gambar, karena itu dapat menambah kualitas buku.
Sebaiknya buku tersebut kertasnya harus tebel supaya tidak mudah sobek, ddalam buku
tersebut dicantumin gambar yang lumayan banya supaya menambah nuasa keindahan dan gambar
yang berwarna tidak yang hitam putih. Halaman buku sebaiknya jangan banyak karena untuk
mwmbaca buku tersebut yang tebal akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan merasa
bosen.
Buku “Ilmu Komunikasi” yang ditulis Prof. Deddy Mulyana, M.A., PH dapat menjadi
pedoman untuk mempelajari materi mengenai komunikasi Bisnis. Akan tetapi untuk memenuhi
tuntutan materi dalam mata kuliah Komunikasi Bisnis, buku ini dapat menjadi buku referensi,
bukan sebagai buku utama.

23
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis mengkritik buku ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku ini sudah baik
untuk digunakan. Buku ini memaparkan materi yang lengkap dan lebih terperinci. Buku ini juga
menunjukkan studi kasus secara nyata agar pembaca langsung berpikir secara real. Namun, buku
ini juga memiliki kelemahan seperti bahasa yang terlalu rumit dan sulit untuk dipahami, karena
buku ini merupakan buku terjemahan sehingga hasil tulisan buku tersebut terlalu berbelit-belit.
Secara keseluruhan buku ini layak untuk dipakai mahasiswa agar lebih memahami materi
komunikasi.

B. SARAN
Sebaiknya buku tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang lebih mudah dipahami
pembaca daripada menggunakan bahasa Indonesia yang terbelit-belit. Dan cover buku sebaiknya
menunjukkan kegiatan sumber daya manusianya terhadap masyarakat, sehingga dengan judul
Manajemen Sumber Daya Manusia yang lebih menonjol tersebut para pembaca sudah tahu isi dari
buku.

24
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Djoko Purwanto MBA. (2010). Komunikasi bisnis. Jakarta: PT. Glora Aksara
Pratama. Edisi keempat.

Prof.Deddy Mulyana M.A., Ph.D. (2008).Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta:


ROSDA.

25

Anda mungkin juga menyukai