DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review (CJR) ini tepat pada
waktunya. Critical Jurnal Review (CJR) ini membandingkan jurnal 1 dengan jurnal
pembanding lainnya.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Jurnal Review (CJR) mata
kuliah “Usaha Domestik dan Global“. Penulis berharap Critical Jurnal Review(CJR) ini
menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi jurnal utama
dengan jurnal tentang Usaha Domestik dan Global.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan
supaya CJR untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi. Akhir kata,
p e n u l i s mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan
tugas CJR Usaha Domestik dan Global ini, agar penulis lebih memahami
mengenai tentang Keragaman dan Kesetaraan dari beberapa Jurnal. Dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan jurnal.
b. Untuk menambah materi terhadap jurnal yang akan di bandingkan
c. Mengasah dan melatih kemampuan mahasiswa dalam mengeritik jurnal
d. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Usaha Domestik dan Global
e. Meningkatkan Kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberikan kritik pada jurnal
f. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya Usaha Domestik dan Global
dalam kehidupan
1.3 Manfaat
a. Dapat bertambahanya wawasan pengeritik
b. Dapat di jadikan rujukan penelitian oleh penulis
c. Dan dapat menyelesaikan tugas CJR
d. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah journal dan mencari
sumber bacaan yang relevan
e. Membuat mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah journal
f. Untuk menambah pengetahuan tentang Usaha Domestik dan Global
4
BAB II
IDENTITAS JURNAL
5
perdagangan internasional tidak bisa dihindari
oleh negara manapun, karena tiap wilayah
memiliki kelebihan dan kekurangan pada salah
satu sumber daya alamnya. Kelebihan sumber
daya alam disiasati dengan mengimpornya ke
luar negri. Demikian pula sebaliknya,
kekurangan sumber daya alam dapat diatasi
dengan perdagangan internasional ekspor dan
impor. Sudah sejak zaman dahulu kala, manusia
selalu berinteraksi dengan sesamanya termasuk
dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Sejarah membuktikan bahwa berabad-abad silam
penduduk di berbagai belahan dunia sudah
melakukan transaksi ekonomi dengan penduduk
di negara lain, contohnya jalur sutra dan Amber
Road. Beberapa abad kemudian barulah para ahli
ekonomi merumuskan teori-teori yang
berhubungan dengan aktivitas ekonomi
penduduk lintas negara. Untuk saat ini, bisnis
internasional ekspor impor sudah bukan lagi
urusan mengatasi kekurangan sumber daya alam
maupun sumber daya manusia pada suatu negara.
Perdagangan internasional telah menjadi
hubungan simbiosis mutualis antar beberapa
negara. Bagaimana tidak, melalui kegiatan
ekspor dan impor, lapangan kerja baru menjadi
terbuka, mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, serta kehadiran
perusahaanperusahaan internasional. Aktivitas
perdagangan internasional tidak terlepas dari
pihak eksportir dan importir. Berikut ini akan
dipaparkan secara lengkap tentang perdagangan
ekspor dan impor skala internasional. Produk
ekspor Indonesia sedang menggelora. Terutama,
pascaworld summit expo day di Cina. Stand
produk Indonesia ramai dikunjungi. Ternyata,
mereka tertarik pada Indonesia. Produk
Indonesia punya orisinalitas. Misalnya, batik,
angklung, dan sebagainya. Indonesia kini
menempati peringkat 16 ekonomi dunia. Hal itu
merupakan prestasi yang ciamik karena ekonomi
Indonesia diapresiasi dunia internasional.
Metode Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono
(2005: 1), metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah. Penelitian
deskriptif kualitatif berusaha menggali informasi
yang sesuai gambaran kondisi, objek, atau
fenomena sosial saat dilakukan penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode analisis deskriftif,
metode ini dianggap relevan dan sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk
memperoleh pemahaman yang sebenarnya
mengenai Bisnis Internasional di Indonesia, serta
6
dengan menggunakan metode ini dapat
mengungkap secara komprehensif bagaimana
proses ekspor insidentil; ekspor aktif; penjualan
lisensi.; franchising.; pemasaran di luar negeri;
produksi dan pemasaran di luar negeri, sehingga
peneliti berkeyakinan bahwa metode penelitian
kualitatif dianggap relevan.
Hasil dan Pembahasan Suatu Negara ataupun suatu perusahaan
melakukan transaksi bisnis internasional baik
dalam bentuk perdagangan internasional pada
umunya memiliki beberapa pertimbangan
ataupun alasan. Pertimbangan tersebut meliputi
beberapa alasan atau pertimbangan. Pertibangan
tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis
ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas
dasar petimbangan militer. Bisnis internasional
memang tidak dapat dihindarkan karena
sebenarnya tidak ada satu Negara pun didunia
yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan
negerinya dari barang-barang atau produk yang
dihasilkan oleh Negara itu sendiri. Tidak ada
suatu Negara pun yang dapat memenuhi 100%
swasembada. Hal ini disebabkan karena
terjadinya penyebaran yang tidak merata dari
sumber daya baik dari sumber daya alam modal
maupun sumber daya manusia.
Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan
mengakibatkan adanya keunggulan terstentu
baik suatu Negara tertentu yang memiliki sumber
daya tertentu pula. Sebagai contoh Negara
Australia yang memiliki daratan yang sangat luas
yang memiliki jumlah pendusuk yang sangat
sedikit., sebaliknya Negara Hong Kong yang
memiliki daratan yang sangat sempit tapi jumlah
penduduknya yang sangat padat. Kesuburan
tanah juga tidak akan sama antara Negara yang
satu dengan yang lain ada suatu negeri yang
cocok untuk tanaman tertentu sedangkan Negara
yang lainnya boleh dikatakan tidak mungkin
untuk menanam tanaman yang sangat dibutuhkan
oleh manusia itu. Keadaan ini yang menentukan
dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan
internasional. Oleh karena itu, maka dapat kita
lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis
internasional antara lain berupa : Spesialisasi
antar bangsa–bangsa Dalam hubungan dengan
keunggulan atau kekuatan tertentu beserta
kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah
menentukan pilihan strategis untuk
memproduksikan suatu komoditi yang strategis
yaitu : a) Memanfaatkan semaksimal mungkin
kekuatan yang ternyata benar-benar paling
unggul sehingga dapat menghasilkannya secara
lebih efisien dan paling murah diantara Negara-
negara yang lain. b) Menitik beratkan pada
7
komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil
diantara Negara-negara yang lain c)
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk
memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi
negerinya. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang
tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri
seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan
pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangang yang
mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional
tersebut : a) Memanfaatkan kapasitas mesin yang
masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. b) Produk tersebut di dalam negeri
sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan
mungkin sudah mengalami tahapan penurunan
(decline phase) sedangkan di luar negeri justru
sedang berkembang (growth) c) Persaingan yang
terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam
katimbang persaingan terhadap produk tersebut
di luar negeri d) Mengembangkan pasar baru (ke
luar negeri) merupakan tindakan yang lebih
mudah ketimbang mengembangkan produk baru
(di dalam negeri) e) Potensi pasar internasional
pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar
domestic. Tahapan-Tahapan Dalam Memasuki
Bisnis Internasional Adapun tahap tersebut
secara kronologis adalah sebagai berikut: 1)
Ekspor Insidentil. 2) Ekspor Aktif. 3) Penjualan
Lisensi. 4) Franchising. 5) Pemasaran diluar
Negeri 6) Produksi dan Pemasaran di Luar
Negeri.
Kesimpulan Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-
kegiatannya melewati batas-batas negara.
Perdagangan Internasional (International Trade)
merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan
cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi
ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca
perdagangan antar negara (balance of tread),
sedangkan Pemasaran internasional yang
merupakan keadaan suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan
negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat
umum di luar negeri. Transaksi bisnis
internasional ini pada umumnya merupakan
upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar
negeri. Tahapan-tahapan dalam memasuki bisnis
internasional: 1) Ekspor Insidentil; 2) Ekspor
Aktif.; 3) Penjualan Lisensi.; 4) Franchising.; 5)
Pemasaran diluar Negeri; 6) Produksi dan
Pemasaran di Luar Negeri. Adapun hambatan-
hambatan dalam melakukan bisnis internasional
8
adalah: 1) Perbedaan Mata Uang Antarnegara; 2)
Kualitas Sumber Daya yang Rendah ;3)
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya
Besar; 4) Adanya Kebijaksanaan Impor dari
Suatu Negara; 5) Terjadinya Perang; 6) Adanya
Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional.
Alasan untuk melaksanakan bisnis internasional
antara lain berupa: 1) Spesialisasi antar bangsa-
bangsa Dalam hubungan dengan keunggulan
atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu
maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan
strategis untuk 154 Jurnal ADBIS Vol. 2 No. 2 –
Februari 2018 [ ISSN: 2528-3928 ]
memproduksikan suatu komoditi yang strategis
2) Keunggulan komperatif (comparative
advantage) Konsep Keunggulan komparatif ini
merupakan konsep yang lebih realistik dan
banyak terdapat dalam bisnis Internasional.
Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara
memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk
menawarkan produk tersebut dibandingkan
dengan negara lain. 3) Pertimbangan
pengembangan bisnis Perusahaan yang sudah
bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di
dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk
mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini
akan menimbulkan beberapa pertimbangang
yang mendorong mengapa suatu perusahaan
melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional
tersebut. Tahapan-tahapan dalam memasuki
bisnis internasional yaitu : 1) Ekspor Insidentil.
2) Ekspor Aktif. 3) Penjualan Lisensi. 4)
Franchising. 5) Pemasaran diluar Negeri 6)
Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA Rusdin, 2002. Bisnis
Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta
Rusdin, 2002. Bisnis Internasional: dalam
Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta Hill,
Chales W. L., 2000. Global Business Today.
New Jersey: PrenticeHall International. Jepma
and Andre Rhoen, 1996. International Trade: A
Business Perspective. New York:
AddisonWesley Longman Publishing. Keegan,
Warreen J, and Mark S. Green, 2000. Global
Marketing Management. 6th Ed. New Jersey.
Prentice Hall Intenational Kotabe, Masaaki,
1992. Global Sourcing Strategy: R & D,
Manufactirung, and Marketing Interfaces. New
York: Quorum Books.
9
2.3 Jurnal Pembanding
Judul Journal : Bisnis Global
Edisi Terbit : 2016
Pengarang Journal : Mislan Sihite
Penerbit : Dosen Program Studi Akuntansi FE Universitas Methodist
Indonesia
Kota Terbit : Bandung
Nomor ISSN : 3568-9823
10
relevan dan sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu untuk memperoleh pemahaman
yang sebenarnya mengenai Bisnis Internasional
di Indonesia, serta dengan menggunakan metode
ini dapat mengungkap secara komprehensif
bagaimana proses ekspor insidentil; ekspor aktif;
penjualan lisensi.; franchising.; pemasaran di
luar negeri; produksi dan pemasaran di luar
negeri, sehingga peneliti berkeyakinan bahwa
metode penelitian kualitatif dianggap relevan.
Hasil dan Pembahasan Pengertian Bisnis global adalah kegiatan bisnis
yang melampaui dan melewati batas-batas
sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level
kultural, politik, dan ekonomi dengan
menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi
dan perdagangan. Bisnis Internasional membuat
perekonomian dunia menjadi sistem tunggal
yang saling bergantung satu dengan yang
lainnya. Karakteristik Bisnis Global
Karakteristik Bisnis Global antara lain: 1. Bisnis
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. 2. Pembeli dan penjual terpisah atas
batas-batas negara. 3. Barang harus dikirim atau
diangkut dari suatu negara ke negara lainnya
harus mengikuti dan memenuhi persyaratan
peraturan pabean yang berlaku di masing-masing
negara. 4. Bisnis terjadi karena ada perbedaan
keunggulan-keunggulan (keunggulan absolut,
keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing
nasional). 5. Antara negara yang satu dengan
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 2 No. 2 (Juli –
Desember 2016) 93 negara lainnya terdapat
perbedaan dalam bahasa, mata uang, hukum, dll.
Faktor-faktor pendorong Bisnis Global Faktor-
faktor yang mendorong Bisnis Global antara lain
: 1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa
di luar negeri (pasar asing). 2. Untuk
memperoleh manfaatmanfaat tertentu, antara lain
: memperoleh tenaga kerja murah, lebih dekat
dengan sumber bahan baku, memperoleh tanah
yang lebih murah, menghindari
hambataperdagangan berupa tarif, dapat
menikmati kemudahan-kemudahan yang
diberikan oleh pemerintah suatu negara yang
berupaya menarik investor dari luar negeri 3.
Keinginan untuk memperoleh keuntungan dan
meningkatkan pendapatan negara. 4. Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi. Perusahaan ingin
memanfaatkan kemajuan teknologi, komunikasi
dan transportasi sehingga dapat menjangkau
konsumen internasional secara lebih murah,
lebih cepat dan lebih baik. 5. Adanya informasi
11
eksklusif tentang peluang pasar internasional,
misalnya ditemukannya sumber bahan mentah
baru dalam jumlah besar melalui foto satelit. 6.
Adanya komitmen manajemen untuk terjun ke
area bisnis internasional. 7. Untuk memperoleh
skala ekonomis dalam berproduksi. 8. Untuk
meningkatkan citra perusahaan di dunia
internasional dan domestik 9. Untuk mengekspor
teknologi ke negara-negara terbelakang dalam
rangka membuka pasar. 10. Adanya kelebihan
produksi dalam negeri, sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut. 11. Adanya
perbedaan keadaan seperti : sumber daya alam,
iklim, tenaga kerja, budaya, jumlah penduduk,
yang menyebabkan perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi. 12. Adanya
kesamaaan selera terhadap suatu barang. 13.
Untuk memperpanjang daur hidup produk
perusahaan yang telah mencapai tahap kejenuhan
di pasar domestik. 14. Untuk mengurangi
ketergantungan dari satu pasar saja. 15. Untuk
menghindari resesi di dalam negeri. 16.
Keinginan membuka kerjasama, hubungan
politik, dan dukungan dari negara lain. 17.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu
pun di dunia dapat hidup sendiri. 18. Adanya
kesadaran untuk memanfaatkan peluang
globalisasi. 19. Untuk meningkatkan pengaruh
politik perusahaan. 20. Tekanan persaingan
bisnis membuat bisnis berekspansi ke pasar
asing, perusahaan menghadapi ancaman akan
kehilangan pasar domestik karena diserbu oleh
perusahaan asing dengan produk-produknya
yang lebih bermutu tinggi dan bernilai lebih.
Manfaat bisnis internasional Ada beberapa
manfaat bisnis internasional antara lain : 1.
Memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat
diproduksi di dalam negeri. 2. Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi. 3. Memperluas
pasar industri dalam negeri. 4. Transfer teknologi
modern dan meningkatkan produktivitas. Neraca
perdagangan suatu negara adalah total nilai
ekonomi suatu negara dari semua produk yang
diimpornya dikurangi total nilai ekonomi dari
semua produk yang diekspornya. Bila hasilnya
negatif, negara tersebut mengalami defisit, dan
bila neracanya positif maka negara tersebut
mengalami surplus nilai perdagangan
internasionalnya. Fungsi Neraca perdagangan
antara lain: 1. Untuk menerangkan kegiatan
ekonomi internasional suatu negara. 2. Alat bagi
pemerintah untuk menentukan kebijakan
moneter. 3. Alat untuk menerangkan tentang
sumber pendapatan dan penggunaan devisa luar
negeri. 4. Alat untuk mendapatkan gambaran
12
tentang pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional
Kesimpulan Untuk berhasil dalam menjalankan bisnis global
sudah tentu harus menguasai seluk-beluk
pengelolaannya dan faktor-faktor yang harus
diperhatikan. Hal-hal yang perlu dipahami dalam
berbisnis global antara lain : karakteristik bisnis
global, beberapa kesepakatan perdagangan antar
negara, peta perekonomian dunia, strategi
keunggulan bersaing, tingkat keterlibatan dalam
bisnis global, strategi memasuki pasar asing,
hambatanhambatan perdagangan internasional,
strategi memudahkan bisnis internasional, dan
pembatasan perdagangan internasional.
Daftar Pustaka Ebert dan Griffin, 2014, Pengantar Bisnis
(terjemahan Devri Barnad Putera), Penerbit
Erlangga, Jakarta Sihite, Mislan, 2016, Modul
Bahan Ajar Pengantar Bisnis, Medan (tidak
dipublikasikan) Tjiptono, 1997, Strategi
Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta Tjiptono,
dan Gregorius , Anto, 2012, Pemasaran Global,
Penerbit Andi, Yogyakarta
13
BAB III
PEMBAHASAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari jurnal diatas, Hasil dari penelitian dalam jurnal ini menyatakan bahwa
lewat globalisasi ekonomi, hubungan transnasional telah menjadi sebuah sistem yang organik
di dalam ekonomi global. Hal ini menyebabkan relasi yang tercipta antar negara memiliki
jangkauan yang semakin luas dan semakin erat satu dengan yang lainnya. “Perkembangan
bisnis yang semakin menjamur ini secara bersamaan telah menyediakan lapangan kerja baru
bagi masyarakat di dalamnya,” Melalui Usaha Global dan perdagangan dengan cara
mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula
sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.
4.2 SARAN
Sebaiknya jurnal menggunakan EYD secara keseluruhan untuk seluruh isi jurnal agar
hasil penelitian yang terdapat dalam jurnal mudah untuk dimengerti dan dianalisis. Selain itu,
penulis juga seharusnya lebih memperhatikan penggunaan tanda baca untuk jurnal karena
terdapat beberapa penggunaan tanda baca yang berlebihan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rusdin, 2002. Bisnis Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta Rusdin, 2002. Bisnis Internasional:
dalam Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta Hill, Chales W. L., 2000. Global Business Today. New
Jersey: PrenticeHall International. Jepma and Andre Rhoen, 1996. International Trade: A Business
16