Anda di halaman 1dari 39

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional

Dosen pengampu:

Dr. H. Mashudi, M.Pd. I.

Disusun oleh

Kelompok 2

1. Ratna Dewi Setiawati 126402212120


2. Achmad Nasrulloh 126402212126
3. Avicena Ibrahim Al Amin 126402212128
4. Rizki Ananda Putri 126402212139

SEMESTER 4

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, taufik serta hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “Perdagangan Internasional”
dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Selawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang
telah membawa ke zaman yang penuh cahaya Ilahi. Dengan terselesaikannya
pembuatan makalah ini kami sebagai penyusun tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung.
2. Dr. H. Mashudi, M.Pd. I. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi
Internasional.
3. Orang tua yang mendukung baik secara materil dan doa dalam pembelajaran
dan pembuatan makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih memiliki
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah
kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami
maupun pembaca. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

Tulungagung, 3 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

a. Latar Belakang ..................................................................................... 1


b. Tujuan .................................................................................................. 1
c. Manfaat ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

a. Perdagangan Internasional ................................................................... 3


b. Investasi Luar Negeri ........................................................................... 9
c. Cara Memasuki Pasar Luar Negeri ...................................................... 16
d. Strategi Global/Multi-Domestic .......................................................... 25

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 31

a. Kesimpulan .......................................................................................... 31
b. Saran .................................................................................................... 32

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 33

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan Internasional, adalah salah satu mata kuliah yang
memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan ekonomi dilakukan
oleh suatu negara dengan negara lain terutama dalam pengertian
perdagangan internasional. Memberikan gambaran tentang alasan
mengapa suatu negara melakukan perdagangan internasional, peranan
perdagangan internasional, serta beberapa dasar mikroekonomi dalam
perdagangan internasional seperti teori penetapan harga.
Selain itu dalam kaitannya dengan studi hubungan internasional,
perdagangan internasional juga membahas tentang keseimbangan neraca
perdagangan internasional, blok perdagangan dan kebijakan pemerintah
suatu negara dalam mengatur perdagangan internasionalnya. Perdagangan
Internasional berusaha mempelajari masalah-masalah yang berkaitan
dengan hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara yang lain,
kegiatan pertukaran hasil output satu negara dengan yang lain, Pertukaran
sarana dan faktor produksi, Hubungan kredit (konsekuensi utang -
piutang). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menguraikan
maksud Perdagangan Internasional, Investasi Luar Negeri, Cara Memasuki
Pasar Luar Negeri, serta Strategi Global atau Multi-Domestic dalam
Perdagangan Internasional.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Perdagangan Internasional?
2. Bagaimana Identifikasi Investasi Luar Negeri?
3. Bagaimana cara memasuki Pasar Luar Negeri?
4. Bagaimana Strategi Global atau Multi-Domestic dalam Perdagangan
Internasional?
C. Tujuan Pembahasan

1
1. Untuk mengetahui maksud dari Perdagangan Internasional
2. Untuk mengetahui Identifikasi Investasi Luar Negeri
3. Untuk mengetahui cara memasuki Pasar Luar Negeri
4. Untuk mengetahui Strategi Global atau Multi-Domestic dalam
Perdagangan Internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perdagangan Internasioanl
Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.1 Penduduk yang
dimaksud dapat berupa :
1. Antar perorangan (individu dengan individu)
2. Antara individu dengan pemerintah suatu negara
3. Pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Jika
dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, maka
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. kerumitan
ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas negara.
b. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lain
melalui bermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari
pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
c. Antara satu negara dengan negara lain terdapat perbedaan dalam
bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam
perdagangan dan sebagainya.

Manfaat Melakukan Perdagangan Internasional


Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara
lain tentunya akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfaat
tersebut antara lain :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri
sendiri.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut antara lain kondisi geografi,
1
Anindita, Ratya dan R. Reed, Michael, (2008). Bisnis dan Perdagangan Internasional, Andi : Yogyakarta,
diakses 2 maret 2023

3
iklim, tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak dapat diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun
suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya
dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Sebagai contoh : Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan
untuk memproduksi kan. Akan tetapi, Jepang dapat memproduksi
dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti ini,
untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi,
Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor
barang tersebut dari Jepang. Dengan mengadakan spesialisasi dalam
perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai
berikut:
a. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan
dengan lebih efesien.
b. Setiap Negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang
dapat diproduksi dalam negri yang dapat diproduksi dalam negeri.
3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin- mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk
mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan
produk tersebut keluar negri.2
4. Transfer teknologi modern

2
Aam Slamet Rusydiana, Perdagangan Internasional: Komparasi Teori Ekonomi Modern dengan
Perspektif Islam, jdih.kemendag.go.idhttps://jdih.kemendag.go.id › ...PDF Perdagangan
Internasional: - JDIH Kemendagdiakses, 2 maret 2023

4
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.
Akibat Perdagangan Internasional:
a. Tukar-menukar barang dan jasa antar negara
b. Pergerakan sumber daya melalui batas-batas negara
c. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sebab-Sebab Terjadinya Perdagangan Internasional


Setiap negara dalam kehidupan di dunia ini pasti akan melakukan interaksi
dengan negara-negara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau
interaksi itu berbentuk perdagangan antarnegara atau yang lebih dikenal
dengan istilah perdagangan internasional. Beberapa alasan yang menyebabkan
terjadinya perdagangan internasional antara lain:
1. Revolusi Informasi dan Transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi, pemakaian
sistem berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang informasi,
penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya
peralatan komunikasi serta masih banyak lagi.
2. Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan di
masing-masing aspek, bisa ditinjau dari sumber daya alam, manusia,
serta teknologi. Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan
antara negara yang satu dengan yang lainnya.
3. Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi serta melakukan kerjasama
memiliki implikasi bahwa masing-masing negara akan mencari
peluang dengan berinteraksi melalui perdagangan antar negara.
4. Asas Keunggulan Komparatif
Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh negara
tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini akan membuat

5
negara memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan bagi negara tersebut.
5. Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan
akan devisa suatu negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya
setiap negara harus memiliki cadangan devisa yang digunakan dalam
melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah pemasukan
dari perdagangan internasional.
6. Adanya Perbedaan Selera
Dengan adanya perbedaan selera akan memungkinkan suatu negara
melakukan perdagangan. Misalnya negara X dan Y sama-sama
menghasilkan daging sapi dan daging ayam dengan jumlah yang
hampir sama. Penduduk negara X tidak menyukai daging sapi,
sedangkan penduduk negara Y tidak menyukai daging ayam maka
dapat terjadi ekspor yang saling menguntungkan di antara kedua
negara tersebut, dengan cara negara X mengimpor daging ayam dan
mengekspor daging sapi, sebaliknya negara Y mengimpor daging sapi
dan mengekspor daging ayam.
7. Adanya Keanekaragaman Kondisi Produksi
Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi
produksi di setiap negara. Misalnya, negara X yang memiliki iklim
tropis bersosialisasi dengan memproduksi pisang dan kopi untuk
ditukarkan dengan barang dan jasa dari negara lain.
8. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup
Perbedaan kebudayaan dan gaya hidup di masing-masing negara juga
dapat mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, misalnya
barang-barang seni atau kerajinan yang dihasilkan oleh suatu negara
sangat diwarnai oleh kebudayaan dan gaya hidup masyarakat di negara
yang bersangkutan.

Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

6
Perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara diantaranya.
1. Ekspor
Dibagi dalam beberapa cara antara lain :
a. Ekspor Biasa
Adalah pengiriman barang keluar negeri sesuai dengan peraturan
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri,
mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.
b. Ekspor Tanpa L/C
Adalah barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir
belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari kementrian
perindustrian dan perdagangan
2. Package Deal
Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negaranegara
sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan
(trade agreement) dengan salah satu negara. Perjanjian itu menetapkan
jumlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke negara tersebut dan
sebaliknya dari negara itu akan mengimpor sejumlah barang tertentu
yang dihasilkan negara tersebut
3. Penyelundupan (Smuggling)
Adalah setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu
negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi
menjadi 2 bagian
a. Seluruhnya dilakukan secara ilegal
b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/
manipulasi (Custom Fraud)
4. (Border Agreement),
Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan persetujuan
tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan perbatasan yang
saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan dalam jumlah
tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi melalui
a. Sea Border (lintas batas laut)

7
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki
batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan dengan cara
penyebrangan laut
b. Overland Border (lintas batas darat)
Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang memiliki
batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan dengan cara
setiap penduduk negara tersebut melakukan interaksi dengan
melewati batas daratan di masing-masing negara melalui
persetujuan yang berlaku.

8
B. Investasi Luar Negeri

Pengertian Investasi dan Investasi Luar Negeri


Investasi, suatu kegiatan dimana orang-orang mendedikasikan
hidup mereka untuk itu. Bagi sebuah perusahaan, investasi adalah suatu
hal yang sangat penting karena perusahaan dapat menciptakan model
bisnis dari investasi yang menjadi suatu sumber kekayaan paling populer
dan terus menjadi kekuatan pendorong dalam ekonomi global abad ke-21.
Tapi sebenarnya apa itu Investasi?
Menurut Todaro (2000), investasi merupakan sumber daya yang
akan digunakan untuk meningkatkan pendapatan serta konsumsi di masa
yang akan datang.3 Sedangkan menurut Sukirno (1996), investasi adalah
pembelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlegkapan-perlengkapa produksi untuk menambah
kemampuan produksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
4
Sederhananya, Investasi mengalokasian uang atau sumber daya ke dalam
tujuan atau usaha tertentu dengan harapan beberapa manfaat di masa
depan. Lebih tepatnya, Investasi merupakan aset atau barang yang
diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan atau pengembalian
selama periode waktu tertentu.5
Lalu bagaimana dengan Investasi Luar Negeri? Investasi luar
negeri sendiri merupakan kegiatan investasi dengan ruang lingkup yang
lebih luas dan melibatkan investor-invsetor asing. Adapun pelaku dalam
investasi luar negeri ini adalah perusahaan, investor asing dan pemerintah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi Luar Negeri


Investasi Luar Negeri dipengaruhi oleh lima faktor utama, yaitu:
Infrastruktur dan akses ke bahan baku;
a. Jaringan komunikasi dan transportasi;

3
Lutfi Rahmawati, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI) Negara
ASEAN, dalam https://jimfeb.ub.ac.id , diakses 27 Februari 2023
4
Ibid.
5
Dominick Salvatore, “International Economics,” edisi 9 (Jakarta: Penerbit Salemba Empat: 2014),
hlm. 382

9
b. Keterampilan tenaga kerja;
c. Clustering effect; serta
d. Potensi pertumbuhan ekonomi.

Jenis-jenis Investasi Luar Negeri


Sedangkan jenis-jenis Investasi Luar Negeri meliputi:
a. Dana/Bantuan Pemerintah (Government Funds/Aids)
Dana/Bantuan Pemerintah ini merupakan dana yang mengalir dari
satu ekonomi ke ekonomi lainnya dengan tujuan membantu
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Transaksi ini dilakukan
oleh pemerintah
b. Cross Border Loans
Cross Border Loans merupakan suatu aturan pinjaman di mana
pemerintah mencari pinjaman pembiayaan dari bank asing sebagai
pinjaman lintas batas, jenis investasi ini menjadi populer karena
aksestabilitasmya yang lebih mudah dan pembatasan agunan yang
lebih sedikit.6
c. FPI (Foreign Portofolio Investment)
FPI atau Foreign Portofolio Investment merupakan investasi aset
keuangan murni seperti saham, obligasi, reksadana, Exchange Traded
Fund (ETF) atau jenis instrumen keuangan lainnya yang memiliki
satuan mata uang negara tujuan. Dengan adanya FPI ini, investor akan
lebih mudah meminjamkan modal untuk mendapatkan hasil pasti atau
imbalan hasil pada kisaran tertentu. Investasi portofolio tatau keuangan
terjadi melalui lembaga keuangan seperti bank dan dana investasi.7
Faktor pertimbangan investasi portofolio asing meliputi:
1) Prospek pertumbuhan ekonomi
Investor asing akan mengambil manfaat dari kemakmuran
perekonomian negara tujuan dan sebaliknya. Contoh yang relevan

6
Sushant Deoskar, “International Investment” dalam https://wallstreetmojo.com daikses pada 27
Februari 2023
7
Ibid.

10
adalah saham. Di mana prospek pertumbuhan ekonomi berkorelasi
dengan kinerja kelas aset saham.
2) Resiko sovereign
Pada resiko sovereign, investor global biasanya
memberikan bobot yang lebihnkecil untuk negara-negara beresiko
tinggi, seperti negara berkembang.
3) Suku bunga
Investor akan memperoleh pengembalian tinggi ketika
mereka menaruh uang mereka di bank di negara tujuan.
4) Pajak dan Nilai Tukar
Pajak dan Nilai Tukar mempengaruhi pengembalian yang
direlasasikan. Pajak yang lebih rendah atas capital gain dan dividen
naik, nilai relasisasi keduanya akan berkurang. Begitu pula dengan
nilai tukar, perubahan nilai tukar akan mempengaruhi keuntungan
ketika ditranslasikan ke mata uang oprasional investor.8
Foreign Portofolio Investment memiliki keuntungan dan
kekurangan yang meliputi:

NO KEUNTUNGAN KERUGIAN
.
1. Relatif mengalami likuiditas Foreign Portofolio Investment lebih
volatil
2. Ritel investors dapat Rentan terhadap pergerakan nilai
berpartisipasi tukar jangka panjang
3. Portofolio lebih terdiversifikasi Investasi terekspos akibat resiko
politik dan ekonomi
4. Modal masuk meningkatkan Biaya transaksi meningkat
demand di pasar modal

d. FDI (Foreign Direct Investment)

8
Ahmad Nasrudin, “Investasi Asing: Definisi, Jenis, Pro dan Kontra” dalam https://cerdasco.com
diakses pada 27 Februari 2023

11
Menurut OECD (Economic Co-operation and Development),
Foreign Direct Investment didefinisikan sebagai investasi dalam
kategori investasi lintas batas yang dilakukan oleh seseorang dalam
suatu perekonomian dengan tujuan untuk membangun kepentingan
jangka panjang dalam suatu perusahaan yang menjadi penduduk di
negara tujuan investor asing. FDI merupakan investasi riil berupa
pabrik, barang modal tanah, dan persediaan yang melibatkan modal
dan kewirausahaan dan investor tetap dapat mengendalikan
penggunaaan modal yang diinvestasikan. Investasi ini biasanya
mengambil bentuk perusahaan yang membuka cabang atau mengambil
alih perusahaan lain.9 Tujuan utama FDI adalah dampak yang
signifikan terhadap manajemen dari suatu perusahaan investasi
langsung (direct investment).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Foreign Direct
Investment meliputi:
1) Wage Rates
Intensif utama bagi perusahaan multinasional untuk
berinvestasi ke luar negeri adalah melakukan outsourcing produksi
padat karya ke negara-negara dengan upah yang lebih rendah.
2) Tax Rates
Perusahaan multinasioanl besar, seperti Google dan Apple
telah berusaha untuk berinvestasi di negara dengan tarif pajak
perusahaan yang lebih rendah.
3) Transport and Infrastructure
Transportasi dan Infrstructure adalah faktor kunci dalam
international investment. Jika suatu negara memiliki biaya labour
yang rendah, tetapi ada biaya transportasi dan infrstruktur yang
tinggi maka investor akan mengalami kerugian.
4) Size of Local Market

9
Tejvan Pattier, “Basic of Economics Growth” dalam
https://economics.academicjournal.io diakses pada 3 Maret 2023

12
Penanaman FDI sering ditargetkan untuk menjual langsung
ke negara yang terlibat menarik para investor masuk. Oleh karena
itu, besarnya pasar dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi faktor
penting bagi investor.
5) Commodities
Salah satu alasan utama investor melakuakn investasi ke
suatu negara adalah karena adanya komoditas. Misalnya, investasi
di afrika menjadikan komoditas menjadi alasan utama
pertumbuhan FDI.
6) Access to Free Trade Areas
Akses ke area perdagangan bebas menjadi faktor signifikan
bagi investor asing. Faktor ini adalah realisasi dari faktor
sebelumnya yaitu Transport and Infrastructure
7) Political Stability
FDI memiliki unsur resiko. Negara dengan situasi politik
yang tak menentu dan krisis ekonomi dapat menghambat suatu
kegiatan investasi di negara tersebut. 10
Foreign Direct Investment memiliki keuntungan dan
kekurangan yang meliputi:

NO KEUNTUNGAN KERUGIAN
.
1. Masuknya investasi asing Memiliki resiko investasi yang lebih
mendorong pertumbuhan besar
ekonomi
2. FDI menyediakan pasokan FDI berpotensi mematikan
dana potensial di dalam perusahaan lokal
perekonomian
3. FDI adalah sarana pertukaran Proteksi ekonomi domestik membuat
teknologi dan pengetahuan investor asing sulit masuk
4. FDI meningkatkan persaingan Mempengaruhi kedaulatan suatu

10
Tejvan Pettinger, “Factors That Affect Foreign Direct Investment (FDI)”, dalam
https://economicshelp.org diakses pada 28 Februari 2023

13
negara

Hambatan Investasi Luar Negeri

Hambatan dalam Investasi Luar Negeri pada dasarnya dilatar belakangi


dengan adanya peraturan yang berlaku di setiap negara yang berbeda-beda.
Namun ada tiga hambatan umum bagi investor asing untuk melakukan investasi
ke suatu negara,11 yaitu:

1. Higher Transaction Costs


Hambatan terbesar untuk berinvestasi di pasar internasional adalah biaya
transaksi tambahan yang tinggi. Dikarenakan kita hidup di dunia yang
relatif global dan terhubung, tetapi biaya transaksi masih sangat bervariasi
tergantung pada pasar luar negeri tempat investor berinvestasi.
2. Currency Volatility
Saat berinvestasi langsung di pasar luar negeri, investor harus terlebih
dahulu menukar dolar AS ke dalam mata uang asing dengan nilai tukar
saat ini. Misalnya, Investor memegang saham asing selama setahun dan
kemudian menjualnya. Itu berarti Investor harus mengonversi mata uang
asing kembali ke USD. Itu bisa menguntungkan atau merugikan
pengembalian investor, tergantung ke arah mana dolar bergerak.

3. Liquidity Risks
Risiko lain yang melekat dengan pasar luar negeri, terutama di pasar
negara berkembang, adalah risiko likuiditas. Ini adalah risiko tidak dapat
menjual investasi dengan cepat kapan saja tanpa mempertaruhkan
kerugian besar karena krisis politik atau ekonomi.

11
Joseph Nguyen, “The 3 Big Risks Faced by International Investors”, dalam
https://www.investopedia.com/ diakses pada 4 Maret 2023

14
C. Cara Memasuki Pasar Luar Negeri
Adapun jenis-jenis strategi memasuki pasar luar negeri
sebagaimana dijelaskan oleh Budiarto dan Tjiptono dalam Yuana dan
Zulhamdi (2017: 106) ada beberapa macam: ekspor, lisensi, joint venture
(usaha patungan), dan foreign direct investment (investasi langsung dari
luar negeri). Rincian dari macam-macam strategi tersebut adalah sebagai
berikut:12
Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual
hasilnya di negara lain. Ada 2 aktivitas ekspor, yaitu:
1. Occasional Exporting (Ekspor Tidak Tetap)
Occasional exporting merupakan bentuk keterlibatan perusahaan
yang pasif, dimana perusahaan hanya karena adanya permintaan dari
luar negeri. Ekspor tidak tetap merupakan tingkat keterlibatan pasif
dimana perusahaan tersebut mengekspor dari waktu ke waktu, atas
inisiatifnya sendiri atau sebagai tanggapan atas pesanan yang tidak
diharapkan dari luar negeri. Tjiptono dan Kotler dalam Yuana dan
Zulhamdi (2017: 106) berpendapat sama mengenai occasional
exporting yaitu suatu kegiatan ekspor yang hanya dilakukan apabila
ada permintaan dari konsumen dari negara lain.
2. Active Exporting (Ekspor Aktif)

12
Yuana Tri Utomo dan Zulhamdi Shaleh, “Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus
Yanto Pottery Kasongan Bantul” dalam https://core.ac.uk, diakses 22 Februari 2023

15
Ekspor aktif merupakan komitmen perusahaan untuk
mengembangkan ekspor, perusahaan membuat produknya di negara
sendiri (home country). Ekspor aktif terjadi apabila perusahaan
tersebut mempunyai komitmen untuk melakukan ekspansi ke pasar
tertentu. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut active exporting
merupakan suatu kegiatan mandiri dari perusahaan ke negara-negara
tertentu tanpa dipengaruhi ada tidaknya permintaan dari luar. Kegiatan
ekspor hampir tidak mengubah lini produk, organisasi, investasi, dan
misi perusahaan. Salah satu keunggulan dari ekspor adalah
memungkinkan kegiatan pemanufakturan dikonsentrasikan di satu
lokasi saja (di dalam negara), yang mana hal ini memberikan
keuntungan biaya dan kualitas daripada kegiatan pemanufakturan yang
terdesentralisasi. Meskipun ekspor merupakan alternatif strategi
memasuki pasar dengan invetasi yang murah dan risiko rendah, namun
strategi ini memerlukan investasi yang cukup besar dan berarti dalam
aspek pemasarannya.
Jenis-jenis Ekspor:
3. Indirect Exporting (Ekspor Tidak Langsung)
Ekspor tidak langsung merupakan suatu kegiatan mengekspor
barang keluar negeri dengan menggunakan jasa perantara, baik dengan
menggunakan agen-agen ekspor maupun menjual barang tersebut ke
perusahaan lain dan kemudian perusahaan tersebut mengekspornya.
4. Direct Exporting (Ekspor Langsung)
Ekspor langsung adalah kegiatan melakukan ekspor barang-barang
dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
memproduksinya.

Berikut prosedur Kepabeanan kegiatan ekspor berdasarkan peraturan


Direktorat Jendral Bea dan Cukai:13

a. Eksportir/ Kuasanya menyampaikan dokumen Pemberitahuan Ekspor


Barang (PEB) ke Kantor Bea Cukai tempat pemuatan.

13
Rodiatul Muthmainah dan Doni Putra Utama, “Evaluasi Prosedur Kegiatan Ekspor
pada PT Bintang Asia Usaha”, dalam https://jurnal.polibatam.ac.id, diakses 3 Maret 2023

16
b. Terhadap Barang Ekspor yang diberitahukan dalam PEB dilakukan
penelitian dokumen setelah dokumen pemberitahuan disampaikan.
c. Jika terhadap penelitian dokumen PEB menunjukkan pengisian atas data
PEB tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, diterbitkan respon Nota
Pemberitahuan Penolakan (NPP).
d. Jika dalam penelitian larangan dan/atau pembatasan menunjukkan
dokumen persyaratan belum dipenuhi maka diterbitkan Nota
Pemberitahuan Persyaratan Dokumen (NPPD).
e. Dalam hal hasil penelitian Sistem Komputer Pelayanan menunjukan
lengkap dan sesuai, dan tidak termasuk barang yang dilarang atau dibatasi
ekspornya, atau termasuk barang yang dilarang atau dibatasi ekspornya
tetapi persyaratan ekspornya telah dipenuhi, serta barang tidak dilakukan
pemeriksaan fisik, PEB diberi nomor dan tanggal pendaftaran dan
diterbitkan respon NPE.
f. Dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik, maka diterbitkan Pemberitahuan
Pemeriksaan Barang (PPB). Jika pemeriksaan fisik barang ekspor
menunjukkan:
1. Hasil sesuai, maka diterbitkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE).
2. Hasil tidak sesuai, diteruskan kepada Unit Pengawasan untuk
penelitian lebih lanjut.

Lisensi

Menjual lisensi berarti perusahaan penjual lisensi (lisencor)


membuat kontrak persetujuan dengan pembeli lisensi (licensee) bahwa
lisensi memperoleh hak untuk mengunakan property industri (seperti
paten, merek dagang, dan hak cipta), ketrampilan teknis (studi kelayakan,
manual, saran yang bersifat teknis, dan lain-lain), desain arsitektural dan
teknikal atau kombinasi hal-hal tersebut dengan membayar fee atau royalti
tertentu kepada lisencor. Menurut Tjiptono dalam Yuana dan Zulhamdi
(2017: 107) lisensi merupakan strategi yang sesuai untuk situasi
perusahaan sebagaimana berikut:

1. Perusahaan memiliki keterbatasan dana ekspor.

17
2. Adanya larangan atau pembatasan memasuki suatu negara, seperti
kuota impor dan tarif.
3. Apabila Negara tujuan (host country) sensitif terhadap atau bahkan
melarang kepemilikan asing.
4. Melindungi paten atau merek dagang karena pembatalan perjanjian

Berikut bentuk-bentuk lisensi :

1. Franchising (Waralaba)
Franchise (Waralaba), adalah suatu bentuk khusus lisensi , terjadi
apabila suatu perusahaan di suatu negara (pemberi waralaba)
memberikan wewenang kepada suatu perusahaan di negara kedua
(pemegang waralaba) untuk menggunakan sistem pengoperasiannya
dan juga nama merek, merek dagang, dan logo dengan mendapatkan
pembayaran royalti. Contoh: Mc Donald, Pizza Hut, Burger King.14
2. Management Contract (Kontrak Manajemen)
Kontrak manajemen adalah kesepakatan dimana suatu perusahaan
di suatu negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas atau
memeberikan jasa manajemen lainnya kepada perusahaan di negara
lain dengan mendapatkan imbalan yang telah disepakati.
3. Contract Manufacturing (Produksi Kontrak)
Lisensi merupakan cara yang mudah untuk memasuki pasar
internasional. Sebagai contoh adalah produsen coca cola melakukan
pemasaran internasionalnya dengan lisensi pembotolan atau memberi
hak pembotolan ke seluruh dunia. Coca cola hanya memasok sirop
atau bahan baku dan memberikan pelatihan untuk memproduksi,
mendistribusikan, dan menjual. Kerugian dari lisensi ini adalah
perusahaan memiliki sedikit kendali atas pemegang lisensi dan dapat
menciptakan pesaing baru bila pemegang lisensi tidak lagi bergantung
pada pemberi lisensi.15

14
Budi Rustandi, Aditya Wardhana, dan Syahputra, “Bisnis Internasional” dalam
https://www.researchgate.net, diakses 2 Maret 2023
15
Universitas Terbuka, “Manajemen Pemasaran” dalam http://web-suplemen.ut.ac.id,
diakses 22 Februari 2023

18
Prosedur yang harus dilalui untuk mengajukan perjanjian lisensi:16
1. Pengajuan permohonan
Berdasarkan Pasal 10 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor
36 Tahun 2018 tentang Perjanjian Lisensi Kekayaan Intelektual (“PP
36/2018), pemohon dapat mengajukan permohonan pencatatan
perjanjian secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Menteri, yang
dapat dilakukan melalui media elektronik atau non-elektronik. Dimana
hal ini dapat dilihat pada panduan pendaftaran dan pengisian aplikasi
lisensi LSBU pada https://lisensijakon.pu.go.id.
Menurut Pasal 10 ayat (4) PP 36/2018, perlu mempersiapkan
beberapa dokumen sebelum mengajukan permohonan perjanjian
lisensi seperti:
a) Salinan perjanjian lisensi;
b) Petikan resmi sertifikat paten, sertifikat merek,
sertifikat desain industri, sertifikat desain tata letak
sirkuit terpadu, bukti kepemilikan ciptaan atau hak
terkait, atau bukti kepemilikan rahasia dagang yang
dilisensikan dan masih berlaku;
c) Surat kuasa, jika permohonan diajukan melalui kuasa;
dan
d) Bukti pembayaran biaya
2. Pemeriksaan Permohonan
Setelah seluruh dokumen dilengkapi dan dilakukan permohonan
perjanjian, maka akan dilakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan
dan kesesuaian dokumen yang dilampirkan ketika pengajuan
permohonan diterima. Pemeriksaan ini dilakukan dalam dua tahapan
yaitu:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen
Jika dokumen yang dilampirkan belum lengkap, permohonan
akan dikembalikan kepada pemohon untuk segera dilengkapi
agar proses bisa dilanjutkan
16
Universitas Medan Area, “Prosedur yang Harus dilalui untuk Mengajukan Perjanjian
Lisensi”, dalam https://bakri.uma.ac.id, diakses 2 Maret 2023

19
b) Pemeriksaan kesesuaian dokumen
Untuk proses pemeriksaan dokumen, dibutuhkan waktu
maksimal 5 (lima) hari terhitung sejak dokumen dinyatakan
lengkap. Nantinya, dokumen tersebut akan dilakukan
pemeriksaan permohonan terhadap kesesuaian dokumen.
3. Pencatatan dan Pengumuman
Jika dokumen lengkap dan sesuai, maka Menteri akan menerbitkan
surat pencatatan perjanjian lisensi dan memberitahukan kepada
pemohon dalam jangka waktu maksimal 2 hari sejak tanggal
pemeriksaan dinyatakan lengkap dan sesuai.

20
Kemudian, perjanjian lisensi ini akan dicatat dalam daftar umum
seperti:
a) Desain industri;
b) Desain tata letak sirkuit terpadu;
c) Perjanjian hak cipta; atau
d) Perjanjian hak kekayaan intelektual lainnya.
4. Pengajuan Permohonan Petikan Pencatatan Perjanjian Lisensi
Selain itu, Pasal 16 ayat (1) dan (2) PP 36/2018 juga
menyebutkan bahwa perjanjian yang sudah dicatatkan, maka
setiap orang diperbolehkan untuk mengajukan permohonan
petikan pencatatan perjanjian, yang diajukan secara tertulis
kepada Menteri dengan dilengkapi dokumen seperti:
a) Fotokopi identitas pemohon;
b) Keterangan mengenai uraian dan nomor pencatatan perjanjian
yang dimohonkan; dan
c) Bukti pembayaran biaya.
Di mana, petikan pencatatan perjanjian ini baru bisa diterbitkan
oleh Menteri maksimal 5 hari terhitung sejak tanggal
permohonan lengkap.
Ada beberapa keuntungan ketika perusahaan melakukan lisensi:
a) Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibanding
hanya terpaku pada suatu proses atau metode di dalam negeri
b) Dapat memperluas siklus hidup produk perusahaan
c) Pemberi lisensi mengalami peningkatan penjualan atas
pergantian suku cadang di luar negeri
d) Penerima lisensi akan mendapatkan hak memproses dan
teknologi sehingga mengurangi biaya riset dan pengembangan.
Sedangkan beberapa kerugian yang mungkin terjadi akibat penerapan lisensi
adalah:

21
a) Penerima lisensi dapat menjadi pesaing dagang
b) Penjual barang atas merek tidak terkontrol dengan baik
e) Banyak terdapat barang palsu
f) Mutu produk yang dihasilkan penerima lisensi buruk. Dengan
perjanjian pemberian lisensi sebuah perusahaan pemegang
lisensi akan memberikan kepada perusahaan lain hak untuk
menggunakan suatu jenis keahlian dan penerima lisensi
membayarkan suatu royalti selama masa kontrak.

Joint Venture (Usaha Patungan)

Joint venture adalah perjanjian kemitraan (partnership) antara investor


asing dan investor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yang keduanya
berbagi kepemilikan dan pengendalian. Keegan dan Green dalam Kristanto dalam
Yuana dan Zulhamdi (2017: 108) mengatakan bahwa joint venture adalah sebuah
strategi masuk untuk sebuah pasar host country di mana pihak mitra (lokal)
memiliki kepemilikan bersama dalam sebuah perusahaan yang baru dibentuk.
Kelemahan dari joint venture ini menyangkut persamaan kebijakan investasi atau
pemasaran, antara investor luar negeri dan dalam negeri.

Joint venture dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:17

1. Joint venture domestic, terjadi antara perusahaan domestik, yaitu


perusahaan yang terdapat di dalam negeri.
2. Joint venture internasional, terjadi apabila salah satu dari perusahaan itu
adalah perusahaan asing.

Syarat-syarat menjadi Joint Venture Company sendiri antara lain:18

3. Wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) jika ada unsur modal asing.
4. Bagi joint venture PMA, modal dalam negeri minimal 51% dari total
modal perusahan patungan (Joint venture Company) tersebut. Namun
prosentase kepemilikan ini bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung

17
Iftitah Nurul Laily, “Joint Venture: Pengertian, Faktor Pendukung, Perjanjian dan
Contohnya”, dalam https://katadata.co.id, diakses 3 Maret 2023
18
Sara Tomu Paulin, “Perkembangan Joint Venture Company dalam Pembangunan
Infrastruktur Ketenagalistrikan”, dalam https://ejournal.fhuki.id, diakses 3 Maret 2023

22
pada bidang usaha yang akan dimasuki oleh perusahaan joint venture
tersebut mengingat Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Daftar Negatif
Investasi (Negative Investment List) yang di dalamnya disebutkan
prosentase maksimal modal asing yang boleh masuk pada bidang usaha
tertentu.
5. Ada sejumlah bidang usaha yang tertutup untuk perusahaan joint venture
sehingga calon investor harus melihat Daftar Negatif Investasi yang
terbaru.
6. Perusahaan joint venture PMA wajib mengajukan izin prinsip dan izin
usaha tetap (IUT) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
7. Perusahaan joint venture PMA secara berkala menyampaikan Laporan
Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) ke BKPM

Pada dasarnya, berakhirnya kontrak kerja sama join venture dapat


dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a) Masing - masing pihak sepakat dan setuju untuk mengakhiri kerja sama
sebelum jangka waktu berakhir.
b) Terjadinya wanprestasi oleh salah satu pihak yang dapat menimbulkan
pemutusan kerja sama.
c) Jangka waktu kontrak kerja sama telah berakhir.

Syarat prosedur untuk mengikat modal asing, yaitu:19

1. Prosedur keuntungan ekonomi


Adanya peluang ekonomi untuk investor, yakni dekat dengan sumber daya
alam, tersedianya lokasi tempat untuk mendirikan bangunan, dan
tersedianya tenaga kerja.
2. Kepastian hukum
Pemerintah diwajibkan mampu menegakkan hukum terkait sangketa
ataupun masalah hukum di masa mendatang guna memberikan jaminan
keamanan. Jadi, itu adalah suatu prosedur yang sangat penting dalam
rangka menarik investor.
19
I Gusti Ngurah Rendra Suryana, I Nyoman Putu Budiartha, dan Ni Made Puspasutari
Ujianti, “Perjanjian Kerja Sama (Joint Venture) Penanaman Modal Asing dalam Usaha
Perhotelan”, dalam https://www.ejournal.warmadewa.ac.id, diakses 3 Maret 2023

23
3. Ketentuan stabiltas politik
Penanam modal asing pada sebuah negara dipengaruhi pada faktor
stabilitas politik. Masalah yang terjadi pada warganegara akan
berpengaruh terhadap iklim penanaman modal.

Joint venture merupakan suatu kerangka perjanjian antara dua pihak


(perusahaan) atau lebih yang memiliki tujuan yangsama. Perjanjian ini biasanya
bermuara pada terbentuknya suatu perusahaan joint venture. Dengan skema joint
venture ini, para pihak mendapatkan beberapa manfaat seperti:

a. Mengurangi kebutuhan modal dan sumber daya lainnya karena adanya


unsur pembagian kebutuhan;
b. Transfer teknologi antar pihak;
c. Meminimalisasi resiko usaha;
d. Memungkinkan untuk mengembangkan usaha sampai ke skala global

Adapun contoh joint venture yaitu:

a) Lotte bekerja sama dengan Grup Salim membentuk usaha patungan (joint
venture) di sektor perdagangan daring (e-commerce) dengan nama iLotte
pada 2017.
b) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersama JC Comsa
Corporation (JC Comsa) membentuk perusahaan patungan (joint
venture/JV) yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan produk
makanan.
c) PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)
membentuk joint venture dengan Ito En Asia Pacific Holdings asal Jepang.
d) Perusahaan Jepang Power Environ dan PT. Bintang Paser Sejati
membentuk joint venture untuk bidang Palm Kernel Shell.
e) Perusahaan asal China, Fosun International Limited, membentuk joint
venture dengan PT Gunung Gahapi, anak usaha PT Gunung Garuda,
produsen baja nasional, untuk membangun pabrik pengolahan baja slab
billet di Medan, Sumatera Utara.

24
f) Honda Motor dan General Electric yang melakukan kerjasama produksi
mobil.
g) Hewlett-Packard (HP) memiliki banyak usaha patungan dengan sejumlah
pemasok di seluruh dunia untuk mengembangkan berbagai komponen
peralatan komputer yang diproduksi. Kerja sama ini memberikan cara
yang mudah untuk perusahaan sehingga mampu bersaing secara global.
h) Pabrik Bir Anker Jakarta melakukan joint venture dengan pihak pemilik
semula NV Bier Brouwerij de Drie Hoefijzers dari Belanda.

Foreign Direct Investment (Investasi Langsung)

Kotabe dan Helsen dalam Kristanto dalam Yuana dan Zulhamdi (2017:
108) menamakan strategi investasi langsung ini sebagaia wholly owned
subsidiaries yaitu strategi masuk ke host country dengan cara mendirikan sebuah
anak perusahaan yang kepemilikannya 100% dipegang oleh perusahaan. Dalam
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara mendirikan sebuah perusahaan baru
(Greenfield operaions atau Greenfield investment) atau melakukan pembelian atau
akuisisi perusahaan yang telah ada di host country tersebut. Berdasarkan
pengertian tersebut investasi langsung merupakan strategi memasuki pasar global
dengan berinvestasi ke perusahaan lokal maupun asing untuk melayani sebuah
pasar baru untuk produk dan jasanya. Investasi langsung biasanya melibatkan
kepemilikan dan kendali aset. Investasi langsung ini dapat dalam bentuk fasilitas
perakitan atau produksi di luar negeri (Budiarto dan Tjiptono dalam Yuana dan
Zulhamdi (2017: 109)). Adapun manfaat dari investasi langsung:

1. Perusahaan memperoleh beberapa penghematan, berupa: tenaga kerja, biaya


transport atau bahan mentah yang lebih murah.
2. Memperoleh citra yang baik di house country karena membuka lapangan
kerja yang luas.
3. Perusahaan dapat membina hubungan yang mendalam dengan pemerintah,
pelanggan, pemasok lokal dan distributor yang memungkinkan perusahaan
untuk dapat menyesuaikan produk dengan pasar lokal.
4. Perusahaan dapat memegang kendali penuh atas investasinya.

25
D. Strategi Global/Multidomestik
Strategi Global pada Perdagangan Internasional
Globalisasi terus mempengaruhi ekonomi dunia, karena penurunan
tarif, peningkatan komunikasi, dan peningkatan mobilitas modal telah
memungkinkan perusahaan untuk terhubung ke pasar global dan
memperluas bisnis mereka secara internasional. Namun, ekspansi yang
berhasil ke pasar luar negeri akan menuntut perusahaan menciptakan serta
strategi global yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
mereka. Strategi tersebut diperlukan agar sebuah perusahaan agar mereka
mampu bersaing dan mendapatkan hasil dari produk-produk yag dijual di
pasar luar negeri.
Strategi multidomestik adalah strategi dengan cara berinvestasi
dalam membangun kehadiran di pasar luar negeri dengan menyesuaikan
produknya dengan pasar lokal di luar negeri. Perusahaan mengadaptasi
produk dan penawaran mereka dan memposisikan ulang strategi
pemasaran mereka untuk terlibat dengan audiens asing dengan
mempertimbangkan adat, tradisi, dan ciri budaya asing. Dengan strategi
bisnis multi-domestik, kantor pusat perusahaan seringkali dipertahankan di
negara asal. Namun, perusahaan dapat mendirikan kantor pusat lokal di
luar negeri dimana mereka dapat lebih mudah mengelola hubungan dengan
pelanggan asing. Strategi multidomestik berfokus pada persaingan di
setiap negara dan memaksimalkan daya tanggap lokal dengan memberikan
otoritas pengambilan keputusan yang terdesentralisasi pada unit bisnis di
setiap negara, sehingga mereka dapat menciptakan produk dan layanan
yang dioptimalkan untuk pasar lokal mereka melalui penyesuaian terhadap

26
kebutuhan dan keinginan konsumen, kondisi industri, struktur politik dan
hukum, dan norma sosial yang berbeda di setiap negara.20 Sebuah
perusahaan yang menerapkan strategi multidomestik menyesuaikan
produk, layanan, dan operasi sehingga dapat menanggapi pelanggan dan
karyawan di masing-masing negara tempat ia beroperasi. Dengan
menggunakan strategi multidomestik, perusahaan dapat menjual produk
untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan spesifik pelanggan lokal
mereka.
Kerugian dari strategi multidomestik yaitu: perusahaan
menghadapi lebih banyak ketidakpastian karena strategi yang disesuaikan
di berbagai negara, tidak dapat mengambil keuntungan dari skala ekonomi
yang dapat membantu mengurangi biaya untuk perusahaan secara
keseluruhan, dan perusahaan menjadi sekelompok anak perusahaan yang
berfokus secara lokal yang bertindak secara independent sebagaimana
perusahaan domestic yang memutuskan bagaimana produk dirancang,
dibuat, didistribusikan, dan dipasarkan di pasar lokal mereka. Contoh
penerapan strategi multidomestik yaitu Yum! adalah merek memiliki
insentif yang kuat untuk bersaing secara internasional dengan konsep
restorannya yaitu, KFC, Pizza Hut, Taco Bell, Restoran A&W, dan Long
John Silver's. Nyum! mengejar strategi multidomestik dengan mencoba
melokalisasi sebanyak mungkin. Perusahaan tidak membuka restoran
hanya menggunakan model di Amerika Serikat. Di mana pun lokasi
perusahaan, perusahaan secara konsisten beradaptasi dengan selera lokal
dan bernegosiasi dengan baik ketika iklim budaya dan politik berubah. Di
Jepang, misalnya, KFC menjual tempura crispy strips. Di Inggris utara,
KFC menekankan saus dan kentang, sementara di Thailand, menawarkan
nasi segar dengan kecap atau saus cabai manis. Di Belanda, perusahaan
membuat kroket kentang dan bawang. Di Prancis, ia menjual kue kering
bersama ayam. Dan di Cina, ayam semakin pedas.21
Berbeda dengan strategi multidomestik, strategi global dipusatkan
dan dikendalikan oleh kantor pusat dan berupaya memaksimalkan efisiensi
20
Sri Mulyono, Manajemen Strategis (Bandung: Media Sains Indonesia, 2022), hlm. 135.
21
Ibid, hal. 136

27
global. Di bawah strategi ini, produk lebih mungkin distandarisasi
daripada disesuaikan dengan pasar lokal di luar negeri. Dengan strategi
global, perusahaan dapat menjual produk dan layanan yang sama dengan
cara yang sama di setiap negara. Strategi global memiliki resiko yang
rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-
pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang
atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut
disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsif
terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk
mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan
lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu
berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan
kerjasama antar unit di lintas negara tersebut. Strategi ini banyak
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.22
Di bawah ini merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam melakukan strategi global:
a. Membentuk tim global
Keterlibatan setiap manajer sangat penting bagi keberhasilan
strategi global. Pemilihan anggota tim merupakan kunci
daalam pengambilan keputusan. Anggota tim global yang
dipilih berasal dari:
a) Pimpinan bisnis
b) Perwakilan senior dari bisnis terkait
c) Eksekutif perusahaan senior

Idealnya satu tim terdiri dari enam sampai delapan orang.


Sebagai tambahan, tim membutuhkan staf yang bertugas
dalam perencanaan. Suatu tim dipimpin oleh ketua.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh tim global adalah


menentukan jadwal rapat. Oleh karena itu, jadwal rapat harus
ditentukan pada saat pertemuan pertama rapat. Karena setiap
anggota tim memiliki kesibukan masing-masing, jadwal rapat
22
Ibid, hal. 137

28
sebaiknya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam satu bulan. Selain
itu dalam pemilihan lokasi rapat, sebaiknya dilakukan
bergiliran dari satu negara ke negara lain.

b. Menentukan bisnis
Pemimpin dari tim global harus memiliki gagasan bisnis yang
akan dianalisis sebelum mereka dapat membentuk tim global,
namun gagasan dari anggota pun diperlukan. Dalam bisnis
sendiri terdapat tiga dimensi produk atau jasa, yaitu fungsi,
tenaga kerja, dan layanan konsumen.
c. Mengidentifikasi pasar
Setelah menentukan pasar, tim global menetukan pasar yang
akan dimasuki, mulai dari bentuk pasar, meramalkan
permintaan pasar, dan menentukan market share.
d. Mengidentifikasi pesaing
Tim global harus menentukan pesaing mana yang dianggap
paling penting untuk diidentifikasi. Pesaing yang yang harus
dianalisis adalah sebagai berikut:
a) Semua pesaing global yang memiliki market share di
atas 5%
b) Pesaing terbesar yang berada di negara asalnya,
meskipun pesaing tersebut tidak go international.
c) Pesaing global yang potensial
Jika memungkinkan, jumlah perusahaan yang masuk
daftar pesaing harus ada sepuluh pesaing atau lebih.
e. Memeriksa strategi inti
Dalam menganalisis strategi global, terkadang beberapa
anggota dari tim global tidak mengetahui apa strategi inti dari
bisnis mereka atau memiliki pandangan yang berbeda
mengenai strategi inti dari bisnis mereka. Sehingga akan
sangat membantu jika mengetahui strategi inti sedini mungkin.
Cara yang paling baik dalam memeriksa strategi inti adalah
dengan meminta para anggota menuliskan strategi inti yang

29
ada di pikiran mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahpahaman antaranggota. Strategi inti ini harus meliputi:
a) Deskripsi mengenai bisnis
b) Tujuan strategis
c) Target keuangan
d) Sumber keunggulan kompetitif
e) Unsur-unsur strategis
f) Aktivitas pertambahan nilai
g) Strategi kompetitif
f. Memeriksa pemilihan negara
Pemilihan negara merupakan hal terpenting dari
internasionalisasi dan globalisasi. Manajer perlu
mempertimbangkan segala sesuatu mengenai negara yang akan
dipilih mulai dari kondisi politik, ekonomi, sosial, teknologi,
dan hukum.
Tim global harus mengevaluasi pemilihan negara dengan
menggunakan tahap-tahap berikut:
a. Mengidentifikasi wilayah/negara
Tim global harus mengidentifikasi seluruh wilayah atau
negara yang sudah dipilih atau yang akan dipilih.
b. Mengembangkan subfaktor untuk setiap faktor yang
ada
Tim global harus mengembangkan daftar dari subfaktor
untuk menaksir setiap faktor.
c. Memeberikan bobot untuk setiap subfaktor
Tim global harus memberikan bobot pada setiap
subfaktor dengan jumlah bobot sebesar 100 poin.
d. Memberikan rating untuk setiap negara pada setiap
subfaktor
Tim global harus memberi rating pada setiap wilayah
atau negara pada setiap subfaktor dengan skala 0
sampai 10.

30
e. Mengkombinasikan bobot dan rating agar menjadi skor
total untuk setiap negara atau wilayah
Untuk menentukan rating total dari setiap negara, bobot
dan rating harus dikalikan, kemudian dijumlahkan.

f. Menentukan skor total untuk resiko dari setiap negara


Total dari rating negara harus menentukan resiko dari
tiap negara seperti kestabilan politik, resiko
pengambilalihan, dan resiko nilai tukar mata uang
g. Mendiagnosis potensi globalisasi industri
Untuk mendiagnosis potensi globalisasi industri, ada dua
tahap yang harus ditempuh. Pada tahap pertama, tim global
dapat membuat penilaian awal dalam rapat. Hasil penilaian
dapat diverifikasi oleh manajer dan staf di tahap kedua.
Selanjutnya tim global harus mengidentifikasi bagaimana
globalisasi industri menciptakan peluang.
h. Mengevaluasi strategi global
Terdapat tiga gagasan utama untuk mengevaluasi strategi
global:
a) Analisis keuntungan potensial dari penggunaan
strategi global
b) Analisis dari globalisasi industri
c) Analisis mengenai reaksi pesaing
i. Mengevaluasi kapabilitas organisasi
Selanjutnya tim global akan mengevaluasi organisasi atau
perusahaan, apakah organisasi atau perusahaan tersebut akan
mampu atau tidak dalam memasuki bisnis global
j. Mengembangkan program global
Tugas terakhir dalam analisis strategi global yang akan
dilakukan oleh tim global adalah mengspesifikasi rencana
program yang akan mereka jalankan. Dengan kata lain tahap

31
terakhir ini adalah memastikan implementasi dari program
yang akan dijalankan.23

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan
Internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antar perorangan (individu dengan individu); antara individu
dengan pemerintah suatu negara; pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
2. Investasi mengalokasian uang atau sumber daya ke dalam tujuan atau
usaha tertentu dengan harapan beberapa manfaat di masa depan. Lebih
tepatnya, Investasi merupakan aset atau barang yang diperoleh dengan
tujuan menghasilkan pendapatan atau pengembalian selama periode
waktu tertentu. Sedangkan Investasi luar negeri sendiri merupakan

23
Geringer Ball, McNett Minor, International Business (Bandung: Salemba Empat, 2006). Hlm. 174.

32
kegiatan investasi dengan ruang lingkup yang lebih luas dan
melibatkan investor-invsetor asing.
3. Adapun jenis-jenis strategi memasuki pasar luar negeri sebagaimana
dijelaskan oleh Budiarto dan Tjiptono dalam Yuana dan Zulhamdi
(2017: 106) ada beberapa macam: ekspor, lisensi, joint venture (usaha
patungan), dan foreign direct investment (investasi langsung dari luar
negeri). Dari jenis-jenis strategi memasuki pasar luar negeri terdapat
pengaturan yang telah diuraikan sebagaimana telah dibahas oleh
penulis.
4. Strategi multidomestik adalah strategi dengan cara berinvestasi dalam
membangun kehadiran di pasar luar negeri dengan menyesuaikan
produknya dengan pasar lokal di luar negeri. Perusahaan mengadaptasi
produk dan penawaran mereka dan memposisikan ulang strategi
pemasaran mereka untuk terlibat dengan audiens asing dengan
mempertimbangkan adat, tradisi, dan ciri budaya asing. Dengan
strategi bisnis multi-domestik, kantor pusat perusahaan seringkali
dipertahankan di negara asal. Namun, perusahaan dapat mendirikan
kantor pusat lokal di luar negeri dimana mereka dapat lebih mudah
mengelola hubungan dengan pelanggan asing. Strategi multidomestik
berfokus pada persaingan di setiap negara dan memaksimalkan daya
tanggap lokal dengan memberikan otoritas pengambilan keputusan
yang terdesentralisasi pada unit bisnis di setiap negara, sehingga
mereka dapat menciptakan produk dan layanan yang dioptimalkan
untuk pasar lokal mereka melalui penyesuaian terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen, kondisi industri, struktur politik dan hukum, dan
norma sosial yang berbeda di setiap negara.
B. Saran
Setelah dilakukannya penyusunan makalah mengenai Perdagangan
Internasional ini diharapkan para pembaca dapat memahaminya dengan
seksama agar penyusunan makalah ini bermanfaat bagi semuanya. Kami
menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Maka dari itu, kami berharap kepada dosen untuk meneliti hasil dari

33
makalah kelompok kami dan juga disarankan kepada teman-teman untuk
mencari referensi dari sumber lain apabila masih ada yang belum
dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Anindita, Ratya dan R. Reed, Michael, (2008). Bisnis dan Perdagangan


Internasional, Andi : Yogyakarta, diakses 2 maret 2023
Ball, Geringer, Minor, McNett. 2006. International Business. Bandung: Salemba
Empat

Kartawinata, Budi Rustandi, Aditya Wardhana, Syahputra. 2014. Bisnis


Internasional, (Online), (https://www.researchgate.net), diakses 2 Maret
2023.

Laily, Irtitah Nurul. 2022. Pengertian, Faktor Pendukung, Perjanjian dan


Contohnya, (Online), (https://katadata.co.id), diakses 3 Maret 2023.

Mulyono, Sri. 2022. Manajemen Strategis. Bandung: Media Sains Indonesia

34
Muthmainah, Rodiatul dan Doni Putra Utama. 2019. Evaluasi Prosedur Kegiatan
Ekspor pada PT Bintang Asia Usaha. Journal of Business Administration,
(Online), 3 (2): 303-304, (https://jurnal.polibatam.ac.id), diakses 3 Maret 2023.

Nasrudi, Ahmad. Investasi Asing: Definisi, Jenis, Pro dan Kontra, (online),
(https://cerdasco.com), diakses 27 Februari 2023

Nguyen, Joseph. The 3 Big Risks Faced by International Investors, (online),


(https://www.investopedia.com/) diakses 4 Maret 2023

Paulin, Sara Tomu. 2021. Perkembangan Joint Venture Company dalam


Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Jurnal Hukum Tora,
(Online), 7 (2): 271-272, (https://ejournal.fhuki.id), diakses 3 Maret 2023.

Pettinger, Tejvan. Basic of Economics Growth, (online),


(https://economics.academicjournal.io), diakses 3 Maret 2023

Pettinger, Tejvan. Factors That Affect Foreign Direct Investment (FDI), (online)
(https://economicshelp.org), diakses 28 Februari 2023

Rahmawati, Lutfi. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI)
Negara ASEAN, (online) (https://jimfeb.ub.ac.id), diakses 27 Februari 2023.

Salvatore, Dominick. (2014). International Economics, Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Suryana, I Gusti Ngurah Rendra, I Nyoman Putu Budiartha, dan Ni Made


Puspasutari Ujianti. 2020. Perjanjian Kerja Sama (Joint Venture)
Penanaman Modal Asing dalam Usaha Perhotelan. Jurnal Konstruksi
Hukum, (Online), 1 (2): 348, (https://www.ejournal.warmadewa.ac.id),
diakses 3 Maret 2023.

Universitas Medan Area. 2022. Prosedur yang Harus dilalui untuk Mengajukan
Perjanjian Lisensi, (Online), (https://bakri.uma.ac.id), diakses 2 Maret 2023.

Universitas Terbuka. 2004. Manajemen Pemasaran, (Online), (http://web-


suplemen.ut.ac.id), diakses 22 Februari 2023.

Utomo, Yuanita Tri dan Zulhamdi Shaleh. 2017. Strategi Memasuki Pasar Global
Studi Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul. Jurnal Az Zarqa, (Online), 9
(1): 105-109, (https://core.ac.uk), diakses 22 Februari 2023.

35
36

Anda mungkin juga menyukai