Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BISNIS INTERNASONAL
Makalah ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah
Aspek Hukum Dalam Islam
Dosen Pengampu: Dr. Mohd. Yasin, S.HI., M.H.

Disusun oleh:
Kelompok x
Dina (19.23.735)
Muhammad Fadhil (19.23.792)
Ocha Aprilia (19.23.817)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH KUALA TUNGKAL
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya bersama kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam membahas tentang “Bisnis
internasional”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
kami dan juga para pembaca sekalian , sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
dan pendengar untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Kuala Tungkal, 8 April 2021

2
DAFTAR PUSTAKA

COVER.........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar belakang ..................................................................................................................

 Rumusan masalah ............................................................................................................

 Tujuan penulisan...............................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

 Pengertian Bisnis Internasional ........................................................................................


 Hakikat Bisnis Internasional.............................................................................................

 Ruang Lingkup Bisnis Internasional.................................................................................


 Aktivitas Bisnis Internasional...........................................................................................

PENUTUP
Daftar Pustaka

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis Internsional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
antara negara yang satu dengan yang lain atau semua transaksi bisnis
swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara.
Setiap negara tidak dapat hidup sendiri. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, suatu negara
akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan,
setiap negara melakukan hubungan bisnis. Hubungan bisnis antar negara
ini disebut juga bisnis internasional. Setiap negara melakukan bisnis
internasional karena dengan melakukan bisnis internasional banyak
keuntungan yang diperoleh, meskipun ada juga kerugian yang akan
didapat.
Masalah perdagangan internasional sering diperbincangkan di
setiap negara. Perekonomian suatu negara erat kaitannya dengan sistem
dan pengelolaan aktivitas bisnis, baik bersifat nasional, maupun
internasional. Dalam makalah ini, akan membahas tentang bisnis
internasional, dan untuk lebih memahami mengenai semua hal yang
berkaitan dengan bisnis internasional.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Bisnis Internasional?
2. Sebutkan hakikat Bisnis Internasional?
3. Apa sajakah ruang lingkup Bisnis Internasional?
4. Apa sajakah aktivitas Bisnis Internasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian Bisnis Internasional
2. Untuk mengetahui dan memahami hakikat Bisnis Internasional
3. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup Bisnis Internasional
4. Untuk mengetahui dan memahami aktivitas Bisnis Internasional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis Internasional


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat membawa dampak pada kemajuan bidang komunikasi, transportasi,
dan informasi. Seiring dengan kondisi tersebut, jumlah penduduk dunia
terus bertambah, sedangkan sumber-sumber alam atau faktor-faktor
produksi cenderung terbatas. Setiap negara memiliki keterbatasan dan
kelebihannya sehingga mendorong aktivitas bisnis yang ada pada suatu
negara untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Bisnis domestik yang
selama ini dilakukan oleh perusahan-perusahaan nasional mulai
ditinggalkan untuk beranjak ke bisnis yang berskala internasional atau
dengan kata lain perusahaan mulai terlibat dalam bisnis internasional.
Pengertian mengenai bisnis internasional telah dikemukakan oleh banyak
ahli seperti berikut:
1. Rugman dan Hodgetts (1995)
International business is the study of transactions taking place
across national borders for the purpose of satisfying the needs of
individuals and organizations.
2. Griffin dan Pustay (1996)
International Business is any business transaction between parties
from more than one country is part of international business.
3. Ball dan Wendell (2004) (alih bahasa Syahrizal Noor)
Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya
melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk
perdagangan internasional dan pemanukfaturan di luar negeri, tetapi
juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang, seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi massa.1
1
Purbasari Ratih. Karakteristik Bisnis Internasional. Diakses dari http://repository.ut.ac.id

2
Dalam kaitannya dengan pengertian bisnis internasional,
terdapat istilahistilah yang kadang-kadang dihubungkan atau
dipersepsikan sama dengan bisnis internasional, padahal esensinya
berbeda. Istilah-istilah yang dimaksud sebagai berikut:
1. Bisnis domestik adalah aktivitas bisnis yang secara nyata ditujukan
pada aktivitas bisnis dalam negeri. Suatu perusahaan yang
berkecimpung pemasaran domestik mungkin melakukan hal ini
secara sadar sebagai strategi yang dipilih atau mungkin secara tidak
sadar memfokuskan pada pasar domestik dengan maksud
menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.
2. Bisnis internasional, bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik
dan bukan sekadar pemasaran ekspor, tetapi lebih jauh terlibat
dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi
melakukan bisnis.
3. Bisnis multinasional, organisasi pemasaran internasional dimulai
dengan memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan produk
perusahaan. Perusahaan menyadari perbedaan dan keunikan
lingkungan dalam negara, menentukan peranan baru untuk hal itu
sendiri, serta melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada
kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara itu.
4. Bisnis global/transnasional, yaitu bisnis yang memfokuskan pada
pemanfaatan aset, pengalaman, serta produk perusahaan secara
global dan melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik
berbeda dalam setiap negara (Rusdin, 2002).
B. Hakikat Bisnis Internasional
1. Perdagangan Internasional (International Trade) Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak

3
negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama
untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah
terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan Internasional pun
turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasional.
- Manfaat perdagangan internasional Menurut Sadono Sukirno,
manfaat perdagangan internasional:
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri
sendiri
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
d. Transfer teknologi modern
- Faktor pendorong Banyak faktor yang mendorong suatu negara
melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut
:
a. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
b. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan
pendapatan negara
c. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan Iptek dalam
mengolah sumber daya ekonomi
d. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar
baru untuk menjual produk tersebut
e. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim,
tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan
produksi.
f. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain:

4
a. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara
kuantitas dan kualitas.
b. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan
pendapatan masyarakat, seperti PDB dan PNB dan stabilitas
ekonomi nasional.
c. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain
atas ekspor dan impor.
d. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan
munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
e. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
f. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk
berkeja.
g. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar
negara.
- Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain:
a. Barang-barang produksi dalam negeri
b. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
c. Terjadinya persaingan yang tidak sehat
d. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian
negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran
dalam negeri.
2. Pemasaran International (International Marketing)
Disebut sebagai Bisnis Internasional merupakan keadaan dimana
perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara
lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri.
Transaksi bisnis internasional umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri. Pengusaha akan terbebas
dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan

5
kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa
barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis
internasional dapat ditempuh dengan berbagai cara:
- Lisencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venture
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut akan memerlukan
transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Negara atau
Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host
Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut. Pengertian
perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering
dianggap sama, tetapi seperti dalam uraian diatas ternyata memang
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana
perdagangan internasional dilakukan oleh Negara sedangkan
pemasaran internasional merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan
kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada
perdagangan internasional. 2
C. Ruang Lingkup Bisnis Internasional
1. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
a. Spesialisasi antar bangsa-bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu
beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan
pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang
strategis.
2
Diakses dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/198807082014042002/pendidikan/materi-adm-
bisnis-08.pdf

6
- Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut
apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan
perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai
kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk
tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil
yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang
dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan,
pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan
absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk
memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara
negara-negara Buku Ajar Pengantar Bisnis lainnya. Keunggulan
semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama
karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara
produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
- Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep
yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional.
Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan
yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan
dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam
menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk. Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan
untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia
memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian
mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan
komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep
tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita
mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita
(Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat
melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang

7
memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita
impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
b. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam
suatu bisnis di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk
mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan
menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa
suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional
tersebut:
1. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang
dimiliki oleh suatu perusahaan
2. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat
kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan
penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru
sedang berkembang (growth)
3. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih
tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar
negeri
4. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan
tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk
baru (di dalam negeri)
5. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas
ketimbang pasar domestic
2. Tahap-tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya
terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling
sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang
paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi.
Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:
a. Ekspor Insidentil (At Export)

8
Dalam rangka go internasional suatu perusahaan pada
umumnya dimulai dari keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya
terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita
kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus
mengirimkannya ke negeri asing itu.
b. Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan
kemudian terjalin hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan
bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif.
Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada
umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini
perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan
manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana
pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini
sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau “purchasing”.
c. Penjualan Lisensi (Licencing)
Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau
merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang
dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara
penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta
peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka
perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi
itu kepada perusahaan asing tersebut.
d. Franchising
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi
yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau

9
merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep
campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan
mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk
pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk
"Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan
yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan
perusahaan pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada
umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan,
restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
e. Pemasaran di Luar Negeri
Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host
Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri
asing (Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka
manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab
dari perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu maka
perusahaan itu akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku
konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena
mereka adalah juga orang-orang setempat atau penduduk setempat
pula. Lain halnya dalam tahap ini maka pengusaha pendatang yang
nota bene adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui
perilaku serta kebiasaan yang ada di negeri penerima itu sehingga
dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif. Tahap
ini sering pula disebut sebagai tahap "Pemasaran Aktif" atau
"Active Marketing".
f. Produksi Dan Pemasaran Luar Negeri (Total International
Business)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif
dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap

10
"Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri". Bentuk inilah yang
menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu
Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing
datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap
dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri
itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di negeri itu juga dan
bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor
dari negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif
bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini
negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat
banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya
negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan
bangsanya.3
D. Aktivitas Bisnis Internasional
Aktivitas bisnis internasional dimulai dari adanya perdagangan
antar negara. Hal ini terjadi karena tidak ada satupun negara di dunia yang
dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup rakyatnya sendiri. Apabila kita
tarik lebih jauh ke belakang, maka sebetulnya aktivitas bisnis internasional
sudah dilakukan sejak jaman kerajaan, dimana pada masa itu terjadi
aktivitas perdagangan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang
lainnya, bukan hanya dalam satu benua akan tetapi antar benua. Saat ini
kegiatan perdagangan antar negara tersebut seringkali dinamakan dengan
ekspor-impor. Ekspor dalam arti menjual produk dalam negeri ke luar
negeri, sedangkan impor membeli barang luar negeri untuk dipakai di
dalam negeri. Dalam aktivitas ekspor impor, terdiri dari dua jenis
perdagangan yaitu:
1. Perdagangan Tangible, yaitu perdagangan barang/produk yang
berwujud seperti pakaian, alat elektronik, dan bahan mentah.
2. Perdagangan Intangible adalah perdagangan jasa/ produk yang tidak
berwujud, seperti kegiatan jasa keuangan. Perusahaan yang memasuki
3
Maharani Estu. Bisnis Internasional. Diakses dari http://repository.upi-yai.ac.idf, 2020, hal 4-8

11
bisnis internasional pada umumnya melibatkan diri secara bertahap
dari yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai
tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang
sangat tinggi.
Adapun aktivitas bisnis internasional diantaranya adalah:
1. Ekspor
Menjual produk-produk yang dibuat di dalam negeri untuk dijual
kembali ke negara-negara lain. Kegiatan ekspor ini dapat dikategorikan
menjadi ekspor insidentil, yaitu terjadi karena adanya kedatangan
orang asing di dalam negeri kemudian orang asing ini membeli barang-
barang dan kemudian dikirimkan ke negara orang asing tersebut. Dan
ekspor aktif yaitu hubungan bisnis yang yang rutin dan kontinyu dan
transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif.
2. Impor
Impor adalah membeli produk-produk yang dibuat negara-negara
lain untuk digunakan atau dijual kembali di dalam negeri.
3. Lisensi
Lisensi adalah kesepakatan kontrak di mana suatu perusahaan di
suatu negara memberikan lisensi penggunaan hak kekayaan
intelektualnya (paten, merk dagang, nama merek, hak cipta atau
rahasia dagang) kepada suatu perusahaan di negara kedua dengan
mendapatkan pembayaran royalti.
4. Waralaba
Waralaba adalah suatu bentuk khusus lisensi, terjadi apabila suatu
perusahaan di suatu negara (pemberi waralaba) memberikan
wewenang kepada suatu perusahaan di negara kedua (pemegang
waralaba) untuk menggunakan sistem pengoperasiannya dan juga
nama merek, merek dagang, dan logo dengan mendapatkan
pembayaran royalti.
5. Kontrak Manajemen

12
Kontrak manajemen adalah kesepakatan dimana suatu perusahaan
di suatu negara setuju untuk mengoperasikan fasilitas atau memberikan
jasa manajemen lainnya kepada perusahaan di negara lain dengan
mendapatkan imbalan yang telah disepakati.4

4
Budi Rustandi, Aditya Wardhana, dan Syahputra. Bisnis Internasional. Bandung: PT. Karya
manungal lithoms, 2014, hal 5-6

13
DAFTAR PUSTAKA

Budi Rustandi, Aditya Wardhana, dan Syahputra. Bisnis Internasional.


Bandung: PT. Karya manungal lithoms, 2014, hal 5-6
Diakses dari http://staffnew.uny.ac.id
Maharani Estu. Bisnis Internasional. Diakses dari http://repository.upi-
yai.ac.idf, 2020, hal 4-8
Purbasari Ratih. Karakteristik Bisnis Internasional. Diakses dari
http://repository.ut.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai