Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BISNIS PENGANTAR

“BISNIS ITERNASIONAL”

DOSEN PENGAMPU
Dr. Mochamad Edris Drs. MM

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Alicia Fenny Savatra (202012059)


2. Ananda Wahyu Agustin (202012072)
3. Imelda Febiyanti Yulistyana (202012085)
4. Ryo Wijayanto (202012100)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bisnis Internasional .................................................................................. 4
2.2 Pengertian Bisnis Internasional ............................................................................. 5
2.3 Konsep Utama dalam Perdaganga Internasional ................................................... 6
2.4 Keputusan Untuk Terlibat dalam Perdagangan Internasional ............................... 7
2.5 Pendekatan – Pendekatan Alternatif dalam Bisnis Internasional .......................... 8
2.6 Hambatan – Hambatan Perdagangan Internasional .............................................. 9
2.7 Alat Bantu Untuk Perdagangan Internasional ....................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
berkat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan penulisan laporan makalah berjudul
“Bisnis Internasional”.

Penyusunan Laporan Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan tugas perkuliahan Bisnis Pengantar pada Fakultas ekonomio dan Bisnis
Program Studi Akuntansi Universitas Muria Kudus. Penyusunan Laporan Makalah ini tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa
untuk mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Mochamad Edris Drs. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus.Dosen Pengampu mata kuliah Bisnis Pengantar Universitas
Muria Kudus.
2. Bapak Dr. Mochamad Edris Drs. MM selaku Dosen Pengampu mata kuliah Bisnis
Pengantar Universitas Muria Kudus.
3. Ibu Sri Mulyani, SEI.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muria Kudus.
4. Semua pihak, teman – teman kelompok 5 yang telah membantu, mendukung dan
Menyusun penulisan laporan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saran dan keritik yang membangun sangat saya harapkan untuk kebaikan
bersama dan agar lebih baik lagi kedepannya.

Kudus, 4 November 2020

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan sebuah aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan
jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai suatu
sistem menyeluruh yang menggabungkan sub-sistem yang lebih kecil yang disebut
dengan industry. Artinya, setiap industri dibentuk dari banyak perusahaan yang terdiri
dari berbagai ukuran perusahaan dengan berbagai produk yang dihasilkannya.
Pengertian lain tentang bisnis menurut (Skinner: 1992) adalah pertukaran barang, jasa
atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
Pada pembahasan makalah kali ini akan membahasa mengenai Bisnis
Internasional. Bisnis internasional adalah ialah sebuah bisnis yang aktivitas-
kegiatannya lewat batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan
internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industry jasa yang
berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan,
konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi maasa. Dalam
kaitannya dengan pengertian bisnis internasional, terdapat istilah-istilah yang kadang-
kadang dihubungkan atau dipersepsikan sama dengan bisnis internasional, padahal
esensinya berbeda. Istilah-istilah yang dimaksud sebagai berikut.
1. Bisnis domestik adalah aktivitas bisnis yang secara nyata ditujukan pada
aktivitas bisnis dalam negeri. Suatu perusahaan yang berkecimpung dalam
pemasaran domestik mungkin melakukan hal ini secara sadar sebagai strategi
yang dipilih atau mungkin secara tidak sadar memfokuskan pada pasar domestik
dengan maksud menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.
2. Bisnis internasional: bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bukan
sekadar pemasaran ekspor, tetapi lebih jauh terlibat dalam lingkungan pemasaran
dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
3. Bisnis multinasional: dalam bisnis multinasional, organisasi pemasaran
internasional dimulai dengan memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan
produk perusahaan. Perusahaan menyadari perbedaan dan keunikan lingkungan
dalam negara, menentukan peranan baru untuk hal itu sendiri, serta melakukan
adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari
pelanggan negara itu.

1
4. Bisnis global/transnasional, yaitu bisnis yang memfokuskan pada pemanfaatan
aset, pengalaman, serta produk perusahaan secara global dan melakukan
penyesuaian pada apa yang benar-benar unik berbeda dalam setiap negara
(Rusdin, 2002).
Aktivitas bisnis internasional dilakukan dengan melewati batas-batas suatu
negara. Biasanya pihak yang melakukan aktivitas ini adalah perusahaan pemerintah,
perusahaan swasta, atau kombinasi diantara kedua pihak tersebut. Bisnis internasional
dapat dibedakan menjadi 4 tipe : Foreign Trade, Trade in Service, Portofolio
Investments, Direct Investments. Kegiatan bisnis internasional yang dilakukan oleh
perusahaan swasta biasanya bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Sedangkan untuk perusahaan pemerintah tidak terlalu mementingkan laba atau
keuntungan. Perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis internasional tidah
diharuskan menjadi sebuah perusahaan multinasional (MNE) terlebih dahulu
(Katsioloudes & Hadijakis, 2007).
Meskipun bisnis internasional sering dianggap sebagai sebuah lanjutan dari
bisnis domestik, bisnis internasional merupakan sesuatu yang berbeda, terutama dari
segi lingkungan bisnis dan aktivitas operasional. Perbedaan lingkungan bisnis seperti
perbedaan budaya, kebiasaaan sosial, hukum, peraturan pemerintah, dan stabilitas
politik membuat bisnis internasional memiliki cakupan yang lebih kompleks. Oleh
karena itu, bisnis internasional biasanya lebih beresiko daripada bisnis domestik.
Selain itu, dari segi ativitas operasional, bisnis operasional cenderung lebih sulit
dilakukan dan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mengelola kegiatan
tersebut karena terdapat di beberapa negara lain (Shenkar, Luo, dan Chi, 2014).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Bisnis Internasional ?
2. Apa konsep-konsep utama dalam Perdagangan Internasional ?
3. Apa saja keputusan untuk terlibat dalam Perdagangan Internasional ?
4. Apa saja pendekatan alternatif dalam Bisnis Internasional ?
5. Apa saja hambatan – hambatan Perdangan Internasional ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui arti atau maksud dari Bisnis Internasional.

2
2. Mengetahui mengenai konsep utama dalam Perdagangan Internasional.
3. Mengetahui apa saja keputusan untuk terlibat dalam Perdagangan Internasional.
4. Mengetahui pendekatan – pendekatan alternatif dalam Bisnis Internasional.
5. Mengetahui apa saja hambatan – hambatan dalam Perdagangan Internasional.

1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan pendidikan serta pengetahuan yang luas mengenai Bisnis
Internasional.
2. Mengetahui pentingnya Bisnis Internasional.
3. Mengetahui konsep-konsep penting dalam Perdagangan Internasional.
4. Meningkatkan mutu pembelajaran mengenai bab Bisnis Internasional.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bisnis Internasional


Bisnis internasional sebagai sebuah disiplin adalah relatif baru, tetapi bisnis
internasional sebagai praktik bisnis merupakan sebuah peristiwa yang telah berlangsung
lama. Bahkan, sebelum Masehi, pedagang-pedagang Venesia dan Yunani mengirim
wakil-wakil ke luar negeri untuk menjual barang-barang mereka. Tahun 1600, British
East India Company—sebuah perusahaan dagang yang baru dibentuk—mendirikan
cabang-cabang luar negeri di Asia. Pada saat yang sama, sejumlah perusahaan Belanda
yang dibentuk tahun 1590 membuka rute-rute perjalanan ke timur untuk membentuk Dute
East India Company dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para pedagang
kolonial Amerika mulai beroperasi dengan model yang sama pada tahun 1700-an.
Contoh investasi langsung luar negeri Amerika yang pada awalnya adalah
perkebunan-perkebunan Inggris yang dibentuk oleh Colt Fire Arms and Ford (karet
vulkanisasi) yang didirikan sebelum perang saudara. Namun, kedua operasi itu gagal
hanya setelah beberapa tahun kemudian.
Perusahaan Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah
pabrik yang didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewing Machine pada tahun 1868. Pada
tahun 1880, Singer telah menjadi organisasi dunia dengan penjualan luar biasa dan
beberapa pabrik pemanufakturan di luar negeri. Perusahaan-perusahaan lainnya segera
menyusul dan pada tahun 1914 paling sedikit 37 perusahaan Amerika memiliki fasilitas
produksi di dua atau tiga lokasi di luar negeri.
Di antara perusahaan-perusahaan yang telah didirikan di luar negeri itu, salah satunya
adalah National Cash Register and Burroughs dengan pabrik manufaktur di Eropa;
Parke–Davis dengan pabrik di dekat London tahun 1920; dan Ford Motor Company yang
memiliki pabrik perakitan atau outlet distribusi di 14 negara. General Motor and Chrysler
segera menyusul sehingga pada tahun 1920-an ketiga perusahaan itu memiliki operasi-
operasi di luar negeri yang besar ukurannya. Menariknya dan cukup berlawanan dengan
situasi dewasa ini, pada tahun 1920-an semua mobil yang dijual di Jepang adalah buatan
Amerika Serikat oleh Ford dan General Motor. Mereka mengirimnya ke Jepang dalam
bentuk bongkar pasang (knocked-down) untuk dirakit di tempat. Investor lainnya yang
mula-mula menanamkan modal di luar negeri adalah General Electric yang pada tahun
1919 memiliki pabrik-pabrik di Eropa, Amerika Latin, dan Asia. Perusahaan-perusahaan

4
Amerika lainnya yang terkenal di Eropa pada waktu itu adalah Alcoa, American Tobaco,
Armour, Coca-Cola, Eastman Kodak, Gillete, Quartker Oats, Westerm Electric, dan
Westinghouse.
Suatu hal yang menarik, perusahaan Amerika yang berpindah ke luar negeri
menyebabkan kekhawatiran di antara orang-orang Amerika, sama seperti yang
ditimbulkan oleh investasi Jepang di Amerika Serikat dewasa ini. Seorang penulis
mengemukakan bahwa inflasi berlanjut terus tanpa henti-hentinya dan tanpa suara atau
bayangan di dalam 500 industri sekaligus. Sejak dari sabun cukur hingga motor-motor
listrik dan dari wanita sampai telepon, Amerika membabat habis bidang ini.
Meskipun perusahaan-perusahaan Amerika sampai sedemikian jauh merupakan
investor-investor asing terbesar, perusahaan-perusahaan Eropa juga bergerak di luar
negeri. Friedrich Bayer tertarik untuk membeli sebuah pabrik di New York pada tahun
1865, dua tahun setelah mendirikan pabriknya di Jerman. Kemudian, karena pajak impor
yang tinggi di pasar-pasar luar negerinya, ia bergerak maju untuk mendirikan pabrik-
pabrik di Rusia (1876) dan Prancis (1882). Bayer, yang sekarang merupakan salah satu
di antara empat perusahaan kimia terbesar di dunia dengan penjualan $32 miliar pada
tahun 1996, memiliki 350 perusahaan yang beroperasi di 140 negara. Setelah kehilangan
hak untuk menggunakan nama Bayer di Amerika Utara sebagai bagian dari perbaikan
Perang Dunia (PD) I Jerman, perusahaan itu memperoleh kembali haknya pada tahun
1995 dengan membeli divisi obat-obatan over–the–counter dari Kodak yang telah
menjadi pabrik dan pemilik aspirin Bayer.

2.2 Pengertian Bisnis Internasional.


Bisnis internasional merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari segala bentuk
transaksi komersial yang dilakukan oleh dua negara atau lebih dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan suatu organisasi ataupun individu.

Pengertian mengenai bisnis internasional telah dikemukakan oleh banyak ahli seperti
berikut.

a. Rugman dan Hodgetts (1995)


International business is the study of transactions taking place across national
borders for the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations.

5
b. Griffin dan Pustay (1996)
International Business is any business transaction between parties from more than
one country is part of international business.
c. Ball dan Wendell (2004) (alih bahasa Syahrizal Noor)
Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-
batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan
pemanukfaturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-
bidang, seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi massa.

2.3 Konsep – Konsep Utama Dalam Perdagangan International.


Konsep utama dalam perdagangan internasional sebagai berikut :

1. Neraca Perdagangan (Balance of Trade )

Neraca perdagangan adalah perbedaan antara nilai rupiah ekspor dengan nilai
rupiah impor suatu negara. Apabila nilai ekspor melebihi nilai impor berarti neraca
perdagangan negara tersebut mengalami surplus, dan berarti negara tersebut berada
pada kondisi yang menguntungkan. Tetapi apabila nilai impor melebihi nilai ekspor
berarti neraca perdagangan mengalami defisit dan negara tersebut berada pada kondisi
yang kurang menguntungkan.

2. Neraca Pembayaran (Balance of Payments)

Neraca pembayaran adalah perbedaan antara pembayaran dan penerimaan


keseluruhan suatu negara terhadap negara lain. Apabila suau negara mengalami
defisit (impor lebih besar daripada ekspor) maka negara tersebut memiliki neraca
pembayaran yang tidak menguntungkan. Hal tersebut berarti pendapatan suatu negara
yang diperoleh dari ekspor lebih sedikit daripada pengeluaran negara untuk impor.
Beberapa kegiatan yang mempengaruhi neraca pembayaran meliputi perbankan,
transportasi, transaksi – transaksi militer dan laba dari perusahaan yang beroperasi di
negara lain.

3. Nilai (Exchange Rate)

Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda, contohnya rupiah (Indonesia),
US $ (Amerika), DM (Jerman ), dll. Apabila suatu negara memiliki usaha dagang
dengan negara lain, di dalam kontrak dagang mereka akan disetujui jenis mata uang
6
yang akan dipakai untuk dasar pembayaran. Hal ini menimbulkan terjadi konversi
mata uang suatu negara ke mata uang negara lain sesuai dengan yang sudah
ditentukan dalam perdagangan. Konversi tersebut disebut Exchange Rate yang
bersifat tetap artinya tidak dapa berubah – ubah setiap saat.

Exchange Rate bersifat mengambang dan terkendali. Sifat mengambang (floating)


adalah Exchange Rate yang berubah – ubah sesuai kondisi pasar, dan sifat terkendali
(controlled) adalah Exchange Rate yang ditentukan oleh pemerintah. Dalam Exchange
Rate yang terkendali, pemerintah dapat melaksanakan praktek devaluasi maupun
evaluasi. Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan nilai mata uang
negara lain terhadap mata uang negara yang bersangkutan. Sedangkan devaluasi
adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan atau menguatkan nilai mata uang
negara tertentu terhadap nilai mata uang negara lain.

2.4 Keputusan Untuk terlibat Dalam Perdagangan Internasional

Suatu negara atau perusahaan individu yang memiliki keterbatasan dalam hal
sumber daya alam dan produk – produk pasti memilih untuk terlibat dalam perdagangan
internasional. Tidak ada negara yang memiliki semua bahan mentah atau sumber daya
yang dibutuhkan. Selain itu terkadang, ada produk yang tidak dapat diproduksi oleh
suatu negara dengan harga murah. Kondisi tersebut mengakibatkan beberapa negara
hanya memproduksi produk tertentu semaksimal mungkin dan menjualnya ke pasar
dalam negeri atau ke pasar internasional, kemudian untuk produk yang tidak bisa
diproduksi sendiri beberapa negara cenderung untuk impor dari negara lain.

Negara yang mengekspor akan mendapatkan laba. Laba potensial dari produk
yang diekspor tersebut ditentukan oleh keunggulan absolut (absolut advantage) dan
keunggulan komparatif (comparative advanage)

Keunggulan absolut : apabila suatu negara dapat memonopoli produk pada biaya rendah

Keunggulan komparatif : keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara yang memiliki
sumber daya tertentu untuk memproduksi produk tertentu, yang tidak dimiliki oleh
negara lain.

7
Kekhususan tersebut biasanya ditimbulkan oleh kharakteristik – kharakteristik
seperti iklim, keadaan tanah, pengembangan teknologi, penawaran tenaga kerja dan
keahlian, produk – produk agrikultural, ataupun cadangan mineral dan minyak.

Selain terbatasnya sumber daya ada alasan lain yang mengakibatkan suatu negara
atau perusahaan secara individual memutuskan go internasional antara lain :

1. Untuk mendapatkan profit margin


Kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding
keuntungan yang diperoleh jika hanya beroperasi di pasar domestik.
2. Untuk mendapatkan bahan mentah yang tidak dapat diperoleh dari dalam negeri
3. Untuk mendapatkan teknologi baru yang dibutuhkan dalam proses produksi
4. Untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan mencari tenaga kerja yang lebih
murah dari negara lain.

2.5 Pendekatan – Pendekatan Alternatif Dalam Bisnis Internasional

Beberapa strategi dapat diambil perusahaan untuk berkecimpung dalam perdagangan


internasional. Alternatif – alternatif tersebut meliputi :

1. Ekspor

Ekspor hanya melibatkan aktivitas penjualan produk perusahaan kepada negara


lain. Strategi ekspor dapat dilaksanakan dengan membentuk departemen ekspor di
dalam perusahaan atau dengan menggunakan foreign intermediary yaitu agen yang
menjalankan fungsi pemasaran bagi perusahaan.

Perusahaan dapat menggunakan jasa perusahaan perdagangan ekspor (export trading


company), dengan menjual produknya ke perusahaan tersebut lalu produk tersebut
akan dijual ke perusahaan lain di luar negeri.

2. Lisensi Asing

Foreign licensing adalah perjanjia antara satu perusahaan (licensor ) dengan


perusahaan lain (licensor) yang menginginkan licensee untuk memproduksi dan
memasarkan produk yang dimiliki licensor.

Pihak licensee membayarkan royalti kepada licensor untuk setiap unit yang terjual.

8
3. Foreign – Operated Sales Branch

Tujuan strategi agar perusahaan juga memiliki kepemilikan melalui foreign


operated sales branch, yaitu organisasi penjualan milik perusahaan yang beroperasi di
luar negeri, untuk menjual produk perusahaan yang diproduksi di dalam negeri.

4. Join Ventures

Perusahaan akan membentuk venture baru dan berbagi kepemilikan dari


perusahaan yang bersangkutan dengan pihak asing.

5. Wholly Owned Subsidiaries

Merupakan sekumpulan manufaktur dan distribusi yang beralokasi di negara


asing, tetapi dimiliki oleh perusahaan induk di tempat lain

2.6 Hambatan – Hambatan Perdagangan Internasional.


Perusahaan yang terlibat dalam operasi bisnis internasional akan berhadapan dengan
beberapa hambatan – hambatan, antara lain :
1. Bahasa
2. Adat kebiasaan dan budaya
3. Perbedaan mata uang
4. Politik dan proteksionisme
Beberapa alasan proteksionisme :
a) Perlindungan terhadap industri domestik
b) Perlindungan terhadap industri yang masih baru
c) Diverifikasi untuk stabilitas
d) Perlindungan upah dan gaji
e) Keamanan nasional

Alat – alat proteksionisme:


1. Tarif
Pajak yang dikenakan pada barang – barang impor.
2. Kuota
Batasan jumlah produk asing yang dapat dibawa masuk ke negara tertentu untuk
penjualan Kembali (resale).
3. Embargo

9
Perintah yang dikeluarkan pemerintah yang melarang perusahaan untuk mengimpor
beberapa produk yang diproduksi oleh negara lain.

2.7 Alat Bantu Untuk Perdagangan Internasional


1. The General Agreement of Tariffs dan Trade (GAAT).
2. The North American Free Trade (NAFTA).
Nafta merupakan sebuah perjanjian yang ditujukan untuk mempersatukan pasar-pasar
A.S. Mexico dan Canada.
3. The World Bank
Tujuan utama dari The World Bank ini adalah untuk meminjamkan dana dengan bunga
yang rendah kepada negara-negara yang sedang berkembang.
4. The International Montary Fund (IMF)
IMF merupakan alat yang dipergunakan untuk pertukaran mata uang.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bisnis internasional adalah sebuah bisnis yang melibatkan penyebrangan
batas-batas Negara.
2. Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen
oriented (asumsi atau keyakinan) seperti etnosentris, polisentris, geosentris
yang diperluas menjadi regiosentris.
3. Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti :
-Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke negara lain (transfer of
goods and services).
-Perpindahan modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer of
capital).
-Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa sebuah
negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Edris Mochamad dan Winayuningsih Panca. (2019). Bisnis Pengantar, Kudus.

F Febrianty, N Nurmiati, L Parinduri, S Sirait. (2020). Pengantar Bisnis: Etika, Hukum


& Bisnis Internasional. Journal.

A Hidayat, K Mizerski. (2005). Jurnal Siasat Bisnis, Journal.

S Arifin, DE Rae, CPR Joseph. (2007). Kerja Sama perdagangan internasional. Journal.

https://singkongcorner.wordpress.com/2017/07/13/bisnis-internasional-oleh-kelompok-
13-sd15a6/

http://bisnisinternas.blogspot.com/2017/06/strategi-bisnis-internasional.html

12

Anda mungkin juga menyukai