Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) DAN CARA


MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL”
Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional

OLEH :
Kelompok I MBS 4C

ANGGITA RUSDI (2004030070)


NISATUL FITRI (2004030085)
MEISYA AGUS (2004030082)
SUFRIANTO (2004030067)
ISMI BUNGALLA’ (2004030072)
HAPSARI (2004030079)

Dosen Pengampu:
EDI INDRA SETIAWAN, S.E., M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah
memberi kita karunia serta nikmatnya, hingga pada saat ini kita masih bisa melaksanakan
proses belajar-mengajar walaupun secara online dikarenakan Covid-19 ini yang tidak
memungkinkan kita untuk bertemu secara langsung di kampus kita tercinta. Shalawat
beriringan salam kita panajtkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa tangan
ummatnya dari alam kegelapan kealam yang terang dengan iman dan taqwa.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga kamk bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tujuan menyusun
makalah ini adalah untuk memahami dan melengkapi tugas mata kuliah Bisnis Internasional.

Kami berharap semoga dengan disusunnya makalah ini kita dapat memberikan ilmu
pengetahuan kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini dan juga siap menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
terutama kepada Bapak Edi Indra Setiawan, S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah “Bisnis
Internasional” .

Palopo, 08 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perusahaan Multinasional ........................................................................ 3
B. Karakteristik Perusahaan Multinasional .................................................................... 4
C. Tujuan Perusahaan Multinasional ............................................................................. 6
D. Bentuk-Bentuk Perusahaan Multinasional ................................................................. 6
E. Dampak Positif dan Negatif Perusahaan Multinasional ............................................ 7
F. Strategi Memasuki Pasar Internasional ...................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 10
B. Saran ........................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Arus perdagangan barang internasional secara langsung atau tidak langsung
mempunyai hubungan kausal dengan arus perdagangan jasa internasional seperti
teknologi, tenaga kerja dan khususnya arus modal internasional. Perkembangan arus
modal internasional ini ditandai dengan pertumbuhan perusahaan-perusahaan
multinasional (multinational coorporation,MNC). Perusahaan mutinasional itu sendiri
diartikan sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan
lokasinyaterletak di beberapa negara.Sejarah lahirnya perusahaan multinasional dimulai
sekitar 300 tahun yang lalu, yangditandai dengan beroperasinya perusahaan-perusahaan
dagang (trading companies) dari Belanda dan Inggris yang kemudian berkembang
menjadi perusahaan-perusahaan Eropa yang melakukan overseas investment, terutama di
sektor pertambangan ekstraktif.
PMN merupakan penyalur utama aneka faktor produksi, mulai dari modal, tenaga
kerja dan teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran, dari satu negara
kenegara lainnya. Dalam operasinya ke berbagai negara-negara di dunia, mereka
menjalankan berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks sehingga tidak
bisa lagi kita pahami hanya dengan perangkat teori-teori perdagangan yang sederhana,
apalagi mengenai distribusi keuntungannya. Perusahaan-perusahaan raksasa, seperti
IBM, Ford, Exxon, Philips, Hitachi, British Petroleum, Renault, Volkswagen, dan Coca-
Cola, telah sedemikan rupa mendunia dalam operasinya sehingga kalkulasi atas distribusi
keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh produksi internasional itu kepada
penduduksetempat dan pihak asing menjadi semakin sulit dilakukan

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian perusahaan multinasional ?
2) Apa karakteristik dari perusahaan multinasional ?
3) Apa tujuan perusahaan multinasional ?
4) Apa saja bentuk-bentuk perusahaan multinasional ?
5) Apa dampak positif dan negatif perusahaan multinasional ?
6) Apa saja bentuk badan hukum perusahaan multinasional ?

1
7) Bagaimana strategi memasuki pasar internasional ?
C. Tujuan Makalah
1) Mengetahui pengertian perusahaan multinasional
2) Mengetahui karakteristik dari perusahaan multinasional
3) Mengetahui tujuan perusahaan multinasional
4) Mengetahui bentuk-bentuk perusahaan multinasional
5) Mengetahui dampak positif dan negatif perusahaan multinasional
6) Mengetahui bentuk badan hukum perusahaan multinasional
7) Mengetahui strategi memasuki pasar internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan Multinasional

Ekspor-impor dalam perdagangan internasional biasanya merupakan tahap awal dari


operasi internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu di ikuti oleh para
perusahaan internasional lainnya seperti usaha patungan, penanaman modal asing dan
system lisensi. Pola bisnis demikian (usaha patumgan, penanaman modal asing,dan
system lisensi) merupakan bentuk kegiatan dari perusahaan multinasional atau
multinational corporation (MNC). Perusahaan multinasional merupakan factor utama
dalam panggung bisnis internasional. Jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang
peranan yang penting untuk sebagian besar transaksi. Kekuasaan dan pengaruh
perusahaan multinasional makin menarik perhatian pemerintah, karena makin besarnya
pengaruh mereka. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat
memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalam hubungan nya dengan
multinational corporation (MNC). Serta perusahaan lain yang berkecimpung dalam bisnis
internasional.

Menurut kamus ekonomi perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan yang


wilayah oprasinya meliputi sejumlah negara dan memiliki fasilitas produksi dan
pelayanan diluar negaranya sendiri (Rusmadi,2001) . Perusahaan multinasional tersebut
mengambil keputusan pokoknya dalam sutu konteks global dalam negara-negara dimana
perusahaan tersebut bekerja.

Pertumbuhan perusahaan multinasional yang cepat serta memungkinkan adanya


konflik-konflik antara kepentingan perusahaan multinasional dengan kepentingan Negara
individual tempat mereka beroprasi telah menimbulkan macam-macam perdebatan antara
para ahli ekonomi. Menurut pendapat Prof. Perlmutter, perusahaan multinasional adalah
“sekelompok perusahaan yang mempunyai kendali operasi langsung dari berbagai Negara
yang berbeda yang mempunyai kecendrungan dan mengarah kepada pandangan global
akan penguasaan perusahaan secara geosentris. Dalam literature lain mengenai ekonomi
internasional, Rusmadi(2001) mendefinisikan perusahaan multinasional sebagai
perusahaan yang kegiatan bisnis nya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak
di beberapa Negara. Dalam hal ini, cabang di luar negri tidak hanya di miliki oleh
3
perusahaan induk tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut di control dan di awasi
perusahaan induk.

Menurut Vernon, Multi Nasional Corporation adalah “sekelompok perusahaan dari


berbagai Negara yang tergabung menjadi satu oleh ikatan kepemilikan bersama dan
tanggap terhadap satu strategi manajemen bersama”.

Sedangkan Gilpin mengetengahkan batasan tentang perusahaan multi nasional dengan


memperhatikan sejumlah sifat khasnya sebagai berikut:

“Perusahaan multinasional melakukan penanaman modal langsung di Negara-


negara asing dengan pendirian anak perusahaan /cabang atau pengambil alihan sebuah
perusahaan asing dimana sasaran penanaman modal tersebut adalah pengawasan
manajemen terhadap suatu unit produksi disuatu Negara asing. Perusahaan
multinasional ditandai dengan adanya perusahaan induk atau cabang perusahaan di
berbagai Negara dengan satu penampung bersama sumber-sumber manajemen,
keuangan dan teknik. Dalam hal ini melalui intergrasi vertical dan sentralisasi
pengambilan keputusan, perusahaan induk berusaha mengekalkan kedudukan
monopolinya dalam hal tekhnologi, modal yang siap pakai dan seterusnya kemudian
motifasi bagi penanaman modal langsung dan bagi pemilikan anak-anak perusahaan
asing serta cabang-cabang di pihak lainnya, terutama adalah penguasaan pasar dan
pengawasan manajemen”.

B. Karakteristik Perusahaan Multinasional


Terdapat dua karakteristik pokok dari perusahaan multinasional, yakni ukuran mereka
yang sangat besar dan kenyataan bahwa operasi bisnis mereka yang tersebar ke seluruh
dunia itu cenderung dikelola secara terpusat oleh para pemimpinnya di kantor pusatnya
yang berkedudukan di negara asal. Ukuran mereka yang sedemikian besar tentu
memberikan kekuatan ekonomi (dan terkadang juga kekuatan politik) yang sangat besar,
sehingga mereka merupakan kekuatan utama (sekitar 40%) yang menyebabkan
berlangsungnya globalisasi perdagangan duniua secara pesat.
Perusahaan multinasional memiliki beberapa karakteristik, antara lain seperti di bawah
ini:
1) Mempunyai Anak Perusahaan atau Cabang di Luar negeri

4
Sama seperti namanya, yakni multinasional, perusahaan ini mempunyai bisnis di
berbagai negara dengan cara mempunyai anak perusahaan di negara lain.
Umumnya, produk yang diproduksi pun akan mengikuti kultur atau budaya serta
peralatan negara setempat agar bisa lebih mudah diterima di pasar.
2) Teknologi Canggih
Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan
multinasional adalah perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki
teknologi yang sudah canggih. Adanya teknologi yang canggih dan modern ini
mampu membantu perusahaan induk dalam mengawasi berbagai perusahaan
cabang yang berada di luar negeri.
3) Kontrol Terhadap Modal
Perusahaan yang memiliki status multinasional mempunyai kontrol pada modal
perusahaan, baik itu modal di perusahaan induk, ataupun di perusahaan cabang.
Modal adalah salah satu hal mampu memberikan dampak penting untuk
perusahaan. Modal yang banyak ini akan bisa memberikan kemudahan perusahaan
dalam hal mengembangkan perusahaan.
4) Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global
Perusahaan yang memiliki gelar status perusahaan multinasional adalah
perusahaan lintas negara, sehingga manajemen dan juga distribusinya mempunyai
sistem yang mendunia dan bisa dilakukan dengan sangat profesional. Selain itu,
target distribusi juga harus dilakukan di pasar global.
5) Memiliki Visi dan Misi yang Mendunia
Mempunyai beberapa anak perusahaan di berbagai negara membuat perusahaan
harus bisa mempunyai visi dan juga misi yang mendunia. Bahkan, cara yang
dilakukan untuk bisa mencapai visi dan misi ini memiliki sifat global. Untuk itu,
apa yang dilakukan oleh perusahaan bisa berpengaruh pada kondisi global.
6) Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)
Perusahaan ini akan lebih mengarah pada kepemilikan usaha daru satu induk
perusahaan, yang melakukan penyebarluasan berbagai cabang produksi ataupun
perdagangan atau kegiatan usahanya di negara lain.
7) Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)
Fokus dari perusahaan ini adalah lebih dari permodalan atau dalam pembiayaan.
Di dalam MOE dan MCE, kegiatan setiap perusahaan di dalamnya akan diawasi
oleh lebih dari satu negara.

5
C. Tujuan Perusahaan Multinasional
1) Raw Material Seeker, ialah mendapatkan bahan mentah untuk diolah atau diproduksi
di negara lain.
2) Market Seeker, memperoleh pangsa pasar baru di negara lain.
3) Cost Minimalizers Seeker, yakni mencapai efisiensi biaya, karena dengan melakukan
investasi memungkinkan biaya oroduksi menjadi lebih rendah.
4) Risk Minimalizers Seeker, salah satu perusahaan dapat menurunkan risiko produksi
dan penjualan dengan mencari lokasi baru di negara lain. Profit maximization trade
off with cost minimization yaitu perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan
dengan mengurangi biaya produksi yang serendah-rendahnya. Dalam hal ini,
perusahaan bisa menghindari biaya yang biasa melekat pada pihak ketiga sebagai
perantara.
5) Fund seeker ada dalam manager finance ialah suatu perusahaan dapat memperoleh
pendanaan dengan meminjam bank ketika dapat menunjukkan performa positif terkait
penggunaan dana tersebut secara maksimal demi menghasilkan return semaksimal
mungkin.
6) Penguatan struktur perusahaan yang dengan melayani pasar luar negeri, perusahaan
dapat menguatkan struktur perusahaannya.
7) Perusahaan dapat pula menjadi entitas yang kuat dengan memanfaatkan pengetahuan
perusahaan mereka di negara lain.

D. Bentuk – Bentuk Perusahaan Multinasional


1. Multinational Producting Enterprise (MPE)
Fokus yang dilakukan perusahaan multinasional ini adalah di bidang produksi. Jadi,
MNC ini memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas produksi di lebih dari satu
negara.
2. Multinational Trade Enterprise (MTE)
Fokus dari MTE ialah pada bidang perdagangan. Jadi, perusahaan ini bergerak dengan
menjual barang yang diproduksi di dalam negeri secara langsung kepada badan usaha
atau orang di negeri lain.
3. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)

6
Perusahaan ini lebih mengarah pada kepemilikan usaha dari satu induk perusahaan,
yang menyebarluaskan cabang-cabang produksi atau perdagangan atau kegiatan
perusahaannya di negara lain.
4. Mutinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)
Fokus dari perusahaan ini lebih pada permodalan atau pembiayaan. Pada MOE dan
MCE, kegiatan perusahaannya diawasi oleh lebih dari satu negara.

E. Dampak Positif dan Negatif Perusahaan Multinasional


Perusahaan Multinasional sendiri juga memberikan dampak positif dan negatif kepada
setiap negara. Dampak positifnya antara lain:
 Peranannya dalam mengisi kekosongan atau kekurangan sumber daya antara
tingkat investasi yang ditargetkan dengan jumlah aktual “tabungan domestik”
yang dapat dimobilisasikan.
 Dengan memungut pajak atas keuntungan perusahaan multinasional dan ikut serta
secara financial dalam kegiatan-kegiatan mereka di dalam negeri, pemerintah
negara-negara berkembang berharap bahwa mereka tidak hanya akan
menyediakan sumber-sumber financial dan pabrik-pabrik baru saja kepada negara-
negara miskin yang bertindak sebagai tuan rumah, akan tetapi mereka juga
menyediakan suatu “paket” sumber daya yang dibutuhkan bagi proses
pembangunan secara keseluruhan, termasuk juga pengalaman dan kecakapan
manajerial, kemampuan kewirausahaan,yang pada akhirnya nanti dapat
dimanifestasikan dan diajarkan kepada pengusaha- pengusaha domestik.
 Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar
mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri,
mencari alternative pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan
pemasaran sampai ke tingkat internasional.
 Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu
sajadinilai sangat maju dan maju oleh negara berkembang mengenai proses
produksi sekaligus memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada
negara-negara dunia ketiga.
Sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu:

7
 Negara-negara berkembang menjadi sasaran dari perusahaan multinasional karena
negara-negara ini menghadapi dilema di mana sebagian besar negara terlalu lemah
untuk menerapkan prinsip aturan hukum, dan juga perusahaan-perusahaan raksasa
ini sangat kuat menjalankan kepentingan ekonomi untuk keuntungan mereka
sendiri.
 Perusahaan-perusahaan mutinasional ini tidak tertarik untuk menunjang usaha
pembangunan suatu negara.
 Memberi pengaruh negative terhadap tingkat upah rata-rata, karena mereka
biasanya memberikan gaji dan aneka tunjangan kesejahteraan yang jauh lebih
tinggiketimbang gaji rata-rata kepada para karyawannya, baik itu yang berasal
dari negara setempat atau yang didatangkan dari negara-negara lain.
 Perusahaan multinasional juga merusak perekonomian tuan rumah dengan cara
merusak semangat dari pengusaha-pengusaha lokal.
 Memobilisasikan sumber-sumber financial dalam rangka membiayai proyek-
proyek pembangunan secara lebih baik.

F. Bentuk Badan Hukum Perusahaan Multnasional


Menurut sumantoro (2000) ada beberapa bentuk badan hukum yang dapat digunakan
oleh perusahaan multinasional dalam aktifitas operasinya yaitu perusahaan cabang,
wholly owned subsidiary, join venture, public company, dan lainnya. Dalam
pelaksanaannya, dari berbagai bentuk diatas, perusahaan multinasionalyang di laksanakan
oleh divisi-divisi dengan tujuan untuk memperbesar kemungkinan realisasi keuntungan
bagi perusahaan. Sedangkan menurut Iskandar Zulkarnaen,2001, bentuk badan hukum
perusahaan multinasional dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Perusahaan cabang (branch)
Merupakan bagian secara formal tidak terpisahkan dari kantor atau usaha pusatnya
(MNC induknya). Dengan demikian bukan merupakan badan yang berdiri sendiri.
Dalam hal ini manajemen, administrasi, keuangan serta kebijakan yang dilaksanakan
identik dengan MNC induk dan di kendalikan dari kantor pusat tersebut. Tidak ada
pemegang saham tersendiri. Laporan keuangan cabang merupakan laporan keuangan
pusat. Dengan demikian tiap usaha merupakan pelaksanaan usaha pusat. Dimana jasa
pusat bermanfaat bagi cabang, demikian pula sebaliknya.

8
b. Subsidiary
Merupakan perseroan anak yang merupakan badan hukum yang berdiri sendiri,
terlepas dari perseroan induknya dan lazimnya didirikan berdasarkan hukum yang
berlaku dinegara tempat pendirian. Perseroan induk biasanya memiliki seluruh saham-
saham subsidiary tetapi sering pula terjadi bahwa sebagian dari saham-saham itu
dimiliki oleh perseorangan lain di Negara tempat pendirian, sehingga terjadi
joinventure. Dalam hal ini subsidiary wajib melakukan pembukuan tersendiri yang
terlepas dari pembukuan perseroan induknya, namun demikian MNC itu tetap berada
dibawah kekuasaan perseroan induknya baik secara ekonomi,financial maupun
kebijakan.

G. Strategi Memasuki Pasar Internasional


Ada beberapa macam strategi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional
dalam memasuki pasar internasional, yaitu:
a. Ekspor Produk
Ekspor produk merupakan langkah terbaik dalam melakukan pemasaran global.
Di sini, kamu akan menjual produk atau jasa di pasar internasional dengan risiko
lebih sedikit. Banyak perusahaan yang memilih produk sebagai metode utama
pemasaran global karena dianggap lebih efektif dalam pembiayaannya. Terlepas
dari kemudahannya, kamu tetap harus melakukan peningkatan dalam produk
yang dipasarkan. Produk yang ingin dipromosikan memang dibutuhkan oleh
target pasar di negara tujuan, tapi belum tentu fiturnya cocok. Belum lagi,
perusahaan harus berhadapan dengan pihak keempat, yaitu pemerintah negara
tujuan agar lebih mudah dalam prosesnya.
b. Lisensi
Metode kedua yaitu memberikan perizinan atau lisensi kepada perusahaan di
negara lain untuk menggunakan properti perusahaanmu. Biasanya, properti ini
bersifat intangible atau tidak terlihat, seperti trademark, hak paten, atau langkah
produksinya. Perusahaan lain akan membayar lisensi yang diberikan sebagai
biaya hak cipta produk kamu.
Cara ini terbilang cukup mudah karena perusahaan penerima lisensi akan
membuat produk atau strategi pemasaran yang bisa diterima oleh warganya.

9
Brand pemilik asli pun tetap terjaga, bahkan lebih mudah populer di negara orang
lewat strategi yang dilakukan oleh perusahaan partner.
c. Franchise
Sekilas, penjelasan lisensi di poin sebelumnya mirip franchise. Perbedaannya,
franchise memiliki rangkaian peraturan yang harus dipatuhi oleh pemiliknya di
negara lain. Proses dan penggunaan bahan bakunya pun harus mengikuti
ketentuan perusahaan aslinya.
d. Joint Venture
Joint venture adalah dua perusahaan yang mendirikan anak perusahaan baru di
pasar global. Bedanya, salah satu perusahaan tersebut harus berjenis lokal,
sementara perusahaan lainnya bisa saja berasal dari negara yang sama atau
berbeda. Keuntungannya, perusahaan bisa belajar dan memahami budaya serta
kebutuhan masyarakat negara tujuan secrinci.
e. Investasi Langsung
Investasi langsung, atau foreign direct investment (FDI) merupakan salah satu
metode perusahaan dalam memasuki pasar global. Di sini, perusahaan secara
langsung menginvestasikan fasilitas yang hendak digunakan di pasar global. Cara
ini dilakukan membentuk perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan yang
sudah ada.
f. Partnership (Piggybacking)
Terakhir, metode partnership yang dikenal dengan piggybacking. Secara harfiah,
piggybacking artinya menggendong. Dalam konteks ini, dua perusahaan yang
tidak bersaing bekerja sama untuk menjual produk di negara tujuan. Metode ini
terbilang rendah risiko, tapi pertimbangkan juga kepercayaan antara dua
perusahaan yang bekerja sama agar berhasil di pasar global.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut kamus ekonomi, perusahaan multinasional adalah sebuah
perusahaanyang wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas
produksi dan pelayanan diluar negaranya sendiri (rusmadi,2001) . Perusahaan
multinasional tersebut mengambil keputusan pokoknya dalam sutu konteks global
dalam Negara-negara dimana perusahaan tersebut bekerja. Pertumbuhan perusahaan
multinasional yang cepat serta memungkinkan adanya konflik-konflik antara
kepentingan perusahaan multinasional dengan kepentingan Negara individual tempat
mereka beroprasi telah menimbulkan macam-macam perdebatan antara para ahli
ekonomi. Ada beberapa macam strategi yang dilakukan oleh perusahaan
multinasional dalam memasuki pasar internasional, yaitu: Ekspor Produk, Lisensi,
Franchise, Joint Venture, Investasi Langsung, danPartnership (Piggybacking).

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini, dari penulis berharap agar para pembaca dapat
memahami dan mengetahui mengenai Perusahaan Multinasional dan Cara Memasuki
Pasar Internasional. Dan sebagai penulis, mohon maaf dan juga mengharap kritik dan
saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan
yang jauh lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Balaam, ID. Veseth, Michael. 1996. Introduction to International Political Economy. New
Jersey: University of Puget Sound, Prentice-Hall, Inc.

Yuliati, Sri Handaru, MBA.,dan Prasetyo, Handoyo, SE.2005. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan Internasional. Ed II.Yogyakarta : ANDI OFFSET.

Kuncoro Mudrajad, Dosen Fakultas Ekonomi UGM. 1996. Manajemen Keuangan


Internasional (Pengantar Ekonomi & Bisnis Global). EdisiII.Yogyakarta
:BPFE.

https://kerjoo.com/blog/perusahaan-multinasional/

https://accurate.id/bisnis-ukm/perusahaan-multinasional/

https://sarjanaekonomi.co.id/perusahaan-multinasional/

12

Anda mungkin juga menyukai