Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

Kelompok 6:

Febrianti Tamrin ( B1B121122) Frina Sulindri (B1B121126)

Ferly Irawan ( B1B121124) Muh. Albar (B1B121150)

Fiatri Salsah (B1B121125) K. Lia Novita Sari (B1B121139)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman dalam mengenal perusahaan multinasional serta keputusan investasi
dan pendanaan internasional.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
yang membacanya dan kami harapkan saran dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kendari 5 juni 2023

ii
DAFTAR ISI

Judul..................................................................................................................................................i

Kata pengantar.................................................................................................................................ii

Daftar isi.........................................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar belakang................................................................................................................4

B. Rumusan masalah..........................................................................................................4

C. Tujuan............................................................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Perusahaan Multinasional..............................................................................................6

B. Keputusan investasi Iternasional..................................................................................11

C. Keputusan Pendanaan Internasional............................................................................16

D. Pendanaan Jangka Pendek...........................................................................................17

BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................................22

A. Kesimpulan..................................................................................................................22

B. Saran............................................................................................................................22

Daftar Pustaka................................................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, perusahaan multinasional (MNC)


memainkan peran penting dalam perekonomian global. MNC adalah perusahaan yang
memiliki operasi bisnis di lebih dari satu negara, dengan kegiatan yang meliputi produksi,
distribusi, dan investasi. MNC memiliki kemampuan untuk beroperasi di berbagai
lingkungan yang berbeda, mengakses pasar internasional, dan memanfaatkan keuntungan
komparatif yang ditawarkan oleh berbagai negara.

Selain itu, perusahaan multinasional juga dihadapkan pada keputusan investasi


internasional yang kompleks. Keputusan investasi internasional melibatkan penilaian
risiko, pengelolaan portofolio investasi, dan evaluasi potensi keuntungan dari proyek
investasi di berbagai negara. Selain itu, perusahaan multinasional juga perlu
mempertimbangkan keputusan pendanaan internasional, termasuk pemilihan sumber
pendanaan dan strategi pendanaan yang tepat untuk mendukung operasi dan ekspansi
global mereka.

Dalam konteks pendanaan, perusahaan multinasional juga perlu memperhatikan


pendanaan jangka pendek. Pendanaan jangka pendek merujuk pada sumber dana yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka waktu yang
relatif singkat, umumnya kurang dari satu tahun. Keputusan pendanaan jangka pendek
perlu mempertimbangkan efisiensi biaya, likuiditas, dan pengelolaan risiko keuangan.

B. Rumusan masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal yaitu :

1. Apa definisi dan karakteristik utama perusahaan multinasional (MNC)?

2. Bagaimana perusahaan multinasional membuat keputusan investasi internasional?

3. Bagaimana perusahaan multinasional melakukan keputusan pendanaan


internasional?

4. Apa yang dimaksud dengan pendanaan jangka pendek dan bagaimana perusahaan
multinasional mengelola pendanaan jangka pendek mereka?

4
C. Tujuan

1. Untuk memahami definisi dan karakteristik perusahaan multinasional (MNC)

2. Untuk mempelajari bagaimana perusahaan multinasional membuat keputusan


investasi internasional

3. Untuk memahami keputusan pendanaan internasional yang diambil oleh


perusahaan multinasional

4. Untuk mengkaji pendanaan jangka pendek dalam konteks perusahaan


multinasional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perusahaan Multinasional

a) Pengertian Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di berbagai


negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di
berbagai negara berkembang. Karena perusahaan ini bergerak di berbagai negara, dan
adalah perusahaan global, maka tentu akan berdampak kuat pada kondisi politik
secara global.

Secara umum, perusahaan ini dikembangkan dengan status perseroan terbatas atau PT
di berbagai negara. Tapi, saham yang Anda miliki di dalamnya akan dikendalikan
oleh perusahaan induk. Saham perusahaan tidak akan terdaftar di bursa saham lokal.

Berdasarkan modal kepemilikannya, bergeraknya fungsi seluruh kebijakan


perusahaan akan tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan bagian dari
manajemen harus berasal dari perusahaan induk perusahaan.

Perusahaan multinasional ini akan semakin penting di negara ini sejak akhir perang
dunia ke II. Perusahaan ini awalnya berasal dari Amerika Serikat, yang beroperasi di
berbagai negara seperti halnya negara Jepang, berbagai negara di Eropa, Australia,
dan juga Selandia Baru.

Sejak tahun 1960 an lalu, perusahaan multinasional bukan hanya didominasi oleh
negara Amerika Serikat saja, tapi juga ada yang berasal dari Jepang, Eropa, dan
berbagai negara industri lainnya, dan juga sudah beroperasi di negara berkembang di
Asia, Afrika, dan juga Amerika Latin.

b) Karakteristik Perusahaan Multinasional

Pada beberapa individu, perusahaan ini akan sering disamakan dengan Transnational
Corporation atau TNC. berikut ini adalah beberapa karakteristik :

1. Mempunyai Anak Perusahaan atau Cabang di Luar negeri

Sama seperti namanya, yakni multinasional, perusahaan ini mempunyai bisnis di


berbagai negara dengan cara mempunyai anak perusahaan di negara lain. Umumnya,

6
produk yang diproduksi pun akan mengikuti kultur atau budaya serta peralatan negara
setempat agar bisa lebih mudah diterima di pasar.

2. Teknologi Canggih

Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan multinasional


adalah perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki teknologi yang sudah
canggih. Adanya teknologi yang canggih dan modern ini mampu membantu
perusahaan induk dalam mengawasi berbagai perusahaan cabang yang berada di luar
negeri.

3. Kontrol Terhadap Modal

Perusahaan yang memiliki status multinasional mempunyai kontrol pada modal


perusahaan, baik itu modal di perusahaan induk, ataupun di perusahaan cabang.
Modal adalah salah satu hal mampu memberikan dampak penting untuk perusahaan.
Modal yang banyak ini akan bisa memberikan kemudahan perusahaan dalam hal
mengembangkan perusahaan.

4. Sistem Manajemen dan Distribusi secara Global

Perusahaan yang memiliki gelar status Transnational Corporation adalah perusahaan


lintas negara, sehingga manajemen dan juga distribusinya mempunyai sistem yang
mendunia dan bisa dilakukan dengan sangat profesional. Selain itu, target distribusi
juga harus dilakukan di pasar global.

5. Memiliki Visi dan Misi yang Mendunia

Mempunyai beberapa anak perusahaan di berbagai negara membuat perusahaan harus


bisa mempunyai visi dan juga misi yang mendunia. Bahkan, cara yang dilakukan
untuk bisa mencapai visi dan misi ini memiliki sifat global. Untuk itu, apa yang
dilakukan oleh perusahaan bisa berpengaruh pada kondisi global.

c) Tujuan Perusahaan Multinasional


 Pencari Bahan memperoleh bahan yang diproses atau diproduksi di negara
lain.
 Pencari Pasar mendapatkan pangsa pasar baru di negara lain.
 Minimalisir Pencari Biaya, atau investasi, menurunkan biaya produksi dan
dengan demikian meningkatkan efisiensi biaya.
 Risk Minimizer Seeker adalah salah satu perusahaan yang dapat mengurangi
risiko produksi dan penjualan dengan mencari lokasi baru di negara lain.

7
 Memaksimalkan keuntungan memiliki hubungan trade-off dengan
meminimalkan biaya. Ini berarti perusahaan dapat memaksimalkan
keuntungan dengan meminimalkan biaya produksi. Dalam hal ini, perusahaan
dapat bertindak sebagai perantara untuk menghindari biaya yang biasanya
terkait dengan pihak ketiga.
 Pencari dana manajer keuangan adalah perusahaan yang dapat memperoleh
uang dengan meminjam bank jika mereka dapat memaksimalkan kinerja
positif yang terkait dengan penggunaan dana ini untuk menghasilkan
pengembalian yang semaksimal mungkin. ..
 Dengan memperkuat struktur perusahaan dengan melayani pasar luar negeri,
perusahaan dapat memperkuat struktur perusahaan.
 Perusahaan juga dapat menjadi entitas yang kuat dengan memanfaatkan
pengetahuan perusahaan di negara lain.

d) Bentuk Perusahaan Multinasional


Berikut ini terdapat beberapa bentuk perusahaan multinasional, antara lain:

1. Multinational Producting Enterprise (MPE)

Fokus perusahaan multinasional ini adalah pada produksi. Oleh karena itu, MNC ini
memiliki dan mengelola berbagai fasilitas produksi di berbagai negara.

2. Multinational Trade Enterprise (MTE)

Fokus MTE adalah pada sektor perdagangan. Akibatnya, perusahaan menjual barang-
barang yang diproduksi secara langsung ke perusahaan dan orang-orang di negara
lain.

3. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)

Perusahaan ini berkomitmen untuk kepemilikan bisnis dari satu perusahaan induk,
menyebarkan kegiatannya di cabang-cabang produksi atau perdagangan, atau di
negara lain.

4. Mutinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)

Fokus perusahaan ini adalah modal atau pendanaan. Di MOE dan MCE, kegiatan
perusahaan diawasi oleh beberapa negara.

8
e) Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional
Walaupun jenis perusahaan ini memang besar, namun perusahaan ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan perusahaan
multinasional.

 Kelebihan Perusahaan Multinasional

1. Mengurangi kegiatan Valuta Asing

Salah satu kelebihan dari perusahaan multinasional adalah dapat mengurangi kegiatan
persyaratan valuta asing untuk aktivitas impor dalam sektor industri.

2. Memiliki Investor dalam Sektor Ekspor

Perusahaan dapat mendatangkan investor yang tentunya akan menguntungkan dalam


kegiatan bisnis. Selain itu, investor asing dapat membuat perusahaan memiliki
pergerakan mata uang asing.

3. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

Tentunya tujuan dari sebuah produksi bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan dari
masyarakat. Dengan melakukan pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka produk
akan terus dapat diproduksi.

4. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Jika perusahaan membuka kantor cabang, maka akan membuka lapangan kerja baru.
Lapangan kerja ini tentunya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang
direkrut dalam perusahaan tersebut.

 Kekurangan Perusahaan Multinasional

1. Pekerja Lokal dengan Keterampilan Rendah

Biasanya, perusahaan multinasional lebih cenderung mengisi struktur jabatan tinggi


dengan karyawan asing. Sedangkan pekerja lokal mendapat jabatan rendah dan
biasanya dengan keterampilan rendah.

9
2. Keamanan Karyawan Rendah

Bisnis ini biasanya tidak terlalu ketat dengan peraturan sehingga akan berdampak
pada pekerja, terutama pada keamanan dan keselamatan kerja karyawan. Hal ini
membuat keamanan dan keselamatan kerja karyawan menjadi rendah.

3. Dapat Membunuh Bisnis Lokal

Biasanya perusahaan besar akan lebih mudah untuk memonopoli pasar. Ini tentunya
akan berpengaruh pada bisnis lokal yang memiliki target pasar yang sama.

f) Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

1. Perusahaan Multinasional McDonald’s

Bisnis ini bergerak dalam menjual makanan cepat saji dan berasal dari Passadena.
Usaha ini sudah tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, usaha ini sudah berada di
banyak daerah.

2. GarudaFood

Usaha ini merupakan produsen makanan dan minuman yang cukup terkenal di
Indonesia. Pasar dari perusahaan ini sudah mencapai berbagai negara. Di Indonesia,
produk dari garuda food banyak beredar dan bersaing dengan produk serupa lainnya.

3. Samsung

Kegiatan usaha dari samsung adalah memproduksi barang teknologi seperti ponsel,
peralatan rumah tangga, media digital dan lainnya. Bisnis ini merupakan usaha yang
berasal dari Korea Selatan.

4. Google

Mesin pencari ini merupakan perusahaan multinasional yang sudah terdaftar di


Amerika Serikat dan menawarkan layanan internet, iklan, dan perangkat lunak.
Google juga sering digunakan sebagai mesin pencari di Indonesia.

5. KFC

Restoran cepat saji ini juga terkenal dan populer di Indonesia. Perusahaan ini
merupakan salah satu waralaba yang berasal dari Yum! Brand,inc. Perusahaan ini
pertama kali didirikan di Louisville, Amerika Serikat.

10
B. Keputusan Investasi Internasional

a) Definisi Investasi Internasional


Tema investasi internasional dengan melakukan diversifikasi pada berbagai jenis aset
di berbagai negara, banyak dipercaya dan sudah terbukti secara empiris mampu
memberikan manfaat diversifikasi yang signifikan bagi investor. Seiring dengan
perkembangan pasar modal dibeberapa negara berkembang, kesempatan investor
menginvestasikan dananya pada berbagai negara menjadi semakin terbuka. Dengan
melakukan diversifikasi internasional, investor bisa berharap memperoleh kombinasi
risiko dan return diharapkan yang lebih baik.

Keputusan melakukan investasi internasional berbeda dengan investasi dalam negeri.


Motivasi internasional dilakukan dengan pertimbangan sangat luas disamping kriteria
keekonomiannya. Dalam pelaksanaannya, investasi internasional mempunyai strategi
yang sangat kompleks. Perlu waktu cukup lama untuk mengkaji peluang pasar dan
mendapat informasi yang lengkap mengenai berbagai parameter keekonomian. Untuk
itu dalam memakai strategi korporat yang tepat untuk bisnis internasional perlu
memperhatikan berbagai ketidaksempurnaan pasar dan motifasinya. “Investasi
merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat
ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan moneter)”
(Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997), “Investasi
dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan,
dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu”. Sedangkan
menurut Halim (2003 : 2), “investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang”.

b) Return & Risiko


Keputusan seseorang melakukan investasi Return merupakan tingkat keuntungan
investasi yang terdiri dari ;
1. Expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan
didapat oleh investor di masa depan.
2. Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan
oleh investor.

Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
yang terdiri dari :

1. Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko
yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan

11
faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs,
inflasi dan kebijakan pemerintah).
2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik)
yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya
ada dalam satu perusahaan / industri tertentu. Salah satu karakteristik investasi
pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio.
Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi)
investasinya pada berbagai kesempatan investasi.

Investasi internasional dengan mendiversifikasikan dana pada berbagai jenis sekuritas


di berbagai negara juga akan terkait dengan semua jenis risiko yang terjadi pada
investasidalam negeri ditambah dua jenis risiko tambahan, yakni:

1. Risiko Nilai Tukar (exchange risk).

Ketidakpastian pergerakan nilai tukar antara mata uang domestik (mata uang negara
asal investor) dan mata uang luar negeri.

2. Risiko Politik (political risk).

Ketidakpastian 'kemampuan' investor mengkonversikan aliran kas hasil investasi


internasional yang dilakukannya ke dalam mata uang domestik.

c) Manfaat Diversifikasi Internasional


1) Besarnya manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat tergantung dari koefisien
korelasi, risiko dan tingkat return di masing-masing pasar modal tersebut.
2) Dalam jangka panjang, kontribusi return melaluidiversifikasi internasional yang
diperoleh investor akan lebih tinggi dibanding investasi yang hanya dilakukan pada
pasar modal lokal saja.
3) Risiko portofolio akan bisa dikurangi karena adanya manfaat diversifikasi yang lebih
baik melalui diversifikasi internasional.
4) Pertumbuhan pasar-pasar modal di negara-negara berkembang (emerging market)
membuka peluang bagi investor untuk melakukandiversifikasi internasional.
5) Emerging market mempunyai karakteristik pertumbuhan ekonomi yang berbeda
dengan pasar maju sehingga dapat dimanfaatkan investor untuk membentuk
portofolio yang lebih menguntungkan

d) Menghitung Tingkat Return Investasi Internasional

12
 Tingkat return investasi internasional dipengaruhi oleh tingkat return aset pada pasar
dimana aset tersebut berada dan perubahan tingkat nilai tukar mata uang (exchange rate)
antara mata uang dimana aset tersebut diperdagangkan dan mata uang domestik.
 Pada umumnya, return total yang bisa diperoleh dari investasi secara internasional akan
terdiri dari tiga komponen, yaitu: pendapatan dividen, capital gain (loss), dan keuntungan
(kerugian) nilai tukar mata uang (currency gain/ losses).
 Return total yang bisa diperoleh dari investasi secara internasional akan terdiri dari tiga
komponen, yaitu: pendapatan dividen, capital gain ((oss), dan keuntungan (kerugian)
nilai tukar mata uang (currency gain/losses).

Rumus tersebut dapat dimodifikasi :

Dalam hal ini:


Rrp = return total investasi internasional dari sudut pandang investor
Indonesia
P1 = harga saham pada waktu t (dalam mata uang asing)
P0 = harga saham pada waktu awal pembelian (mata uang asing)
Div= pendapatan dividen (dalam mata uang asing)
g =persentase perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

e) Contoh
 Contoh Return

Misalnya seorang investor Indonesia ingin melakukan diversifikasi internasional dengan


berinvestasi pada saham di Amerika, dengan harga awal (P,) sebesar $4 dan harga
berikutnya pada saat t sebesar $4.5. Jika misalnya saham tersebut membayarkan dividen

13
sebesar $0.5, dan mata uang dollar misalnya pada saat t terapresiasi sebesar 10%,
Berapakah return dari sudut pandang investor Indonesia?
Penyelesaian :
Return dari sudut pandang investor Indonesia

 Contoh Risiko :
Perhitungan standar deviasi untuk investasi internasional bisa dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut ini :

Contoh soal :
Diketahui bahwa standar deviasi return saham IBM di Amerika adalah sebesar 20%, dan
standar deviasi nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah adalah sebesar 10%. Jika
diketahui bahwa korelasi antara return saham IBM dengan perubahan nilai tukar dollar
terhadap rupiah sebesar 0,15, Berapakah standar deviasi return saham lBM di Amerika
(dari sudut pandang investor Indonesia)?
Standar deviasi return saham IBM di Amerika (dari sudut pandang investor Indonesia)
adalah:
ORP = [0,202 +0,102 + (2 x 0,20 x 0,10 x 0,15) ] ½ = [0,056]1/2

14
= 0,2366

 Nilai tukar mata uang juga mempunyai pengaruh terhadap risiko investasi
internasional.
1. Risiko investasi internasional (ditunjukkan oleh standar deviasi) hanyalah sebesar
23,66%.
2. Hasil ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan jika kita menjumlahkan secara
langsung kedua komponen risiko tersebut (20% + 10% = 30%).

 Secara teoritis, semakin kecil (bahkan kalau bisa negatif) korelasi antara perubahan
nilai tukar mata uang dengan return yang diperoleh dari investasi pada sekuritas di
negara lain, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang bisa diperoleh.

STRATEGI INVESTASI INTERNASIONAL


 Strategi Pasif
Manajer investasi yang melakukan strategi pasif akan berusaha untuk mereproduksi atau
mereplikasi kinerja indeks pasar ke dalam kinerja portofolio aset yangdikelolanya.
Strategi ini juga sering diistilahkan sebagai strategi indexing. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk memperoleh retur portofolio sebesar return indeks pasar, dengan menekan
seminimal mungkin risiko dan biaya investasi yang harus dikeluarkan.
 Strategi Aktif
Manajer investasi secara aktif mencari informasi dan melakukan peramalan-peramalan
terhadap perilaku pasar ataupun nilai tukar berdasarkan informasi yang diperoleh Strategi
aktif menuntut kemampuan ekstra dari manajer untuk melakukan peramalan pasar
ataupun nilai tukar mata uang yang dalam kenyataannya sangat sulit dilakukan serta
membutuhkan biaya yang tidak kecil.

- Keputusan investasi yang terjadi dalam strategi aktif bisa igolongkan ke dalam

tiga tingkatan keputusan investasi, yaitu :


1. Keputusan alokasi aset
Keputusan investasi ini berkaitan dengan pemilihan pasar dan mata uang yang apa
diinginkan sebagai pilihan investasi.Manajer akan menentukan besarnya proporsi dana
yang akan ditanamkan pada masing-masing pasar dan mata uang yang telah dipilih.
2. Seleksi sekuritas
Manajer investasi akan menentukan sekuritas-sekuritas apa saja yang dipilih dari pasar
yang telah ditentukan dalam keputusan alokasi aset. Dalam tingkat keputusan ini,
manajer investasi akan menentukan sekuritas-sekuritas apa saja yang akan dipilih dari
pasar yang telah ditentukan dalam keputusan alokasi aset. Hal ini dilakukan untuk
mengoptimalkan return yang diperoleh dari suatu pasar.
3.Market timing

15
Keputusan ini merupakan taktik perdagangan (trading tactic) yang bersifat jangka pendek.
Dalam tingkat keputusan ini, manajer investasi secara aktif mengamati pergerakan harga
dan nilai tukar di pasar, dan mengambil tindakan (trading) untuk memperoleh keuntungan
dari pergerakan tersebut.

C. Keputusan pendanaan Internasional

Keputusan pendanaan dapat didefinisikan sebagai keputusan tentang perolehan sumber


dana dari eksternal (hutang) yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan total hutang/total aktiva.

Keputusan pendanaan dapat pula diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur
keuangan perusahaan (financial structure).Struktur keuangan perusahaan merupakan
komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang dan modal sendiri. Struktur keuangan perusahaan seringkali berubah akibat
investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu, besar kecilnya investasi yang
akan dilakukan perusahaan akan berpengaruh pada komposisi (struktur) pendanaan
perusahaan. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu
struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan
meminimalkan biaya modal (cost of capital).Hasil penelitian Tandelilin dan
Wilberforce(2002) menunjukkan bahwa terdapat hubungan substitusi antara kebijakan
hutang dengan kebijakan dividen akan tetapi tidak terdapat hubungan substitusi antara
kebijakan dividen dengan insider ownership pada perusahaan manufaktur dan perusahaan
jasa (tidak termasuk jasa keuangan). Dalam penelitian tersebut,struktur kepemilikan
diukur dengan menggunakan insider ownership, kebijakan hutang diukur dengan
menggunakan ratio of long term debt and long term liabilities to the total assets,
sedangkan kebijakan dividen diukur dengan ratio of cash dividend paid out to net
operating income. Selain itu, struktur kepemilikan dikontrol dengan menggunakan
variabel institutional ownership, business risk dan size,sedangkan kebijakan hutang
dikontrol dengan menggunakan variabel institutional ownership, business risk,
profitability dan fixed assets ratio.Kemudian untuk kebijakan dividen dikontrol dengan
insider ownership, institutional ownership, business risk, profitability dan salesgrowth.

Ada dua macam dana atau modal meliputi:

1. modal asing seperti hutang bank dan obligasi, serta

2. modal sendiri seperti laba ditahandan saham. Keputusan pendanaan dapat dibagi
menjadi dua meliputi keputusanpendanaan jangka pendek dan keputusan
pendanaan jangka panjang. Keputusanpendanaan jangka pendek meliputi hutang
jangka pendek seperti hutang wesel danhutang dagang. Sedangkan keputusan

16
pendanaan jangka panjang akan membawadampak pada struktur modal (capital
structure) perusahaan.

D. Pendanaan Jangka Pendek

Tipe pendanaan jangka pendek

1. Pendanaan Spontan (spontaneous financing)

pendanaan yang berubah secara otomatis seiring dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan.

Contoh:

Perusahaan Hitam Putih melakukan sejumlah pembelian barang dagang secara kredit
dengan syarat potongan harga sebesar 2% jika perusahaan melunasi utangnya sebelum
tanggal 10. dan utang dagang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. Hitunglah
biaya bunga efektif dari penawaran tersebut.

Perhitungan di atas menggunakan tingkat bunga sederhana (tdk memasukkan efek


penggandaan). Jika ingin menggunakan efek penggandaan, maka hasilnya akan menjadi
sbb :

Jangka waktu utang dagang Tingkat bunga efektif

30 hari 37%

35 hari 29%

40 hari 24%

45 hari 21%

17
50 hari 18%

55 hari 16%

60 hari 15%

Nilai dari tingkat bunga efektif (biaya kesempatan) akan semakin menurun dengan
semakin panjangnyna masa jatuh tempo.

2. Pendanaan Tidak Spontan (nonspontaneous financing)

jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan.

Berbeda dengan pendanaan spontan, pendanaan tidak spontan tidak berubah secara
otomatis meskipun terjadi perubahan penjualan.

1. COMMERCIAL PAPER

Perusahaan besar bisa mengeluarkan instrumen CP untuk memenuhi kebutuhan dana


mereka. CP merupakan surat hutang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari), tanpa
jaminan, yang dikeluarkan oleh perusahaan besar dan dijual langsung ke investor.
Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan CP. Penjualan tersebut bisa
melalui bursa keuangan atau langsung ke calon pembeli potensial (investor). Instrumen
CP dijual langsung ke investor, dengan demikian instrumen tersebut tidak melewati
perantara keuangan (financial intermediary, misal perbankan).

2. Menghitung Tingkat Bunga Efektif Pinjaman Kredit

Bunga atau biaya efektif yang diperoleh perusahaan akan tergantung dari beberapa faktor
seperti tingkat bunga pinjaman, saldo kas minimal, dan biaya lainnya.

3. FACTORING

Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.


Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas.
Pihak piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternatif investasi.
4. Meminjamkan piutang

5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan)

Perusahaan bisa menjaminkan semua barang dagangannya. Perusahaan juga bisa


menjaminkan persediaan (barang dagangan) yang tertentu.

18
6. Proses Penciptaan Akseptansi Bank
Akseptansi bank dimulai dari perintah membayar terhadap suatu bank atas sejumlah
uang tertentu pada beberapa periode mendatang.
Perusahaan yang mempunyai surat perintah tersebut bisa menjual ke pihak lain dengan
diskonto. Perusahaan bisa memiliki uang lebih cepat. Sedangkan pihak yang membeli
memperoleh pendapatan bunga (selisih dari nilai nominal dengan harga jual).
Akseptansi bank merupakan cara yang cukup populer untuk mendanai transaksi ekspor-
impor. Instrumen aksep biasanya berjangka waktu antara 30 sampai 270 hari dengan
kebanyakan 90 hari. Jangka waktu bisa dinegosiasikan agar sesuai dengan jangka waktu
datangnya barang.
7. Repo

Transaksi REPO atau Repurchase Agreement adalah kontrak jual atau beli Efek dengan
janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Efek yang
ditransaksikan secara REPO dapat berupa Efek bersifat ekuitas (saham) maupun Efek
bersifat utang (obligasi).

contoh:

Menghitung Tingkat Bunga Efektif Pinjaman Kredit

Bunga atau biaya efektif yang diperoleh perusahaan akan tergantung dari beberapa faktor
seperti tingkat bunga pinjaman, saldo kas minimal, dan biaya lainnya.
CONTOH : Misalkan perusahaan mengambil pinjaman sebesar Rp.10 juta. Tingkat
bunga pinjaman nominal adalah 20% per-tahun. Perusahaan meminjam selama 3 bulan.
Satu tahun diasumsikan ada 360 hari. Bunga dihitung sebelum pajak. Berapa tingkat
bunga efektif (TBE) yang dibayar perusahaan tersebut?
JAWAB : Bunga = Rp10 juta × (0,2 / 360) × 90 = Rp500.000
TBE = (1 + (500.000/10.000.000)) 360 / 90 – 1 = 0,2155 atau 21,55%
Tingkat bunga efektif yang dibayarkan adalah 21,55%, sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan tingkat bunga nominal.

Pembiayaan Factoring

Diketahui Piutang dagang dijual dengan diskonto 2,5% per bulan. Sebagai tambahan,
factor akan membebankan komisi 1,5% untuk pendanaan nonreicourse. Jika eksportir
menjual Rp 1juta piutang dagang dg jk waktu 90 hari perusahaan akan memperoleh :
Nilai nominal Rp 1.000.000,00
Biaya nonrecourse Rp 15.000,00
Biaya factoring Rp 75.000,00

19
Nilai yang diterima eksportir Rp 910.000,00

Bunga tahunan dg menjual piutang adalah sekitar


= 4x (7,5% + 1,5%)
= 36%.
Catatan : Meskipun biaya factoring mahal tetapi factoring memiliki keuntungan yang
telah dijelaskan di atas

Menjaminkan Piutang

Misalkan perusahaan menjaminkan piutang dengan nilai nominal Rp 5juta per hari, dengan
rata-rata umur piutang 20hari. Yang berarti total piutang yang dijaminkan adalah Rp
100juta. Kas yang diterima sebesar 80% dari nilai piutang yang dijaminkan. Biaya
pemrosesan 0,75% dari nilai total piutang yang dijaminkan dan bunga yang dibebankan
per tahun sebesar 20%. Maka total biaya bisa dihitung sebagi berikut :

Biaya pemrosesan : 0,0075 x Rp 100juta = Rp 750.000,00


Biaya bunga : 0,2 x (20/365) x Rp 80 juta = Rp 888.889,00

Total biaya = Rp 1.638.889,00

Tingkat Bunga Efektif yang dibayar oleh perusahaan adalah:


TBE = (1 + (1.638.889/80.000.000)) 360 / 20 – 1 = 0,4405 atau 44,05%

Catatan : TBE meningkat signifikan dibandingkan dg tingkat bunga nominal karena


biaya pemrosesan hamper sama dg biaya bunga.

Akseptansi Bank
Misal draft meminta pembayaran sebesar Rp1juta, bank importir membebani biaya
komisi 1,5%, jangka waktu draft adl 60 hari. Jika eksportir memutuskan untuk menahan
akseptansi sampai jatuh tempo, eksportir akan menerima secara diskonto sebesar :
Nilai nominal Rp 1.000.000,00
Komisi Rp 1juta – (0,015 x 60/360 x Rp 1juta Rp 2.500,00

Nilai bersih komisi Rp 997.500,00

Satu tahun diasumsikan 360 hari. Komisi yang akan diterima oleh Bank adalah Rp
2.500,00. Misalkan bunga untuk akseptansi bank adalah 6%. Jika eksportir memutuskan

20
menjual akseptansi tersebut maka ia akan menerima :
Nilai bersih komisi Rp 997.500,00
Bunga (Rp 1juta x (0,06 x 60/360)) Rp 10.000,00

Nilai akseptansi bersih Rp 997.500,00

Catatan:

 Saat jatuh tempo bank importir akan menerima Rp1 juta dari importir. Biaya komisi
akan dibayar oleh eksportir. Apakah dia akan menjual atau menahan akseptansi,
eksportir akan membandingkan tingkat bunga akseptansi dengan tingkat bunga di pasar
keuangan.
Perbandingan yang dipakai adalah :
= ((Rp 997.500,00 / Rp 987.500,00) – 1) x 360/60 = 0,061
atau 6,1%.
 Jika tingkat bunga di pasar keuangan lebih dari 6,15 maka eksportir lebih baik
mendiskontokan akseptansi, dan menginvestasikan di luar dengan tingkat bunga yg
lebih tinggi.
 Jika tingkat bunga lebih kecil dari 6,1% eksportir lebih baik menahan akseptansi dan
memperoleh bunga dari akseptansi tersebut.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perusahaan Multinasional (MNC) memiliki peran penting dalam perekonomian global. MNC
dapat mengambil keuntungan dari ekonomi skala, akses ke pasar baru, dan keberagaman sumber
daya.

Keputusan investasi internasional merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh MNC.
Faktor-faktor seperti analisis risiko, keuntungan ekonomi, ketersediaan sumber daya, dan
kebijakan pemerintah memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan investasi
internasional.

Keputusan pendanaan internasional berhubungan dengan pemilihan sumber pendanaan yang


tepat untuk mendukung operasi global MNC. Faktor-faktor seperti biaya modal, tingkat suku
bunga, stabilitas keuangan, dan struktur permodalan menjadi pertimbangan utama dalam
pengambilan keputusan pendanaan internasional.

Pendanaan jangka pendek merupakan bagian penting dalam manajemen keuangan perusahaan.
MNC perlu mempertimbangkan instrumen pendanaan jangka pendek yang cocok, serta
memastikan pengelolaan risiko yang efektif untuk meminimalkan kerugian potensial.

Dengan memahami perusahaan multinasional dan proses pengambilan keputusan investasi serta
pendanaan internasional, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional
mereka di pasar global. Penting bagi perusahaan untuk terus memantau lingkungan perusahaan
multinasional dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi dan
pendanaan, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis
yang diinginkan.

B. Saran

Dengan tersusunnya makalah sederhana ini, kami sebagai penulis berharap makalah ini dapat
berguna untuk pembacanya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, A., & Suryanto, S. (2018). Perusahaan Multinasional dan Dampaknya terhadap
Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 5(2), 89-102.

Haryono, S. (2017). Keputusan Investasi Internasional: Studi Kasus pada Perusahaan


Manufaktur di Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 12(1), 43-54.

Subekti, I., & Priyanto, Y. (2019). Analisis Pengaruh Keputusan Pendanaan Internasional
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
23(1), 69-83.

Soetanto, D., & Yunita, R. (2018). Pendanaan Jangka Pendek dalam Perspektif Perusahaan
Multinasional di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 22(3), 399-412.

23

Anda mungkin juga menyukai