Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MNC

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional

Dosen Pembimbing : Lutfi Nurfita, S.E.SY., M.E.

Disusun Oleh:

Jenny Intan Palupi 63010180065

Siti Murtiyanti 63010180066

Randianno Dinda Alyssia 63010180067

Kelas 6A/Kelompok 3

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
telah memberikan berkah rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami selaku pemakalah mampu
dan berhasil menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional diampu
oleh Lutfi Nurfita, S.E.SY., M.E. yang berjudul “Manajemen Keuangan Perusahaan MNC”.

Makalah ini sudah disusun sebaik mungkin dan mendapat bantuan dari berbagai sumber
dan pihak sehingga kami diberikan kemudahan dalam pembuatan makalah ini. Kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta dalam pembuatan tugas
makalah ini.

Dengan ini, kami menyadari apabila ada kesalahan dan kekurangan dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Kami mohon maaf sebesar-besarnya dan siap menerima
saran maupun kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini lebih baik dari
sebelumnya.

Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Salatiga, 6 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 5

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 5


B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 7

A. Manajemen Keuangan Perusahaan MNC................................................................ 7


a. Pengertian.......................................................................................................... 7
b. Ciri-Ciri ............................................................................................................ 8
c. Motif Berdirinya Perusahaan Multinasional...................................................... 10
d. Kepentingan Keuangan Internasional dalam Perkembangan MNC.................. 10
e. Tujuan Perusahaan MNC.................................................................................. 11

B. Struktur Modal Perusahaan MNC............................................................................ 11


C. Konflik Pada MNC.................................................................................................. 12
D. Pertentangan Dengan Tujuan MNC......................................................................... 12
E. Macam-Macam Manajemen Keuangan................................................................... 13
F. Dampak Pengendalian Manajemen Dan Perusahaan............................................... 13
G. Hambatan Dalam Mencapai Tujuan MNC.............................................................. 14
H. Teori Bisnis Internasional........................................................................................ 15
I. Metode Bisnis Internasional ................................................................................... 16
J. Peluang Internasional dan Ancaman Internasional.................................................. 18
K. Kedudukan Perusahaan Multinasional (MNC) Dalam Hukum Internasional......... 19
L. Upaya Pembebanan Tanggung Jawab Hukum Terhadap MNC Dalam Hukum
Internasional............................................................................................................ 20

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 22

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 22

iii
B. Saran ....................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 23

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi jaman ini memunculkan banyak perusahaan-perusahaan asing
yang telah beroperasi di pasar domestic. Demikian juga sebaliknya, perusahaan
domestic sedang berusaha memasuki pasar asing dalam beroperasi. Jenis perusahaan
yang di terapkan untuk melaksanakan transaksi secara internasional tersebut yaitu
perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional/ MNC merupakan faktor yang
sangat berpengaruh dalam kehidupan perekonomian global pada zaman ini. MNC
berperan dalam memainkan pengambil keputusan sisi pengalokasian dan sisi
penggunaan sumber daya dunia. MNC biasanya menawarkan produk dan jasa yang
baru, menciptakan dan meningkatkan permintaan, dan membuat perkembangan model
manufaktur dan pendistribusian yang baru. Operasi dalam sebuah perusahaan
multinasional yang mencerminkan diversifikasi internasional.
Oleh karena itu, pada bab ini akan menjelaskan hal-hal yang mengenai
perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional dalam waktu 30 tahun terakhir
menjadi faktor utama yang susah di abaikan dalam dunia perdagangan dan invetasi.
Kenyataannya seperti seorang investor yang mempunyai portofolio saham yang telah
terkelola dengan baik, sebuah MNC mampu mengurangi risiko (fariabelitas dalam
arus kas neto) dengan cara melakukan diversifikasi dalam penjualan, MNC tidak
hanya masuk area berbagai industri saja,namun juga masuk ke dalam berbagai n egara
di dunia. Oleh sebab itu, sebuah MNC merupakan sebuah perusahaan tunggal yang
dapat menciptakan kestabilitas arus portofolio saham yang terdiversifikasi secara
internasional.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja pengertian, ciri-ciri, motif berdirinya,kepentingan keuangan
internasional dalam perkembangan dan tujuan perusahaan MNC ?
2. Bagaimana struktur modal perusahaan MNC ?
3. Apa saja konflik pada MNC ?
4. Bagaimana pertentangan dengan tujuan MNC ?
5. Apa saja macam-macam manajemen keuangan ?
6. Apa saja dampak pengendalian manajemen dan perusahaan ?

5
7. Apa saja hambatan dalam mencapai tujuan MNC ?
8. Apa yang dimaksud teori bisnis internasional ?
9. Apa saja metode bisnis internasional ?
10. Apa saja peluang internasional dan ancaman risiko internasional ?
11. Bagaimana kedudukan perusahaan multinasional (MNC) dalam hukum
internasional ?
12. Bagaimana upaya pembebanan tanggung jawab hukum terhadap MNC dalam
hukum internasional ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, motif berdirinya,kepentingan keuangan
internasional dalam perkembangan dan tujuan perusahaan MNC.
2. Untuk mengetahui struktur modal perusahaan MNC.
3. Untuk mengetahui konflik pada MNC.
4. Untuk mengetahui pertentangan dengan tujuan MNC.
5. Untuk mengetahui macam-macam manajemen keuangan.
6. Untuk mengetahui dampak pengendalian manajemen dan perusahaan.
7. Untuk mengetahui hambatan dalam mencapai tujuan MNC.
8. Untuk mengetahui teori bisnis internasional.
9. Untuk mengetahui metode bisnis internasional.
10. Untuk mengetahui peluang internasional dan ancaman risiko internasional.
11. Untuk mengetahui kedudukan perusahaan multinasional (MNC) dalam hukum
internasional.
12. Untuk mengetahui upaya pembebanan tanggung jawab hukum terhadap MNC
dalam hukum internasional

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Keuangan Internasional

a) Pengertian

Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian,


dan pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational
Corporation yang disebut MNC). Perusahaan multinasional ialah perusahaan
yang beroperasi di seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besr
yang dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada, Amerika
Serikat, Jepang, Italia, Prancis, dan Inggris. Perusahaan-perusahaan itu lazim
disebut konglomerat global atau kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara,
bangsa, tanah air, dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-
perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai ekonomi negara-
negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. 1

Secara umum, tujua sebuah perusahaan multinasional adalah


memaksimumkan kekayaan pemegag saham. Penentuan tujuan ini sangat penting
karena semua keputusan yang akan diambil berikutnya harus diarahkan untuk
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tersebut. Tujuan perusahaan MNC
adalah memaksimalkan nilai MNC secara keseluruhan dan bukan untuk
memaksimalkan nilai dari anak perusahaan asing tertentu. Sebuah MNC harus
membuat keputusan-keputusan belandaskan tujuan yang sama dengan tujuan
domestic murni, namun di sisil lain, perusahaan-perusahaan MNC memiliki
kesempatan yang jauh lebih luas sehingga hal ini akan membuat keputusannya
menjadi lebih kompleks.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 mendefinisikan


bahwa perusahaan multinasional atau perusahaan penanaman modal asing
merupakan perusahaan yang modalnya dimiliki oleh orang-orang asing dan
digunakan untul menjalankan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pemilik

1
Kennedy, P. S. (2019). DIKTAT MATA KULIAH KEUANGAN INTERNASIONAL.

7
modal akan menanggung risiko dari penanaman modal tersebut dan kemungkinan
adanya kerjasama dengan pemilik modal nasional.

Almadana (2014:4) menagatakan bahwa perusahaan penanaman modal


asing atau yang disebut dengan perusahaan multinasional merupakan perusahaan
yang sahamnya lebih dari 50% dimiliki oleh investor asing. Sedangkan pada
penelitian Phitaloka dan Irwanto (2016:222) mendefinisikan bahwa multinational
company adalah perusahaan yang berbasis di suatu negara atau disebut negara
induk, namun dalam kegiatan pemasaran maupun produksiny dilakuka di dua
atau lebih negara, perusahaan multinasional menruut Fransiscus, et al (2015:3)
adalah perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Perusahaan
multinasional memiliki anak perusahaan induk yang berlokasi di neagra asalnya
dan memiliki anak perusahaan lebih dari satu di luar negeri.

Ekspansi yang dilakukan perusahaan multinasional ke luar negeri dimulai


dengan kegiatan ekspor barang ke luar negeri kemudian bisa juga melalui
kegiatan lisesnsi yaitu membangun fasilitas-fasilitas produksi lokal pada negara
tujuan. Akan ada keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan
produksi di luar negeri, diantaranya yaitu perusahaan dapat lebih mudah untuk
mengembangkan pasar, menyesuaikan produk sesuai dengan perubahan selera
dan kondisi lokal.

Madura (2009:13) mengatakan bahwa untuk menjadi perusahaan


multinasional bisa dilakukan dengan cara melakukan ekspor produk-produk ke
luar negeri. Perusahaan juga dapat menjual produk-produknya di luar negeri atau
membuat tempat produksi di luar negeri. Melakukan lisensi atau waralaba ke
perusahaan yang sudah ada untuk menggunakan merek, teknologi, atau
spesifikasi produk perusahaan juga merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menjadi perusahaan multinasional.

b. Ciri-Ciri
Perusahaan multinasional memiliki ciri-ciri:2
1. Membentuk cabang-cabang di luar negeri.

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WISHMAN-SIREGAR-MODUL-PERTEMUAN-8-
2

EKONOMI-INTERNASIONAL-RABU-6-MEI-2020-1.pdf

8
2. Visi dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat
global (mendunia), jadi perusahaan tersebut membuat atau menghasilkan
barang yang dapat digunakan di semua negara.
3. Lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufaktur.
4. Menempatkan cabang pada negara-negara maju.

Kehadiran anak perusahaan bagi negara cabang banyak memberikan


keuntungan untuk negara tersebut diantaranya pemberian pajak untuk perusahaan
tersebut yang cukup besar. Tidak hanya itu, dengan adanya suatu anak perusahaan
di negara lain, berarti sedikit membantu membuka peluang kerja bagi penduduk
yang belum kerja di negara tersebut.

Perusahaan-perusahaan raksasa multinasional, bisa disebut sebagai


penyalur utama aneka factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja, dan
teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran dari suatu neagara ke
negara lainnya. Dalam operasionalnya ke berbagai negara-negara dunia ketiga,
mereka menjalankan berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks
sehingga tidak bisa lagi kita pahami hanya dengan perangkat teori-teori
perdagangan yang sederhana, apalagi mengenai distribusi keuntungannya.
Perusahaan-perusahaan raksasa seperti IBM, Ford, Exxon, Phillips, Hitachi, British
Petroleum, Renault, Volkswagen dan Coca-cola, telah sedemikian rupa mendunia
dalam operasinya sehingga kalkulasi atas distribusi keuntunga-keuntungan yang
dihasilkan oleh produksi internasional itu kepada penduduk setempat dan pihak
asing menjadi sulit dilakukan.

Multinasional Corporation (MNC) mempunyai bentuk aktivtas bisnis


perusahaannya sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas produksi dan
penjualan barang atau jasa di lebih dari satu negara. MNC merupakan
perkembangan lebih lanjut dari Perdagangan Internasional dengan mengekspor
barang. Dalam kegiatan bisnisnya, sebuah MNC akan dikordinir oleh perusahaan
induk (biasanya berlokasi di negara asal atau home country), di mana fokus
perhatian adalah prestasi MNC secara keseluruhan.

9
c. Motif Berdirinya Perusahaan Multinasional

Ada 3 motif berdirinya perusahaan multinasional, yaitu: 3

1. Bermotif memperluas usahanya dalam rangka mencari bahan baku (raw


material seker) dan menjual produknya ke luar egeri, bahkan pemerintah tidak
tahu berapa banyak dan apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan asing
tersebut. Seperti: PT Freeport (timah dan emas) di Irian Jaya, PT Caltex
(minyak) di Riau, PT Port Newman (minyak) di Batu Binjai NTB dll.
2. Bermotif mencari pasar (market seeker)
Setelah terpenuhinya pasar dalam negara tersebut, perusahaan multinasional
itni berusaha mencari pasar-pasar baru untuk memasarkan produknya. Hal ini
dapat memperluas jangkauan pemasaran barang tersebut.
3. Bermotif meminimumkan biaya (cost minimizer) dan memaksimumkan
sumber daya
Seperti: Keringanan pajak, tenaga kerja murah, harga tanah murah, biaya
pengolahan limbah dengan syarat rinfan, menghindari adanya baatsan kuota di
negaranya, dan pelayanan purna jual cepat.

d. Kepentingan Keuangan Internasional dalam Perkembangan Perusahaan


Multinasional (MNC)

Berikut beberapa kepentingan Keuangan Internasional untuk mengetahui


perkembangan di lingkup global:4

1. Ekspansi Perusahaan Multinasional (MNC) ke negara-negara sedang


berkembang (NSB).
2. Ekspansi ideologi globalisasi.
3. Perdagangan Internasional (ekspor-impor). Para pemikir ekonomi liberal
menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara NSB merupakan
lokomotif pembangunan di NSB, oleh sebab itu kehadirannya sangat
diharapkan. MNC sangat penting dipromosikan ideologi globalisme, karena

3
Hady, H. 1999. Valas Untuk Manajer . Ghalia Indonesia. Jakarta. Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan
International . BPFE. Yogyakarta.
4
Darsono. 2007. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis; Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis
Analisis Keuangan. Diadit Media. Jakarta.

10
tanpa MNC perusahaan lokal kekurangan modal, ilmu, teknologi, dan tenaga
ahli.
e. Tujuan Perusahaan MNC

Tujuan perusahaan MNC melakukan ekspansi bisnis ke NSB yaitu:5

1. Investasi jenuh hanya berada di negara-negara MNC.


2. Di negara NSB sumber daya alam melimpah.
3. Di negara NSB tenaga kerja murah.
4. Di negara NSB kapitalis birokrat bertumbuh subur.
5. Di NSB sistem perpajakan fleksibel.
6. Di NSB pasar potensial bagi kapitalis global.
7. Di NSB pemetintahnya memberikan jaminan investasi.

B. Struktur Modal Perusahaan Multinasional

Multinational Company (MNC) adalah perusahaan yang terlibat dalam suatu


bisnis internasional. Keputusan struktur modal perusahaan multinasional mencakup
pembiayaan moda untuk seluruh kebutuhan operasi seluruh anak perusahaannya. Oleh
karena itu, struktur moda merupakan kombinasi dari struktur modal seluruh anak
perusahaannya. Terdapat beberapa karakteristik MNC yang dapat mempengaruhi
struktur moda yaitu stabilitas arus kas, risiko kredit, akses ke laba ditahan, jaminan
atau penggunaan hutang, dan juga masalah keagenan.6

MNC mungkin memiliki tingkat proftabilitas yang tinggi akrena mempunyai


anak perusahaan di berbagai negara. Perusahaan multinasional akan menggunakan
laba ditahan untuk membiayai investasinya, sehingga MNC memilih ekuitas dalam
struktur modalnya. Sesuai dengan Pecking Order Theory yang menyatakan ahwa
perusahaan yang memiliki tingkat proftabilitas tinggi akan menggunakan hutang yang
rendah, hal ini dikarenakan perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan
sumber dana internal yang dimiliki. Sebaliknya, MNC akan cenderung untuk
menggunakan hutang apabila laba ditahan pada perusahaan tidak mencukupi untuk
pembiayaan pengembangan usaha mereka.

C. Konflik Pada MNC


5
Yulianto, R. D., Ependi, H., & Bawafi, M. H. (2016). Manajemen Keuangan Internasional.
6
Harianto, R. A. (2020). Management Finansial Internasional.

11
Seringkali dibahas, manajer sebuah perusahaan mungkin membuat keputusan
yang bertentangan dengan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. Konflik yang sering terjadi antara para pemegang saham dengan
manajer dari anak perusahan ini disebut masalah keagenan (agency problem).7

Biaya (agency cost) untuk memastikan bahwa manajer akan memaksimalkan


kekayaan pemegang saham pada umumnya lebih tinggi pada perusahaan
multinasional dibandingkan perusahaan domestik, karena beberapa alasan, di
antaranya adalah :

1. Perusahaan multinasional dengan anak perusahaan yang tersebar di berbagai


wilayah mungkin akan memiliki masalah keagenan yang lebih besar karea lebih
sulit memonitor manajer anak perusahaan yang berlokasi jauh dari negara asal
2. Manajer anak perusahaan luar negeri memiliki budaya yang berbeda sehingga
mungkin tidak dapat mengikuti tujuan yang seragam. Selalu ada kemungkinan
manajer – manajer tersebut tergoda untuk memaksimalkan nilai dari anak – anak
perusahaan yang mereka pimpin.
3. Besarnya ukuran dari perusahaan multinasional raksasa juga dapat menciptakan
agency problem yang besar. Besarnya agency cost juga dapat bervariasi menurut
gaya manajemen suatu perusahaan multinasional.

D. Pertentangan dengan Tujuan MNC

Pada saat pemegang saham bukan merupakan manajer perusahaan, keputusan


para manager perusahaan seringkali bertentangan dengan tujuan perusahaan untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang saham, pertentangan ini sering disebut sebagai
agency problem. Oleh karena itu, MNC perlu memastikan bahwa manajer sejalan
dengan tujuan perusahaan dengan membayar agency cost untuk mengatasi: 8

 Kesulitan dalam memonitor manajer anak perusahaan yang berlokasi jauh di


negara lain.
 Perbedaan budaya yang memungkinkan tidak dapat mengikuti tujuan yang
seragam.

7
Kennedy, P. S. (2019). DIKTAT MATA KULIAH KEUANGAN INTERNASIONAL.
8
Harianto, R. A. (2020). Management Finansial Internasional.

12
 Ukuran MNC yang sangat besar juga akan menimbulkan masalah keagenan yang
lebih besar.
 Ketidak konsistenan dengan tujuan perusahaan, dimana manajer keuangan MNC
dan anak perusahaan tergoda untuk mengambil keputusan yang memaksimalkan
nilai anak perusahaan masing-masing.

E. Macam- Macam Manajemen Keuangan9


1. Manajemen Keuangan Terpusat/Sentralisasi :

Jenis manajemenen terpusat seperti ini, bisa mengurangi agency cost karena
memungkinkan manajer induk perusahaan untuk mengendalikan anak perusahaan
di luar negeri sehingga mengurangi kekuasaan manajer anak perusahaan.

2. Manajemen Keuangan Terdesentralisasi :

Jenis manajemen terdesentralisasi seperti ini akan menimbulkan agency


cost yang lebih tinggi karena manajer anak perusahaan dapat membuat keputusan
– keputusan yang tidak didasarkan pada tujuan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan induk secara keseluruhan.

F. Dampak Pengendalian Manajemen dan Perusahaan


 Dampak Pengendalian Manajemen10

Dari paparan di atas maka dapat dilihat keunggulan dan kekurangan dari
jenis-jenis manajamen dalam membuat perbedaan agency cost, yaitu :

1. Terpusat/sentralisai :
(+) mengurangi agency cost.

(-) kekuasaan manajer anak perusahaan berkurang karena manajer


induk yang mengendalikan anak perusahaannya.

(-) karena tidak memiliki informasi sebanyak manajer anak perusahaan,


keputusan yang diambil manajer induk merugikan anak perusahaan.

2. Desentralisasi:

9
Kennedy, P. S. (2019). DIKTAT MATA KULIAH KEUANGAN INTERNASIONAL.
10
Shapira, A, C. 1992. Multinacional Financial Management . Ally Bacoon Publisher. Boston

13
(-) biaya agen lebih tinggi.

(-) keputusan tidak tertuju pada tujuan perusahaan.

(+) kekuasaan manajer lebih banyak.

(+) manajer dengan operasional anak perusahaan dan lingkungannya


lebih dekat.

 Dampak pengendalian perusahaan

Dalam mengurangi agency problem, MNC dapat melakukan pengendalian


perusahaan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

- Memberikan opsi saham


Dengan memberikan sebagian kompensasi anggota komisaris dan
manajemen dalam bentuk saham.
- Ancaman pengambil alihan secara paksa bertujuan untuk mendorong
manajer mengambil keputusan yang meningkatkan nilai MNC.
- Pemantauan dari investor - memastikan bahwa MNC menggunakan
system kompenasai yang memotivasi manajer atau anggota komisaris
untuk mengambil keputusan yang memaksimalkan nilai MNC. -
menggunakan kelebihan kas untuk menarik kembali saham dan bukan
untuk invesatasi pada proyek yang diri dari ancaman pengambilalihan.

G. Hambatan dalam pencapaian Tujuan MNC11

- Hambatan lingkungan Beberapa negara mungkin menerapkan batasan lebih pada


anak perusahaan yang induknya terletak di negara lain, batasan yang memaksa
anak perusahaan mengeluarkan biaya tambahan. Contoh: aturan pembangunan
gedung, pembuangan limbah produksi, pengendalian polusi.
- Hambatan peraturan Tiap negara menerapkan batasan peraturan terkait pajak,
pertukaran mata uang, pembayaran laba, hak karyawan yang mempengaruhi arus
kas anak perusahaan yang berlokasi di negara tersebut.

11
Madura, jeff. 2011. Keuangan perusahaan internasional (edisi ke-8 buku 1). Jakarta: salemba empat.

14
- Hambatan etika Tidak adanya standar perilaku bisnis yang diterapkan untuk setiap
negara karena praktik bisnis bisa dianggap etis pada suatu negara tertentu
mungkin dianggap tidak etis pada negara lain. Contoh: pemberian suap. MNC
harus mengelola hambatan-hambatan tersebut. Dengan mengikuti kode etik umum
dapat meningkatkan kredibilitas MNC. Seiring dengan meningkatnnya kredibiltas
maka permintaan dunia atas produk pun meningkat.

H. Teori Bisnis Internasional : 12


Ada beberapa teori umum yang biasanya digunakan untuk menjelaskan mengenai
mengapa perusahaan termotivasi untuk mengembangkan bisnisnya secara
internasional.
1. Teori Keunggulan Komparatif
Peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan banyak perusahaan yang
menyadari bahwa spesialisasi suatu negara dapat meningkatkan efisiensi
produksi. Beberapa negara cenderung untuk menggunakan keunggulan mereka
untuk khusus memproduksi barang yang dapat diproduksi secara relative lebih
efisien.
2. Teori Pasar Tidak Sempurna
Negara – negara memiliki perbedaan terkait dengan ketersediaan sumber daya
untuk memproduksi barang. Jika pasar sempurna, faktor – faktor produksi
(kecuali tanah) dapat dipindahkan dan ditransfer tanpa biaya ke mana saja.
Perpindahan faktor produksi tanpa batas ini akan menciptakan keseimbangan
biaya dan pengembalian serta menghilangkan keunggulan biaya komparatif,
yang merupakan dasar perdagangan dan investasi internasional. Dunia nyata
menghadapi kondisi pasar yang tidak sempurna (imperfect market) dimana
faktor produksi tidak bisa dipindahkan tanpa adanya biaya. Transfer tenaga
kerja dan sumberdaya lain, bahkan dana, umumnya terkena restriksi dan
hambatan yang terkait dengan perpindahan tersebut.
3. Teori Siklus Produk
Menurut teori ini, perusahaan akan berkembang di negara asalnya karena
memiliki beberapa keunggulan atas pesaing – pesaing yang ada. Perusahaan
merasa bahwa satu – satunya cara untuk mempertahankan keunggulan
kompetitifnya di negara lain adalah dengan memproduksi barang di negara lain
12
Ball, Donald A., et al. 2004. Bisnis Internasional1,terj.Syahrizal Noor. Jakarta: Salemba Empat

15
untuk mengurangi biaya transportasi. Strategi yang biasanya digunakan adalah
mencoba mendiferensiasikan produk sehingga pesaing lain tidak dapat
menawarkan produk serupa. Jadi perusahaan dalam mempertahankan
keunggulan atas persaingan di negara lain adalah dengan memproduksi barang
di pasar asing, sehingga mengurangi biaya transportasi.

J. Metode Bisnis Internasional :


1. Perdagangan Internasional 13
Perdagangan internasional merupakan pendekatan yang relative konservatif
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memasuki pasar (melalui ekspor)
atau untuk memperoleh bahan baku atau barang dengan biaya yang rendah
(melalui impor). Pendekatan ini memiliki risiko minimal karena perusahaan
tidak membahayakan modalnya. Dengan demikian dalam melakukan bisnis
internasional dalam bentuk perdagangan internasional dapat disimpulkan
sebagai berikut :
- Pendekatannya relatif konsevartif ( melalui kegiatan ekpor atau impor).
- Risiko minimal karena tidak membahayakan modalnya.
- Biaya mengurangi atau menghentikan aktivitas rendah .
- Contoh: Boeing, DuPont, GE, IBM.

2. Lisensi
Mengharuskan sebuah perusahaan untuk menyediakan dan memberikan
teknologinya (hak cipta, merek dagang atau nama dagang) sebagai imbalan atas
fee atau kompensasi tertentu yang diterima. Lisensi memudahkan perusahaan
untuk menggunakan teknologi mereka di pasar asing tanpa harus melakukan
investasi dalam jumlah besar di negara lain dan tanpa biaya transportasi yang
muncul jika mengekspor barang. Kelemahan utama dari lisensi adalah sulit bagi
perusahaan yang mempunyai teknologi untuk melakukan pengendalian kualitas
pada proses produksi di luar negeri. Dengan demikian dalam melakukan bisnis
internasional dalam bentuk lisensi dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Mengharuskan untuk memberikan teknologinya (hak cipta, paten, merk
dagang, atau nama dagang) dengan biaya tertentu atau manfaat khusus lainnya.

13
Faisal, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional . Salemba Empat. Jakarta.

16
- Memudahkan perusahaan untuk menggunakan teknologi di pasar asing tanpa
melakukan investasi besar di negara lain dan tanpa biaya transportasi yang
muncul jika mengekpor barang.
- Kelemahan: sulit bagi perusahaan pemilik teknologi untuk memastikan
pengendalian kualitas pada proses produksi di luar negeri.
- Contoh: AT&T dan Verizon Communication.

3. Waralaba
Mengharuskan perusahaan untuk menyediakan strategi penjualan atau
penyediaan jasa tertentu, memberikan bantuan, dan mungkin juga
menyediakaan investasi awal waralaba dengan imbalan berkala.
- Contoh: McDonald’s, PizzaHut.
4. Usaha Patungan
Merupakan usaha yang dimiliki dan dioperasikan bersama oleh dua atau lebih
perusahaan. Sebagian besar usaha patungan/kerja sama operasi (joint venture)
memungkinkan dua perusahaan mengaplikasikan keunggulan komparatif dari
masing – masing perusahaan ke dalam suatu proyek tertentu. Dengan demikian
dalam melakukan bisnis internasional dalam bentuk joint venture dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Entitas yang dimiliki dan dioperasikan bersama oleh dua atau lebih
perusahaan. - Mengaplikasaikan keunggulan kompetitif masing masing pada
suatu proyek tertentu.
- Contoh: Xerox Corp dan fuji Co.

5. Akuisisi Perusahaan Asing


Perusahaan umumnya mengakuisisi perusahaan – perusahaan lain di negara lain
sebagai salah satu sarana untuk menembus pasar asing. Akuisisi memungkinkan
perusahaan untuk memiliki pengendalian penuh atas bisnis internasionalnya dan
mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat. Dengan demikian
dalam melakukan bisnis internasional dalam bentuk akusisi perusahaan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- memiliki pengendalian penuh atas bisnis internasionalnya.
- secara cepat memperoleh sejumlah besar pangsa pasar asing.

17
- risiko kerugian besar karena membutuhkan investasi yang cukup besar.
- akuisisi internasional sebagian dan akuisisi internasional penuh akuisisi
internasional sebagian: investasi lebih kecil, risiko lebih kecil, tidak
memiliki pengendalian penuh atas perusahaan asing yang hanya dimiliki
sebagian.

6. Pendirian Anak Perusahaan Asing


Perusahaan juga dapat menembus pasar asing dengan mendirikan perusahaan
baru di negara lain untuk memproduksi dan menjual produknya. Metode ini pun
memerlukan investasi yang tidak sedikit. Dengan mendirikan anak perusahaan
baru memungkinkan perusahaan untuk merancang sesuai kebutuhan perusahaan
induk. Dengan demikian dalam melakukan bisnis internasional dalam bentuk
Mendirikan anak perusahaan asing baru dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Mendirikan perusahaan baru di negara lain untuk memproduksi dan
menjual produknya.
 Membutuhkan investasi yang besar.
 Lebih disukai disbanding akuisisi perusahaan asing.
 Investasi yang dibutuhkan lebih kecil disbanding membeli perusahaan yang
telah berjalan.
 Tidak memperoleh pengembalian investasi.

K. Peluang internasional dan Ancaman Risiko Internasional


a. Peluang internasional14
1. Peluang Investasi
- Peluang invesatsi buatan baik perusahaan domestik murni dan
perusahaan MNC memiliki karakteristik operasional yang serupa.
- Pengembalian margimelebihi perushaaan domestik karena MNC
memiliki sejumlah peluang proyek lebih banyak yang dapat dipilih.
2. Peluang Pendanaan
- Biaya meningkat sesuai meningkat sesuai dengan ukuran asset untuk
setiap jenis perusahaan

14
Madura, jeff. 2011. Keuangan perusahaan internasional (edisi ke-8 buku 1). Jakarta: salemba empat.

18
- Keunggulan MNC adalah dapat memperoleh pendaaan modal dengan
biaya yg lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan domestik
murni.
- MNC memiliki perluang yang lebih banyak untuk memperoleh sumber
dana dari negara lain.
b. Ancaman Risiko Internasional
- Risiko Pergerakan Nilai Tukar: fluktuasi kurs mata uang sepanjang waktu
Risiko Kondisi Ekonomi Asing: krisis ekonomi
- Risiko politik: pajak, terorisme, perang

L. Kedudukan Perusahaan Multinasional (MNC) dalam Hukum Internasional

Status yang dimiliki oleh perusahaan multinasional adalah perusahaa swasta


dan merpakan kesatuan non pemerintah dan tidak berstatus international legal
person. MNC pada umumnya tidak mempunyai hak dan kewajiban sesuai hukum
internasional dan tidak memiliki standing untuk berperkara di International Court of
Justice (ICJ) karena, telah diatur secara jelas dalam pasal 34 ayat (1) Statuta ICJ,
yang menyatakan bahwa hanya negara yang dapat menjadi pihak dalam perkara di
depan Mahkamah. Namun, dalam hal-hal tertentu MNC dapat membuat persetujuan
dengan pemerintah suatu negara dengan memberlakukan prinsip hukum
internasional atau prinsip hukum umum untuk transaksi mereka dan bukan diatur
oleh hukum nasional suatu negara.15

Beberapa MNC melakukan usaha melalui cabang perusahaannya di negara-


negara berkembang. MNC melakukan usahanya ke wilayah yang lebih
menguntungkan dengan tujuan perluasan wilayah pemasaran, efisiensi biaya
produksi, dan memperoleh tenaga kerja dengan gaji yang lebih rendah. Pengaruh
ekoonomi yang dimiliki oleh MNC dapat membangun perekonomian suatu engara
melalui dana investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan Pendidikan
latihan serta teknologi canggih. Di samping itu MNC juga mampu menghancurkan
perekonomian suatu negara khususnya negara kecil atau negara berkembang. Seperti
Lapindo Brantas yang bernaung di bawah perusahaan MNC Bakrie dan Brother,
telah memberikan gambaran bahwa MNC di satu sisi juga dapat menyebabkan
15
Rambisa, L. S., & Suksma, S. N. (2013). Kedudukan dan Tanggung Jawab Perusahaan Multinasional (MNC)
dalam Hukum Internasional. Journal Ilmu Hukum.

19
kerugian yang besar terhadap negara dan masyarakat pada umumnya. Indonesia
melalui hukum nasionalnya terbukti kurang tegas dalam menuntut tanggung jawab
terhadap perusahaan Lapindo.

Hukum internasional berupaya menempatkan MNC sebagai subjek hukum


internasional dengan tujuan agar MNC dapat dibebankan tanggung jawab melalui
pelaksanaan sebuah instrument hukum internasional. Ketika menjadi subjek hukum
nternasional maka MNC akan memiliki legal capacity, sehingga mampu
mengahukan gugatan pabila terjadi pelanggaran hukum internasional, mampu
mengadakan dan membuat perjanjian, mampu untuk mempertahankan hak miliknya
serta memiliki kekebalan dan keistimewaan. Hal tersebut menempatkan MNC setara
dengan negara yang menimbulkan kekhawatiran suatu negara di mana kesetaraan
tersebut memungkinkan MNC dapat bersengketa melawan aturan-aturan hukum
suatu negara berdasarkan hukum internasional. Oleh karena itu hinga saat ini usulan
penempatan MNC sebagai subjek hukum internasional masih diperdebatkann dan
hingga saat ini MNC masih berstatus sebagai subjek hukum nasional dari negara
tujun (host country) dan negara asal (home country).

M. Upaya Pembebanan Tanggung Jawab Hukum Terhadap MNC dalam Hukum


Internasional

Kegiatan perusahaan multinasional mendorong terjadinya diskusi-diskusi


mendalam yang menghasilkan upaya-upaya untuk menyusun peraturan-peraturan
internasional guna mengatur kegiatan-kegiatan mereka dan menetapkan persyaratan-
persyaratan mengenai hubungan mereka dengan negara-negara tempat didirikannya
perusahaaan cabang.16

Code of conduct adalah pedoman untuk suatu perusahaan yang berisikan


sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen serta penegakan terhadap peraturan-
peraturan perusahaan bagu individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya.
Code of Conduct memiliki kekuatan mengikat terhadap MNC karena adanya
kepentingan MNC sebagai bagian dari strategi usaha untuk membangun citra yang
baik bagi kegiatan usaha mereka. Code of Conduct sebagai kesepakatan
internasional mengatur tentang MNC salah satunya adlah The Coalition for

16
Rambisa, L. S., & Suksma, S. N. (2013). Kedudukan dan Tanggung Jawab Perusahaan Multinasional (MNC)
dalam Hukum Internasional. Journal Ilmu Hukum.

20
Environmentally Responsible Economics yang merumuskan The CERIES
principles.

Dalam kesepakatan terdapat 10 misi dan etika menyangkut kebijakan


perusahaan terhadap lingkungan hidup. Dalam prinsip tersebut mencantumkan
kewajiban untuk seacra rutin melaporkan hasil dari keguatan pengelolaan
lingkungan hidunya serta komtmen untuk segara menginformasikan kepada public
menegnai kegiatan usaha perusahaan yang mungkin akan berbahaya bagi kesehatan
atau keselamatan manusia dan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Hukum internasional juga berupaya untuk membebankan tanggung jawab


terhadap MNC melalui kewenangan negara terkait instrument perjanian
internasional yang merupakan sumber hukum utama dalam hukum internasional.
Sifat suatu perjanjian pada umumnya mengikat dan memiliki mekanisme pemberian
sanksi serta memiliki mekanisme pelaporan kepatuhan, dengan demikian peran
ketentuan hukum internasional dalam mengatur MNC akan ada apbila negara telah
mentrasnformasikannya ke dalam hukum nasional. Bentuk perjanjian internasional
yang merupakan instrument hukum internasional terkait MNC salah satunya adalah
The International Covenant on Economic Sosial and Cultural Right (ICESCR) yang
telah disahkan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Pengesahan Konvenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perusahaan multinasional merupakan suatu faktor utama dalam dunia bisnis
internasional. Jenis perusahaan ini di masa ini memegang sebuah peranan yang
penting dalam sebagian besar aktivitas transaksi. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan
multinasional semakin menarik perhatian di kalangan pemerintah, karena semakin
besarnya pengaruh perusahaan multinasional yang ditimbulkan. Subjek perdagangan
internasional secara tegas lebih memperhitungkan peranan yang besar dalam
pemerintah dimana terjadi hubungan dengan multinational corporation (MNC). Dan
juga perusahaan-perusahaan lain yang telah berpengalaman dalam dunia bisnis
internasional.
Manajemen keuangan internasional sangatlah mempengaruhi bagi perusahaan
multinasional dikarenakan keuangan internasional sangat penting bagi
ekspansi/perluasan perusahaan multinasional (MNC) ke berbagai negara yang sedang
berkembang (NSB), perluasan ideologi globalisasi, dan perdagangan internasional
(ekspor dan impor). Para pemikir ekonomi liberal berpendapat bahwa perluasan MNC
ke berbagai negara yang sedang berkembang adalah kunci dari lokomotif
pembangunan di NSB, oleh karena itu kehadiran MNC sangatlah diharapkan. Agar
menyakinkan rakyat di berbagai negara yang sedang berkembang tentang MNC itu
sangatlah penting, maka harus adanya promosi ideologi globalisme, tanpa adanya
MNC maka pembangunan di berbagai Negara yang sedang berkembang tidak ada
karena mereka tidak memiliki banyak modal, ilmu, teknologi, dan tenaga ahli.

B. Saran
Dengan makalah yang kami buat, kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya pada “Manajemen Keuangan Perusahaan MNC”. Kami
selaku penulis mohon maaf apabila dalam penulisan terdapat kekurangan atau
kesalahan didalam makalah ini. Terima kasih.

22
DAFTAR PUSTAKA

Harianto, R. A. (2020). Management Finansial Internasional.

Kennedy, P. S. (2019). DIKTAT MATA KULIAH KEUANGAN INTERNASIONAL.

Rambisa, L. S., & Suksma, S. N. (2013). Kedudukan dan Tanggung Jawab Perusahaan
Multinasional (MNC) dalam Hukum Internasional. Journal Ilmu Hukum.

Yulianto, R. D., Ependi, H., & Bawafi, M. H. (2016). Manajemen Keuangan Internasional.

Darsono. 2007. Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis; Kajian Pengambilan Keputusan


Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Diadit Media. Jakarta.

Faisal, M. 2001. Manajemen Keuangan Internasional . Salemba Empat. Jakarta.

Ball, Donald A., et al. 2004. Bisnis Internasional1,terj.Syahrizal Noor. Jakarta: Salemba
Empat

Hady, H. 1999. Valas Untuk Manajer . Ghalia Indonesia. Jakarta. Sartono, A. 2001.
Manajemen Keuangan International . BPFE. Yogyakarta.

Shapira, A, C. 1992. Multinacional Financial Management . Ally Bacoon Publisher. Boston

Madura, jeff. 2011. Keuangan perusahaan internasional (edisi ke-8 buku 1). Jakarta:
salemba empat.

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/WISHMAN-SIREGAR-MODUL
PERTEMUAN-8-EKONOMI-INTERNASIONAL-RABU-6-MEI-2020-1.pdf

23

Anda mungkin juga menyukai