DOSEN PENGAMPU:
Dewi Cahyani Pangestuti, SE. MM
Diusulkan Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ujian capaian pembelajaran 1 yang berjudul Manajemen
Keuangan Internasional dan Perusahaan Multinasional tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi nilai ujian capaian pembelajaran 1 mata kuliah
manajemen keuangan internasional. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
indikator pencapaian dalam mata kuliah manajemen keuangan internasional dan untuk menambah
pengetahuan tentang manajemen keuangan internasional serta perusahaan multinasional bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Cahyani Pangestuti, SE. MM selaku
dosen mata kuliah manajemen risiko yang telah memberika tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
A. Pengertian dan Cangkupan Manajemen Keuangan Internasional...............................5
B. Perbedaan Manajemen Keuangan Internasional dan Domestik..................................6
C. Pengertian Perushaan Multinasional..........................................................................6
D. Tujuan Perusahaan Multinasional.............................................................................7
E. Keunggulan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional...........................................7
F. Ciri-Ciri dan Jenis Perusahaan Multinasional...........................................................8
G. Motivasi melakukan internasionalisasi bisnis.............................................................8
H. Metode bisnis internasional.....................................................................................10
I. Peluang Internasional Ancaman Risiko Internasional...............................................11
Studi kasus..................................................................................................................... 12
Perkembangan Perusahaan Multinasional PT. Nestle......................................................12
BAB III PENUTUP............................................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................................. 16
B. Saran...................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah di buat, maka terdapat rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
4
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah pada makalah ini, maka kami
memiliki tujuan pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Dapat memahami apa maksud dari pengertian dan cakupan cakupan Manajemen
Keuangan Internasional
2. Paham mengenai apa saja perbedaan Manajemen Keuangan Internasional dan
Domestik
3. Memahami pengertian, tujuan, dan kekurangan serta kelebihan perusahaan
multinasional
4. Memahami bagaimana ciri-ciri dari perusahaan multinasional
5. Memahami apa saja motivasi dalam melakukan bisnis internasional
6. Paham mengenai metode bisnis internasional
7. Memahami bagaimana peluang Internasional Ancaman Risiko Internasional
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan instrumen keuangan. MKI memerlukan pemahaman tentang perbedaan sejarah,
budaya dan institusi dalam pengelolaan perusahaan.
Pendekatan domestik mencangkup aspek sumber dana, modal, utang, ekuitas
analisis kredit dan perpajakan. Selanjutnya, sejumlah instrumen keuangan yang digunakan
dalam manajemen keuangan domestik telah dimodiflkasi untuk digunakan dalam
manajemen keuangan internasional.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Manajemen keuangan internasional memiliki
beberapa perbedaan konsep dengan Manajemen keuangan domestic diantaranya :
Budaya, dan sejarah
Tata Kelola perusahaan
Risiko Nilai tukar
Risiko Politik
Modifikasi Teori Keuangan Domestic
Modifikasi Keungan Instrument Domestik
7
Perusahaan multinasional membuat keputusan didasari atas kepentingan yang sama
dengan maksud dometik yang murni dan lebih luas sehingga menghasilkan keputusan
yang lebih kompleks.
Adapun tujuan perusahan multinasional adalah :
1. Raw material Seeker merupakan kegiatan mendapatkan bahan mentah dari negara
asing.
2. Market Seeker merupakan kegiatan memperluas pasar di negara asing.
3. Cost minimalizers seekers yakni kegiatan menekan biaya produksi agar lebih rendah
untuk meningkatkan investasi.
4. Risk Minimalizers seeker adalah upaya meminalkan risiko produksi.
5. Profit maximization trade off with cost minimization yaitu upaya memaksimumkan
laba dengan cara menekan biaya produksi..
6. Fund seeker merupakan kegiatan mencari pendanaan untuk meningkatkan kualitas
dan memaksimalkan laba.
7. Menguatkan struktur perusahaan dalam pasar global.
8. Menjadi perusahaan yang kuat dengan memanfaatkan pengetahuan yang mereka
miliki.
8
Perusahaan ini berfokus dalam kegiatan produksi, dimana mereka memperluas lokasi
kegiatan produksi diluar negara asalnya.
Multinational Trade Enterprise (MTE)
MTE ini berfokus pada kegiatan perdagangan, dimana perusahaan menjual hasil
produksinya secara langsung didalam negri atau menjualnya ke pasar global.
Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)
MOE ini berfokus untuk memperluas anak perusahaan, dalam kegiatan produksi,
perdagangan dan aktivitas lainnya di negara lain.
Mutinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)
MCE ini memiliki focus dalam kegiatan financial, terutama dalam kegiatan permodalan
dan pembiayaan yang diawasi oleh lebih dari satu negara.
9
relatif murah, sedangkan bagi negara yang inign melakukan import barang, maka
barang tersebut memiliki biaya produksi yang besar.
Tidak hanya itu, menurut David Ricardo mengungkapkan pendapatnya bahwa
teori ini dinyatakan perdagangan dua negara terjadi ketika masing-masing negara
memiliki biaya yang relative kecil untuk beberapa jenis barang terentu. Menurut
beliau teori ini menekankan pada Cost Comparative Advantage, artinya angaran
relative akan menjadi suatu kegiatan perdagangan antar negara apabila biaya
dijadikan dasar utama dalam memproduksi suatu barang. Sedangkan biaya absolut
yang tidak relevan akan menjadi penyebab terjadinya perdanganan antar negara.
Teori comparative advantage ini menyatakan bahwa harga suatu barang itu
didasarkan oleh jumlah jam kerja yang diperlukan dalam memproduksi suatu unit
barang. Teori ini juga memberikan pemahaman lain bahwa suatu negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan yang telah dilakukan jika diterapkan
spesialisasi produksi.
10
Selain itu pada tahap ini juga perlu kembali agresif dalam mempromosikan
produk-nya agar dapat bersaing.
4. Tahap kemunduran
Tahap kemunduran ini setiap perusahaan pasti mengalami keusangan
dalam suatu produk jadi harus dilakukan inovasi produk baru. Sehingga perlu
dilakukan promosi terhadap barang baru yang di inovasikan untuk
menggantikan produk yang sudah kuno. Walaupun pada tahap ini pesaing
sudah berkurang namun juga dibutuhkan pengawasan biaya. Apabila
perusahaan tidak melakukan pembaruan barang maka perusahaan hanya bisa
beroperasi pada pasar tertentu saja, karena barang yang dimiliki perusahaan
tersebut dianggap sudah kuno. Maka adanya alternative yang dapat dilakukan
manajemen apabila penjualan menurun :
1. Menciptakan inovasi baru pada barang lama
2. Memperbaiki lagi program pemasaran yang lebih efisien sehingga
dapat menarik kembali customer
3. Mengubah bentuk ukuran, warna, dan model yang sebelumnya
kruang menarik.
4. Meminimalisirkan kategori barang agar dapat mencapai laba yang
optimum terhadap barang yang sudah dimiliki
5. Meninggalkan barang yang sama sekali sudah tidak berguna.
11
Risiko metodes kemampuan usaha supaya menciptakan keputusan metodes supaya
merespon kekuatan adalah asal risiko. Kelebihan ini pula berakibat pada daya saing
usaha. Porter mengartikan mereka menjadi tantangan pendatang baru bagi industri
tantangan barang pengganti & jasa frekuensi persaingan bagi industri kemampuan
tawar pemasok & kekuatan tawar konsumen.
Risiko operasional diakibatkan sang aset & kapital keuangan memberi bagi operasi
usaha. Rinci bersumber pada mesin pasok & permintaan asal daya & produk kurang
barang & jasa kurang logistik sempurna & persediaan akan menyebabkan efisiensi
proses produksi. Dalam mengendalikan porto limbah harus akan berkurang &
pemugaran proses mampu menaikkan waktu tunggu mengurangi varian &
berkontribusi pada efisiensi bagi globalisasi.
Risiko politik ketidakstabilan mampu menciptakan sulit bagi usaha supaya berjalan
secara efisien pada negara dampak publikasi negatif & efek diadakan sang individu
bagi pemerintahan atas. Sebuah usaha efektif beroperasi pada kapasitas penuh
supaya memaksimalkan laba turbulensi politik misalnya sebuah negara stabil.
Risiko negara budaya sanggup membentuk risiko mungkin membangun rumit bagi
bisnis agar berpraktek dalam aman efektif & efisien. Ada pula risiko negara berdari
bersumber dalam kebijakan pemerintah kondisi ekonomi keliru satu hal keamanan
& kondisi politik. Menyelesaikan galat satu masalah tanpa semua masalah nasional
bersama-sama akan nisbi bagi mengurangi risiko negara. Teknologi risiko
kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi baru &
fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal & saat semua ini digabungkan dalam
teknologi masih ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin membentuk imbas
berbahaya bagi melakukan bisnis dalam arena internasional.
Risiko lingkungan air & pencemaran lingkungan mampu berkontribusi kesehatan
warga & mengakibatkan kemarahan publik bersumber dalam warga. Masalah-
masalah ini jua mampu menyebabkan merusak reputasi bisnis melakukan bisnis
dalam daerah itu.
Risiko ekonomi ini berdari bersumber dalam ketidakmampuan negara agar
memenuhi kewajiban keuangannya. Perubahan kebijakan fiscal / moneter asing-
investasi / & domestik. Pengaruh nilai tukar & suku bunga membangun sulit agar
melakukan bisnis internasional.
Risiko keuangan daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah
fleksibilitas bagi memungkinkan bisnis agar memulangkan keuntungan / dana luar
negeri. Devaluasi & inflasi jua akan berkontribusi kemampuan bisnis agar
beroperasi dalam kapasitas efisien & masih akan stabil. Sebagian besar negara
membangun sulit bagi bisnis asing agar memulangkan dana menjadi akibatnya
memaksa bisnis- bisnis agar menginvestasikan dana tersebut dalam tingkat kurang
optimal. Sering aset bisnis disita & berkontribusi terhadap kerugian finansial.
Terorisme risiko ini yaitu serangan mungkin berdari bersumber dalam kurangnya
harapan kepercayaan perbedaan budaya & filsafat kepercayaan & / hanya benci
bisnis oleh warga negara tuan rumah. Maka ditetapkan konduite bermusuhan
potensial sabotase bisnis asing / penculikan pemilik bisnis & karyawan. Situasi
putus asa tersebut membangun sulit agar beroperasi dalam negara-negara.
Meskipun keuntungan bagi bisnis internasional melebihi risiko bisnis pasti mengambil
penilaian risiko bersumber dalam masing-masing negara & jua termasuk kekayaan
intelektual birokrasi & korupsi pembatasan berdari daya manusia & pembatasan
12
kepemilikan bagi analisis agar mempertimbangkan semua risiko terlibat sebelum bertualang
ke galat satu negara.
Studi kasus
Perkembangan Perusahaan Multinasional PT. Nestle
Latar belakang PT. Nestle
Nestle adalah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss bergerak pada bidang
makanan. Nestle didirkan tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan
makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Pada tahun
1842, Henry Nestle membeli sebuah industry yang progresif pada region dimasa itu. Nestle
mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia
secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara,
Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi
demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
Tujuan Nestle
Perusahaan nestle mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan cara persaingan
sehat dan dapat menguasai pasar dunia.
Kinerja perusahaan
Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, Nestle juga
menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru sehingga
harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat luas di seluruh
dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial Nestle pun mengadakan kegiatan-
kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada yayasan-yayasan soial di seluruh dunia.
13
Selain itu Perusahaan Nestle juga melakukan berbagai strategi yaitu menciptakan inovasi,
renovasi serta menjalin komunikasi yang baik kepada para konsumennya.
Konsep multinasional
Perusahaan Nestle ini mempunyai konsep multinasional creating shared value (CSV).
CSV ini adalah aktivitas bisnis yang menghasilkan keuntungan atau manfaat bagi perusahaan
dan masyarakat dalam jangka panjang. Konsep CSV perusahaan Nestle ini focus pada tiga
bidang yaitu nutris, air, dan pembangunan masyarakat perdesaan. Selain itu juga Nestle
meluncurkan GLOBE ((Global Business Excellence) yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Dimana program GLOBE ini adalah sistem
ERP yang menggunakan software SAP. GLOBE terdiri dari praktik-praktik terbaik dari
internal maupun eksternal, yang kemudian diadopsi oleh seluruh penjuru organisasi dengan
cepat.
Proyek GLOBE memang sudah tepat dicanangkan Nestle karena ERP sistem sekarang
sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di
persaingan bisnis global. Dengan ERP sistem ini maka perusahaan bisa mensinergikan
keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan sehingga dicapai proses bisnis yang efisien
dan efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya “sharing knowledge” antar masing-
masing bagian.
Pembeli
Nestle selalu berhasil disetiap negara karena selalu memperhatikan kecocokan lidah
dari para konsumennya, karena disetiap negara Nestle selalu memberikan rasa, kemasan, serta
harga yang berbeda. Alasannya akrena disetiap negara pasti selalu ada perbedaan terhadap
selera seperti rasa dan harga, sehingga nestle memiliki komitmen untuk selalu menyesuaikan
produk disetiap negara berbeda agar produknya bisa diterima dan di konsumsi oleh konsumen
dengan puas.
Penjualan
Perusahaan Nestle berhasil melakukan penjualan Sembilan bulan pertama 2,3%
menjadi 79,5 miliar. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk sembilan
bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi
mata uang -berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu Raksasa makanan ini
sempat.
Pemasaran
Perusahaan nestle membangun distribution channel dengan menyediakan produknya
agar dapat dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen butuhkan. Pemasaran yang dilakukan
Nestle yaitu mencoba menyalurkan kesemua outlet
sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu nestle juga menggunakan
marketing mix yang bagus sehingga di lapangan nestle tidak mendapatkan kesulitan yang
besar. Dengan iklan membawa pertumbuhan besar pada brand nestle. Maka nestle
14
menyebarkan iklan ke seluruh dunia dan juga memasarkan produknya melalui database.
Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan multinasional merupakan perusahaan yang
mencangkup pasar internasional yang memiliki perusahaan induk di negara asalanya dan
memiliki anak perusahaan dibeberapa wilayah negara lain. Perusahaan MNC melakukan
manajemen keuangan internasional, perusahaan MNC berupaya menanamkan modal atau
inveestasinya pada pasar valuta asing yang menjangkau seluruh dunia. Sehingga memiliki
keuntungan yang cukup besar, perusahaan berupaya untuk melakukan kegiatan ekspor dan
mengimpor produk. Dan anak perusahaan tersebut tetap beroperasi dan memiliki kebijakan
masin-masing sesuai hukum yang ada dinegara mereka beroperasi tetapi tetap diawasi oleh
perusahaan induk.
Manajemen keungan internasional sangat penting bukan hanya utuk MNC besar
saja, tetapi untuk semua perusahaan yang melakukan bisnis iternasional. Perusahaan
internasional berusaha masuk ke pasar khusus dimana mereka bersaing dengan macam-
macam competitor baik perusahaan yang unggul dalam skala ekonomi atau lainnya.
Manajamen keungan internasional pun penting bagi perusahaan domestic, agar
dapat memahami competitor asing yang akan mempengaruhi nilai tukar, biaya tenaga kerja,
inflansi dan bunga asing. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi dan
kebijakan harga competitor asing.
B. Saran
1. Manajemen Keuangan Internasional harus meningkatkan kemampuan ke arah yang
lebih baik kepada sumber daya manusianya, terutama kepada para pemegang saham.
2. Perusahaan harus meningkatkan pengawasan manajemen keuangan internasional.
3. Bagi klient, diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pengawasan dan memahami
Manajamen Keuangan Internasional.
4. Bagi klient, memperluas pengetahuan tentang cara memilih asuransi yang tepat
sebagai pengalih risiko.
16
DAFTAR PUSTAKA
17