Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN PEMASARAN PENDIDIKAN

PENGERTIAN PEMASARAN PENDIDIKAN

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan
menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan
waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat. Pemasaran adalah
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.

Konsep pemasaran tidak hanya berorientasi asal barang habis tanpa memperhatikan
sesudah itu, tetapi juga berorientasi jangka panjang yang lebih menekankan pada kepuasan
pengguna, dimana pemasaran itu sendiri adalah suatu usaha bagaimana memuaskan, memenuhi
needs and wants dari konsumen, needs itu merupakan kebutuhan akan hal yang dirasakan
kurang oleh konsumen yang harus segera dipenuhi, sedangkan wants adalah keinginan suatu
kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti daya beli, pendidikan, agama,
keyakinan, famili dan sebagainya.

Demikian halnya dengan pemasaran pendidikan, beberapa ahli memberikan pengertian


yang mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial, baik
oleh individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui
penciptaan (creation) penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain. Dengan
kata lain bahwa etika pemasaran dalam dunia pendidikan adalah menawarkan mutu layanan
intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh. Hal itu karena pendidikan sifatnya
lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, hasil pendidikannya
mengacu jauh ke depan, membina kehidupan warga megara, generasi penerus ilmuwan di
kemudian hari.

KARAKTERISTIK JASA PENDIDIKAN

Kotler (2003: 428) mengartikan jasa sebagai setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh
satu pihak pada pihak yang lainnya yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan
kepindahan kepemilikan. Karakteristik jasa dapat diartikan sebagai berikut:

a) Tidak berwujud (intangible), sehingga konsumen tidak dapat melihat, mencium,


meraba, mendengar dan merasakan sebelum mereka membelinya.
b) Tidak terpisahkan (inseparability), yakni jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya.
c) Bervariasi (variability) di mana jasa seringkali berubah-rubah tergantung siapa, kapan
dan di mana penyajiannya.
d) Mudah musnah (perishability), tidak dapat dijual pada masa yang akan datang.
e) Jasa tidak dapat disimpan dan dikonsumsi pada saat dihasilkan.
f) Konsumen merupakan bagian internal dari proses produksi jasa.
g) Setiap orang atau apapun yang ikut berhubungan dengan konsumen mempunyai andil
dalam memberika peranan.
h) Karyawan penghubung merupakan bagian dari proses produksi jasa. i. Kualitas jasa
tidak dapat diperbaiki pada saat proses produksi karena produksi jasa terjadi secara real
time (Imam Machali, 2015: 397).

TUJUAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

Seperti salah satu fungsi manajemen, pemasaran bertujuan untuk memberikan arah dan tujuan
pada kegiatan-kegiatan lembaga pendidikan. Selain itu, tujuan pemasaran adalah membuat
produk perusahaan atau lembaga yang kompetitif karena ada nilai perbedaan dengan
kompetitor. Semakin kuat nilai perbedaan, semakin baik bagi perusahaan atau lembaga. Dalam
menemukan perbedaan dibutuhkan kejelian, kecermatan, dan kreativitas tinggi. Di dalam
orientasi tujuan pemasaran lembaga pendidikan adalah memaksimumkan kepuasan konsumen.
Ada lima faktor dominan atau penentu mutu layanan jasa pendidikan, yaitu:

a) Keandalan (realibility), yaitu kemampuan guru/dosen untuk memberikan jasa sesuai


dengan yamg dijanjikan, terpercaya, akurat dan konsisten.
b) Daya tangkap (responsiveness), yaitu kemauan dari karyawan dan pemilik lembaga
untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta
kesediaan mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan konsumen atau pemakai
jasa pendidikan, misalnya penyediaan sarana yang sesuai untuk menjamin terjadinya
proses yang tepat.
c) Kepastian (assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen,
misalnya janji dalam promosi.
d) Empaty, yaitu kesediaan guru atau dosen atau karyawan dan pengelola untuk lebih
peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada antara lain guru atau dosen serta
karyawan harus menempatkan diri sebagai peserta didik atau orang tua serta pelanggan.
Apabila pelanggan mengeluh, harus dicari solusi untuk mencapai persetujuan yang
harmonis dengan menunjukkan rasa peduli yang tulus.
e) Berwujud (Fangible), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan dan berbagai
materi komunikasi, misalnya gedung dan kebersihan gedung serta penataan ruang yang
rapi

PENERAPAN PEMASARAN DALAM PENDIDIKAN

Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan (2009:342), pemasaran pendidikan mempunyai


mengandung 7 (tujuh) elemen pokok yaitu:

1) Product, dalam konteks jasa pendidikan, produk adalah jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan berupa reputasi, prospek dan variasi pilihan. Lembaga pendidikan yang
mampu memenangkan persaingan jasa pendidikan adalah yang dapat menawarkan
reputasi, prospek, mutu pendidikan yang baik, prospek dan peluang yang cerah bagi
para siswa untuk menentukan pilihan-pilihan yang diinginkannya. Sedangkan
kompetensi lulusan adalah yang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan. Produk itu sendiri terbagi atas lima tingkatan yaitu :
• core benefit merupakan manfaat dasar yang sebenarnya dibeli oleh customer,
dalam hal ini adalah pendidikan.
• basic product atau versi dasar dari suatu produk dalam hal ini misalnya
pengetahuan dan keterampilan yang memiliki ciri khas.
• expected product yaitu sejumlah atribut yang menyertai diantaranya adalah
kurikulum, silabus, tenaga pendidik dan sebagainya.
• augmented product merupakan produk tambahan dengan tujuan agar berbeda
dengan produk pesaing, misalnya output dari lembaga tersebut mampu
berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan, computer, bahasa arab dan
sebagainya.
• potensial product yaitu seluruh tambahan dan perubahan yang mungkin didapat
produk tersebut adalah pengakuaan lulusan lembaga tersebut dari dunia kerja
2) Price, adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan
suatu produk. Harga dalam konteks jasa pendidikan adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan jasa pendidikan yang ditawarkan. Elemen harga
pendidikan dipertimbangkan mengenai penetapan harga SPP, investasi bangunan,
laboratorium dan lain-lain. Ketika hendak menetapkan harga sebaiknya lembaga
pendidikan memperhatikan sasaran yang hendak dicapai yaitu:
• Sasaran yang berorientasi pada keuntungan yang bertujuan untuk mencapai
target pengembalian investasi, untuk memperoleh laba maksimum.
• Sasaran yang berorientasi pada penjualan yang bertujuan meningkatkan volume
penjualan, mempertahankan meningkatkan market share.
• Sasaran yang berorientasi status quo yang bertujuan untuk menstabilkan harga
dan menghadapi pesaing.
3) Place, dalam konteks jasa pendidikan madrasah place adalah lokasi sekolah berada.
Lokasi sekolah sedikit banyak menjadi prefensi calon pelanggan dalam menentukan
pilihannya. Lokasi yang strategis, nyaman dan mudah dijangkau akan menjadi daya
tarik tersendiri. Dalam hal ini penyedia jasa perlu mempertimbangkan faktor-faktor :
• Akses yaitu kemudahan mencapai lokasi
• Vasibilitas yaitu lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan
fisiknya
• Lalu lintas dalam arti tingginya tingkat kemacetan akan mempengaruhi minat
customer terhadap jasa tersebut.
• Tempat parkir yang luas
• Ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha
• Persaingan yaitu dengan memperhitungkan lokasi pesaing kita
• Ketentuan pemerintah tentang peruntukan lahan sesuai dengan standar
pelayanan minimum yang harus di anut oleh setiap lembaga pendidikan.
4) Promotion,adalah kegiatan mengkomunikasikan penjualan produk dipasaran yang
berhubungan langsung dengan masyarakat. Promosi bertujuan untuk memberikan
informasi dan meyakinkan konsumen akan manfaat produk yang dihasilkan. Kegiatan
promosi yang dapat dilakukan adalah dengan cara advertising melalui media TV, radio,
surat kabar, buletin, dan lain-lain. Promosi penjualan juga dapat dilakukakan melalui
pameran pendidikan, bazar pendidikan dan investasi, melakukan kontak langsung
dengan siswa dan juga melakukan kegiatan hubungan dengan masyarakat. Tujuan
promosi dalam konteks pemasaran adalah :
• Membangun kepedulian dan ketertarikan terhadap produk jasa dan lembaga
penyedia jasa.
• Membedakan jasa yang ditawarkan dan lembaga dari pesaing
• Mengkomunikasikan dan menggambarkan kelebihan dari jasa yang
tersedia/Lembaga penyedia jasa tersebut.
• Membujuk customer
5) People, dalam konteks pendidikan adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
penyamaian jasa pendidikan seperti tata usaha, kepala sekolah, guru dan karyawan.
Sumber daya pendidik dan kependidikan ini sangat penting bahkan menjadi ujung
tombak dalam proses pemberian layanan pendidikan kepada para siswa dalam lembaga
Pendidikan.
6) Physical evidence (bukti fisik), adalah lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan
langsung berinteraksi dengan konsumennya. Terdapat dua macam bukti fisik yakni,
pertama merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai
desain dan tata letak gedung seperti desain kelas, gedung sekolah, perpustakaan,
lapangan olahraga dan lain-lain. Kedua, bukti pendukung merupakan nilai tambah yang
bila berdiri sendiri tidak akan berdiri sendiri dan memiliki peran yang sangat penting
dalam proses jasa seperti raport, catatan siswa dan lain-lain.
7) Proces, Dalam konteks jasa pendidikan proses adalah proses pendidikan yang
mendukung terselanggaranya proses kegiatan belajar mengajar guna terbentuknya
produk/lulusan yang diinginkan (Imam Machali, 2015: 408-412).
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMASARAN PENDIDIKAN
Di dalam pemasaran pendidikan terdapat beberapa langkah strategis, yaitu :
1. Identifikasi pasar, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi
dan ekspektasi pasar termasuk atribut-atribut pendidikan yang menjadi kepentingan
konsumen pendidikan.
2. Segmentasi pasar dan positioning, yaitu membagi pasar menjadi kelompok pembeli
yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karaktristik, atau tingkah laku yang mungkin
membutuhkan produk yang berbeda. Sedangkan positioning adalah karakteristik dan
pembedaan produk yang nyata yang memudahkan konsumen untuk membedakan
produk jasa antara satu lembaga dengan lembaga lainnya.
3. Diferensiasi produk, melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam
mencari perhatian pasar. Strategi ini adalah strategi yang memberikan penawaran yang
berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor.
4. Komunikasi pemasaran, yaitu publikasi prestasi oleh media independen, seperti berita
dalam media massa.
5. Pelayanan sekolah, hal ini terlihat sebagai apa yang diharapka konsumen. Kesenjangan
yang sering terjadi adalah adanya perbedaan persepsi kualitas dan atribut jasa
pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap organisasi jasa, termasuk sekolah
terdapat beberapa ciri organisasi jasa yang baik, yaitu memiliki :
• Konsep strategis yang memiliki fokus pada konsumen.
• Komitmen kualitas dari manajemen puncak.
• Penetapan standar yang tinggi.
• Sistem untuk memonitor kinerja jasa.
• Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan.
• Memuaskan karyawan sama engan pelanggan.

Terdapat lima langkah dalam rangka mencapai ciri-ciri di atas, yaitu :


1. Keandalan merupakan kemamampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan
tepat dan terpercaya.

2. Responsif merupakan kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat.

3. Keyakinan merupakan pengetahuan dan kompetensi guru dan kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.

4. Empati merupakan syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.

5. Berwujud merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan media komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai