Oleh:
Kelompok 2
(EMA 412 M) BP
PEMAPARAN MATERI
d) Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkat untuk menentukan skor bobot
e) Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total
untuk organisasi.
BAB 2
PEMBAHASAN KASUS
PT Tirta Investama (Aqua) dan PT Balina Agung Perkasa (BAP) dilaporkan oleh
PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) terkait dugaan praktik monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat. Sidang dugaan praktik monopoli dan persaingan usaha ini berlanjut
dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memanggil saksi dari pihak Le
Minerale selaku pelapor. Dalam keterangannya kubu Le Minerale menyebut adanya
penurunan penjualan akibat perjanjian antara Aqua dan BAP.
Perjanjian itu berupa pelarangan bagi agen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
berstatus Star Outlet (SO) di Jabodetabek untuk menjual produk Le Minerale. Dan ada
sanski berupa penurunan status dan fasilitas atau degradasi dari Star Outlet menjadi
Wholeseller bagi agen yang melakukan penjualan produk Le Minerale tersebut. Hal itu
disampaikan National Sales Manager PT Inbisco Niagatama Semesta yang merupakan
distributor seluruh produk minuman di bawah Mayora Grup.
Produsen AMDK Aqua, PT Tirta Investama membantah melakukan tindakan
persaingan usaha tidak sehat. Aqua meminta pesaingnya, Le Minerale membutikan
tuduhannya ke KPPU.
Selanjutnya, KPPU mengumpulkan alat bukti pelanggaran yang dilakukan oleh
produsen Aqua tersebut. Menurut KPPU berdasarkan bukti yang dimiliki, tindakan Aqua
tersebut seakan menghalangi pelaku usaha lain di dunia usaha AMDK. Terlebih degradasi
tersebut menyebabkan, sang agen mendapatkan harga 3% lebih mahal. Perbandingannya,
bagi Star Outlet harga yang dikenakan sebesar Rp37.000 per karton untuk ukuran 600 ml,
sementara bagi whole seller dikenakan harga Rp39.350 per karton.
Hal ini menyebabkan pangsa pasar Le Minerale terlihat stagnan. Sementara, Aqua
masih menjadi pemimpin pasar di setiap tahun dengan tindakan curang yang dilakukan
tersebut. Dalam persidangan pun terbukti komunikasi yang dilakukan Aqua dengan BAP
itu masing-masing menggunakan email pribadi perusahaan. Dengan demikian, secara
resmi ini merupakan tindakan yang sudah jelas dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut.
BAB 3
Dalam kasus ini, PT Tirta Investama (Aqua) dan PT Balina Agung Perkasa (BAP)
melakukan pelarangan terhadap agen Star Oultet untuk menjual produk Le Minerale,
bahkan melakukan degradasi sebagai bentuk sanksi bagi agen yang masih menjual produk
Le Minerale dan memberikan harga 3% lebih mahal dari harga yang diberikan kepada Star
Outler. Tentunya hal ini bertentangan pula terhadap Teori Porter, dimana salah satu
analisis pada Teori Porter yakni ancaman dari peserta bisnis baru maupun ancaman dari
pesaing.
Dalam suatu usaha, peserta bisnis baru terus ada dalam pasar, dan dalam
perkembangan bisnis, persaingan akan semakin ketat dalam pasar. Hal ini tentu menjadi
suatu ancaman bagi perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Namun, dengan
adanya ancaman ini bukan berarti perusahaan tersebut dapat melakukan tindak kecurangan
terhadap peserta bisnis baru tersebut seperti yang dilakukan oleh PT Investama (Aqua) dan
PT. Balina Agung Perkasa. Sebab, yang dilakukan oleh PT Investama (Aqua) dan PT
Balina Agung Perkasa sudah tentu menyalahi aturan perdagangan dan merupakan suatu
pelanggaran hukum.
Mengatasi ancaman yang terus datang dalam usaha bisnis, manajemen strategik
perusahaan mengambil peran yang sangat penting. Hal ini diliat dengan bagaimana cara
manajemen strategik menyusun stategi bisnis untuk mengatasi masalah strategi. Adapun
beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengatasi ancaman dari
lingkungan eksternal adalah sebagai berikut: